NovelToon NovelToon
Menantu Hina Menjadi Penguasa

Menantu Hina Menjadi Penguasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Menantu Pria/matrilokal / Kebangkitan pecundang / Dokter Ajaib / Pusaka Ajaib
Popularitas:9.7M
Nilai: 4.5
Nama Author: dina Auliya

Vindra adalah menantu yang tinggal di rumah keluarga istrinya dan selama itu juga, Vin selalu mendapatkan hinaan dan di rendahkan karena kastanya yang rendah.

Namun suatu hari, tanpa sengaja ia mendapatkan batu permata dan mengaktifkannya kembali yang membuatnya memiliki kemampuan medis dan berhasil menyelamatkan seorang anak yang berada diambang Kematian. Berkat pertolongannya membuat Vin mendapatkan black Card yang mampu mengubah hidupnya.


Bagaimana kisah Vindra, Mengubah hidupnya dari menantu hina menjadi Penguasa tak tertandingi bersama batu permata dan keahlian Medis yang dimilikinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dina Auliya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8. Fitnah

Sepanjang malam Vin tidak bisa memejamkan matanya, memikirkan keputusannya untuk berpisah. Jika Vin terus bertahan di rumah keluarga istrinya, harga dirinya pasti akan terus di injak-injak.

Walaupun ia tak bisa tidur, Vin merasa tubuhnya masih saja tetap segar, Yang ada ia merasakan dalam tubuhnya seperti ada api yang membakar organ tubuhnya.

Sebelum fajar Vin Segera pergi ke atap deg untuk mengendalikan kekuatannya dan berlatih untuk meningkatkan kemampuannya besama batu permata yang selalu menemaninya.

Setelah Cukup berlatih, Vin kembali turun dan saat itu ia mendengar Miranda berteriak kesakitan.

"Ada apa ma?" tanya Vin dan bergegas menghampiri ibu mertuanya itu dan kebetulan Pagi itu Sifa dan Gultom sedang tidak ada di rumah, mereka sedang lari pagi bersama.

Vin segera menghampiri dan berusaha menolong Ibu mertuanya yang jatuh karena tergelincir.

Vin membantu ibu mertuanya itu untuk duduk di anak tangga. Miranda masih berteriak kesakitan sambil memegangi lakinya yang sakit. Vin segera memutar bola matanya menggunakan kemampuannya untuk menyelidiki penyebab kaki ibu mertuanya, ia pun mendapati jika kaki ibunya sakit karena terkilir saat jatuh.

Vin mencubit urat nadi yang terkilir agar kembali pada posisinya, membuat Miranda berteriak karena rasa sakit yang luar biasa. Namun Vin membiarkan teriakan Miranda. Setelah itu Vin menarik lengan kanan Miranda yang sakit dengan ke dua tangannya agar urat yang bergeser bisa kembali pada posisinya.

"Apa yang kamu lakukan? Apa kamu mau menganiaya aku?" Teriak Miranda dengan berlinang air mata. Tapi tak dihiraukan, Vin tetap membiarkan ibu mertuanya terus berteriak menahan sakit.

Vin meremas dan  memukul pelan lengan kanan mertuanya itu dan membuatnya seketika kembali normal. Setelah itu Vin meraih kaki kanan Miranda dan meluruskannya. Vin memegang celana ibu mertuanya itu dan segera menariknya keatas, saat Miranda berteriak kesakitan lagi. Vin menggunakan batu permata dan meremas titik akupuntur dan tiba-tiba seluruh tubuh Miranda langsung sembuh.

Tanpa di sadari Vin, ternyata apa yang di lakukan Vin di lihat Sifa dan ayahnya. Dan seketika itu Miranda kembali berpura-pura.

"Apa yang kamu lakukan Vin." Bentak Gultom, yang melihat istrinya meringis kesakitan dan Gultom bergegas menghampiri Miranda.

"Ayah." Vin segera bangkit berdiri, "Aku tidak melakukan apa-apa. Aku-"

"Sifa, lihatlah apa yang dilakukan suamimu. dia ingin menganiaya ibu mertuanya, apa  dia dendam pada ibumu karena mengusirnya dari rumah." Teriak Gultom memarahi putrinya.

"Apa yang ayah katakan, aku tidak pernah punya niatan untuk menganiaya mama, yang ada aku malah membantu mama menghilangkan rasa sakit karena kakinya terkilir. Ma, Lebih baik mama bilang jujur kepada ayah mertua dan jangan menyudutkan aku." Sela Vin yang tak terima dengan tuduhan yang dilontarkan ayahnya.

