NovelToon NovelToon
Kontroversial Transmigrasi

Kontroversial Transmigrasi

Status: sedang berlangsung
Genre:Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Masuk ke dalam novel / Fantasi Wanita / Fantasi Isekai
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Tinta Selasa

Yang satunya adalah Nona muda kaya raya, sementara yang satunya hanyalah seorang Pelayan toko. Tapi sebuah insiden kecelakaan telah menghancurkan jurang ini dan membuat mereka setara.

Bukannya mati dalam kecelakaan itu, jiwa mereka malah terlempar masuk ke sebuah Novel kuno roman picisan. Tempat dimana segalanya siap dikorbankan demi pemeran utama wanita.

Dan yang paling sial, keduanya malah masuk menjadi Ibu tiri sang pemeran utama wanita. Sama-sama menjadi Istri dari seorang Marques, yang gemuk, jelek dan berperut hitam. Dua karakter, yang akan dihabisi oleh para pemuja Pemeran utama wanita.

Untuk menyelematkan nyawa mereka, keduanya berencana untuk kabur. Tapi tentu saja, tidak ramai tanpa mencuri dan kegagalan. Baca kisah keduanya, dengan kejutan karakter lainnya. ✨

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tinta Selasa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 10

Rambut kuning keemasan, kulit putih pucat, dan pakaian yang sedikit lebih compang. Kedatangannya berhasil menarik perhatian semua orang, apalagi dengan drama sesegukan-nya.

"Wah, ini pasti si Rapunzel benar?" Bisik Ana pada Tiara.

Tapi Tiara tidak bisa bereaksi tenang Ana, apalagi setelah melihat Meira sang protagonis wanita itu masuk dan langsung menangis tersedu-sedu.

"Ayah! Ayah! apa yang terjadi pada Ayahku?" katanya pilu.

Dengan kedatangan Meira, para Tabib akhirnya dikeluarkan oleh Leroy, menyisakan mereka berlima sebagai yang sadar.

Leroy pun segera menengahi suasana, "Siapa anda ini? Kenapa anda menyebut Marques sebagai Ayah? Katakan semuanya dengan benar!”

Melihat Leroy yang mencoba berbicara kepada Meira, Ana langsung menjadi kepanasan sendiri. Karena situasi yang sangat tidak terduga ini, Ana harus segera memeras otak dalam ketenangannya. Situasinya yang sudah tidak baik, antara maju kena, mundur pun kena, Ana memutuskan untuk memfitnah Meira.

“Sa-saya adalah putrinya Marques. Saya dan—”

"HUHUU, ... PANTAS SAJA MARQUES TERNYATA SUKA DIPANGGIL AYAH SAAT MALAM HARI, TERNYATA DIA MEMILIKI KELAINAN ANEH YAKNI SENANG BERMAIN PERAN MENJADI AYAH GULA. DAN WANITA INI, PASTI ANAK GULANYA! OH MALANGNYA KAMI." Tunjuk Ana pada Meira dengan histeris.

Tiara yang mendengar itu, merasakan jiwanya akan keluar dari tubuh. Sejauh ini, inilah tindakan Ana yang paling jauh.

Meira yang tadinya ingin menangis untuk mendapatkan perhatian, dibuat kaget dengan tuduhan Ana. Alih-alih perhatian, dia tidak menyangka akan difitnah dengan cara paling rendah seperti ini.

"Bu-bukan aku bukan anak gula, seperti itu. A-aku adalah anaknya ...." Meira berdiri mencoba menjelaskan.

Tapi Ana mendramatisir keadaan dengan jatuh berlutut. "Tidak, tidak perlu kau malu. Marques memang sudah pernah mengatakannya, bahwa dia memiliki seorang kekasih kecil, namanya ..., namanya, ee namanya siapa Tiara?" Tanya Ana, disela-sela aktingnya.

Mendengar fitnah penting membutuhkan bantuannya, jantung Tiara serasa mau melompat keluar, apalagi kini semua mata menatapnya.

Tapi entah sihir apa yang dipakai Ana, Tiara malah menjawab, "Me-ira …, namanya Meira.”

