Sinta Maharani seorang wanita bertubuh tambun, terpaksa harus menikah karena perjodohan yang dilakukan oleh kakeknya dengan salah satu cucu sahabat baik sang kakek bernama Dirgantara sawito Atmojo
Sinta sering diabaikan dan dihina oleh orang tua suaminya dan Dirgantara sang suami tak pernah mau peduli karena mereka menikah tanpa cinta, Dirga sendiri sudah punya kekasih
akankah Sinta terus bertahan atau pergi meninggalkan semuanya??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 14 Kedatangan ibu mertua
Lima bulan sudah sinta hidup seatap bersama dengan madunya dan selama itu pula sinta berusaha menghindari berinteraksi dengan madunya itu maupun dengan suaminya
Dirga beberapa kali menegur sinta namun sinta akan pulang cepat jika sudah ditegur oleh suaminya tapi setelahnya sinta akan pulang larut lagi
Hingga sang madu yang memang tidak menyukainya mengarang cerita jika sinta punya kekasih diluaran sana hingga sang suami yang terhasut oleh ucapan istri keduanya sering marah tidak jelas pada sinta namun Sinta tidak memperdulikannya
Seperti biasa sinta akan pulang saat semua orang sudah terlelap tidur
Sinta melangkah perlahan masuk kedalam rumah suaminya karena takut mengganggu waktu istirahat orang-orang yang ada di dalam rumah itu
Tanpa sinta ketahui ternyata ibu mertuanya datang berkunjung karena sebentar lagi mawar akan melahirkan
Sinta langsung masuk kedalam kamarnya karena tubuhnya terasa lelah
Sinta juga merasa selama telah menikah bobot tubuhnya berkurang membuatnya lebih ringan dalam beraktivitas setiap harinya
"perasaan baju tidurku semuanya longgar deh celananya "ucap sinta menarik-narik pinggang celana tidurnya yang menurutnya terasa longgar
"apa saya sekarang kurusan ya" ucapnya lagi lalu berjalan kearah cermin dan memperhatikan bentuk tubuhnya
"mungkin perasaanku saja ya,ini nggak berubah deh kelihatannya
Ah sudahlah kan bagus kalau berat badanku turun tanpa harus repot-repot olahraga dan diet " ucap sinta dan mulai naik keatas ranjangnya
Sinta merebahkan tubuh lelahnya,tanpa menunggu waktu lama sinta pun terlelap dalam tidurnya
...****************...
subuh menjelang setelah sholat subuh Sinta masuk kedapur dan membantu Bik murni untuk masak sarapan pagi
"neng Sinta mau masak apa untuk sarapan neng!?" tanya bik murni karena seperti biasa sinta akan membantu sekedarnya saja dan bik Murni yang akan memasak semuanya
"sinta pengen sarapan bubur ayam bik!" jawab sinta
"apa bibik suruh mamang beli di langganan neng sinta!?" tanya bik murni lagi
"nggak bik,kita buat aja biar sekalian kita masak sarapan untuk semua orang rumah " jawab sinta
"ya sudah ayo neng kita buat "jawab bibik Murni
"sini bik biar Sinta yang buat lagian hari ini sinta sift siang jadi nggak apa-apa terlambat berangkat kerjanya " jawab sinta dan diangguki oleh bik Murni
Sinta dan bik Murni pun menyiapkan semua bahan untuk membuat bubur ayam
Tangan sinta sangat cekatan dan lincah mengolah semua bahan
setengah jam kemudian bubur ayam masakan sinta sudah jadi seperti biasanya sinta akan memisahkan masakannya untuk dirinya sendiri dan juga untuk bikbik Murni serta suaminya
Setelah memasukkan bubur ayamnya kedalam rantang bekalnya sinta mengajari bil murni cara menyajikan bubur ayam agar terlihat menggugah selera yang melihatnya
"bik sinta tinggal ya,sinta mau siap-siap berangkat kerja mumpung yang lain masih di kamarnya" ucap sinta dan dijawab anggukan kepala oleh bik Murni
Sinta pun masuk kedalam kamarnya untuk membersihkan dirinya karena berbau bumbu masakan
Sinta berencana akan makan sarapannya di taman dekat tempat tinggal nya yang biasanya ramai dengan orang-orang joging jika masih pagi
Setelah selesai berpakaian sinta memakai tas punggungnya juga menenteng tas kecil tempat bekalnya
Sinta keluar dari kemarnya lalu menguncinya karena tidak ingin ada orang lain yang masuk kedalam kamarnya yang termasuk area pribadinya
Saat Sinta kembalikan badannya dan ingin melangkah masuk ke dalam dapur,niat hati ingin berpamitan pada bik Murni namun belum juga melangkah Sinta mendengar seseorang memanggilnya karena merasa asing dengan suara itu sinta segera menoleh dan disana ibu mertuanya sudah Berdiri dengan ke dua tangannya dilipat di depan dadanya menatap sinta dengan tatapan sinis
