Bitcoin World Domination

"Aku tidak menyangka suatu hari akan bisa makan malam berdua bersama mu." Val tersenyum pada Ilvy yg duduk tepat di depannya sambil menikmati hidangan yg sudah Val siapkan.

"Setelah mendengar pengalaman mu, aku jadi percaya bahwa dunia ini bergerak dengan cara yg ajaib."

"Jadi..."

Tiba tiba Ilvy menjadi serius. "Kamu sudah mengatakan rahasia mu dan sekarang aku juga ingin mengatakan rahasia ku pada mu."

"Katakan saja, aku juga berjanji tidak akan mengatakan rahasia mu pada siapapun."

Ilvy terdiam sejenak sambil memberi tatapan penuh arti pada Val sebelum berkata. "Sebenarnya ibu mu adalah seseorang yg keluarga kami tugaskan untuk menjaga aset berharga keluarga kami yg di simpan di rumah mu."

Val mengangguk ringan seakan sudah menduga semua hal itu. "Jadi karena itu kamu akan menggunakan segala cara untuk mendapatkan rumah itu kembali jika aku menolak menjualnya waktu itu."

"Ya dan aku juga melacak pergerakan aset dompet digital yg ibu mu miliki."

"Tidak masalah, aku juga bisa memberitahu mu coin coin mana yg akan mengalami kenaikan di masa depan dan strategi yg aku gunakan saat melakukan treding."

Tatapan Ilvy menjadi semakin rumit untuk sesaat sebelum dia menghela nafas dan berkata. "Sebenarnya aku membantu mu dan berusaha dekat dengan mu adalah untuk mendapat kepercayaan mu. Semua murni demi keuntungan semata."

"Bukankah aku juga melakukan hal itu pada mu. Bantuan mu benar benar sangat berarti bagi ku karena itu aku tidak akan pelit dengan informasi yg aku miliki."

"Lalu mengenai ayah mu, pengacara ku sudah mengurusnya dan membuatnya mendapatkan hukuman selama 1 bulan penjara."

"Begitu ringan."

"Pengacara ku sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi semua keluarga di pihak ayah mu memberi keterangan yg lebih memberatkan mu karena menghina para sesepuh dan meremehkan adat di desa itu. Jadi yg maksimal kita bisa lakukan adalah membuat ayah mu menandatangani perjanjian agar tidak lagi memaksakan kehendak mereka pada mu."

Val menghela nafas. "Sepertinya aku harus segera meninggalkan negara ini, apa kamu bisa membantu ku membuat paspor?"

"Bukan masalah, tapi kemana kamu akan pergi?"

"China untuk melatih teknik bela diri ku dan Korea untuk mempersiapkan segalanya sebelum kembali ke sini."

"Kapan tepatnya kamu akan kembali?"

"Mungkin satu tahun setelah acara besar terjadi, saat seluruh negara sudah bersatu di bawah satu bendera federasi bumi. Sebelum itu terjadi Korea adalah negara yg paling aman karena mereka memberi dukungan penuh pada para Bit player."

"Maksud mu dengan Bit player?"

"Bit player adalah orang orang yg fokus untuk membunuh Bit Mop atau Binatang mekanik demi mendapatkan bitcoin dan juga meneliti teknologi mereka. Korea menggunakan pendekatan yg lebih nyaman dengan menyediakan berbagai fasilitas pendukung untuk para Bit player dan membuat bit player membayar atas fasilitas tersebut."

"Bagaimana dengan negara kita?"

Seketika Val menunjukan ekspresi yg rumit sambil menjawab dengan sedikit nada keluhan. "Karena bit mob memiliki sikap seperti binatang pada umumnya, sekumpulan orang beranggapan bahwa mereka layak di lindungi dan orang orang yg membunuh Bit Mob di anggap kejam dan serakah. Pemerintah menggunakan ini untuk memonopoli Bit Mob untuk diri mereka sendiri, menyebarkan berita berita manipulatif bahwa Bit sistem adalah sesaat karena tidak sesuai dengan kepercayaan masing masing, Akademi ungu juga di cap sebagai Sekte sesaat dan semua anggotanya mulai di buru satu persatu. Mereka membuat semua orang percaya bahwa dunia masih baik baik saja, tidak perlu berubah dan tetaplah menjadi budak negara seumur hidup."

Ilvy langsung menepuk dahinya. "Memang sifat mereka, karena itu keluarga kami menggunakan emas untuk menyimpan kekayaan dan mempercayakan emas itu pada ibu mu. Tapi kami akan segera mengubah rencana dan mengubah emas itu menjadi Bitcoin."

