Ratu Antagonis

Dari bilik kelambu, terlihat sepasang insan yang sedang memadu kasih. Keduanya benar-benar menikmati keindahan malam yang terpancar cahaya bulan, suara erotis dari keduanya semakin menambah kesan yang panas tentang hubungan gelap mereka berdua.

"Lumayan berpengalaman." Ucap Xera, dia sibuk menonton mereka dari atas. Mereka tidak bisa melihatnya karena Xera memakai sihir cahaya untuk tidak memperlihatkan wujudnya.

Xera berjalan kearah dupa yang menyala, itu memang sengaja disiapkan oleh mata-mata yang dia simpan di samping Tansy. Xera tersenyum puas, di asap dupa itu ada sihir yang sudah dia buat agar mereka berdua tetap saling menginginkan satu sama lainnya, bahkan Xera juga menambahkan sihir cinta diantara keduanya.

"Aku puas sekali!" Senyum Xera, dia mulai pergi dari sana dengan perasaan yang senang. Xera kembali kedalam kamarnya dan melihat sosok kaisar yang sedang duduk di sofa, Xera tidak menghiraukannya. Dia memilih untuk berjalan menuju meja riasnya.

Xera memakai sesuatu diwajahnya, setelah itu Xera juga menyemprotkan parfum ditubuhnya, sudah terbiasa karena Xera ingin tidur dalam keadaan yang nyaman.

"Kau keluar memakai pakaian seperti ini?"

Suara bariton dari kaisar membuat Xera menatapnya, apakah salah?

"Xera..."

"Aku tidak memperlihatkan wujud tubuhku." Balas Xera, dia tidak ingin laki-laki didepannya kembali meminum cuka, kaisar adalah jelmaan gentong cuka!

"Sungguh?" Tanya kaisar, dia memeluk pinggang Xera dari belakang. Xera yang dalam posisi berdiri nampak meremang, hangatnya tangan kaisar dapat dia rasakan karena saat ini Xera hanya memakai piyama tidur berbahan sutra sehingga sangat tipis.

"Ya." Balas Xera, dia menyingkirkan kedua tangan kaisar di pinggangnya. Xera berbalik menatap kaisar sehingga mereka saling pandang, Xera menatapnya dalam.

"Mengenai Ramon dan Theodor, Ethel sudah mengatakannya padamu kan?" Tanya Xera.

"Ya, jika kau mau kau boleh membawanya. Awalnya aku juga akan memperkejakan mereka agar berada di samping mu, kedua pelayan mu yang wanita itu tidak bisa diandalkan." Jelas kaisar, Xera mengangguk. Amy dan Syua memang tidak terlalu kuat, dia butuh pengamanan yang lebih dari mereka.

"Baiklah, aku tidak akan sungkan untuk membawa mereka." Senyum Xera, bukankah dia harus memanfaatkan hal ini? rezeki tidak boleh di tolak.

"Baguslah jika kau menyukainya..." Kaisar kembali memegang pinggang Xera, kali ini jarak mereka sangat dekat. Xera tidak ingin diintimidasi lagi seperti pagi tadi oleh kaisar, hal itu membuat harga dirinya jatuh.

Dengan gerakan yang pelan, Xera melingkarkan kedua tangannya di leher kaisar. Xera tersenyum cantik, kaisar yang melihat itu tersentak. Xera tersenyum puas, karena dia melihat wujud asli kaisar yang sudah berubah menjadi iblis.

Sangat tampan dengan wujudnya yang sekarang, terlebih bola matanya yang sama seperti dirinya, berwarna merah gelap.

"Aku melihat wujud para bawahan mu itu sangat menyeramkan, aku pikir kau juga sama seperti itu." Ucap Xera, tangannya terulur untuk menyentuh pipi kaisar.

"Bagaimana jika aku juga seperti mereka? apa kau akan jijik padaku?" Tanya kaisar dengan menahan tangan Xera di pipinya.

"Entahlah, aku sangat suka kebersihan. Melihat wujud mu yang seperti ini aku juga sudah puas, terlebih kau juga sangat harum dan hangat." Jujur Xera, saat kaisar berubah menjadi iblis, aroma hormon nya tercium begitu jelas, auranya menguar dengan penuh gairah. Dan Xera, bisa mencium aroma tersebut.

"Ayo menikah."

Kaisar memeluk tubuh Xera sehingga kini mereka terlihat seperti berpelukan, kaisar mencium pundak Xera yang terbuka. Dia benar-benar menginginkan Xera dan Xera tahu hal itu, namun saat ini terlalu cepat jika mereka bersama, Xera masih belum mengetahui semua tentang kaisar.

Dia akan mengenalnya secara perlahan-lahan.

"Yang mulia." Panggil Xera, dia mendorong sedikit tubuh kaisar. Sehingga jarak mereka sedikit menjauh tapi masih menempel, kaisar menatap Xera dalam.

"Eum?" Tanya kaisar, suaranya yang serak dan seksi membuat Xera menggigit bibir bawahnya. Laki-laki didepannya terlalu tampan dan menggoda, apakah tidak apa-apa jika Xera menginginkannya?

"Apakah aku boleh mencium mu?" Tanya kaisar, jari tangannya memegang bibir Xera yang sebelumnya dia gigit.

Xera berkedip-kedip lucu, dia mengangguk pelan. Hanya untuk ciuman, mungkin itu tidak terlalu masalah untuk nya.

Xera merasakan bibir kaisar yang menempel di bibir nya, hangat dan lembab. Isapan lembut mulai mereka rasakan, remasan di pinggangnya membuat Xera sedikit menggeliat. Kaisar menciumnya dengan begitu rakus, seakan-akan dia akan habis memakannya.

Keduanya larut dalam ciuman panas itu, bahkan mereka tidak menyadari adanya Syua dan Amy yang masuk karena ingin membicarakan hal penting pada Xera. Tubuh mereka diam mematung, mereka segera kembali keluar dari dalam kamarnya.

Mereka saling pandang dengan wajah yang memerah, ini pertama kalinya mereka melihat wujud kaisar. Mereka bisa melihatnya sekilas, wajahnya semakin tampan dengan wujud aslinya, wajar saja jika Xera terjebak dalam pesonanya.

Untuk dua insan yang saat ini asik bercumbu, mereka sudah berpindah tempat keatas ranjang. Xera tidak bisa menghentikan kaisar yang nampak tidak sadar saat ini, Xera menggigit bibir bawahnya saat ciuman kaisar beralih ke lehernya. Xera memejamkan matanya saat merasakan gigitan disana, lehernya terasa panas seperti terbakar, namun rasa itu hanya terjadi beberapa saat saja, karena akhirnya Xera merasakan dingin sampai ke ujung kepala.

Cup

Xera membuka matanya, dia merasakan ciuman lembut di keningnya. Mereka saling bertatapan dengan hidung yang bersentuhan, kaisar terdiam. Namun tak dapat Xera pungkiri, Xera melihat adanya gairah dari sorot mata kaisar.

"Aku sudah menandai mu sebagai pasanganku, kedepannya para iblis akan menyadari hal ini. Mereka tidak akan berani macam-macam padamu..." Jelas kaisar, dia mengelus leher Xera dengan lembut, hal itu membuat Xera sedikit menggeliat karena geli.

"Hm." Balas Xera, dia mendorong tubuh kaisar dan duduk diatas ranjang, Xera memegang lehernya yang terasa aneh. Tubuhnya pun aneh, dia menatap kaisar yang duduk disampingnya.

"Tubuhku aneh." Ucap Xera.

"Itu karena kau menerima setengah dari auraku. Para iblis akan tahu bahwa kau sudah menjadi pasanganku..." Ucap kaisar dengan merapihkan rambut Xera yang sedikit berantakan.

"Pasangan? tunggu sebentar, itu berarti dalam dunia iblis kau dan aku....." Kaget Xera.

"Ya, bagi kami menandai pasangan saja itu tandanya sudah menjadi pasangan." Angguk kaisar, Xera terdiam. Dia masih memegang lehernya, benar-benar aneh.

"Apa yang kau lakukan?" Kaget Xera karena tiba-tiba saja tubuhnya kembali terdorong, kaisar menelusup kan wajahnya dileher Xera. Tubuh Xera berada dibawah kaisar, sedangkan laki-laki itu memeluknya erat.

"Tidurlah..." Ucap kaisar dengan suara seraknya, Xera memilih diam. Tangannya yang diam di samping mulai dia naikan untuk meletakkan nya di punggung kaisar yang berada diatas tubuhnya.

Xera menepuk-nepuk nya pelan, rasanya sangat nyaman untuk kaisar. Laki-laki itu langsung terlelap dalam tidurnya, bisa Xera dengar suara dengkurannya yang halus, secepat itukah kaisar tidur?

Jika saja Ethel tahu, mungkin laki-laki itu akan mengatakan bahwa kaisar tidak pernah tidur!! jika iblis tidur, itu berarti dia sangat nyaman berada di samping pasangan nya, sayang nya Ethel belum pernah bertemu dengan pasangannya sehingga dia belum pernah tidur, dia hanya memejamkan matanya sambil berfikir. Dan itu terjadi sejak dirinya lahir sampai detik ini, benar-benar sial!