(Novel Pertamaku)
Nawang wulan gadis cantik dan manis berusia 23 tahun yang baru saja diterima menjadi tenaga pengajar di sebuah SMA swasta yang terkenal elit dan mahal dikotanya. Wulan dipertemukan dengan seorang murid laki-laki bernama Alexander yang tanpa diduga jatuh cinta dan menunjukkan perhatiannya dengan brutal kepada wulan.
Akankah wulan luluh dengan perhatian dan cinta murid nya yang terpaut jarak 4 tahun dari wulan ? bahkan wulan menganggap nya masih bocil (bocah kecil) bukan sebagai seorang pria.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mona, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15. Hatiku hancur Alex
"Ada apa ini ibuk-ibuk bapak-bapak ?" tanya Wulan cemas
"Wulan selamat ya" ujar warga yang ramai menyalaminya dengan senyum tanpa menjawab pertanyaan nya.
Wulan melihat didalam rumah ada motor baru, ibu yang melihat Wulan langsung memeluknya sambil tersenyum.
"Ada apa ini bu, kok rame ? trus ini motor siapa ? Tanya Wulan
Ibu pun menceritakan kejadian dipasar dimana ada stand dari perusahaan Xander Loyalty corporation yang membagikan undian berhadiah kepada warga. Semua warga dapat, ada yang menang kulkas, TV, magic com, kompor dan lain-lain dan pemenang utama nya adalah ibu yang memperoleh motor.
Wulan pun menangis terharu, ia benar-benar bersyukur.
"Cuma kebetulan aja tu dapat motor" ucap bu Maemunah sinis
"Atau jangan-jangan kamu yang bayar SPG nya ya supaya itu motor kamu yang menang ?" hasut bu Juleha.
Wulan dan ibu pun kaget. Terlihat sekali diwajah trio sekawan mereka sangat iri. Entah kebetulan atau memang takdir, mereka bertiga hanya memenangkan hadiah jam tangan anak-anak.
"Sudah-sudah jangan pada ribut disini dan kalian bertiga jangan pada menfitnah, ayo bubar kembali ke rumah masing-masing" lerai pak RT
Para warga tau trio sekawan memang tukang gosip dan gibah jadi mereka tidak terlalu peduli dengan ucapan nya.
🌹🌹🌹
Di sebuah mansion mewah. Eve sedang asik memainkan handphonenya dikamar. Terdengar ketukan di pintu dan papa Eve masuk.
"Eve, bagaimana perkembangan hubunganmu dengan Alex ?" tanya papa Eve
"Masih seperti biasa pa, belum ada kemajuan" jawab Eve
"Kok bisa Eve ? Bukankah sudah lebih satu tahun ini kamu berusaha, bagaimana bisa tidak ada kemajuan ?" ucap papa Eve dengan wajah kesal.
"Alex sangat susah didekati pa. Bahkan nomor handphone nya saja Eve tidak tau" sungut Eve
"Apa...? Papa sudah banyak mengeluarkan biaya buat menutupi perbuatan kamu disekolah, papa tidak mau tau kamu harus bisa menjadikan Alex pacar kamu. Perusahaan mereka itu sangat besar. Sebentar lagi Alex akan mewarisi nya, sebelum itu terjadi kau harus menjadi orang yang penting bagi nya" kekeuh papa Eve
Eve hanya menunduk terdiam. Ia merasa dilimpahi tanggung jawab yang sangat besar, yang belum tentu mampu ia jalankan.
Papa Eve, Heru harytama sangat terobsesi untuk memperbesar perusahaannya. Ia akan melakukan segala cara agar perusahaannya berkembang walaupun harus mengorbankan anak-anaknya.
Kakak pertama Eve, Andre harytama dijodohkan dengan keluarga Adiguna. Kakak kedua Eve, Meisya harytama dijodohkan dengan keluarga Wicaksono. Dengan perjodohan tersebut, ia mengalami perkembangan yang sangat pesat karna perusahaan mereka saling bergabung.
Namun gabungan ketiga keluarga tersebut tidaklah sebanding dengan kekuatan perusahaan Alex. Walaupun ia telah memiliki nama dan disegani didunia bisnis, hal ini belum membuatnya puas. Alex sang pewaris harus menjadi menantunya.
🌹🌹🌹
Pagi ini Wulan berangkat kesekolah menggunakan motor barunya. Wajahnya tak lepas dari senyum. Ia sungguh bersyukur diberikan hadiah yang sudah lama diimpikan.
"Senyum mulu ni, ada kabar bahagia apa ?" senggol Silvi
"Motor baru ya ?" tanya Silvi yang memperhatikan motor Wulan sangat mengkilap dan bersih
"Iya Sil, Alhamdulilah"
"Alhamdulillah" ucap Silvi
Wulan dan Silvi kemudian menuju ke dalam kelas masing-masing.
"Sayang, aku kangen. Ketemuan di gedung olahraga yuk" pesan Alex pada Wulan
Wulan baru selesai mengajar. Ia pun sebenarnya rindu karna sudah beberapa hari mereka hanya saling melihat dari jauh dan berhubungan lewat telepon saja.
"Maaf Alex, sebentar lagi kami akan rapat" balas Wulan
Alex hanya bisa menghela nafas. Kemaren-kemaren mereka masih bisa saling melepas rindu saat Alex mengantar jemput Wulan. Tapi sekarang waktu untuk bersama sangat susah.