Meira yang terkejut, melambai kedua tangannya menolak dengan cepat. "Tidak. Tolong jangan berdusta atas diriku. Aku bukan kekasih Marques, aku adalah anaknya. Aku Meira, Meira Marston.”

“Huhuhuu, … Marques bahkan sudah membiarkanmu memakai nama belakangnya. Dia pasti sudah memakaimu terlalu jauh, Oh Dewa." Sambung Ana, seolah tak kehabisan ide memojokkan orang lain.

Benar saja, bahkan pemeran utama wanita tidak bertahan melawannya.

"TIDAKKKK! DASAR WANITA JALANG! BERANINYA KALIAN BERDUSTA."

“Ah, …” Ana mengangguk, sekarang dia bisa melihat kelebihan protagonis yang penuh pesona, seperti yang dijelaskan Tiara. Dia bukan karakter lemah lembut, tapi justru karakter kuat yang siap memperjuangkan segalanya. Karakter inilah, yang mempesona para pria di tempat ini.

Tapi ayolah, sesuka-sukanya pria pada wanita kuat, mereka benci wanita temperamen. Sementara karakter wanita pejuang seperti Meira, rentan sekali terhadap kemarahan. Pikir Ana.

Tapi ketika dia masih diam dalam pemikirannya, kericuhan tiba-tiba terjadi. PLAK.

"Eh, monyet!" Kaget Ana.

Dia membulatkan matanya tidak percaya, menatap Tiara yang menampar Meira. Itu tamparan yang sangat keras, membuat Meira harus melempar wajahnya.

Begitu juga Meira, matanya memerah karena kemarahan dan rasa sakit. Tapi baru juga dia hendak menggerakkan kepalanya sedikit lagi, sebuah tamparan datang kembali. PLAK.

"Berani-beraninya kau mengatakan kami jalang."

Meira yang tidak terima ditampar, menggertakan giginya memaksa diri dalam kemarahan. Dia langsung menangkap rambut Tiara, sebagai balasan. Aksi jambak menjambak pun tidak bisa dihindari.

"HEI, TOLONG TENANG." Calix mencoba menengahi kedua wanita itu meski gagal.

Ana awalnya tidak ingin masuk campur, apalagi dilihatnya Tiara cukup unggul. Namun ketika dilihatnya Leroy mencoba menghentikan keduanya, dia segera berlari masuk dalam pertengkaran.

'Dewa, selamatkan aku.' Pikir Ana, sebelum berpura-pura ikut menjauhkan keduanya. Padahal yang sebenarnya dia lakukan, adalah mencuri memberi cubitan pada Meira sepanjang perkelahian itu.

Hingga Meira yang menyadari hal ini, memukul kepala Ana keras sekali. Hingga wanita itu menangis, "AHHH, KEPALAKU DEWA!" Itu pukulan yang keras, hingga membuat Ana menutup matanya menangis, tapi begitu tangannya tetap mencoba mencubit Meira.

Jangan tanya kenapa, karena memang hanya itulah skill perkelahian yang dia punya.

Leroy akhirnya tak punya pilihan, selain mengeluarkan wanita bodoh bernama Ana itu terlebih dahulu. Dia menangkap kedua tangan Ana dari atas mencoba menyeret wanita itu keluar seperti tas.

Tapi meski mata Ana, tertutup dia sadar tubuhnya seperti dijinjing dari atas. Untuk melakukan hal ini, dibutuhkan kekuatan besar dan Ana yakin itu pasti Leroy. Leroy yang memegang kedua tangannya, mencoba menarik dia.

Tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan, dia semakin kehilangan akal sehatnya.

"SUDAH, TO-TOLONG AHH ... JANGAN ... HENTIKAN! OH TIDAK, SAKIT! AHHH…”

Teriakan Ana terlalu dibuat-buat, sampai- sampai terdengar seperti desahan putus asa penuh kenikmatan.

Tiara dan Meira sontak terhenti, karena Ana berteriak sangat kuat, seperti hewan ingin kawin . Sampai-sampai Leroy sendiri kaget, dan melepas pegangannya dengan kasar, setengah melempar.

BUHG. "Akh! Dewa!" Ringisnya kesakitan. Ana merasakan tulang ekornya sakit sekali. Leroy sialan, makinya dihati.