Miranda terdiam dan nampak ragu, dia sadar jika sebenarnya Vin tidak ingin menganiaya dirinya tapi malah menolongnya, tapi Miranda tidak mau mengakuinya karena tidak mau merendahkan harga dirinya dengan mengatakan sebenarnya.

"Lebih baik kamu angkat kaki dan keluar dari sini, kamu tidak pantas lagi menjadi bagian anggota keluarga ini, Cepat pergi dari sini sebelum aku bertindak tegas terhadapmu." Usir Gultom.

Vin menatap ibu mertuanya dan bertanya-tanya Kenapa ibu mertuanya itu tega, membiarkan dirinya dituduh dan tidak mau membalas budi tas bantuannya? Namun Vin langsung mendapatkan jawabannya yang sepertinya tidak, saat melihat Miranda memalingkan wajahnya, membuat Vin benar-benar kecewa.

Sifa tidak kuasa manahan kekecewaan dan langsung menampar wajah Vin dengan keras. Membuat Vin terkejut dan seketika mengepalkan tinjunya namun ia segera mengendurkan kepalannya saat melihat wajah Sifa yang nampak pucat ketika melihat raut wajah Vin yang menahan amarah.

Vin pun akhirnya pergi meninggalkan rumah dengan kemarahan, tanpa bicara sepatah katapun dan tak sekalipun ia menoleh kebelakang. Sifa merasa bersalah namun ia juga merasa janggal dan seakan tak percaya jika Vin tega menganiaya mamanya.

Sifa segera pergi untuk melihat cctv rumah untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi dan ia pun melihat dengan jelas jika Vin sama sekali tak menganiaya Miranda, yang ada Vin malah menyelamatkannya, andai tidak ada Vin yang menolong tepat waktu, mungkin sesuatu sudah terjadi pada Miranda saat itu juga. Sifa pun menyesal dan merasa bersalah karena tak percaya kepada suaminya dan malah tersulut emosi padahal tak tau kejadian yang sebenarnya.

Sifa segera menemui mamanya untuk mendapatkan kejujuran dari mulut Miranda.

"Ma, aku sudah tau semuanya. Vin tidak menganiaya mama kan, justru Vin sudah membantu menyembuhkan kaki mama yang terkilir, lalu kenapa mama diam saja dan membiarkan papa mengusirnya, seharusnya mama berterimakasih padanya, jika bukan karena dia mungkin mama saat ini masih merasakan sakit atau bahkan bisa saja terjadi sesuatu pada mama. Kenapa mama tidak memikirkan kebaikan Vin ma, Kenapa mama sangat jahat." ucap Sifa kesal dan kecewa.

"Kamu benar Sifa, Vin tidak menganiaya mama, dia malah menolong dan membantu menyembuhkan kaki mama, tapi mama malu untuk mengakuinya, Mau di taruh dimana muka mama, jika harus mengatakan terimakasih padanya." Jawab Miranda membuat Sifa benar-benar kecewa.

"Lebih baik mama mencarinya dan meminta maaf padanya. Tidak seharusnya mama melakukan hal itu kepada orang yang sudah menolong mama." Pinta Sifa tapi di tolak sang mama dengan banyak alasan. 

Mengetahui penolakan ibunya, Sifa

memutuskan untuk pergi dari rumah untuk menyusul Vin.

Sifa berusaha mencari keberadaan Vin di sepanjang jalan namun tak menemukannya dan berharap bisa segera menemukannya.

"Kemana lagi aku harus mencarinya? Aku sangat bersalah sudah tidak mempercayainya, apakah dia akan memaafkan aku? gumam Sifa sambil mengemudikan mobilnya dengan pelan untuk melihat ke kanan dan kiri jalan, berharap segera menemukan Vin.

To be continued ☺️☺️☺️

1
Dewa ayu Mitha
nungguin Thor nya nulis yg baca dah jamuran
Ablay Chablak
lama amat up nya bangkeee
Sujana Wagir
seruuuuu
Ppur Wanto
mana lagi ini up nya Thor.. sudah 10 menghilang
Dewa ayu Mitha
lanjut Thor, semakin menarik
arfan
semangat up terus bos
Reynd Pg
Biasa
Dirman Ha
xp bp
Dirman Ha
cuus bo
Dirman Ha
dzikir
Dirman Ha
ck
Dirman Ha
ni n
Dirman Ha
bbug noob za
Dirman Ha
gi bo
Dirman Ha
go jml
Dirman Ha
gi bo
Dirman Ha
Xi HP
Dirman Ha
bu bo
Dirman Ha
sy ckp
Dirman Ha
vi bbk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!