Val tersenyum dan berkata. "Satu hal lagi untuk di jadikan pertimbangan yaitu Bit mob tidak hanya sekedar untuk mendapatkan bitcoin. Bagian mekanik dari tubuh mereka berguna untuk membuat senjata dan juga teknologi lainnya yg berbasis jaringan bitcoin dan bagian organik bisa di gunakan untuk berbagai ramuan. Kamu bisa menjual bagian bagian ini memalui bit shop yg ada di sistem atau membuat sesuatu darinya dengan bantuan cetak biru yg bisa di beli di bit shop."

"Aku tidak bisa berkata kata, dunia di masa depan akan benar benar seperti dunia dalam Game RPG."

"Tapi tidak akan seindah di RPG."

Ilvy menghela nafas sambil memijat kepalanya. "Banyak hal yg harus di lakukan, tapi aku tidak tahu harus mulai dari mana."

"Saran ku jika kamu ingin mendapat keuntungan lebih di masa depan adalah akumulasi bitcoin sebanyak mungkin, buat markas rahasia, timbun makanan dengan masa kadaluarsa yg panjang. Satu hal lagi yg harus kamu pertimbangkan, laut dan udara adalah area yg sangat berbahaya. Tanpa teknologi khusus jangan coba coba pergi menggunakan jalur ini."

Ilvy kembali memijat kepalanya. "Aku lelah, malam ini aku akan menginap di rumah mu."

Sebelum Val sempat menjawab, Ilvy segera bangkit dari tempat duduknya dan masuk ke kamar. Val hanya bisa terdiam sesaat sebelum mulai membersihkan meja makan dengan sedikit keluhan. "Tindakan wanita ini benar benar susah di tebak."

Tiba tiba pintu kamar Val kembali terbuka memperlihatkan Ilvy yg hanya mengenakan pakaian dalam. "Cepat bereskan, aku tidak bisa tidur sendiri di kamar yg bukan kamar ku."

"Ya, tunggu sebentar."

Mendengar jawaban Val, Ilvy kembali menutup pintu sedangkan Val bergegas merapikan meja makan dan akhirnya masuk ke dalam kamar.

Di dalam terlihat Ilvy sudah berbaring di ranjang dengan tubuh yg di tutupi oleh selimut sambil memberi tatapan tajam pada Val.

"Gunakan jika perlu" Kata Ilvy sambil melemparkan sekotak kondom pada Val. Menatap kondom di tangannya, Val berpikir sejenak sebelum melepaskan semua pakaiannya dan masuk ke dalam selimut.

"Apa aku terlihat seperti wanita murahan bagi mu?" Tanya Ilvy sambil menatap kosong ke langit langit kamar.

"Bagiku kamu wanita yg tidak bisa menyampaikan perasaan mu secara langsung dan aku yakin kamu sudah menggunakan semua keberanian mu untuk melakukan semua ini."

Ilvy menoleh sebelum memberi cubitan kuat pada bahu val. "Aku tidak tahu cara memulainya, ini pertama kalinya bagi ku. Jadi jangan membuat ku menunggu."

"Aku akan memulainya." Val perlahan menaiki tubuh Ilvy tapi Ilvy segera menahannya.

"Aku dengar itu akan sakit untuk pertama kalinya."

"Tenang saja, rasanya hanya seperti di gigit semut."

"Benarkah?"

"Kamu bisa rasakan sendiri." Batang Val perlahan masuk mulai menggali lubang Ilvy yg membuatnya sedikit meringis.

"Val... berhenti... aku berubah pikiran..." Desak Ilvy yg berusaha mendorong Val agar menjauh dari tubuhnya.

"Maaf sudah terlambat." Tapi Val dengan cepat membenamkan batang hitamnya dalam dalam yg membuat Ilvy berteriak dan mulai menjambak rambut Valerio.

"Sakit bodoh...."

"Ayolah, jangan seperti kucing liar. Sebentar lagi sakitnya akan hilang."

"Kamu yg seperti anjing liar, dasar penipu... apanya yg seperti di gigit semut..."

Tapi Val tidak peduli dengan teriakan Ilvy dan mulai menghisap puting susunya.

"Apa yg kamu lakukan, apa kamu ingin menjadi bayi... aakkk..." Sayangnya Val mulai memainkan batang hitamnya maju dan mundur untuk menggali lubang Ilvy.

"Brengsek, jangan bergerak... Sakit bodoh.... Sial... aku bilang hentikan.... kamu bajingan Val...." Berbagai macam kutukan keluar dari mulut Ilvy sambil kedua tangannya mencakar cakar punggung Val.