NovelToon NovelToon
TA'ARUF KELUAR JALUR

TA'ARUF KELUAR JALUR

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Hamil di luar nikah / Selingkuh / Beda Usia / Keluarga / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: cerryblosoom

Keputusan untuk melanjutkan pendidikan atau menikah, menjadi beban sejak aku menerima surat kelulusan SMA. Ditengah kegundahan hati, kepercayaan keluargaku, membawa penerimaan hatiku akan kehadiranmu yang asing.

Meski perkenalan kita hanya singkat, janji yang kamu ucapkan kala itu begitu manis.

"Gpp, aku tungguin kamu sampai lulus kuliah kok. Kita tunangan saja dulu. Nanti aku juga akan membantu biayanya."

"Tapiiii-"

"Udahlah, nduk percaya sama, Rian. Niat nya kan baik mau mengikat kamu. Dari pada kalian pacaran-pacaran yang gak bener, loh."

"Tapi bu, aku masih ingin kuliah."

"Iya kan bener kalian tunangan dulu, kamu lanjut tuh kuliahnya. Itu nak Rian juga mau bantu biayai, benar kan, nak."

"Iya bener, Bude."

Masih kuingat pancaran mata berapi-api tanpa keraguan yang menatapku. Mata itu pula yang membuat aku jatuh hati. Karena seolah hanya aku di matanya. Saat itu aku hanya bisa menggangguk pasrah.

"Baiklah."

Tanpa kutahu badai yang menerpa akan begitu dasyatnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cerryblosoom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 11 SIAPA?

Setelan melewati rangkaian acara, sekarang giliran kelas Ameera menampilkan pertunjukannya. Tepat saat semuanya bersiap di belakang panggung. MC memanggil dengan lantangnya

"WAHH, UNTUK PENAMPIL SELANJUTNYA, JUGA BERASAL DARI KELAS 11, NIHH. KIRA-KARA PENAMPILAN APA YAAA YANG AKAN MEREKA PENTASKAN. MALAM HARI INI. HEEMMM,, DRAMA JAKA TARUB DAN DEWI NAWANG MULAN. ADA YANG TAU TIDAK???"

"TAUUUU/TIDAKKK," Teriak penonton.

"PASTI SUDAH TIDAK ASING DITELINGA KITA SEMUA. BAIKLAH.... SEMUANYA KALIAN SUDAH PENASARAN?? MC PUN JUGA PENASARAN. KALAU BEGITU LANGSUNG SAJA. MARI.... KITA SAMBUT YANG MERIAH, 11 MIPA 7, DENGAN DRAMA BERJUDUL, JAKA TARUB DAN DEWI NAWANG WULAN."

'PROKK PROKKK PROKKK PROKKKKK'

Lampu seluruh panggung tiba-tiba padam, diikuti suara musik pengiring berbunyi. Tak lama kemudian sang narator lantas mulai terdengar bercerita.

"Alkisah, di sebuah desa bernama desa Widodaren. Hidup seorang pemuda tampan bernama Joko Tarub. Suatu ketika saat Joko Tarub tengah berburu ke hutan. Tak sengaja ia menemukan sebuah air terjun. Niat hati ingin melepas penat. Mempertemukannya dengan 7 bidadari yang tengah bermain air...."

Lampu seketika menyala, menampilkan panggung yang telah diubah dengan berbagai properti, hingga nampak seolah tengah berada di air terjun sungguhan.

Para pemain lantas naik, dimulai dari sang pemain utama Joko Tarub, pertunjukan pun dimulai....

Beberapa menit kemudian setelah drama selesai dipentaskan....

Sesuai menampilkan pertunjukkan seluruh anggota 11 MIPA 7, kembali berkumpul di ruang persiapan.

"Alhamdulillah,, makasih ya temen-temen atas kerja kerasnya selama ini. Penampilan kita sukses berkat usaha kalian semua. Aku gatau kita bakal menang atau tidak. Tapi yang jelas aku senang dengan kekompakan kelas kita dari awal sampai akhir," kata Jordi sang ketua kelas.

"Semunya juga berkat kepemimpinan kamu, Jor," puji Anggika yang disetujui oleh semua orang.

"Semua murid ibu luar biasa," kata Bu Ambar yang baru saja tiba.

Bu Ambar adalah wali kelas 11 MIPA 7. Bu Ambar juga wali kelas mereka di kelas 10. Dua tahun berturut-turut menjadi wali kelas mereka, tentu saja memberi kedekatan yang berbeda.

"Eh, Bu Ambar, maaf kita gak sadar ibu disini," kata Jordi.

"Haduhh,, kayak sama siapa. Ayo-ayo ini ibu belikan makanan untuk kalian semua," Bu Ambar memberi isyarat pada orang dibelakangnya untuk membagikan makanan.

"Wahhh, makasih buu."

"Bu, ibu Ambar repot-repot deh. Sering-sering ya, hehehe."

"Heh, dasar nglamak!"

"Makasih, bu Ambar."

Seruan rasa terima kasih saling bersahutan. Senang rasanya memiliki wali kelas yang royal pada muridnya.

"Sama-sama," jawab Bu Ambar dengan senyum keibuan. "Dimakan ya semua, Bu Ambar tinggal dulu."

"Siapp, bos," seru semuanya serentak.

 

...----------------...

"Ngapain sih kita disini? Kalian gak kenyang memangnya?" tanya Cherry bingung.

Ketiganya baru saja selesai mengganti pakaian. Bukannya istirahat di kelas, malah pergi ke kantin sekolah. Karena di sekolah sedang ada acara. Kantin pun ikut buka sampai malam.

"Cari cogan, Cherr. Denger-denger banyak alumni diundang. Dan semuanya ganteng-ganteng. Cuci mata lah kita," kata Ameera.

"Istigfar heyy,, jaga pandangan. Tapi pantes rame banget kuperhatikan. Rupanya alumni diundang juga. Ini mereka baru pada dateng gitu ceritanya," ucap Cherry melihat ke sekeliling. Menjelang malam memang terlihat makin ramai.

Tak mengindahkan ucapan Cherry, Ameera dan Ratu asik berdua. Lihat saja sekarang Cherry malah ditinggalkan di pintu masuk.

"Yang dipojok tuh nama panggilannya mas Gaga, angkatan 27, sebelumnya alumni dari mipa 3. Dilihat dari medsos nya sih mantan ketua paskibra. Pantes aku kayak gak asing. Pernah lihat foto bareng Jordi," bisik Ameera.

"Ada ceweknya, Ra. Cantik lagih,, mundur-mudur," sahut Ratu.

"Hehh, iya lagi. Skipp-skipp kita cari yang lain," timpal Ameera setuju.

"Yang sebelahnya,, gak kalah ganteng. Ini ada di tag di foto yang ini," Ratu menunjuk sebuah gambar.

Cherry yang melihatnya dibuat tak bisa berkata-kata. Susah jika sudah menghadapi dua setan saling satu pikiran.

"Ini aku dilupain!? Bener-bener deh anak dua. Giliran cogan aja kompak banget. Temennya ini dilupain. Mana ditinggal begitu saja, dahh kayak orang ilang aku," gerutu Cherry. Baru saja dia hendak menyusul kedua temannya tiba-tiba matanya menatap wajah yang sangat familiar.

Disaat yang bersamaan orang itu juga tengah memandang ke arah Cherry. Selama sepersekian detik keduanya pun saling bersitatap. Dan Cherry lah yang pertama kali mengalihkan pandangan. Niat awal menyusul kedua sahabatnya langsung sirna. Dengan buru-buru Cherry meninggalkan tempat itu.

 

...----------------...

Di sisi lainnya.

Melihat kepergian Cherry, pemuda yang sebelumnya bertatapan dengan gadis itu, buru-buru hendak mengejar.

"Hey, bos mau kemana?" seru temannya kencang.

Ameera yang mendengar itu pun menjadi penasaran dan mendongakkan kepalanya. Matanya masih sempat menangkap siluet pria tampan yang dipanggil itu. "Dari punggungnya saja sudah tampan. Duhh, sayang banget aku gak lihat wajahnya."

