NovelToon NovelToon
Ronan-17:The Battle Cyborg

Ronan-17:The Battle Cyborg

Status: sedang berlangsung
Genre:Sci-Fi / Reinkarnasi / Robot AI
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Dovey

Siapa sangka kalau gadis lugu yang introvert luar biasa bisa menjadi seorang pelindung umat manusia? Terlahir kembali setelah selamat dari kecelakaan mengenaskan, Reina Sasaki kini berubah menjadi seorang Cyborg yang dilengkapi senjata dan kemampuan bertarung hebat. Bisakah Reina menjadi orang yang berbeda di dunianya yang baru saat ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dovey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 11: Apprentice

Dua minggu setelah tragedi yang menimpa Ronan dan kota Metro, kini semuanya sudah pulih kembali.

Dengan tragedi yang mengincar keselematan mereka, pimpinan kota Metro juga mengutus banyak personel untuk menyisir di semua sisi tepi perbatasan kota Metro. Beliau juga memerintah semua pasukan militer kota Metro untuk menginvestigasi area terluar kota Metro.

Reina yang sudah pulih kini sudah kembali keadaan semua. Kali ini, seluruh anggota tubuhnya adalah artifisial robotik, kecuali wajahnya. Reina juga masih tidak percaya dengan apa yang terjadi di hari itu.

Saat Reina masih berkutat dengan memori tersebut, ia dihampiri oleh Ronan nomor 1, 3 dan Charo, si Ronan nomor 2. Ketiganya memang mengisi posisi paling tinggi di Ronan, thanks to skill bertarung dan daya tahan mereka sebagai Ronan.

“Hai, nomor 17. Perkenalkan, aku adalah Jules. Aku, Charo dan Ethan meminta maaf atas tragedi yang menimpamu. Kami semua sedang berada jauh dari jangkauan” ucapnya sambil memperkenalkan diri dan meminta maaf pada Reina.

Reina hanya mengangguk menandakan ia tak menyalahkan siapapun atas tragedi tersebut.

Melihat respon tersebut, Jules melanjutkan “kami sangat paham dengan kondisimu. Kamu adalah top priority umat manusia dan sudah seharusnya bisa membantu manusia saat bencana kiamat itu tiba.

Jadi, segera beritahukan kami semua jika ada sesuatu hal yang ingin kamu lakukan” tawar Jules. Reina pun mengiyakan tawaran tersebut.

Mereka bertiga pun berlalu, namun tidak dengan Charo. Ia sengaja diam cukup lama disana. Saat semuanya menghilang, ia pun berbisik pada Reina.

“Ikut aku ke ruang simulasi” ucap Charo. Kebingungan, Reina hanya bisa ikut mengiyakan tawaran Charo.

Mereka pun memasuki ruangan simulasi bertarung yang kebetulan sedang tidak digunakan siapapun. Charo yang sedari awal tidak banyak bicara, akhirnya menjauh dari Reina dan berdiri mengeluarkan dua bilah pedangnya.

Reina yang terkejut kemudian bersiap membuat sesuatu dari lengannya. Charo pun menjelaskan sesuatu pada Reina.

“Nomor 17. Aku tahu kamu adalah senjata paling mematikan umat manusia. Namun, kamu masih belum mampu untuk beradaptasi dengan situasi perang.

Apa yang terjadi denganmu kemarin adalah hal paling kecil jika dibandingkan dengan apa yang akan kamu hadapi nanti” ucapnya.

“Kamu bisa membuat banyak senjata dalam waktu yang singkat, tapi awareness akan situasi perang milikmu sangat kurang. Kamu juga tidak punya intensi untuk menyelesaikan musuh yang kamu hadapi. Apa kamu takut?” Lanjut Charo sambil mengelilingi Reina.

Reina pun terdiam sejenak. Ia mengakui kesalahannya dalam mengambil senjata milik Bomber, yang mana itu menghilangkan lengan manusianya.

“Aku sudah mengetahui kronologisnya dari Chips dan kamu memang sengaja mengambil senjata milik orang gila tersebut. Hal yang paling bodoh mengingat kamu juga tidak melakukan apa-apa dengan senjata yang kamu ambil” pungkasnya.

Reina pun kemudian tertunduk malu. Ia menyadari kalau kesalahan tersebut benar-benar bodoh.

“Maka untuk menghindari kesalahan bodoh tersebut di masa yang akan datang, cobalah hindari ini!!” Teriak Charo sambil menerjang dengan cepat ke arah Reina.

Reina yang tak memiliki persiapan seketika kaget dan hanya mampu menahan tendangan yang Charo lepaskan dengan menyilangkan kedua tangannya. Ia pun tersungkur cukup jauh dari tempat semula.

“Kesalahan pertama. Kamu bahkan tidak membuat senjata satupun sedari awal” pungkas Charo sambil menjauh dari Reina. Reina kemudian bangkit dan membuat senjata dari tangannya.

Ia membuat plasma cannon kecil di tangan kanannya. Melihat hal tersebut, Charo kemudian berlari sekali lagi ke arah Reina. Sontak Reina pun menembakkan canon tersebut dan Charo mampu menghindar dengan baik.

Untuk kedua kalinya, Charo berhasil menendang Reina dengan melompat ke belakang Reina dan menendang punggungnya. Reina pun kembali tersungkur.

“Kesalahan kedua, asal membuat senjata. Kau tau aku bisa bergerak dengan cepat dan memilih membuat canon yang punya sifat charging shot. Ingat baik-baik ini.

Senjata jarak jauh hanya untuk lawan dengan pertahanan tinggi dan gerakannya lambat. Kamu bisa menggunakan canon untuk jarak dekat hanya jika kamu mengetahui posisi lawanmu dengan pasti. Jika tidak, kamu yang akan dihabisi lawan” ucap Charo.

Reina yang tersungkur untuk kedua kalinya pun akhirnya jadi sangat kesal dengan perlakuan Charo tersebut. Ia kemudian menciptakan sebuah bumerang berukuran sedang. Kebingungan, Charo hanya bisa memerhatikan gerak gerik Reina.

Reina yang kini sudah berdiri lagi lalu melempar bimerang tersebut. Tentu Charo mampu menghindarinya sambil melompat.

Namun yang tak diperhatikan Charo, Reina juga sudah membuat pedang di kedua tangannya. Ia juga membuat roket di kedua kakinya. Reina pun kemudian melaju kencang ke arah Charo.

Charo yang melihatnya kemudian juga mendekati Reina. Disana mereka bertarung dengan pedang yang mereka miliki. Terlihat dengan sangat jelas mereka mampu menghindari serangan masing- masing.

Saat Charo ingin menghempaskan serangannya, Reina menunduk dan bumerang tadi datang ke arah Charo. Charo yang kaget kemudian menghindar dan menjauh dari posisi Reina.

Terkesan dengan pemikiran tersebut, Charo kemudian melepaskan helm tempurnya. “Kerja bagus, nomor 17! Kuharap kau lakukan ini di simulasi perang yang akan diadakan hari ini.” Ucap Charo.

Mendengar hal itu, Reina pun akhirnya berbicara untuk pertama kalinya. “Simulasi perang? Apa yang sebenarnya akan terjadi?” Tanya Reina sambil menghilangkan senjata miliknya.

”Dengan insiden yang terjadi kemarin membuat semua orang disini panik. Dan mereka pun akan mengadakan konsep perang yang sesungguhnya. Dimana kita akan melakukannya?” Tanya Charo yang berjalan menunjukan sebuah peta.

“Di padang pasir Charlemen” ucapnya menunjuk sebuah dataran pasir yang juga masuh fasilitas kota Metro. “Kenapa disana? Memang apa yang akan kita hadapi?” Tanya Reina.

Sebelum ia mampu menjawab, Charo terdiam sejenak. Ia pun kemudian menjawab “The Conqueror” jawabnya yang sontak membuat Reina sangat terkejut.

1
Mikey
Cemilan dan kopi sudah siap nih..
Lanjutkan thor/Cake//Coffee//Good/
anggita
👌oke Thor. semoga novelnya sukses. terus berkarya tulis👏.
Shahriar Ilham: Terimakasih doanya! 😁🎉
total 1 replies
anggita
Reina.. nomor 17
anggita
like👍+☝iklan.
anggita
the Conqueror..
anggita
Reina Sasaki.. the cyborg 💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!