Transmigrasi ketubuh wanita normal❌
Transmigrasi ketubuh wanita gila✔️
Lili seorang gadis yatim piatu yang tinggal dipanti asuhan memilih kabur karna tak kuat dengan penyiksaan dan Bullyan dipanti.
namun naas saat di perjalanan ia malah tertabrak truk yang sedang melaju kencang dan bukannya mati ia malah bertransmigrasi ketubuh wanita gila yang selalu menyiksa anak-anaknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rerevii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Merasa tidak asing...
keduanya terdiam dengan fikiran nya masing-masing entahlah apa yang mereka fikirkan.
Leleki itu menatap wanita yang ada didepannya lekat dengan tatapan sulit diartikan....
Entahlah ia merasa seperti sudah mengenal lama wanita ini namun ia merasa tak pernah bertemu dengannya..
dalam hati ia bertanya-tanya sebenarnya siapa wanita ini?? kenapa hatinya seakan familiar dengan wanita didepannya ini..
hmm apakah mereka pernah bertemu???
Dan lagi apakah wanita ini adalah pemilik rumah ini ?? apakah wanita ini juga yang menolongnya??
jika begitu bukankah ia harus berterimakasih pada wanita ini karna sudah menolongnya?? racun yang masuk kedalam tubuhnya bukanlah racun biasa karna ia yang kebal terhadap racun saja bisa tak berdaya seperti ini.
Yah di sebagai seorang jendral tentu mempunyai vitalitas tubuh yang kuat sehingga tidak akan mempan dengan racun biasa saja namun jika racun itu kadarnya cukup tinggi tentu ia juga bisa teracuni sebab meski mau bagaimana pun ia hanya seorang manusia biasa.
Cukup lama dengan pikiran masing-masing hingga suara pintu diketuk membuat fikiran keduanya buyar..
Cklek.
Dua orang anak kecil masuk kedalam kamar yang ditempati pria itu,membuat pria itu menatap kedua anak itu dan ternyata anak-anak yang tadi menemuinya..
mata Leleki itu menatap anak kecil perempuan itu dengan tatapan sulit diartikan...
Yah anak itu yang memberikannya minuman tadi minuman yang sudah dicampur dengan obat sakit perut yang anehnya tak membuat laki-laki itu marah atau pun dendam pada anak kecil itu malah dalam hati kecilnya ia bangga pada anak perempuan itu karna di umur sekecil itu gadis kecil itu sudah bisa meramu racun dari tumbuhan yang banyak tumbuh di kerajaan ini yang bahkan orang orang tak tau jika tumbuhan itu beracun karna bunga nya yang cantik.
Aneh memang... namun entah mengapa meski ia diracuni oleh gadis kecil itu, ia tak marah ah lebih tepatnya tak bisa marah pada anak itu seakan ia terikat dengan anak itu....
Mata lelaki itu bergulir menatap anak laki-laki disebelah anak perempuan yang wajahnya sama dengan wajah lelaki itu.. membuat lelaki itu seakan bernostalgia dengan masa kecilnya yang kelam dulu dan langsung membuat ia menggelengkan kepalanya pelan saat mengingatnya..
karna masa kecilnya adalah masa yang paling kelam untuknya dan membuat ia tak menyukai anak kecil walaupun itu anaknya sendiri...
Namun sepertinya kedua anak ini pengecualian hmm entahlah..
Merasa diperhatikan kedua anak itu menatap kearah lelaki itu dengan tatapan seperti bingung?? hah bingung? tapi bingung kenapa??.
ah.. pasti mereka bingung karna pria itu seperti biasanya saja padahal kan seharusnya dia sudah bulak-balik kekamar mandi..
pria yang ditatap itu seketika terkekeh kecil saat memikirkan pemikirannya barusan..
"Mama!"Ucap keduanya terdengar Ellena yang tadi sedang membelakangi mereka pun menatap kedua anaknya..
Dan si lelaki yang sedang berada diranjang pun mentap mereka bingung...
Mama katanya ?? apa nama wanita ini mama?? dan kedua anak kecil ini siapanya perempuan didepannya ini?? apakah kakaknya?
Hah.. mungkin yah.. namun bukannya tak sopan memanggil wanita yang lebih tua dengan sebutan nama alih-alih memanggil dengan embel-embel kakak ???
"Ah... hay sayang?" ucap Ellena lembut menatap kedua anaknya yang menggemaskan dimatanya dan bahkan ia melupakan pria yang terduduk diranjang itu yang wajah nya tetlihat agak memerah saat mendengar kata sayang padahal bukan untuknya..
"Mama Cia lindu mama!" ucap Alicia langsung memeluk ibunya itu dan disusul Alaric..
"Aric juga rindu pada mama!'' ucap Alaric ikut memeluk ibunya..
"Mama juga rindu putra dan putri mama yang menggemaskan!" ucap Ellena lembut mengelus kepala mereka membuat leleki itu entahlah menghangat saat melihat interaksi keduanya sekaligus iri entah kenapa...
Namun sedetik kemudian ia terdiam sedang mencerna ucapan wanita itu..
Apa maksudnya putra dan putri?? apa kedua anak ini adalah anak dari wanita ini?
Tapi??
