Kubuat Kau Bertekuk Lutut

Xavier dan Kiara akhirnya kembali ke Jakarta. Xavier yang membawa lumayan banyak barang, mengajak Kiara untuk mampir ke rumahnya. Kiara sendiri tidak bisa menolak, karena Xavier memberikan tumpangan kepadanya, dan berjanji akan mengantarkan pulang.

"Adikku itu kembar, jadi kalau satu udah pesen, otomatis harus beli dua," kata Xavier saat membantu sopirnya menurunkan koper-koper dari bagasi.

Kiara tersenyum namun dalam hati berkata, "Emang siapa yang nanya?"

"Oh gitu, saya baru tahu, Pak." Tanpa memberikan respon lebih, Kiara kembali mengamati sekeliling rumah Xavier, lebih tepatnya rumah orang tua Xavier.

Tidak lama, seorang gadis dan ibunya keluar menemui Kiara dan Xavier.

"Kakak, oleh-olehku yang mana?" teriak Zalina yang langsung heboh menghampiri Xavier.

"Eh, kamu sekretaris barunya Xavier ya?" tanya Kimmy, ibunya Xavier.

"Iya, Nyonya. Saya Kia, sekretaris barunya Pak Xavier." Kiara menyalami ibu dari bosnya itu, sedangkan Xavier masih sibuk dengan adiknya.

"Jangan panggil Nyonya, nggak enak," balas Kimmy yang masih sangat cantik di usianya yang sudah menginjak angka 45 tahun.

"Oh, iya. Maaf, Bu." Kiara merasa kikuk, karena ia baru pertama kali bertemu dengan Kimmy, dan parahnya ia sudah salah memanggilnya. Kiara jadi merasa canggung sekarang.

Kimmy malah tertawa dan mengajak Kiara masuk. Xavier dan Zalina ikut berjalan di belakang Kiara dan Kimmy. Mereka lalu duduk bersama di ruang tamu, terkecuali Zalina yang lebih memilih untuk membuka oleh-oleh di kamarnya.

"Diska bilang, kamu mengabaikan dia akhir-akhir ini, ya?" Kimmy bertanya pada putranya setelah mendapat aduan dari Diska. Gadis itu mengadu bahwa beberapa hari ini sikap Xavier semakin cuek, dan tidak peduli dengan perasaannya.

"Aku risih sama dia, Mom. Nggak tau kenapa dia bisa nempel terus, apalagi semenjak aku jadi CEO," keluh Xavier yang kini duduk bersandar sambil menghela napas berat. Ia sendiri tidak menyadari, kenapa Diska semakin menempel padanya. Padahal dulu waktu SMA dan kuliah tidak separah ini.

"Udah tahu Diska nempel sejak dia jadi CEO, masih aja nanya. Dasar tukang pamer!" batin Kiara.

"Kalau sama Kia, gimana?" tanya Kimmy yang membuat Xavier tersenyum malu.

Eh, kenapa bawa-bawa aku? Hem, mending aku sama ba.bi si piggy imut daripada sama cowok breng.sek yang ngebiarin cewek disakiti.

"Mommy apaan sih, bikin malu aja. Kia, aku ganti baju bentar ya, habis ini aku anterin pulang," ucap Xavier yang kemudian berjalan menuju kamarnya.

Setelah kepergian Xavier, Kimmy dan Kiara hanya berdua saja di ruang tamu.

"Menurut kamu, Xavier gimana?" tanya Kimmy pada Kia setelah asisten rumah tangganya menyuguhkan minuman untuk mereka.

"Pak Xavier, baik kok, Bu," jawab Kiara dengan profesional meski ia peka dengan pertanyaan Kimmy.

"Maksud saya, anak saya ganteng, 'kan? Dia nggak suka Diska, tapi sepertinya dia suka kamu. Kalau kamu gimana?" Kimmy memancing Kiara dengan pertanyaan anehnya. Kiara hanya menanggapi sekenanya.

Kiara pikir, sepertinya Kimmy menyukainya. Pasti akan sangat mudah mendapatkan Xavier jika ia bisa mengambil hati ibunya.

"Pak Xavier ganteng, mungkin karena ibunya sangat cantik," puji Kiara. Namun, bagi Kiara ba.bi lebih unyu daripada Xavier.

"Dia itu ganteng karena daddynya juga ganteng. Wajah Xavier itu persis daddynya, sayangnya dia masih kerja jam segini. Kapan-kapan kamu harus lihat kemiripan mereka," kata Kimmy.

Kiara mengamati sekeliling ruang tamu, padahal di tembok belakang Kimmy ada foto keluarga berukuran besar yang menampilkan wajah keluarga mereka. Jelas saja Kiara bisa melihat seperti apa wajah Arsen ayahnya Xavier.

"Ibu benar, daddynya Pak Xavier memang tampan, dan wajah mereka sangat mirip," kata Kiara yang membuat dahi Kimmy berkerut.

Wanita itu sedikit bingung, apakah Kiara pernah bertemu suaminya?

"Saya lihatnya dari foto keluarga itu!" Kiara menunjuk pada foto berukuran besar yang sepertinya diambil saat Xavier wisuda.

🦄🦄🦄

Like Komennya, kembang sama kopi juga boleh 🙃🙃

🍭🍭🍭