NovelToon NovelToon
Wanita Janda Istri Sang Dokter

Wanita Janda Istri Sang Dokter

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Janda
Popularitas:123.2k
Nilai: 5
Nama Author: indah yuni rahayu

Fahmi yang sudah bertunangan dengan Sesil terpaksa harus menikahi Saras yang seorang janda. Bukan karena cinta melainkan karena rasa kasihan dan kepeduliannya terhadap janda miskin beranak satu.

Lantas bagaimana dengan Sesil setelah tahu tunangannya sudah menikah lebih dulu ?

Lalu bagaimana dengan Saras yang telah menjadi istri seorang dokter itu, akankah ia mendapatkan cinta yang tulus darinya ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah yuni rahayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mencari

"Ma, dimana Bagas?"

Begitu Fahmi tiba ia langsung memasuki kamar Saras, tapi tidak ada Bagas di kamar itu. Lalu mengitari rumah mungkin saja ia sedang bermain di sana. Namun sudah lelah ia mencari dan memanggil Bagas, rupanya tidak ketemu juga.

Fahmi membuka kamar Amira dan mendapati wanita itu sedang bersantai mengisi buku teka teki silang.

Amira menoleh begitu pintu kamarnya terbuka. Wajahnya berubah pias.

"Aku mencarinya di sekitar rumah tapi dia tidak ketemu. Mungkin Mama tahu dimana Bagas ?" tanya Fahmi cemas. Ia harus segera mengajak Bagas ke rumah sakit, karena Saras sendirian di sana dan ia kepikiran jika Saras membutuhkan sesuatu.

"Iya, aku tahu." sahut Amira santai yang sontak membuat kecemasan Fahmi menghilang.

"Di mana dia ? Aku harus segera mengajak nya pergi. Ibunya mencarinya."

"Ck, kamu sudah termakan rayuannya sekarang. Ingat Fahmi, kamu juga punya istri yang lain ! Pikirkan dia juga !"

"Tapi, Saras sedang sakit dan itu karena Mama yang mengajaknya pergi keluar." sarkas Fahmi yang membuat Amira sontak berdiri menggebrak meja.

"Kamu menyalahkan mama ! Aku ini ibu yang telah mengandung dan melahirkanmu. Kamu sangat keterlaluan. Tinggalkan wanita liar itu dan perhatikan Sesil agar dia cepat hamil !" Amira geram kenapa Saras yang hamil duluan bukannya Sesil.

"Aku tidak akan pernah meninggalkan dia !"

"Kenapa ! Apa istimewa nya dia, Sesil jauh lebih baik. Dia lebih cantik dan mapan."

Fahmi menggelengkan kepala, mamanya memang plin plan. "Aku tidak ingin berdebat dengan Mama. Sekarang, di mana Bagas ?" Fahmi menyudahi pertikaian nya karena hanya akan membuang waktu. Ia harus cepat.

"Anak itu sudah pergi." Amira melipat tangan di depan dada.

"Pergi ? Pergi ke mana maksud Mama ?" desak Fahmi untuk segera memberi tahu dengan jelas. Ia tidak punya waktu banyak.

"Ya kemana lagi kalau bukan kabur." sahut Amira begitu enteng tanpa mempedulikan perasaan Fahmi yang mulai ketar - ketir.

"Itu tidak mungkin ! Tidak ada alasan bagi Bagas untuk kabur." elak Fahmi yang tidak mempercayai ucapan Amira.

"Alasanya satu. Karena ia merasa tidak pantas untuk tinggal di rumah ini."

Fahmi mengepalkan tinju terlihat otot - otot tangganya yang keras mendengar ucapan Amira. Fahmi sudah berjanji akan melindungi Saras sebagai istrinya dan Bagas sebagai anak tirinya. Dan jika Bagas hilang, apa yang akan ia katakan pada Saras nanti. Saras sedang sakit. Ia tidak mau menambah rasa sakitnya. Ia berjalan cepat mendekati Amira dengan tatapan menghunus.

