Dua tahun menjadi bahan hinaan dan tertawaan seluruh kota, Zhao Yang, menantu tidak berguna dari kediaman Keluarga Gu kini telah menyelesaikan pelatihannya.
Selama ini dia diam bukan karena penakut. Dia tak melawan juga bukan karena pengecut. Itu tak lain karena pelatihan khusus yang mengharuskannya hidup tanpa Qi hingga ia mencapai syarat tertentu.
Sekarang, setelah pelatihannya selesai, dia tak lagi harus menahan semua hinaan itu. Dia dapat berdiri tegap dengan dada membusung, menunjukkan kepada semua orang siapa Zhao Yang sebenarnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayap perak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch - 02 : Klan Wang dan Niat Busuk Mereka
Di suatu kedai yang berada di kawasan dermaga Sungai Yuan, seorang pria bertubuh gemuk berjalan menaiki tangga menuju lantai dua. Dia sengaja mengenakan pakaian yang tertutup agar identitasnya tak diketahui orang lain.
Namun siapa yang menyangka ada beberapa orang yang mengenali wajahnya.
"Hao Ming! Bukankah dia Hao Ming?" Seruan satu orang membuat yang lain ikut menatap ke arah pria bertubuh gemuk tersebut.
"Iya benar. Dia Hao Ming, salah satu ketua Paviliun Pedang. Apa yang dia lakukan di sini? Mungkinkah ada hubungannya dengan Keluarga Gu?"
Paviliun Pedang merupakan tiga besar kekuatan teratas di Kota Hua Hen bersama dengan Kediaman Tuan Kota dan Sekte Biru Delima.
Tidak mengherankan jika ada cukup banyak orang yang mengingat wajah Hao Ming sebagai salah satu ketua Paviliun Pedang.
Hao Ming berdecak dalam hati. Dia mencoba mengabaikan belasan orang yang berkerumun membicarakan dirinya, kemudian masuk ke salah satu ruangan setelah melihat nomor di pintu yang dicarinya.
"Tak kusangka aku sangat terkenal di wilayah selatan." Pria bertubuh gemuk itu tersenyum dengan bangga. Perlahan dia melepas jubahnya sambil berjalan ke sebuah meja yang sudah duduk seorang pria lainnya.
"Lama sekali,"
Hao Ming menggaruk tengkuk kepalanya yang tak gatal. Dia duduk di kursi kosong yang memang tersedia untuknya masih dengan senyum cengengesan di wajahnya.
"Kakak, aku senang akhirnya kau menghubungiku. Aku langsung datang begitu menerima surat darimu. Apa kau sekarang berniat kembali?" tanya Hao Ming.
Pria yang duduk mengenakan caping itu mulai melepas capingnya. Terlihat wajahnya yang tampan dengan mata hitamnya yang legam. Siapa lagi jika bukan Zhao Yang.
"Aku punya tugas untukmu."
Sontak Hao Ming mengerutkan kening mendengar ucapan Zhao Yang. "Kakak, tugas apa yang kau maksud?"
"Klan Wang, ... Bereskan mereka." Setelah menjeda kalimatnya satu detik, Zhao Yang mengatakannya dengan datar.
Tentu hal itu membuat Hao Ming tertegun beberapa saat sebelum berkedip dua kali sembari mengambil gelas air di depannya. "Kakak, kesalahan apa yang sudah dilakukan Klan Wang? Mungkinkah mereka mencari masalah dengan mu?"
"Mereka sudah berani menargetkan Keluarga Gu. Itu sama saja dengan mencari masalah denganku." Suara Zhao Yang menyimpan kemarahan yang cukup besar. Bahkan Hao Ming sekalipun dapat merasakannya.
Meskipun ini masih menjadi rencana, tetapi Hao Ming yang sangat mengenal kakaknya dapat memastikan takdir Klan Wang akan berakhir.
Siapa yang tak mengenal Organisasi Bayangan Hitam. Sebuah kelompok misterius yang menghebohkan tanah Kekaisaran Fang dengan aksi pembantaian empat keluarga bangsawan tiga tahun yang lalu.
Kelompok yang sangat ditakuti dan disegani oleh kekuatan-kekuatan besar di Kekaisaran Fang. Tidak ada yang menduga jika pemimpin kelompok tersebut dua tahun ini berada di kediaman Keluarga Gu. Sebuah keluarga yang bahkan bukan lagi termasuk dalam daftar sepuluh kelompok kekuatan terbesar di Kota Hua Hen. Kota paling kecil di antara dua kota lainnya.
Paviliun Pedang adalah bawahan Organisasi Bayangan Hitam. Satu dari tiga kekuatan terbesar di Kota Hua Hen hanyalah sebuah cabang. Kekuatan Organisasi Bayangan Hitam jauh lebih besar bahkan jika sembilan kekuatan dalam daftar sepuluh besar digabungkan. Tetapi Klan Wang yang tepat berada di posisi sepuluh dalam daftar tidak tahu sudah mencari maaalah dengan siapa. Mereka tidak sadar baru saja menggali kuburan mereka sendiri.
"Kakak, apa kau akan ikut turun tangan secara langsung?" tanya Hao Ming. Mata pria dua puluh enam tahun itu berbinar ketika memikirkan bagaimana mereka dapat kembali beraksi bersama.