"Siapa, Ra. Kamu kenal?" tanya Ratu ikut menoleh ke arah yang dilihat Ameera.

"Entahlah,, ehh ya, ngomong-ngomong mana Cherry," kata Ameera baru sadar sahabatnya berkurang satu. Kepalanya menoleh ke kanan, kiri, dan belakang. Tapi tidak menemukan penampakan Cherry.

Ratu yang juga baru sadar pun ikut menoleh mencari keberadaan Cherry. "Loh iya mana Cherry! Tadi kan dia ngikut di belakang kita. Kukira Cherry duduk disampingmu."

"Malah kukira ada di samping mu."

Ameera menepuk jidat, "Bakal ngambek nih pasti."

...----------------...

 

Kembali ke tempat Cherry berada. Gadis itu tak pergi jauh. Dia masuk ke keramaian di bawah panggung. Matanya melihat kelas 11 MIPA 1, yang tengah menampilkan drama Keong Mas.

"Kenapa lari?" tanya seseorang yang berdiri tempat di samping Cherry. Siapa lagi jika bukan pemuda yang baru saja bertatapan dengan gadis itu.

Cherry hanya diam tak merespon apapun. Wajahnya masih datar tanpa emosi yang jelas. Dia memang paling jagonya menyembunyikan ekspresi.

"Sudah gak mau menemuiku? Sebenci itu kamu sama wajah ini? Bahkan sampai jauh-jauh pindah kesini. Luar provinsi Cherry,, sejauh itu kamu mau ngehindari aku."

"Bukan karena kamu," bantah Cherry dingin.

"Ohh, ya. Aku gak percaya."

"Terserah."

"Kalau bukan karena aku karena siapa lagi. Kamu pergi tepat setelah dapet surat itu, Cher."

"...."

Tiba-tiba keduanya terdiam. Di panggung tengah menampilkan pertemuan Putri Candra Kirana dengan Raden Inu Kertapati yang telah lama dipisahkan. Begitu romantis, hingga membuat penonton bersorak baper. Suasana yang sangat kontras dengan dua manusia berjenis kelamin berbeda di sisi sini.

"Hahaha, tanpa pamit, tanpa kabar, kamu pindah tiba-tiba. Semua komunikasi kamu putus dari aku. Dan barusan saat melihatku, Jelas-jelas kamu mengindariku." suara Riki mulai serak. "Bilang kalau kamu marah, Cher. Kamu bisa pukul aku sepuasmu. Kamu bisa bales dengan apapun aku gak akan lawan. Tapi jangan pergi, jangan hilang dari mataku-"

Kepalanya sedikit menunduk untuk melihat sisi wajah Cherry. Tangannya tergerak ingin menggenggam tangan gadis di sampingnya. Namun, saat jarak hanya tinggal 1 cm ia menahannya. Pandangannya lantas kembali ke depan. Melihat keramaian di sekitarnya. Hatinya merasakan kekosongan. Tak ingin gadis di sampingnya mendengar, dengan suara kecil, mulut Riki kembali berucap, "-Aku gak sanggup Cher, aku rindu."

1
cerry
Tanpa sadar seminggu gak up/Grievance//Hammer//Smug/
cerry: Hehehe/Blush/
Ig : moon.moon9921: emang kok, othornya sungguh annu /Grievance/
total 2 replies
cerry
Detail yg hampir terlupa/Toasted/. Adrian sdh pernah melihat Amy tanpa kerudung/Facepalm//Pray/
🍟Xiao Hanꪶꫝ୧⍤⃝🍌❤️⃟Wᵃf
tolong /Facepalm/... minum air putih dulu
🍟Xiao Hanꪶꫝ୧⍤⃝🍌❤️⃟Wᵃf: lagi cari hiburan /Facepalm/
cerry: Han kok ad disini 👀👀
total 2 replies
NurAzizah504
Hai, Kak. Ceritanya keren. Mau saling dukung ga, Kak?
cerry: Semangat berkaryanya/Determined/
NurAzizah504: Oalah, baiklah, Kak /Joyful//Good/
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!