Melihat mata anaknya yang tajam. Amira memejamkan penglihatannya sambil memalingkan muka begitu melihat tangan Fahmi melayang ke arahnya.

" Gubrak !"

Suara gebrakan meja terdengar keras di sampingnya. Amira sampai terlonjak kaget.

Fahmi memperlihatkan telunjuknya tepat di muka Amira. "Jika sampai aku tidak menemukan Bagas dalam waktu 24 jam, aku tidak akan memaafkan Mama. Dan jangan pernah mengancam dengan kalimat kalau Mama sebagai ibu yang telah mengandung dan melahirkanku karena itu tidak akan BERPENGARUH !" Fahmi pun segera berbalik lalu pergi.

Amira sampai mendelik mendengar ancaman Fahmi barusan. Ia bergegas keluar kamar untuk mencari menantu kesayangannya.

Baru saja Fahmi keluar kamar, terlihat oleh Sesil dan berlari ke arahnya. "Fahmi, tunggu!"

Fahmi menoleh lalu menghentikan langkahnya. "Kamu pasti juga tahu kalau Bagas pergi dari rumah. "

Sesil membola, "Hah, i-itu," ia tergagap bingung harus bicara apa padahal ia sudah menyiapkan jawaban.

"Kamu bisa menghubungiku begitu melihat Bagas pergi. Bukannya malah leha - leha di kamar."

Amira ke luar dari kamar.

Fahmi menatap mereka bergantian. "Atau mungkin, kalian bersekongkol untuk mengusir Bagas. Jika sampai itu terbukti, aku tidak akan diam saja dan melaporkan kalian ke polisi !" ancam Fahmi yang kemudian pergi tanpa melihat wajah mereka yang sudah ketir - ketir.

"Bagaimana ini Sesil," Amira ketakutan.

"Jangan khawatir Ma, semoga saja anak itu tidak ketemu. Dengan begitu, wanita liar itu akan marah dan menggugat cerai Fahmi." Sesil tersenyum licik.

"Benar juga, aku sampai ketakutan mendengar ucapan Fahmi tadi."

Fahmi mengemudikan mobilnya menuju rumah Saras yang ia belikan. Sepertinya rumah itu tidak menunjukkan adanya tanda - tanda kehidupan hanya beberapa bunga yang mulai layu.

Fahmi menjadi bingung, ingin melapor ke polisi tapi belum sampai 24 jam. Jika ia tak bisa mengajak Bagas, maka Saras akan semakin sedih dan hal itu yang Fahmi tidak mau inginkan.

Ia lantas menyusuri jalanan ke sekolah, mungkin saja ada petunjuk baru. Tapi pada akhirnya, nihil. Tidak ada seorang pun yang tahu Bagas ada di mana.

Fahmi mengemudikan mobilnya kembali menyusuri jalanan. Hari menjelang maghrib langit menampakkan mega nya dan jalanan pun menjadi padat.

Fahmi tidak menyerah lalu membelokkan arah mobilnya ke kantor polisi.

Sudah ia duga pihak polisi tidak menerima laporan jika belum sampai 24 jam.

"Jika terjadi sesuatu dengan putraku apa kalian akan bertanggung jawab, hah! Aturan macam apa itu !" Fahmi mengumpat, ia sangat emosi.

"Bapak, harap tenang ! Memang seperti itu prosedurnya." ujar salah satu polisi di sana.

Dan meski Fahmi memohon seribu kali pun, mereka tetap bersikeras mematuhi peraturan.

Fahmi rasa ia membuang waktu percuma dengan mendatangi kantor polisi. Hatinya cemas. "Dimana sekarang kamu, Bagas?" buliran air matanya menitik, Fahmi tak menyadari itu. Dengan cepat menyeka matanya dengan lengan bajunya.

Fahmi mengendarai mobil menuju rumah sakit dimana Saras di rawat. Ia akan mengatakan sebenarnya dan akan menerima kemarahan Saras terhadap keluarganya.

