NovelToon NovelToon
Para-Human

Para-Human

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Sistem / Mengubah Takdir
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Aldo Hu

Disclaimer: Novel ini berlatar belakang di benua Amerika, sehingga semua dialog sebenarnya diucapkan dalam bahasa Inggris. Namun untuk kepentingan pembaca, budaya komunikasi sebisa mungkin masih mengikuti budaya Indonesia. Mohon maaf apabila ada beberapa panggilan terkesan tak sopan pada karakter di novel ini.

Servo Barga adalah seorang Detektif yang hidup di Los Angeles. Namun tak seperti kebanyakan manusia pada umumnya, dia justru memiliki kemampuan unik yang tak dimiliki para pengguna Sistem di dunianya. Dengan memanfaatkan kekuatannya, dia harus bergerak di dua dunia, dunia mafia dan juga dunia Sistem. Bagaimana cara dia membagi waktu antar keduanya?

Novel ini merupakan Spin Off dari novel Author yang lain. hubungi author apabila ingin mengetahui kisah karakter lain yang muncul di novel ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aldo Hu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28 : Kecemasan Sylvia

Sylvia tertegun, memang secara hidup berpasangan, pertanyaan yang Servo ajukan benar-benar penting. Namun untuk di situasi saat ini, gadis itupun bingung bagaimana menanggapinya.

Dia memijat pelipisnya lalu meminta waktu berdiskusi dengan Renata lewat Video call. Tadinya Gilet ingin ikut, namun gadis itu mengatakan bahwa topik yang dibicarakan Servo adalah hal yang dewasa, sehingga pria Wood Elf itupun diam.

"Kau yakin itu, Sylv?" tanya Renata dari sambungan video callnya sambil menampilkan raut wajah cemas.

"Saya perkirakan 75% kemungkinan peta genetik Kendra akan berubah apabila pria itu umm....HS dengannya..." jawab Sylvia, nafasnya sedikit terengah-engah karena desakan emosi namun juga penasaran.

"75...kah...?" sejenak Renata terdiam karena memikirkan mendalam masalah ini, "...katakan pada Servo, apabila dia mau memandang serius masalah ini, temui aku bersama Kendra!" Sylvia mengangguk paham, lalu panggilan video call pun diputus.

Sylvia segera menyampaikan hal itu. Servo yang mendengar hal ini memutuskan meminta Gilet, Merida dan Rave tetap menjalankan aktivitas di pelatihan ini. Sementara dia dan Sylvia akan menjemput Kendra untuk menemui Renata secepatnya.

Awalnya Kendra terkejut ketika tiba-tiba pacarnya muncul di tokonya padahal ini waktu pelatihan. Namun setelah pria itu menerangkan maksud kedatangannya, wanita itu malah terkekeh. Namun tetap mengikuti motor pria itu menggunakan taksi online bersama Sylvia.

"Apa lo ga masalah kalo misalkan nih, lo ga bisa HS sama Servo?" tanya Sylvia tiba-tiba. Kendra tampak berpikir sejenak.

"Sebenarnya terkait hal ini, Servo lebih dirugikan. Jadi aku lebih suka biarkan dia yang menentukan bagaimana baiknya. Kalau cowo itu benar-benar ingin memiliki keturunan dariku, aku tak keberatan menjadi Para-human demi dia. Tapi tentu saja aku mungkin bukanlah pejuang aktif. Aku bukanlah ahli bela diri, aku hanya suka tinkering motor hehe..." ucap Kendra santai. Sylvia yang mendengar itu dalam hati tertegun, hati kecilnya antara lega namun juga cemburu dengan kebijakan wanita itu.

"Tampaknya gue kalah dewasa ketimbang nih cewe..." pikirnya sedih. Setelah itu tidak ada obrolan berarti sampai mereka di laboratorium.

****

Sementara itu di sisi Rave...

Begitu mengetahui apa yang sedang dilakukan Servo, Kendra dan Sylvia, Rave memberikan keleluasaan untuk Gilet dan Merida. Apakah mereka ingin pulang atau tetap di pelatihan. Gilet meminta ijin pulang membantu ibunya, sementara Merida tetap ingin melatih fisiknya. Karena kasihan, Rave meminta Cai membantu Merida.

Rave sendiri ingin menyusul ke Lab, karena dia juga penasaran dengan keputusan Renata dan Servo.

"Cait, kalau ada seseorang yang datang ke tempat pelatihan, atau cuma putar-putar di depan, beritahu aku lalu tahan orang itu. Mengerti?" ucap Rave ketika dia menggiring sepeda motor sewaannya menuju gerbang, kepada salah satu penjaga wanita bernama Caitlyn.

"Siap, pak!" sahut Caitlyn yang berpenampilan ramping dengan rambut ponytail berombak.

****

Ketika sampai di Lab, resepsionis segera meminta seseorang mengantar Sylvia, Servo dan Kendra ke ruangan Renata. Wanita paruh baya itu sedang berada di ruangan meeting, walau tidak sedang meeting. Dia saat ini berhadapan dengan papan tulis white board, terdapat banyak rumus-rumus rumit yang sebagian besar mengenai DNA manusia dan beberapa hasil kalkulasi persilangan yang Servo dan Kendra benar-benar tak paham.

"Ren" panggil Sylvia. Wanita paruh baya itu menoleh dan tersenyum.

"Silahkan duduk semua!" sambut wanita itu seraya menunjuk ke meja meeting yang berada di tengah ruangan. Servo, Kendra dan Sylvia segera duduk di kursi-kursi sebelah meja tersebut.

"Sylvia mengutarakan kecemasanmu, Servo. Dan sebagai ilmuwan juga engineering, kami harus bertanya kepada kalian berdua, apakah kalian tak bermasalah menjalani pacaran dengan status Parahuman?" ucap Renata sembari pandangannya berpindah-pindah dari Servo ke Kendra.

Kendra pun segera mengutarakan solusi yang tadi dia kemukakan ke Sylvia. Baginya lebih baik menjadi Parahuman daripada melepaskan pria idamannya itu. Sylvia semakin galau mendengarnya, namun dia berusaha pasrah.

"Ren, apakah ada cara selain kopulasi, untuk menyatukan kekuatan Parahuman?" tanya Servo tiba-tiba.

1
Emma
Suka banget sama karakter dalam cerita ini, semoga terus berkembang 🌟
AldoArt85: Makasih 😇👍
total 1 replies
Mưa buồn
Baru selesai baca, tapi kok aku merinding terus ya. ✨
Rock
Ayo thor, jangan bikin pembaca kecewa, update sekarang!
AldoArt85: Updatenya skrg msh per 1 bab, nanti usahakan dua bab per hari 😅👍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!