NovelToon NovelToon
Gadis Polos Kesayangan Tuan Al

Gadis Polos Kesayangan Tuan Al

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Mafia / Amnesia / CEO Amnesia / Roman-Angst Mafia
Popularitas:394.7k
Nilai: 4.7
Nama Author: Elprida Wati Tarigan

Delisa gadis yatim piatu yang tinggal di desa terpencil. Di usianya yang masih 18 tahun dia harus menjadi tulang punggung untuk membesarkan kedua adiknya yang masih kecil.

Hingga suatu saat Delisa dan kedua adiknya yang sedang mandi di sungai menemukan seorang pria tergeletak tak berdaya di tepi sungai.

Karna merasa kasihan Delisa membawa pria itu ke gubuk kecilnya lalu merawatnya sampai sembuh. Namun saat sadar pria itu malah tidak tau siapa dirinya yang sebenarnya.

"Siapakah pria itu?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elprida Wati Tarigan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32# Dewa Kematian

"Bos, di jalan belakang gedung ada salah satu pengawal yang di temukan meninggal" ucap salah satu pengawal yang menemukan rekan kerjanya tewas karna tembakan Gress.

"Apa! beritau Fadli untuk mengecek cctv belakang!" teriak Dewa langsung saja mengepalkan tangannya sambil mengeraskan rahangnya.

"Ba...baik, Bos" ucap pengawal itu langsung saja ketakutan melihat ekspresi wajah Dewa yang begitu mengerikan.

Pengawal itu langsung saja berlari ke ruang cctv lalu mengatakan perintah Dewa. Fadli yang mengetahui itu langsung saja bergerak cepat. Dia langsung saja memeriksa cctv di bagian belakang gedung.

Sedangkan Dewa langsung saja berlari menuju tempat lokasi. Dewa dan pengawalnya langsung saja memeriksa tempat itu berharap ada petunjuk yang di tinggalkan pelaku penculikan Ayu dan Nana.

Mata dewa langsung saja membulat ketika melihat sepatu Nana yang tergeletak di tanah. Dewa langsung saja mengambil sepatu itu lalu meremasnya dengan penuh amarah.

"Siapa yang berani menyentuh Nona kecilku akan kupastikan mereka akan mati mengenaskan di tanganku" gumam Dewa dengan tatapan penuh amarah.

Namun, tiba tiba ponselnya berbunyi. Dewa langsung saja merogoh saku celananya lalu menatap layar ponselnya yang tertera nama Fadli di sana. Dewa langsung saja menekan tombol hijau lalu meletakkan benda pipih itu ke telinganya.

"Nona kecil telah di culik. Mereka pergi sekitar sepuluh menit yang lalu. Aku sudah mengirim foto mobilnya ke emailmu. Aku akan menghubungi Ervan untuk melacak keberadaan Nona kecil" ucap Fadli mengingat jika dia telah meletakkan pelacak kecil di gelang Ayu dan Nana.

"Baiklah. Aku akan segera mengejar mereka" ucap Dewa langsung saja mematikan pangilannya lalu mengerakkan seluruh pengawal yang bersamanya untuk mengejar penculik Ayu dan Nana.

Setelah selesai berbicara kepada Dewa, Fadli langsung saja menghubungi Ervan yang sedang menyambut tamu undangan. Ervan yang sedang berbicara dengan rekan bisnis Aldyanta langsung saja mengerutkan keningnya bingung ketika melihat nama Fadli tertera di ponselnya.

Perasaan Ervan menjadi tidak enak, apalagi melihat kedua Nona kecilnya dan juga Dewa tidak ada di lokasi pesta itu. Ervan langsung saja menjauh dari keramaian untuk mengangkat telfon itu.

"Ada apa?" ucap Ervan singkat sambil melirik Ringgo yang terus saja menatapnya.

"Kedua Nona kecil di culik. Sekarang kau lacak keberadaan mereka melalui alat pelacak yang aku letakkan di gelang Nona kecil"

"Baiklah. Aku akan segera mengirim lokasi mereka. Apa Dewa sudah bergerak?"

"Sudah, Dewa telah pergi membawa beberapa pengawal"

"Baiklah" ucap Ervan langsung saja mematikan sambungan telefonnya.

Ervan berusaha terlihat baik baik saja seperti tidak ada masalah sedikitpun. Tapi, Ervan mulai mencurigai Ringgo yang teeus saja memperhatikan gerak geriknya. Dari cara Ringgo menatapnya Ervan langsung saja bisa menebak jika Ringgo ada di balik semua masalah ini.

Ervan langsung saja melacak keberadaan Ayu dan Nana melalui ponselnya. Tak butuh lama untuk Ervan mendapatkan lokasi Ayu dan Nana sekarang. Setelah mendapatkan lokasi Ayu dan Nana, Ervan langsung saja mengirimkannya kepada Dewa.

"Kau salah karna bermain main dengan kami, Kita lihat saja siapa yang kalah di dalam permainan ini. Kali ini kau sudah kelewatan batas maka bersiaplah Dewa kematianmu akan segera menemuimu" batin Ervan sambil terseyum sinis kepada Ringgo.

