 
                            5 Tahun pernikahan nyatanya Aulia tidak bisa membuat William mencintai nya.Lelaki itu menganggap nya sebagai wanita murahan karna sebuah kesalahan yang mereka lakukan 5 tahun lalu yang membuat mereka sampai menikah.William memperlakukan Aulia dengan sangat kejam seperti menghukum narapidana kelas kakap, tanpa ampun dan belas kasih selama bertahun-tahun.
Sama seperti William,putranya juga sama halnya tidak menganggapnya sebagai ibu dan selalu mengharapkan perceraian mereka.
 "Kupenuhi semua keinginan kalian,akan ku tandatangani surat cerai ini"
"Kau tidak akan bisa kembali lagi setelah menandatangani surat itu.Lagipula kau bisa apa tanpaku?, Keluarga mu juga tidak mau dengan mu lagi.Bersikaplah baik dan penurut,aku akan melupakan hal ini"
"Pa biarkan saja dia pergi.Kau bisa menikah dengan bibi Teresa setelah bercerai dengan nya kan?"
Aku tidak sanggup lagi, jadi tanpa berfikir panjang kutandatangani surat itu dan pergi sejauh mungkin sampai mereka tidak akan menemukanku lagi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hantari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memastikan
"Kenapa membawa ku kemari lagi?"
Aulia terkejut ketika mobil Mike berhenti di depan mansion keluarga Harrison.
Mike menghela nafas dan tersenyum pada adiknya itu,"Kembali lah dan pastikan kalau kau benar-benar siap meninggalkan suami mu,putra mu,dan rumah yang sudah kau tempati selama 5 tahun,dan semu orang di dalam nya"
Aulia menatap tegas ke arah Mike dan menggeleng,"Aku tidak mau kembali,aku benar-benar sudah yakin untuk meninggalkan semuanya!.Tidak ada yang perlu di pertahankan lagi!"
Mike terkejut dengan Aulia yang menaikkan suaranya, tatapan nya juga sangat berbeda seperti Aulia yang Ia kenal.
Sejak kecil hingga dewasa,semua orang yang mengenal Aulia tau perempuan seperti apa dia.Aulia sangat melekat dengan gadis yang baik,ramah sopan dan lembut juga penurut.Bahkan orang-orang yang mengenalnya heran karna dia tidak pernah marah atau menaikkan suaranya.Ya, mungkin alasan yang bahkan mungkin Aulia sendiri tidak sadar sejak kecil mendapatkan tekanan dari berbagai pihak atau sudah di tanamkan pada dirinya,kalau dilarang untuk berbicara,atau membalas ucapan seseorang dan hanya di perbolehkan diam tanpa protes sedikitpun saat sedang di marahi atau di koreksi.Namun bagi Aulia sendiri yakin kalau dia memang terlahir dengan kepribadian seperti itu,karna dia sangat nyaman dengan kepribadiannya,tapi kepribadiannya itu justru membuat nya di peralat dan di manfaatkan orang lain dengan menindasnya,dan entah kenapa Ia sangat sulit memberikan perlawanan atau pembelaan pada dirinya sendiri.
"Maaf",Aulia sadar seharusnya Ia tidak perlu berteriak pada Mike,jadi Ia menghela nafas untuk menenangkan dirinya.
"Pergilah,temui aku jika kamu sudah siap untuk pergi.Kakak mu ini harus mengurus surat cerai kalian"
"Tidak perlu di urus kak Mike,dia sudah mengurus nya sejak lama.Aku hanya tinggal menandatangani nya saja.Cepat atau lambat aku ingin pergi,jika kak Mike tidak bisa membawa ku secepatnya,Aku bisa pergi sendiri."
"Sejauh mungkin,sampai tidak ada satupun yang bisa menemukan ku"
Mike kembali terkejut dengan suara tegas dan tajam Aulia,dia benar-benar sungguh-sungguh mengatakan nya.Tatapan nya benar-benar kosong dan dingin namun Ia terlihat marah tanpa memperlihatkan amarahnya.
***
Aulia POV
Karna tidak punya pilihan lain,aku terpaksa kembali ke kediaman Harrison,Aku juga terpikir untuk menyelesaikan semuanya sendiri dengan cara ku.Aku sadar seharusnya aku tidak perlu mengharapkan atau mengandalkan orang lain lagi setelah semua yang ku lalui.Termasuk kak Mike."Maaf kak Mike,tapi kali ini aku benar-benar ingin mengendalikan diri ku sendiri"
Kali ini aku tidak pulang sebagai Aulia yang mereka kenal,Aku adalah Aulia yang tidak mereka kenal lagi.
"Aku Cantik,aku pintar.Aku tidak pantas di perlakukan dengan buruk",kakinya yang jenjang membuat langkah nya panjang dan tegas.
Aku berjalan dengan percaya diri inilah diri ku sejak melanjutkan pendidikan kuliah di Americ tepatnya di kampus ternama dunia,Harvard university.
Begitu masuk,suara merdu piano langsung menyambut telinga ku,dan aku tau siapa yang memainkan nya karna dia sering bermain piano di rumah itu.