Dilihat dari manapun wanita ini tidak seperti seorang gadis yang bersuami..
benarkah kedua anak itu adalah anak wanita itu?? karna dilihat dari wajah anak perempuanny yang mirip dengan wanita didepannya...
jika itu adalah ibu dari kedua anak itu kenapa anak itu memanggil ibunya sendiri nama?? kenapa mereka tak memanggilnya ibu?
Dan jika wanita ini adalah ibu dari mereka bukankah berarti wanita ini yang diceritakan oleh anak laki-laki itu ?? yang ditinggal oleh suaminya demi memilih wanita lain.
Huh.. leleki itu menyumpah serapahi lelaki yang sudah membuang mereka dalam hati..
Bagaimana tidak lelaki yang menjadi suami dan ayah mereka ini bukankah begitu bodoh membuang mereka demi bersama yang lain karna menurut penglihatan nya wanita ini juga wanita baik-baik dan jarang sekali ada wanita seperti ini didunia ini.
Dan lagi meski tak menyukai wanita ini lagi kenapa suami wanita ini juga tak mengakui anaknya?? dan membiarkan anaknya dihina oleh orang-orang????
"Mama Cia lapal!!" ucap Alicia dan diangguki oleh Alaric.
"Aric juga maa" ucap Alaric yah karna ini memang sudah waktunya makan siang ..
Ellena pun menggangguk karna memang sudah waktunya makan siang mungkin anaknya sudah lapar namun hal yang tak diketahui Ellena adalah sebenarnya kedua anaknya itu tak terlalu lapar melainkan ingin menjauhkan ibu mereka dari laki-laki didepannya ini.
"Baiklah tunggu sebentar kebetulan mama juga sudah selesai memasak!'' ucap Ellena tersenyum dan dibalas anggukan oleh keduanya..
Tatapan Ellena kini bergulir kearah pria itu yang ternyata sedang menatapnya ..
"Mmm tuan apakah anda juga mau makan?? apa perlu saya bawakan kesini?" tanya Ellena lembut membuat lelaki itu menyeringit.
"Anda memasak?'' tanya lelaki itu dingin namun tersirat penasaran didalam ucapannya itu.
Bukan tanpa alasan ia bertanya karna dilihat dari penampilan dan pakaian wanita ini ia bisa melihat jika wanita ini pastilah bukan rakyat biasa ia yakin jika wanita ini adalah seorang bangsawan.
Namun setaunya memasak sangat tabu dikalangan wanita bangsawan bahkan putri seorang baron pun yang pangkatnya paling rendah tak bisa memasak karna memasak hanya lah dilakukan oleh rakyat biasa itupun yang sudah berumur karna wanita muda yang seumuran wanita ini biasanya tak bisa memasak karna sibuk mempercantik diri agar bisa mendapatkan suami yang derajatnya diatas wanita itu.
"Tentu saja saya yang memasak hmm jika bukan saya lalu siapa lagi?? tak mungkin anak-anak yang memasak kan?'' ucap Ellena terkekeh membuat jantung leleki itu berdetak cepat entah mengapa...
"Yah.. macakan mama paling enak didunia!!" ucap Alicia menambah kan.
Meski masakan ibunya ini aneh namun rasanya enak menurut Alicia bahkan sangat enak!
"Yah sangat enak Aric juga suka masakan mama!!" ucap Alaric membuat ibunya tersenyum.
"Kalian ini yah mulutnya manis sekali! baiklah jika begitu mama akan sajikan makanannya dulu!!" ucap Ellena tersenyum..
"Baiklah mah kami nanti menyusul, kami ingin membantu paman ini dulu!" ucap Alaric tersenyum dan diangguki oleh ibunya.
Setelah berpamitan Ellena pergi meninggalkan mereka bertiga yang masih saling bertatapan.
Lama berdiam canggung akhirnya Lelaki itu berdehem pelan..
"Ehem!" dehemnya membuat kedua anak itu menatap kearahnya namun tak menjawab hanya menatap pria itu saja.
"Kenapa kamu mencampur kan obat sakit perut keminuman ku?" tanya Pria itu to the poin membuat kedua anak itu tersentak dan berpegangan tangan erat yang membuat pria dihadapannya itu terkekeh...
'Lucu!' batin pria itu yang melihat kedua anak itu gemetaran dan lihatlah bocah laki-laki itu yang mencoba menyembunyikan adik perempuan nya..
"Jangan salahkan adikku!! aku yang menyuruhnya!" ucap Alaric membuat adiknya menatap kakaknya..
"Kakak___" ucap Alicia mencoba menyela namun disela oleh kakaknya..
"Diamlah adik!! paman jangan menyalahkan adikku aku yang salah disini!" ucap Alaric lantang dan tangannya mencoba melindungi adiknya yang tak mau diam karna tak mau kakaknya disalahkan..
pria itu lagi-lagi terkekeh melihatnya entahlah semenjak dari bangun entah berapa kali ia terkekeh karna melihat kedua anak ini...
biasanya ia tak pernah tersenyum dan jika ia tersenyum hanya sebagai formasitas sebagai bangsawan saja itu pun hanya menarik ujung bibirnya tak sampai terkekeh seperti ini namun saat melihat kedua anak ini yang lucu dimatanya membuat ia tak bisa untuk tidak tersenyum..
semangattttt