"Ana, kau tidak apa?"

Tiara menghampiri Ana, yang baru saja dihempas begitu saja. Tapi karena terlalu malu, Ana menolak membuka matanya. Dia masih meringis tapi tidak membuka matanya.

Leroy pun akhirnya mendekat lagi. Dia sedikit menyesal dengan refleksnya, karena melepas Ana seperti barang. Tapi sungguh, dia sangat kaget tadi.

"Marchioness Ana, Marchioness buka mata ...."

"Sa-sakit." Cicit Ana.

"Sa-saya minta maaf. Saya tidak sengaja tadi. Biarkan saya mengangkat anda."

Leroy mencoba mengangkat Ana dengan hati-hati. Tapi belum juga mengangkat, Meira sudah memotong.

"Dia tidak apa-apa.”

Keparat! Maki Ana di dalam hati. Dia benci, kenapa Tiara membuka mulut disaat yang penting baginya.

Tapi Tiara, dia hanya tidak ingin Ana terlalu dekat dengan Leroy, karena saat ini, Leroy sedang menyelidiki kasus Marques.

Tapi siapa sangka, Meira tiba-tiba ikut menyambung percakapan. “Ya, dia tidak apa-apa, karena dia hanya berpura-pura. Lihat ini!”

Meira dengan barbar langsung mendekat dan menggelitik perut Ana. Membuat Ana tidak tahan dan akhirnya menggeliat tertawa kencang di pelukan Leroy.

Ana tertawa, dia tertawa keras sekali. Dia tidak tahan dengan gelitikan. Sementara disatu sisi, ada kata penelitian, bahwa tawa itu menular. Meira pun tak tahan dan ikut tertawa, saat Ana tertawa.

Tiara pun yang melihat itu, menggigit bibirnya keras, mencoba menahan tawa. Bertanya-tanya, apa yang salah pada cerita ini?

Yang dia tidak tahu, bahwa dia telah melewatkan bab paling awal, yang mungkin bisa menjadi kunci penting dari kebingungannya saat ini.

Setelah tawa yang cukup, Ana pun mau tidak mau harus berdiri. Tidak memperhatikan bagaimana rahang Leroy mengeras seperti batu.

"Huhuhu ..., Kau Rapunzel bangsat." Maki Ana.

Meira yang mendengar ini, menjadi tertegun. "Rapunzel?"

Tapi Calix dan Leroy yang melihat semua ini, sudah tidak tahan. Berdua mereka merasa dipermainkan oleh para wanita ini. Belum lagi Calix yang mendapatkan cakaran di wajah oleh Tiara, setelah mencoba memisahkan mereka. Tapi melihat wanita itu, tampak biasa saja dengan lawannya yang sedang tertawa dengan Kakaknya, Calix sangat marah.

Leroy juga tak terkatakan geramnya, dia bersiap meninggalkan ruangan itu, tapi masih ditahan Ana.

"Duke, Duke ... kemana? jangan pergi!"

"Hentikan! Sudah cukup mempermalukan kami dengan tingkah kalian. Perkara ini akan diselidiki kelompok khusus. Lalu asal kalian tahu saja, … Suami, Ayah, atau siapapun Marques Adam Marston bagi kalian, dia sedang dalam penyelidikan penting saat ini. Jadi bersiap-siaplah."

1
Marianti Lim
thor, di awal cerita g merasa lucu n unik tapi makin lama kok makin terasa bosan. tiara yg mantan pelayan, ana yg mantan anak kaya n banyak dgn cobaan hidup n meira anak lulusan hukum...knp makin lama menjadi pribadi yg urak2an n terkesan bodoh. lucunya jadi hilang thor. maaf y ini hanya pendapat saya.
Nanang Kukun
cerita yg sangat menarik dan menghibur,.../Heart//Heart/
Fa🍁
seru nih ceritanya gak serius amat, bikin ngakak juga... terhibur
Fa🍁
bener ih, aku suka karakter Tiara, dia cerdas... suka buku....
Fa🍁
seandainya aku bisa aku juga ingin seperti Tiara dan Ana, hehe...
Fa🍁
cerita yang menarik, semangat!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!