Dikhianati menjelang hari pernikahan membuat Zola Amaria meradang. Untuk menuntaskan rasa kecewanya, ia pun berakhir di sebuah club' malam bersama temannya. Hingga kejadian tak terduga pun terjadi, ia terlihat one night stand dengan seseorang yang tak terduga. Yang lebih parah, setelah kejadian itu, ia terus menerus dikejar pria itu untuk menuntut pertanggungjawaban.
Bagaimanakah kisah selanjutnya?
Jangan lupa tap love untuk mengikuti cerita selanjutnya, ya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch.12 Seseorang, tolong aku!
Zola, Roland, dan Keira kini sedang santap siang di cafetaria Shoppa Lova. Sesuai janjinya, Zola dibantu Keira menceritakan permasalahan dirinya dengan Regan mulai dari perselingkuhan Regan dan Clara, keputusannya membatalkan pernikahan mereka, dan keluarnya Zola dari rumah tempat ia dilahirkan dan dibesarkan.
Roland salut akan ketegaran Zola, usianya masih muda namun ia sanggup mengahadapi banyak ujian yang hampir semuanya berasal dari orang-orang terdekat.
Roland pun berusaha menguatkan dan mendukung apapun keputusan yang akan diambil Zola. Mereka juga mendoakan agar Zola bisa segera mendapatkan kebahagiaannya.
Sedang asik-asik mengobrol, tiba-tiba terdengar kasak kusuk karyawan yang menggosipkan batalnya pernikahan Zola dan Regan. Tapi yang membuat telinga Zola panas adalah ia yang dituduh berselingkuh sehingga Regan meninggalkannya. Ingin sekali rasanya Zola menggunduli si biang ghibah yang mengatakan dirinya lah yang berselingkuh. Tapi biarlah, pikirnya. Biarkan waktu membuktikan segalanya, siapa benar siapa salah, pasti akan terkuak dengan sendiri nantinya. Lebih indah lagi kalau ada karmanya, biar mereka tau rasa.
"Eh eh, denger-denger, si Zola nggak jadi nikah sama pak Regan ya!"
"Iya, aku juga denger gitu."
"Iya kah? Bukannya nggak lama lagi mereka bakal nikah? Apa yang bikin mereka batal nikah sih?"
"Katanya sih, si Zola selingkuh jadi Pak Regan membatalkan pernikahan mereka."
"Ah, masa sih Zola selingkuh? Nggak percaya aku."
"Iya, aku juga nggak percaya."
"Ih, itu beneran lho!"
"Jadi gimana pernikahan mereka kan undangan udah disebar. Aku juga udah dapat."
"Orang tua mereka udah mutusin si Clara yang bakal jadi pengantin penggantinya."
"Wah, kasian Clara ya jadi pengantin pengganti!"
"Zo ..." panggil Roland seraya memegang tangan Zola.
Zola tersenyum tipis, "Kalian tenang aja. Aku nggak apa-apa kok."
"Ih, dasar tukang ghibah! Rasanya aku pingin olesin squishy mereka pake balsam geligatal biar tau rasa. Panas-panas tu squishy kW." geram Keira membuat Roland mengerutkan keningnya, sedangkan Zola malah terkekeh geli.
"Udah , nggak usah dipikirin apa yang dibilangin Keira entar nih otak jadi nggak polos lagi." peringat Zola pada Roland yang tampak berpikir apa maksud perkataan Keira sambil geleng-geleng kemudian tersenyum geli. "Yuk kita balik ke ruangan! Masih ada beberapa proposal yang harus aku periksa ulang." ajak Zola yang diangguki oleh Keira dan Roland.
...***...
Hari sudah beranjak petang, waktu pun sudah menunjukkan pukul 4 pm, waktunya untuk pulang, pikir Zola.
Zola meregangkan otot-ototnya yang pegal dengan menarik kedua tangannya ke atas. "Ah, lelahnya!" gumam Zola.
Lalu ia pun membereskan barang-barangnya untuk bersiap pulang.
Baru saja langkah kaki Zola memasuki basemen untuk mengambil motornya, tiba-tiba ada sebuah tangan yang menarik lengannya hingga ia hampir terhuyung.
"Aww, lepasin, lepasin aku, lepasin!" teriak Zola seraya memukul tangan seseorang yang menarik tangannya itu.
Lalu orang itu langsung membekap mulut Zola agar berhenti berteriak. Dan melanjutkan menyeret Zola ke tempat yang cukup sepi agar tak ada yang melihat perbuatannya.
"Zo, ssst, ini aku, Regan!" ucap Regan seraya berbisik membuat Zola terkejut.
Ia pun langsung berontak meminta segera dilepaskan tapi Regan malah makin mengeratkan cengkramannya.
Kesal Regan tak kunjung melepaskan dirinya, Zola pun mengigit tangan Regan yang membekap mulutnya.
"Aww ... " Regan berteriak kesakitan karena gigitan Zola.
"Ngapain sih kamu, Re? Aku mohon jangan ganggu aku lagi kamu ngerti nggak sih!" bentak Zola yang sudah emosi karena tingkah Regan.
"Zo, please, jangan batalkan pernikahan kita, Zo! Aku cinta dan sayang sama kamu, Zo! Tolong maafkan aku." mohon Regan dengan wajah memelas.
"Baiklah, aku maafin kamu. Jadi pergi dari hadapanku sekarang!"
"Kalau kamu emang benar-benar memaafkan aku, seharusnya kamu mau kembali padaku Zo. Ayolah, Zo! Pernikahan kita harus tetap berlanjut, Zo! Apa kata orang-orang kalau pernikahan kita batal dan digantikan Clara. Aku nggak cinta dia, Zo. Aku hanya cinta sama kamu."
