Muslimah Dan Anak Genius

"Nona Muslimah" panggil pria setengah baya yang merupakan Manager dari restoran mewah tersebut. Bahkan Pria itu terus mengikuti langkah kaki wanita bercadar yang berjalan di depannya.

"Iya, ada apa pak?" sahut Wanita bercadar itu sambil menoleh kearah sang empunya.

"Nona Muslimah, acaranya sudah akan dimulai. Tapi, tuan Jarvis baru saja menghubungi saya untuk meminta anda segera pulang ke mansion" ucap Pria setengah baya itu dengan harap-harap cemas.

"Ya sudah pak, kalau begitu cari saja MC lain demi kelancaran acara ini. Dan kalau perlu bapak hubungi kembali MC acara yang pernah berpartisipasi dalam acara resmi di restoran ini" ucap Wanita bercadar itu dengan idenya dan wanita bercadar itu tidak lain adalah Muslimah.

"Baik Nona" ucap Pak Manager disertai anggukan kepala, lalu pamit undur diri.

Sementara Muslimah melenggang pergi meninggalkan restoran mewah tersebut di antar oleh supir pribadi bersama dua bodyguard wanita yang ditugaskan mengawalnya.

Selama lima tahun terakhir, kehidupan Muslimah benar-benar berubah. Bagaimana tidak, dia sudah menjadi bagian dari keluarga Hoorn dan harus mengikuti segala aturan keluarga dengan baik demi keselamatannya sendiri.

Muslimah menjalani hari-harinya dengan penuh semangat, namun tetap saja hidupnya masih terasa hampa dan kesepian, serta kadangkala kesedihan masih saja menyelimutinya saat kembali mengingat buah hatinya yang belum juga ditemukan sampai detik ini.

Muslimah sama sekali tidak menemukan jejak sedikit pun tentang keberadaan anaknya. Seolah-olah pria yang sudah menikahinya lalu menghamilinya memiliki kekuasaan penuh di negara xxx yang tidak bisa terdeteksi, baik itu identitas maupun jejak digital pria tersebut. Namun Muslimah tidak akan menyerah dan terus berusaha untuk mencari keberadaan anaknya sampai titik darah penghabisan.

Jika melihat kembali ke belakang, ternyata waktu begitu cepat berlalu dan tak terasa sudah lima tahun sudah dilalui Muslimah bersama keluarga barunya.

Dan selama lima tahun ini, Muslimah mendapatkan sebuah pelajaran sekaligus pengalaman hidup baru. Berkat dorongan dan finansial dari Nenek Wira, Muslimah kembali melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi negeri di negara xxx.

Hanya kurun waktu tiga tahun, dia berhasil menyelesaikan kuliahnya dan berhasil menyandang gelar sarjana pendidikan. Memang itu hal yang dicita-citakannya selama ini, yakni menjadi seorang guru demi mencerdaskan anak-anak bangsa.

Tidak hanya itu, Yayasan Pendidikan Anak usia dini milik keluarga Hoorn sekarang dikelola oleh Muslimah yang menjadi kepala direktur Yayasan Wiragempita Mulia. Muslimah juga berperan sebagai guru pendidik untuk murid-muridnya di yayasan miliknya.

Selain itu, Muslimah juga memiliki sebuah bisnis yakni restoran mewah terletak di pusat kota negara xxx. Restoran mewah itu salah satu cabang restoran milik dari Jarvis, kakak angkatnya.

Namun sekarang dia lah yang menjadi owner dari restoran mewah tersebut yang hampir setiap saat diadakan acara pertemuan penting oleh kaum-kaum elite dan acara penting lainnya termasuk pesta ulang tahun bagi anak-anak kalangan atas.

Walaupun sudah memiliki segalanya, namun Muslimah tetap menjadi pribadinya sendiri, yakni sosok gadis mandiri yang sedang merantau di negeri orang.

Kadangkala Muslimah ingin kembali ke negara asalnya guna berkumpul bersama dengan keluarga paman dan bibinya, namun mengingat kembali masih ada buah hatinya yang tertinggal di negara tersebut. Lagian paman dan bibinya sudah tak lagi menetap di desa, bahkan dia sama sekali tidak mengetahui keberadaan apalagi alamat baru sang paman selama beberapa tahun ini.

Satu hal lagi, Muslimah memutuskan untuk bercadar sejak tiga tahun lalu. Keputusannya sudah bulat untuk menutup wajahnya, dengan kata lain dia tidak ingin sampai ada yang mengenali wajahnya di negara xxx. Karena fokusnya adalah mencari keberadaan buah hatinya yang sangat dirindukannya.

***

Sementara itu, di sebuah restoran mewah terlihat anak laki-laki berusia kira-kira lima tahun tampak duduk termenung di kursi taman tepatnya di halaman restoran tersebut.

Berkostum Spiderman, anak laki-laki yang masih balita itu tampak memeluk mainannya sembari menatap ke seberang jalan dimana anak sebayanya sedang bermain bersama kedua orang tuanya.

"Ya Allah, di hari ulang tahunku ini, aku ingin bertemu dengan mommy. Tolong kabulkan doa ku, ya Allah" ucap Anak laki-laki itu sambil menatap langit yang cerah, berharap Tuhan mengabulkan doa nya.

"Kata paman Martin, mommy masih hidup. Sekarang aku mau mencari, mommy" ucapnya sambil melirik kearah bodyguardnya yang sedang memantaunya.

Anak laki-laki itu tampak celingak-celinguk melihat situasi disekelilingnya. Saat melihat sebuah mobil berwarna putih yang sudah siap pergi, dengan cepat anak laki-laki itu mengendap-endap persis pencuri mendekati kearah mobil tersebut.

"Sepertinya aman" ucap anak laki-laki itu yang sempat memastikan para bodyguard yang selalu mengawalnya tampak lengah dari pengawasannya. Setelah itu, dengan hati-hati anak laki-laki itu membuka pintu mobil lalu bergerak naik ke atas mobil dan langsung bersembunyi di balik kursi penumpang tepatnya kursi bagian belakang.

Tak berselang lama, seseorang masuk ke dalam mobil dan langsung duduk di depannya. Setelah itu, mobil yang ditumpangi anak laki-laki itu langsung melaju meninggalkan restoran mewah tersebut. Entah kemana arah tujuan dari mobil yang ditumpanginya yang jelasnya ia ingin mencari ibunya tanpa adanya pengawalan dari para bodyguard yang ditugaskan menjaganya.

Sementara di dalam restoran mewah tersebut, terlihat beberapa orang mulai panik mencari sosok anak laki-laki yang akan merayakan pesta ulang tahunnya. Padahal tamu undangan sudah memenuhi restoran dan mayoritas anak-anak balita yang didampingi langsung oleh orang tuanya masing-masing.

"Kemana Cucuku? Rayyan....Rayyan, kamu dimana nak!" teriak Wanita paruh baya yang sedang mencari keberadaan cucunya.

"Tante, aku belum menemukan Rayyan. Dari tadi aku tidak melihatnya" ucap Wanita cantik bergaun merah sambil memasang raut wajah khawatir.

"Ya Allah, kemana perginya cucuku" ucap Wanita paruh baya itu dengan raut wajah khawatir dan mulai panik tak menemukan cucu kesayangannya.

Dari arah pintu masuk, terlihat pria tampan bertubuh kekar berjalan tergesa-gesa menghampiri sosok wanita paruh baya yang sangat dikenalinya.

"Emir, Rayyan kemana?" tanya wanita paruh baya itu pada putra semata wayangnya dengan mata berkaca-kaca. Baru kali ini dirinya lengah tak mengawasi cucu kesayangannya.

Ternyata Pria tampan itu adalah Emir Riffat Zimraan, sosok pria dingin yang tak tersentuh. Sedangkan wanita paruh baya yang bertanya kepadanya adalah ibu tercintanya alias nyonya Belinda.

"Jangan khawatir, mommy. Anak buah ku sedang menyelidikinya lewat cctv restoran" ucap Emir mencoba menenangkan sang ibu, jangan sampai ibunya kembali drop karena memikirkan masalah tersebut.

"Mommy tidak mau tahu, kau harus segera menemukan Rayyan, jangan sampai cucuku kenapa-kenapa. Mommy tidak akan memaafkan mu jika sesuatu terjadi kepada cucu kesayangan, mommy!" ucap wanita paruh baya itu yang tampak panik dan juga takut kehilangan orang yang disayanginya.

"Iya mommy, aku janji akan segera menemukan Rayyan, putraku" ucap Emir sambil menghembuskan nafasnya dengan kasar, lalu memilih menjauh dari sang ibu guna untuk mengangkat panggilan masuk dari anak buahnya

"Halo tuan muda" ucap seseorang di ujung telepon.

"Hemm, cepat laporkan!" ucap Emir dengan tegasnya.

"Dari rekaman cctv, tuan muda masuk ke dalam mobil berplat sekian-sekian dan sedang menuju ke...." Belum selesai anak buahnya menjelaskan, Emir langsung menyimpulkannya.

"Sialan! Aku tidak akan membiarkan pencuri itu kabur membawa putraku!" ucap Emir marah lalu bergerak cepat keluar dari restoran tersebut.

Bersambung......