Kondisi sekolah saat ini sedang kalang kabut. Akibat ulah pak Yudha, banyak wartawan datang dan mewawancarai pihak sekolah. Dan para guru juga harus mempersiapkan segala hal yang berhubungan dengan karya wisata kelas xii yang sebentar lagi akan diadakan.
Sebentar lagi para guru akan mengadakan rapat membahas siapa yang akan menggantikan posisi pak Yudha sebagai wakil sarana dan prasarana. Guru juga akan memulangkan murid lebih cepat dari jam seharusnya.
Jika guru sudah rapat, maka jam pulang biasanya sudah sore. Dan Alex sudah harus ada diperusahaan. Ia akan selesai pada malam hari. Alex benar-benar dilema.
Wulan sedang berjalan ke arah kantin. Ia di suruh pak Dimas untuk mengecek komsumsi untuk rapat nanti. Tiba-tiba ada yang menarik pinggangnya. Wulan kaget dan hampir berteriak tapi Alex langsung membungkamnya dengan mulut.
Wulan yang mendapat serangan dadakan dari Alex hanya bisa pasrah. Alex mencium bibir Wulan dengan penuh kerinduan. Melumatnya lebih dalam sementara tangannya memeluk Wulan dengan erat. Pagutan demi pagutan mereka resapi dengan penuh cinta. Bukan hanya Alex, tapi Wulan pun rindu.
Mereka tidak menyadari ada sepasang mata yang memandang dengan dendam membara. Eve mengepalkan tangannya. Ia tidak menyangka melihat adegan romantis yang selama ini ia impikan.
Adegan yang sedang ia tonton adalah adegan yang selalu mengisi hati dan pikirannya setiap hari. Bagaimana ia dicium, dipeluk dan disentuh Alex.
"Ini impianku, ini yang ku mau, tapi kenapa kau lakukan bukan denganku...hatiku hancur Alex" lirih Eve penuh air mata
Semua impiannya, kehidupan kedepannya yang selalu ia bayangkan dengan Alex berkelebat dimatanya. Tiba-tiba ia ingat lagu lawas yang selalu ia putar saat bersedih.
Ho....oooooo...... Aku
Hanya ingin kau tau
Besarnya cintaku
Tingginya khayalku bersamamu
Tuk lalui waktu yang tersisa kini
Disetiap hariku disisa akhir nafas hidupku
🌹🌹🌹
Rapat selesai pukul 15.30. Para guru sudah mulai beranjak meninggalkan sekolah begitu pula Wulan. Ia mengendarai motor barunya dengan kecepatan sedang. Jalanan masih lumayan lengang karna belum jam pulang kantor. Wulan sedang asik mengendara tanpa menyadari ada mobil yang mengikutinya sejak dari sekolah tadi.
Saat Wulan berada dijalan yang lengang, mobil yang membuntutinya mulai mengejar motor Wulan dan akan menyerempet nya. Disaat bersamaan ada motor lain yang menghalangi dengan menerobos ruang antara mobil dengan motor Wulan. Tabrakan pun tak terelak kan.
Motor lain yang menabrak mobil terjatuh dan terseret beberapa meter. Mobil tadi segera melarikan diri. Pengendara motor yang terseret tadi juga segera bangkit dan melajukan motornya menjauh.
Wulan yang mendengar suara keras dari arah belakang terkaget dan refleks mengerem mendadak. Ia pun tak bisa mengimbangi motor yang berhenti tiba-tiba sehingga oleng dan terjatuh. Wulan pun terhimpit motornya sendiri.
Wulan pun berteriak minta tolong. Ia tidak bisa berdiri, kemudian sebuah mobil pun berhenti. Keluarlah seorang pria tampan dan gagah, ia dengan sigap menolong menegakkan motor agar Wulan bisa berdiri.
Tak lama handphone Wulan pun berbunyi. Ia melihat Alex memanggil.
"Halo Alex"
"Sayang, tunggu aku disitu jangan kemana-mana" ucap Alex tegas dan tanpa mendengar jawaban Wulan ia pun memutuskan panggilan.
Wulan pun bengong. Bagaimana Alex tau ia dimana. Alex tadi tidak bertanya.
"Anda tidak apa-apa nona ?" tanya si pria tadi
"Saya tidak apa-apa tuan, terimakasih sudah menolong saya" jawab Wulan sambil tersenyum.
Si pria tadi seketika terpesona mendengar suara dan melihat senyuman Wulan. Sungguh hatinya berdebar kencang.
"Gadis ini berbeda..." batinnya. Ia pun tersenyum penuh arti.
"Apa tidak ada yang terluka ? Bagaimana kalau saya antar nona ke rumah sakit ?"
"Tidak usah tuan....?"
"Jonathan panggil saja Nathan" ucap pria tadi sambil menyodorkan tangannya
"Wulan, saya tidak apa-apa tuan Nathan" ucap Wulan sambil menjabat tangan Nathan
"Jangan panggil tuan, panggil Nathan saja" ucap Nathan tersenyum manis
"Saya antar ya, biar motor Wulan dibawa sopir saya" tawar Nathan
"Dia tidak akan ikut dengan kamu!!!"
Wulan dan Nathan pun kaget saat melihat seseorang yang barusan berbicara.
...****************...
pingsan yang satu karena ukuran jumbo suami yang satu karna lihainya mulut kekasih
Lama2 Baca novel ini yg ada kena stroke...
Skiiip...
Masak gitu ja ga nyampe otaknya sich