Mobil Fahmi melaju pelan, ia teramat lelah dengan serentetan kejadian yang begitu bersamaan menimpa hidupnya. Saras yang sakit tapi ia yang merasakan penderitaan.

Tepat adzan magrib berkumandang, Fahmi menghentikan laju mobilnya untuk menunaikan ibadah 3 rakaat.

Di setiap sujutnya ia berdoa agar Bagas kembali dalam keadaan selamat.

Di akhir sholat ia akhiri dengan salam lalu segera mengadahkan tangan berdoa dengan khusyuk.

"Ya Allah, dihadapanmu aku bersimpuh dan memohon ampun. Aku hanyalah manusia yang penuh dosa yang hina dina. Aku menghadap Mu untuk meminta pertolongan, Ya Allah. Lindungi Bagas dimanapun ia berada. Dan kembalikan ia padaku dalam keadaan selamat. Amiin." Kedua telapak tangannya ia basuhkan ke muka.

Fahmi menguatkan diri dan mentalnya untuk menemui Saras.

Sebelum itu ia membeli beberapa makanan untuk Saras.

Tepat pukul 7 malam Fahmi tiba di rumah sakit.

Fahmi melangkah menuju kamar dimana Saras di rawat. Ia memutar knop pintu lalu mendorong masuk.

"Mas Fahmi, syukurlah kamu sudah datang ! Kenapa lama sekali ?"Saras memperhatikan Fahmi yang datang seorang diri. "Mana Bagas, aku sangat merindukan dia,"

Fahmi menelan kasar ludahnya. Ia sudah menyusun jawaban yang akan ia sampaikan pada Saras, tapi seolah semuanya buyar.

1
Evy
Dokter bedah memang punya gaji yang fantastis...
Evy
sama2 hamil mungkin...
Evy
Mertua yang benar-benar sudah tidak punya hati nurani...
Evy
kenapa sampai seperti itu...gak banget deh...kasihan pak dokter... kenapa...sebel jadinya..
Evy
Carikan rumah kontrakan Saja istri mu ... kasihan jika harus satu rumah dengan mertua yang tidak bisa menerima kehadiran nya.
Evy
Tetangga yang kejaaam... fitnah yang luar biasa jahatnya..
Alanna Th
trima ksh, thor sungguh mnghibur karyamu. smoga othor sehat n sukses selalu /Kiss/ /Pray//Good/
Kam1la: alhamdulillah, terimakasih sudah didoakan. mampir juga di karya saya yang lain.
total 1 replies
Alanna Th
lagi" sesil mnyerang saras. fahmi mesti dsentil krn telah ceroboh. knapa saras tdk djauhkn dari sesil??
Alanna Th
ya, sarah n saras, putri kmbr setyo n sonia
Alanna Th
siap" kembali djebloskn k penjara, sesil. kamu blm jera juga
Alanna Th
fahmi trnyt mudah skali dhasut sesil. kasian saras, blm dpt bahagia
Alanna Th
rehan mngenali saras saat mnjadi bidan dulu
Alanna Th
sptny obat prngsng dmskkn sesil k dlm kopi itu . . , siapa yg akan djadikan pmuasnya oleh fahmi?
Alanna Th
nambah lagi tindakan kriminal s joni
Alanna Th
waaa, gawat mulai saling mnaruh hati
vi
karya yang bagus...
Kam1la: terima kasih Kak....
total 1 replies
Sandisalbiah
hati sesil terlalu dengki jd lupa rasa bersyukur... dan Fahmi... entakah..
Sandisalbiah
hadeh.. harusnya di suntik mati aja si Sesil ini
Sandisalbiah
manusia² licik dan culas itu emang harus kudu segera di kerangkeng.. biar kapok
Kam1la: setuju...!
total 1 replies
Sandisalbiah
Amira mengatakan Saras wanira liar tpkelakuan dan mulutnya lebih liar.. hais..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!