Istri Tuan Muda Xiao Luo

Elena mengunci dirinya didalam kamar, ia tidak ingin bertemu dengan siapapun saat ini.

Sedangkan luo karena tidak diacuhkan oleh elena ia memutuskan pergi ke ruang kerja untuk menenangkan pikirannya.

Sore harinya, disaat jam makan. Hanya luo dan meidy yang menikmati makan malam tersebut.

"bi.. Elena belum keluar juga dari tadi?" tanya luo

"belum tuan" ucap bu inah

"bi, tolong antarkan makanan untuk elena ya" ucap luo sambil mengambil beberapa lauk dan nasi untuk elena

Bi inah pun pergi mengantar makanan untuk elena.

"luo" panggil meidy namun luo hanya diam

"aku tau kamu marah, tapi cobalah menerima kenyataannya luo, anak yang didalam ini adalah anak kamu" ucap meidy

"ia sangat membutuhkan kasih sayang dari ayahnya" meidy mengelus perutnya yang masih rata

luo hanya diam tidak menggubris perkataan meidy

"coba kamu pegang" meidy pun beranjak dari duduknya dan meraih tangan luo untuk memegang perutnya

luo merasakan jantungnya berdetak kencang, "apa iya anak ini anakku? Apa aku harus menerimanya?" batin luo

Luo pun berdiri dari tempat duduknya.

"istirahatlah" ucap luo kemudian ia berlalu pergi meninggalkan meidy.

Sedangkan meidy kembali duduk sambil menikmati makanannya

"sabar baby, sebentar lagi ayahmu pasti akan menyayangimu" ucap meidy dengan tersenyum puas melihat mimik wajah luo tadi, ia yakin kalau luo pasti akan mengakui anaknya ini, ia tau betul sifat luo yang sangat memiliki perasaan.

Paginya, elena memutuskan untuk ikut makan bersama di ruang makan, sampai kapanpun ia menghindari masalah ini tidak akan pernah terhindarkan, ia harus tetap menjalaninya.

"sayang" sapa luo ketika melihat elena turun dari lantai atas

Elena hanya diam kemudian duduk berhadapan dengan meidy

"nyonya elena mau minum jus apa?" tanya bi inah

"apel saja bi" ucap lena

"aku juga mau" ucap meidy kepada bi inah

bi Inah tak merespon ia hanya menganggukkan kepalanya.

"aku ada rapat hari ini, kamu dirumah jaga diri baik-baik ya" ucap luo sambil mengelus rambut elena

"seharusnya kamu mengucapkan itu kepada meidy" ucap elena acuh

"sayang, dia bukan siapa-siapa " ucap luo didepan meidy

Ada rasa sakit hati menjalar di dada meidy ketika luo tak menganggapnya ada.

"tapi dia sedang mengandung anakmu mas" ucap lena

"sudahlah.. Aku tidak mau berdebat lagi denganmu " ucap luo

"tenang saja.. Aku akan menjaga madu mu dan anaknya dirumah ini" elena pun beranjak dari duduknya ia tidak berminat lagi untuk sarapan pagi bersama luo dan meminta bi inah untuk membawa jus dan sarapan miliknya ke kamar.

luo mengusap wajahnya dengan kasar ketika elena mengatakan "madu" tersebut.

"aku tidak berminat untuk menikah lagi elena" ucap luo sedikit berteriak agar elena mendengarnya, namun tak ada respon sedikitpun dari elena.

"luo" panggil meidy

"apa!" bentak luo

"sebaiknya kamu segera berangkat,nanti kamu terlambat" ucap meidy

luo pun beranjak dari duduknya dan merapikan dasi dan rambutnya, namun meidy dengan sigap membantu luo merapikan dasinya. Tidak ada bentakan dari luo atas perlakuan meidy tersebut, ia sangat puas dengan sikap luo yang sedikit menerimanya tersebut.

meidy pun mengantar luo ke depan pintu utama.

"hati-hati" ucap meidy, luo tidak menjawab hanya diam

"meidy" panggil luo

Meidy pun menatap luo "didapur ada beberapa jenis susu untuk kamu konsumsi, pilihlah.. Jika ada yang sesuai dengan selera mu hubungi aku, aku akan membelikannya nanti setelah pulang kerja" ucap luo kemudian memasuki mobilnya.

Semalam luo sempat memesan secara online semua jenis susu untuk ibu hamil trisemester pertama, ia cukup bingung dengan semua merek susu tersebut dan memutuskan untuk membeli semua satu persatu, terserah meidy akan memilih yang mana, yang ada dibenak luo saat ini adalah menjaga anak tersebut agar tumbuh dengan sehat, bagaimanapun juga anak itu adalah darah dagingnya sendiri. Luo mulai bisa menerima kenyataan bahwa meidy sedang mengandung anaknya. Mau itu anaknya atau bukan ketika anak itu lahir barulah ia akan tes DNA dan mengungkapkan kebenarannya.

#BERSAMBUNG