Ketika aku sampai di ruang tamu,benar saja Teresa sedang bermain piano dengan Edward, mereka memainkannya bersama di satu piano dengan serius namun penuh senyum.
Hingga ketika musik selesai,aku langsung bertepuk tangan sangat bangga dengan Edward yang begitu cepat pintar memainkan piano padahal baru Ia tinggalkan selama sebulan.Yah,sejak dulu Edward memang selalu ingin belajar piano dari Teresa,tapi aku selalu melarang karna berfikir Edward akan semakin dekat dengan Teresa dan menghabiskan banyak waktu dengan nya,sehingga hal itu membuat Edward kesal dan marah padanya.
"Wah musik yang luar biasa,kalian sangat pandai memainkan nya"
Aku memuji mereka sembari berjalan menaiki tangga,aku ingin beristirahat karna tubuh ku masih sedikit lemah.
"Aulia?,kau sudah keluar dari...", Teresa tidak melanjutkan ucapannya ketika menyadari Edward sedang bersamanya.
Aku terus melangkah,Teresa juga menggantung ucapannya dan aku sama sekali tidak peduli.
"Jangan memperdulikan nya.Dia baru saja kembali entah darimana tanpa ingat pulang,Mama Teresa adalah yang terbaik yang tidak pernah meninggalkan ku dan sangat menyayangi ku"
Aku masih mendengar ucapan Edward dari bawah,jika biasanya aku akan langsung berkaca-kaca dan sakit hati berbeda dengan sekarang, rasanya biasa saja.Entahlah,aku mungkin sudah mati rasa.
Namun dari bawah,Edward masih berdiri setelah menyuruh Teresa duduk kembali untuk bermain piano lagi.Tatapannya tajam ke arah tangga dimana tidak ada lagi sosok Aulia di sana,tangan kecilnya terkepal kemudian langsung tidak perduli dan bermain piano kembali dengan Teresa.
***
Aku duduk di atas kasur yang menjadi tempat tidur ku selama beberapa bulan ini,sejak menikah hingga lima tahun pernikahan aku selalu tidur di kamar pelayan dengan tempat dan pakaian seadanya,namun sejak bekerja aku di perbolehkan tidur di kamar yang bersebelahan dengan kamar Edward,dan tentu aku sangat senang karna bisa lebih dekat dengan putranya,setiap malam aku selalu masuk ke kamar putra ku dan tidur dengannya dan akan bangun sebelum dia terbangun,karna Edward akan selalu marah-marah ketika tau dia tidur bersamanya.
Kamar William?,selama pernikahan tidak pernah sekalipun William mau sekamar dengannya,bahkan menyentuhnya pun dia tidak sudi,hanya menginjak kan kaki di kamarnya untuk bersih-bersih dia pernah akan menghabisi ku dan mengganti semua yang ada di dalam kamarnya.Bagi William aku memang sangat menjijikkan dan sesuatu yang tidak ingin Ia lihat apalagi Ia sentuh,semenjijikkan itu dirinya bagi pria itu.
"Mengharapkan sesuatu yang tidak akan pernah menjadi milik kita memang sangat menyakitkan,jadi lebih baik melepaskan harapan itu".Ku lepaskan semua foto-foto yang ku pajang di dinding kamar ku,yang selama ini ku jadikan sebagai penyemangat hidup ku,dan barang-barang yang bersangkutan dengan William dan Edward,ku masukkan ke dalam kardus kosong.
Foto pernikahan,foto Edgar dari bayi hingga berusia 5 tahun semua lengkap terpajang di kamarnya yang sekarang terbuang,semua mainan bayi yang selama ini masih Ia simpan,dan album foto mereka bertiga yang sangat Ia sukai untuk di lihat setiap malam sekarang masuk ke dalam kardus.
Hadiah-hadiah yang pernah ku beli untuk mereka namun di tolak mentah-mentah sekarang juga masuk ke dalam kardus,selama ini aku masih menyimpannya karna semua itu ku beli dengan uang ku sendiri,dan aku sangat menghargai nya karna bagi ku mereka sudah menerima nya,dan itu adalah barang yang sangat berharga, barang-barang yang paling mahal yang pernah ku beli.
"Betapa bodoh nya aku,lihatlah semua barang tidak berguna ini"
Sejak bangun dari koma,rasanya amarah dan dendam menggebu-gebu dalam hati ku, kebencian kepada semua orang yang tertanam dalam hati ku selama ini tidak dapat ku pungkiri lagi.
Ku hapus lelehan air mata di wajah ku,kemudian ku tutup kardus yang penuh dengan barang-barang favorit ku sejak dulu, setelah memastikan tidak ada lagi yang tertinggal.
"Aku akan membakar semua barang tidak penting ini"
...
JANGAN LUPA BERIKAN DUKUNGAN DENGAN MEMBERIKAN
LIKE
KOMEN
VOTE
SHARE
TERIMAKASIH 💖💖💖💖💖💖
ada mantan istri dan manta suami
anak..ga akan pernah jadi mantan
kita menghadirkan dia aja dengan segenap jiwa dan raga
mau apapun yg terjadi,benci ga akan mampu