"Apa kata orang-orang?" Zola menautkan kedua alisnya. "Orang-orang saja sudah tau pernikahan kita batal dan akan digantikan Clara, jadi untuk apa memikirkan apa kata orang-orang. Dan tadi apa katamu, cinta? Kalau kau memang mencintai aku tentu kau takkan pernah menduakan aku apalagi sampai melakukan hubungan layaknya suami istri dengan wanita lain. Itu yang kau namakan cinta?" Zola mendelik.
Zola tak habis pikir dengan pemikiran Regan. Dia bilang mencintai dirinya, tapi malah melakukan perbuatan tak pantas dengan wanita lain.
"Itu bukan salahku, Zo! Itu salahmu!" bentak Regan membuat tangan Zola terkepal.
"Salahku? Kau gila. Memang apa yang salah denganku?" Zola menggeleng-gelengkan kepalanya. Bagaimana bisa pria itu malah menyalahkan dirinya. Dia yang selingkuh tapi ia yang disalahkan.
"Ya, itu memang salah kamu! Andai kamu mau membantuku menyalurkan hasr*t biologis ku semua pasti takkan terjadi. Tapi kau menolaknya. Aku pun terpaksa melakukannya dengan Clara karena kau tak mau bercinta denganku." sergah Regan membuat Zola membelalakkan matanya.
Apa dia tak salah dengar? Itu salahnya karena tak mau melayani n*fsu si*lan si brengs*k itu. Gila, benar-benar gila, pikir Zola. Beruntung ia membatalkan pernikahan mereka kalau tidak bisa-bisa ia bisa ikut-ikutan gila.
Zola terkekeh mendengar penuturan Regan, "Gila! Kamu emang udah gila, Re. Hanya karena aku menolak berhubungan intim denganmu jadi kau melampiaskannya dengan bercinta dengan wanita lain? hahaha ... Aku jadi semakin mantap dan yakin kalau pembatalan pernikahan kita adalah yang terbaik. Karena kalau terus dilanjutkan, bisa-bisa aku ikutan jadi gila seperti dirimu, Re!" Zola tertawa miris. Ia tak menyangka, inilah sisi asli seorang Regan.
"Baiklah, kalau kau tak mau kembali denganku , maka jangan salahkan aku yang harus menggunakan cara kasar. Aku takkan pernah melepaskanmu, Zo!" seringai Regan.
Lalu dengan gerakan cepat, Regan menarik tangan Zola dan kembali membekap mulut Zola agar tidak bisa berteriak. Dengan sekuat tenaga, Regan pun menyeret Zola menuju sebuah ruangan kosong di sudut basemen.
Setelah tiba di ruangan itu, Regan segera mendorong tubuh Zola hingga ia terjerembab ke lantai yang dingin. Regan menyeringai, bila Zola tak mau menikah dengannya, maka ia yang akan membuatnya terpaksa tetap menikah dengan dirinya.
Regan melepaskan simpul dasi yang melilit lehernya, lalu membuka kancing di lengan kemejanya, dilanjut kancing baju bagian depan satu per satu.
Zola yang menyadari posisinya terancam, berusaha untuk lari, namun sayang, gerakan Regan lebih cepat sehingga ia malah jatuh ke pelukan Regan.
Regan pun mendorong tubuh Zola hingga merapat ke dinding, kemudian ia mendaratkan bibirnya di bibir Zola, kemudian melum*tnya dengan keras dan menuntut membuat nafas Zola terengah-engah. Tangan Regan pun tak dapat diam, dengan keras ia menarik blazer yang membalut tubuh Zola dan melemparnya sembarangan. Kemudian, ia menarik kemeja putih Zola hingga terdengar suara sobekan dan kancingnya pun berhamburan ke lantai.
'Seseorang, tolong aku!' lirih Zola dalam hati dengan air mata yang sudah berderai.
...***...
...Dear pembacaku, mohon bantuan votingnya di karyaku Pesona Mantan Istri yang Disakiti ya yang diikuti sertakan dalam battle popularitas karya. Makasih all....
...***...
...Happy Reading 🥰🥰🥰...
𝐤𝐥𝐨𝐩 𝐬𝐢𝐡 𝐩𝐞𝐧𝐠𝐤𝐡𝐢𝐚𝐧𝐚𝐭 𝟐 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐚𝐭𝐮
𝐤𝐨𝐤 𝐢𝐬𝐨𝟐 𝐧𝐞 𝐦𝐛𝐞𝐥𝐚𝐧𝐢 𝐚𝐧𝐤 𝐭𝐢𝐫𝐢 𝐠𝐚𝐰𝐚𝐧 𝐤𝐨 𝐛𝐣𝐨 𝐚𝐧𝐲𝐚𝐫 𝐩𝐝𝐡𝐥 𝐣𝐥𝐬𝟐 𝐝𝐤𝐞 𝐝𝐮𝐰𝐞 𝐚𝐧𝐤 𝐤𝐚𝐧𝐝𝐮𝐧𝐠
𝐮𝐭𝐞𝐤𝐞 𝐤𝐨𝐤 𝐠𝐤 𝐦𝐢𝐤𝐢𝐫 𝐤𝐨𝐤 𝐨𝐫𝐚 𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐧𝐠𝐞𝐥𝐢𝐧𝐝𝐮𝐧𝐠𝐢 𝐚𝐧𝐤 𝐤𝐚𝐧𝐝𝐮𝐧𝐠𝐚𝐧
𝐚𝐬𝐮 𝐚𝐧𝐜𝐞𝐧 𝐰𝐨𝐧𝐠 𝐥𝐚𝐧𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐢