NovelToon NovelToon
Pulang Untuk Membalas Dendam

Pulang Untuk Membalas Dendam

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Romansa / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: nita kinanti

Dira, gadis yang dulu menjadi korban bully dari teman sekolahnya akhirnya berubah menjadi sosok yang kuat dan berkuasa. Selama bertahun-tahun dia tinggal di luar kota. Dia berusaha mengubur dalam-dalam kenangan pahitnya sewaktu menjadi korban bully dan ingin melanjutkan hidupnya dengan tenang karena yakin karma akan bekerja dengan sendirinya.

Tetapi kemudian, Dira mendengar jika ternyata orang-orang yang dulu membullynya sekarang hidup bahagia, Dira merasa tidak terima. Kepulangannya ke kota kelahirannya yang tadinya hanya demi karier berubah menjadi keinginan untuk membalas dendam. Dira bertekad jika karma belum menghampiri mereka maka dia yang akan menghantarkannya.

Akankah Dira berhasil membalas dendamnya atau justru memaafkan mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nita kinanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

30. Pertunjukan Segera Dimulai

Dira menutup teleponnya lalu membereskan meja kerjanya. Buru-buru dia keluar dari ruangannya menuju tempat parkir. Dia tidak boleh terlambat karena sulit sekali mendapatkan orang ini.

Setelah menempuh perjalanan selama setengah jam Dira berhenti di depan sebuah hotel berbintang. Dira buru-buru turun dari mobilnya karena orang itu mungkin sudah menunggu di dalam. Di lobby hotel, seorang pemuda berpakaian rapi layaknya eksekutif muda, melambaikan tangan ke arahnya.

Meskipun belum pernah melihatnya Dira yakin pemuda inilah yang meneleponnya tadi. Penampilannya jauh dari yang Dira bayangkan. Dia pikir akan bertemu laki-laki misterius berkacamata dengan penampilan kasual, ternyata tidak. Pemuda ini berpenampilan rapi seperti laki-laki kelas atas pada umumnya.

Dira segera menghampiri pemuda itu. Dia menyerahkan sebuah flashdisk yang di bungkus cantik layaknya sebuah bingkisan oleh-oleh.

"Semuanya ada di dalam sini," ucap Dira. Pemuda itu mengangguk.

Orang mungkin menyangka Dira sedang melakukan pertemuan resmi dengan pemuda yang Dira ketahui memiliki sebutan Delta itu. Penampilan keduanya terlihat sangat formal sehingga orang tidak akan curiga jika mereka ini sedang melakukan transaksi ilegal, sebuah rencana tindakan kriminal. Ya, Dira menyewa Delta untuk mengeksekusi rencana balas dendamnya pada Selvi.

Dira mendapatkan informasi jika Delta adalah orang yang sudah pro dalam hal sabotase. Dan Delta memilih sendiri orang yang akan memakai jasanya. Karena itu Dira langsung menemuinya begitu Delta meneleponnya.

"Bagaimana ... ? Dira tidak melanjutkan kalimatnya.

"Kamu bisa membayarku setelah aku melakukan pekerjaanku," sambung pemuda itu seolah mengerti apa yang ingin Dira tanyakan.

"Dira?!" Tiba-tiba Dira mendengar seseorang memanggil namanya. Dira menoleh. Dia melihat Selvi dan Zaki. Mereka berdua berjalan ke arahnya. Sungguh sesuatu sangat tidak Dira harapkan. Dira lupa jika di hotel inilah mereka akan menggelar resepsi pernikahan.

"Dira, aku turut berduka cita," ucap Selvi langsung memeluk Dira, layaknya seorang sahabat. Dia berakting seperti dia ikut merasakan kesedihan Dira. Dira tidak membalas pelukan Selvi. Malas sekali meladeni akting perempuan munafik ini.

Karena tidak mendapatkan balasan, Selvi pun melepaskan pelukannya.

"Aku turut berduka cita Dira, maaf kami tidak bisa datang ke pemakaman ibumu," imbuh Zaki. Berbeda dengan Selvi, Zaki benar-benar tulus mengucapkan rasa belasungkawanya.

"Iya Dira, kami sangat sibuk dengan persiapan pesta pernikahan kami. Waktu ibumu meninggal, kami sedang sibuk fitting baju pengantin. Sekarang aku dan Zaki sedang mengecek ballroom untuk acara pesta nanti, kami masih harus mengurus souvernir dan lainnya. Persiapan yang harusnya tiga bulan menjadi satu bulan. Kami benar-benar tidak punya waktu, iya 'kan Sayang?" Selvi menatap Zaki dan tersenyum lebar, memamerkan kebahagiaannya pada Dira. Wajahnya berseri-seri, berbeda dengan Zaki yang kelihatannya sedikit ada beban.

"Terima kasih," jawab Dira pendek sambil terus menatap Selvi. Dira tidak habis pikir, bisa-bisanya perempuan iblis ini bersikap manis, tanpa sedikitpun terlihat rasa bersalah kepadanya padahal dialah penyebab ibunya meninggal. Apa dia pikir Dira tidak mengetahuinya? Tetapi seperti itulah Selvi, Dira seharusnya tidak kaget lagi.

"Ngomong-ngomong, apa yang kamu lakukan di sini Dira?" tanya Zaki.

"Aku sedang bertemu klien. Kami sedang membahas masalah bisnis," balas Dira tanpa ekspresi. Pertemuannya dengan Delta memang terlihat seperti pertemuan bisnis.

"Oh ... Maaf kalau kami mengganggu. Silahkan dilanjutkan," pamit Zaki, menganggukkan kepalanya pada pemuda yang sedang bersama Dira, yang dia pikir adalah rekan bisnis Dira.

"Dira, jangan lupa besok datang ke pesta pernikahanku. Aku akan sangat senang jika kamu bersedia datang. Kamu sudah mendapatkan undangannya 'kan? Acaranya diselenggarakan di ballroom hotel ini," ucap Selvi dengan sombongnya. Senyum tersungging di bibirnya seakan sedang mengejek Dira.

"Jangan khawatir, aku pasti datang," jawab Dira. Tak mau kalah, Dira membalas senyum ejekan dari Selvi dengan senyuman misterius. Itu karena dia sedang menyiapkan kejutan yang akan dihadiahkan kepada Selvi sebagai kado pernikahannya, itupun kalau pernikahan mereka jadi terlaksana.

"Ayo kita pergi," bisik Zaki pada Selvi.

"Sampai jumpa Dira." Selvi melambaikan tangannya, masih dengan senyum mengejek yang tersungging di bibirnya.

"Oh iya Sel ... Sebelum ibuku meninggal dia cerita padaku kalau kamu datang mengunjunginya. Dia juga cerita kalau kamu menunjukkan video kenangan kita ketika masih sekolah dulu." Zaki dan Dira urung melangkah mendengar kata-kata Dira. Senyum di bibir Selvi pun lenyap seketika.

"Kenapa kamu tidak menunjukkan video itu pada Zaki juga? Zaki pasti tertarik melihat kamu ketika masih memakai seragam SMA. Benar 'kan Zaki?" lanjut Dira.

"Benarkah? Video apa Sayang? Kenapa tidak kamu tunjukkan padaku?" ujar Zaki polos, tanpa berpikir negatif sedikitpun.

"Ah ... Video itu. Nanti kapan-kapan aku tunjukkan padamu," jawab Selvi gelagapan. "Lebih baik kita pergi sekarang, tidak enak mengganggu Dira." Selvi menarik tangan Zaki, tidak sabar untuk buru-buru pergi.

"Sampai jumpa Dira," Zaki pun pamit pada Dira tanpa bertanya lebih jauh lagi soal video itu.

Dira mengangguk. Matanya terus menatap Selvi yang tiba-tiba kehilangan kesombongan yang dia tunjukkan beberapa menit sebelumnya. "Terima kasih telah mengunjungi ibuku Sel, aku akan selalu mengingatnya," sindir Dira. Selvi pun melangkah pergi tanpa berkata apapun lagi.

"Mereka targetnya," ucap Dira menatap kepergian Zaki dan Selvi. Delta yang ikut menatap kepergian dua orang itu pun mengangguk.

"Aku mengerti apa yang harus dilakukan," balas Delta. Dira pun mengangguk lalu pergi meninggalkan hotel itu.

*

Para tamu sudah mulai berdatangan. Pesta pernikahan Selvi dan Zaki digelar dengan sangat meriah. Hampir semua yang datang adalah kalangan kelas atas.

Dira tampil dengan anggun. Sebelumnya dia melakukan perawatan tubuh dan juga berbelanja gaun dan perhiasan untuk menunjang penampilannya malam ini. Dan semua itu tidak sia-sia karena dia terlihat memukau.

"You look amazing Baby," ucap Jeff memuji penampilan Dira. Dira hanya mengangguk.

"Setidaknya katakan terima kasih karena aku sudah memujimu," protes Jeff.

"Aku tidak minta dipuji," balas Dira pendek. Bukan Dira namanya jika hatinya langsung melambung hanya dengan sebuah pujian.

"Ah ... Gadis ini!" gumam Jeff gemas.

Sambil berjalan memasuki ballroom, Dira mengedarkan pandangannya, bukan sedang mengagumi pesta yang digadang-gadang sebagai pesta paling mewah di kota ini, tetapi dia sedang mencari sosok Delta. Pemuda itu seharusnya ada di sini untuk melakukan tugasnya.

Para tamu sudah berkumpul, tinggal menunggu mempelai wanita keluar untuk melangsungkan akad nikah. Sementara itu Zaki duduk di meja di depan penghulu yang akan menikahkannya.

Tidak lama kemudian pengantin wanita muncul dan berjalan dengan anggun melewati karpet merah yang sudah ditaburi bunga.

Di saat semua orang fokus terhadap mempelai wanita, Dira justru fokus kepada hal lain. Dia terus mencari sosok Delta. Akhirnya Dira menemukan pemuda itu. Dia tampak mengenakan seragam pelayan dan berbaur dengan pelayan lain dan para tamu undangan.

Mata Dira dan Delta bertemu. Dira mengangguk pada Delta yang juga dibalas anggukan oleh Delta. Ada yang tahu artinya?

1
Bintang Juing
Luar biasa
Endah Nigel Moms Nigel
saya LBH suka Jeff sama dira🥰❤️
Endah Nigel Moms Nigel
jangan biarkan si Selvi biadab itu bahagia. saya paling nda suka dengan pembulian.karena mmg buli itu nyata bukan saja di cerita nofel
Endah Nigel Moms Nigel
akhirnya mampus lu wanita jalang,
Endah Nigel Moms Nigel
Dira sama feff harus nikah..LBH setuuju dgn jeff
Endah Nigel Moms Nigel
Dira ini kok jadi goblok yah,atau thour nya yang goblok..jadi malas bacanya haddeh😏🙏
Endah Nigel Moms Nigel
mantap Dira hancurkan si Selvi dan Rieke itu
Endah Nigel Moms Nigel
semoga Dzaky sama dira
Martha Amelia Susanti
Bagus pelajarannya kisah ini. Indahnya saling memaafkan 🙏🏼
Marnisa Nisa
Saya suka Cara dira membalas dendam ☺️☺️
Nuryanti Yanti
Zaki pie kbre thorrr
Nuryanti Yanti
wahhh GK malu yeer
Nuryanti Yanti
mgkn KL diposisi Dira aku jg bakalan dendam
Nuryanti Yanti
Zaki jodohnya Dira kayaknya
Ayuni Tri Purnomo
Luar biasa
Mai Rehman
kita sebagai manusia semua ada salah dan silap dan kita harus memperbaiki kesalahan kita,,
Mai Rehman
ikut terharu,,,
Mai Rehman
baru dia rasa sekarang
Mai Rehman
karma itu ada,,,
Mai Rehman
jahat sgt si Selvi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!