"eh mama kapan datang ma" ucap sinta mendekati ibu mertuanya dan mengulurkan tangannya ingin menjabat tangan ibu mertuanya itu
Namun ibu mertuanya tidak membalas uluran tangannya hingga sinta menarik kembali tangannya dan tersenyum canggung
"mau kemana kamu pagi-pagi begini hah!?" bentak ibu mertuanya,sinta terkejut karena sudah setahun ini sinta sudah tidak biasa mendengar bentakan walaupun dirga sering memarahinya namun tidak membentaknya
"mau kerja ma" jawab sinta menundukkan kepalanya
"kerja!? Hahahaha apa yang kau harapkan dari pekerjaanmu itu hah!? Sok-sokan sibuk kerja tugasnya mengurus suami tidak becus " ucap mama mertua nya lagi
Mama sita memang dari awal Sangat tidak menyukai istri pertama Putranya itu entah apa sebabnya
Sinta tidak menjawab ucapan mama mertuanya itu sinta hanya diam saja dengan menundukkan kepalanya menatap ujung kakinya
"seharusnya kamu itu tinggal dirumah saja mengurus suamimu apalagi mawar sebentar lagi akan melahirkan setidaknya kamu membantunya mengurus semua keperluan suami kalian tapi apa kamu malah enak-enakan pergi pagi pulang malam
Atau jangan-jangan pekerjaan kamu diluar sana menjual tubuh ya pada banyak laki-laki " ucap mama sita tanpa memperdulikan perasaan sinta
sinta mengepalkan tangannya menahan rasa sakit hatinya mendengar ucapan ibu mertuanya
Sinta masih tetap saja diam karena tidak ingin melawan perkataan ibu mertuanya itu
"kamu diam berarti benar kan ucapanku barusan " ucap mama sita dengan tersenyum miring , sinta sebisa mungkin menahan air matanya agar tidak menetes dan di lihat oleh ibu mertuanya itu
"dasar benalu, lihat saja saya akan menyuruh Dirga untuk segera menceraikanmu lagian keluargamu juga sudah tidak perduli denganmu" ucap mama sita sebelum meninggalkan Sinta yang masih berdiri mematung
Hatinya sangat sakit seorang ibu mertua tega mengatakan itu pada menantunya sendiri
Sinta berjalan keluar rumah tanpa berpamitan pada siapa pun karena air matanya sudah berdesakan ingin keluar
Sinta berjalan cepat menuju garasi dimana motornya tersimpan
Sinta mendorong motornya keluar dari dalam halaman rumah karena tidak ingin ibu mertuanya mendengarnya sudah pergi
sinta mengusap air matanya yang sudah menetas membasahi pipinya, bulir bening itu tak bisa lagi di bwnsungnya
"astaghfirullah " ucap Sinta mengusap pelan dadanya yang terasa nyeri karena ucapan ibu mertuanya
Sinta melajukan motornya dengan perlahan meninggalkan rumah suaminya menuju taman
...****************...
sedangkan di dalam rumah mama sita tak berhenti mengomel mengumpat Sinta
"mama kenapa sih, Masih pagi-pagi sudah marah-marah " tanya dirga yang sudah ada di meja makan bersama mawar
"itu mama kesal sama istri gentongmu,mama hanya memperingatkannya saja tapi malah marah pada mama dan pergi Tanpa berpamitan " ucap mama sita yang tentunya memutar balikkan fakta dan menambah bumbu penyedap agar Putranya marah
bik murni hanya geleng-geleng kepala saja,bik Murni kasihan pada sinta karena sinta orangnya sangat baik tidak pernah berbuat ulah tapi madunya sering mengadu yang bukan-bukan pada suaminya dan sekarang ibu mertuanya
"Masa sih ma" jawab dirga
"kamu itu jangan terlalu lembek dan terlalu memberikannya kebebasan nanti dia akan semakin ngelunjak " ucap mama sita semakin kesal
"iya ma nanti dirga tegur sinta, sekarang kita sarapan dulu" ucap dirga lalu mulai menyendok bubur ayam dan dirga seketika tersenyum karena karena sangat hafal dan merindukan rasa masakan itu
"kamu kenapa ga!? Senyum-senyum sendiri seperti itu " ucap mama sita
"ah nggak ma ini bubur ayamnya enak banget " jawab dirga
Mama sita pun mencoba bubur ayam itu begitu pun dengan mawar
"iya benar ini enak banget rasanya mas,lebih enak dari bubur ayam yang sering mas beli " ucap mawar yang makan dengan lahap
"iya ini rasanya enak,mama yang nggak begitu suka bubur tapi ini rasanya beda enak dan ada gurih- gurihnya
Pintar juga bik Murni milih tempat membelinya " jawab mama sita
Dirga hanya diam menikmati sarapannya
"setelah berbulan-bulan Rindu dengan masakannya namun pagi ini sinta membuat sarapan untukku
benar katanya saya tidak akan tahan untuk tidak memuji masakannya " ucap Dirga dalam hati
Setelah selesai sarapan dirga berpamitan untuk berangkat kerja
Masyaalloh para bocil saking asyiknya main air sampai lupa waktu, bikin semua orang jadi heboh /Joyful//Joyful//Joyful/