Melihat tatapan Ervan, Ringgo langsung saja terdian membisu sambil menatap Ervan dengan penuh kegugupan. Ntah mengapa nyali Ringgo langsung saja menciut ketika melihat ekspresi wajah Ervan yang begitu menyeramkan.

Namun, dia tetap saja menyembunyikan kegugupannya lalu berusaha terlihat berwibawa di depan Ervan dan tamu undangan lainnya.

Delissa yang merasakan ada getaran yang aneh di dalam hatinya langsung saja menatap keseluruh ruang gedung untuk mencari keberadaan kedua adiknya.

"Ada apa, sayang?" ucap Aldyanta melihat kecemasan di wajah Delissa.

"Kak, aku tidak melihat keberadaan Ayu dan Nana sedari tadi" ucap Delissa penuh kehawatiran.

"Mungkin mereka sedang beristirahat" ucap Aldyanta mencoba menenangkan Delissa.

"Coba aku periksa ya, Kak. Aku sangat menghawatirkan mereka"

"Kamu di sini saja. Biar Ervan yang memeriksanya" ucap Aldyanta langsung saja memangil Ervan dengan gerakan tangannya.

Ervan yang menyasari itu langsung saja berjalan menaiki altar pernikahan. "Ada apa, Tuan?"

"Kak dimana Ayu dan Nana? aku tidak melihatnya dari tadi" ucap Delissa sambil menunjukkan wajah penuh kecemasan.

"Nona kecil sedang beristirahat di kamarnya Nyonya" ucap Ervan mencari alasan.

"Benarkah? apa kamu sudah memeriksanya?"

"Sudah, Nyonya. Nyonya tenang saja Dewa sedang menemani mereka"

"Syukurlah kalau begitu. Tolong kamu awasi mereka ya. Karna mereka tidak tau area gedung ini. Aku takut mereka nyasar dan tidak tau jalan"

"Baik, Nyonya. Kalau begitu saja pamit dulu" ucap Ervan langsung saja pamit untuk kembali bergabung dengan tamu undangan.

Delissa langsung saja mengijinkannya. Dia langsung saja tersenyum lega ketika mendengar jika kedua adiknya baik baik saja. Tapi, Aldyanta langsung saja tau jika semua sedang tidak baik baik saja dari sikap Ervan.

Aldyanta sudah hapal betul dengan sikap ketiga kepercayaannya itu terlebih lagi Ervan sahabatnya sedari kecil. Aldyanta langsung saja mencoba menenangkan dirinya agar Delissa tidak curiga. Tapi, Aldyanta belum mengetahui masalah apa yang sedang di sembunyikan anak buahnya itu.

"Sayang, kamu tunggu di sini sebentar ya. Aku mau bertemu dengan Ervan. Ada hal penting yang harus aku sampaikan" ucap Aldyanta penasaran dengan apa yang sebenarnya sedang terjadi.

"Baik, Kak" ucao Delissa tersenyum lalu duduk di kursi pelaminan sambil menyenderkan tubuhnya. Jujur saja tubuh Delissa terasa sangat pegal karna sedari tadi terus saja berdiri menyambut para tamu undangan.

"Baik, sayang" ucap Aldyanta langsung saja menyuruh beberapa pengawal untuk mengawasi Delissa. Aldyanta tidak boleh lengah sedikitpun karna dia tau jika musuhnya sedang mencari kesempatan untuk menjatuhkannya.

Bersambung.....

1
Ruk Mini
jiahhh..ko off thorr lgi dag dig dug...ihh kau bikin gemeszz dwehhh lgi seru2 ye lom otw debay y penisirin tau .mo lanjut kah..?? ok d tgg thorrr. tq 🙏👍👍👍
Ruk Mini
ada ye..lgi berlumur an darah sempet2 ye kawin 😋😋😋
Ruk Mini
dih... Oneng sihhh
Ruk Mini
tambah emozii lgi si abank😬😬😬
Ruk Mini
cpt ungkap bank.. gemeszz sm kunti dn setan
Ruk Mini
apes lo bank..bank..
Ruk Mini
duh...ko dh pinter aje..kpn belajar nenk
Ruk Mini
Oneng.. Oneng.....cari maut kau
Ruk Mini
kena ..kau ..slh pilih lawan bank her....😭😭😭
Ruk Mini
pengawal mn kau. mnt d suat sm Al
Ruk Mini
hadehhhh... ampyuunnn deh ..bank.. bank...
Ruk Mini
nah gitu jadi kn ga ada praduga saling percaya
Ruk Mini
wadohhh... kelemahan babank Al
Ruk Mini
udeh a tahan main drama jdi irg bae ye nek
Ruk Mini
konflik baru neh naga2 ye
Ruk Mini
ya elah nenk ga peka amat laki kwartir loh
Ruk Mini
ayooo donk kn Mafia pasti cpt terungkap
Ruk Mini
wq..wa..cari mslh aje lo sm boss
Ruk Mini
iblis yg cerdik... tpi pasti kepeleset..ati2 go
Ruk Mini
cari gebetan bank ev...🤗🤗🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!