Namun harapan itu langsung sirna begitu melihat Zhao Yang menggelengkan kepala. "Bukanlah sudah ada kau, untuk apa aku turun tangan sendiri?"
Hao Ming menunjukkan kekecewaan dalam raut wajahnya. Kendati demikian dia tidak bisa berkomentar banyak tentang keputusan tersebut.
"Kakak, kapan kau akan kembali? Organisasi bayangan hitam membutuhkanmu. Kau tahu, pria-pria tua itu setiap waktu bertanya padaku dan membuat telingaku sakit karena mendengar keluhan mereka."
Zhao Yang berdiri dari kursinya. "Tidak untuk sekarang. Aku akan langsung pergi setelah ini. Ingat untuk membereskan mereka tanpa tersisa."
Hao Ming menatap pintu yang baru saja tertutup setelah kepergian Zhao Yang. Dia menatap gelas di meja sambil memikirkan Keluarga Gu.
Entah apa alasannya sang kakak memiliki kepedulian yang sangat besar pada Keluarga Gu. Terkhusus pada Gu Xingyu. Mereka yang jelas-jelas merendahkannya saat dalam masa larangan menggunakan Qi. Tetapi tidak ada sedikitpun kebencian yang tersimpan dalam pikirannya untuk Keluarga Gu.
Utang apa yang begitu besar sehingga membuat seorang ketua Organisasi Bayangan Hitam, kelompok yang sangat disegani kekuatan-kekuatan besar di Kekaisaran Fang, rela merendahkan dirinya sendiri hanya untuk menjadi menantu yang masuk ke dalam kediaman Keluarga Gu.
Tidak ada yang tahu alasan Zhao Yang melakukannya kecuali dirinya sendiri. Bahkan Gu Liu, Kakek Gu Xingyu yang menikahkan Zhao Yang dengan cucu tertuanya.
...
Sementara itu di kediaman Keluarga Gu, ruangan Gu Bei.
"Ayah mencari ku?" Gu Xingyu mengetuk pintu pelan sambil membukanya perlahan.
Gu Xingyu baru menyadari jika di dalam ruangan itu juga terdapat paman keduanya yang sudah duduk di sebelah sang ayah.
"Xingyu, masuklah."
Seketika Gu Xingyu mengetahui jika ada sesuatu yang penting ingin disampaikan kepadanya. Dia duduk dengan tenang sambil menunggu ayah dan paman yang ada di hadapannya berbicara.
"Xingyu, sebenarnya Klan Wang memberi kita pilihan. Namun pilihan ini hanya kau yang dapat memutuskan."
Ada beberapa kata yang tidak Gu Xingyu mengerti. Dirinya tak memiliki wewenang apapun dalam mengambil keputusan untuk keluarga Gu. Bagaimana mungkin pilihan ini hanya dirinya yang dapat memutuskannya.
"Apa yang diinginkan mereka selain dermaga Sungai Yuan, Ayah?" tanya Gu Xingyu.
Karena Gu Bei masih diam, Gu Yi berinisiatif menjelaskannya "Xingyu, klan Wang akan menarik seluruh orangnya dan menyerahkan aset bisnis mereka yang ada di kawasan dermaga sungai yuan jika Keluarga Gu menerima lamaran pernikahan untuk Wang Mo, putra Patriark Wang."
"Tidak. Yiwei masih terlalu muda untuk menikah."
"Tapi bukan Yiwei yang dimaksud Klan Wang. Melainkan kau, Xingyu."
"Apa?!"
Rahang Gu Xingyu mengeras seakan kehabisan kata-kata setelah mendengar ucapan paman keduanya.
"Xingyu, Klan Wang tidak akan mempermasalahkan statusmu yang sudah pernah menikah. Mereka juga tahu jika kau belum pernah tidur satu kamar dengan Zhao Yang. Kalian hanya dua orang asing yang terjebak dalam pernikahan. Jadi bukan masalah untuk mengakhiri pernikahan itu. Benar, kan?"
Tubuh Gu Xingyu bergetar ketika mendengar setiap kata yang dikatakan paman keduanya. "Paman, walau bagaimanapun aku sudah menikah. Entah kami pernah tidur satu kamar atau tidak, kami tetap suami istri dan aku tidak ingin mengecewakan kakek karena pernikahan ini adalah wasiat darinya."
Bahkan jika dua tahun ini Zhao Yang tak lebih hanya seorang menantu yang masuk ke dalam Keluarga Gu, Gu Xingyu merasa Zhao Yang lebih baik jika dibandingkan dengan Wang Mo, putra Patriark Wang yang terkenal genit dan suka bermain wanita.
"Ayah, Paman Kedua, aku tidak ingin bercerai dengan Zhao Yang. Aku yakin pasti ada cara untuk masalah yang dihadapi Keluarga Gu saat ini."
Tiga orang yang ada di dalam ruangan itu tidak menyadari jika seseorang berdiri di luar ruangan mendengar setiap kata yang mereka ucapkan. Senyum di wajahnya sempat terlihat saat mendengar kata-kata menyentuh yang dikatakan Gu Xingyu, tapi senyum itu langsung menjadi ekspresi yang suram begitu memikirkan tindakan Klan Wang yang keterlaluan.
"Aku tidak akan melepaskan kalian!"
lanjutkan lg ceritanya thorrrr