Seorang gadis tujuh belas tahun yang tidak sengaja menyelamatkan nyawa seorang raja mafia berdarah dingin, bukannya menjadi korban dalam perkelahian geng, gadis itu justru menjadi istri yang mengubah raja mafia es menjadi anak manis.
Dia polos dan manis, dia dingin dan tegas. dia hampir empat belas tahun lebih tua darinya, tetapi dia tidak dapat menahan perasaan khusus yang dia berikan kepadanya.
Dia mencemooh dunianya yang rumit dan gelap, namun dia tertarik pada aura berbahayanya, belum lagi, keluarganya, yang tidak lebih baik dari apa pun yang jahat di dunia ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Balala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch 33
"Kak bagaimana? apa kamu menemukan cecil" Clara bertanya dengan cemas.
"Belum." Kennteh berkata dengan suara yang dalam.
Saat clara hendak menelpon, ponselnya tiba tiba berdering.
Dia melihat tampilan layar ponselnya dan tanpa ragu langsung menjawabnya.
"Cecil, kemana saja kamu? Aku dan kakak ku sudah mencari cukup lama"Clara berkata dengan cemas.
"Maaf ponsel ku mati." Kata cecil.
Setelah cecil menyalakan ponselnya, dia melihat banyak sekali panggilan masuk dari clara dan segera menelponnya.
Cecil yakin bahwa clara pasti sedang khawatir sekarang, cecil tahu cuman clara lah yang benar benar peduli padanya!
"Apa kamu baik baik saja sekarang? Dimana kamu?" Kenneth bertanya dengan cemas.
Ketika cecil mendengar itu, dia benar benar bingung cara memberitahu kenneth tentang masalahnya.
"Aku sedang berada di luar, aku tidak ingin pulang sekarang!" Cecil tidak ingin menceritakan apa yang terjadi padanya sekarang.
"Apa kamu baik baik saja?" Tanya clara dengan cemas.
"Jangan khawatir, aku baik baik saja sekarang" Cecil terpaksa berbohong pada clara.
Sebenarnya kenneth sudah mencari tahu apa yang terjadi pada acara pertunangan celine, namun kenneth tidak bisa mendapatkan informasi sama sekali.
"Di mana kamu sekarang? aku akan pergi menjemput mu." kata clara.
"Tidak perlu, aku ingin sendiri sekarang," Ucap cecil.
Jika dia memberi tahu clara di mana dia berada sekarang, masalahnya pasti akan terungkap.
"Cecil, apakah ada sesuatu yang kamu sembunyikan dari ku?" Clara berkata dengan suara yang dalam.
"Tentu saja tidak. Kamu adalah sahabatku. Bagaimana mungkin aku menyembunyikan sesuatu dari mu?" Cecil berkata dengan sedikit gugup.
"Ya. Aku percaya pada mu. Jika ada yang ingin kau katakan pada ku, katakan lah. Jika tidak ada yang kamu lakukan, cepatlah pulang. Jangan biarkan aku dan kakak ku khawatir." kata clara.
"Ya aku akan segera kembali." Cecil meyakin kan clara.
Setelah mereka berdua menutup telpon, clara menoleh dan menatap kenneth.
"Cecil baik baik saja, tadi ponselnya mati dan dia masih di luar sekarang, dia akan pulang sebentar lagi." kata clara.
"Apa menurut mu yang di katakan cecil itu benar?" Kenneth sedikit curiga.
"Aku tahu cecil berbohong. Dia tidak ingin mengatakannya, jadi kita tidak bisa berbuat apa apa." Clara berkata dengan suara yang dalam.
"Kamu kembali lah terlebih dulu," Kata kenneth.
"Apa kamu tidak akan pulang?" Clara bertanya dengan suara yang dalam.
"Aku masih ada urusan" Kenneth meyakinkan clara.
"Baiklah" Ucap clara.
Setelah mengatakan itu clara pergi dengan di jemput oleh supir pribadinya.
Setelah clara pergi, kenneth bersandar di kursi mobil.
Saat dia berkendara untuk mencari cecil hari ini, dia mengirim seseorang untuk memeriksa rekaman cctv hotel. Namun semua rekaman cctv telah di hapus.
Selain itu dia sama sekali, tidak menemukan siapa pria yang membawa pergi cecil. Hal itu membuat nya pusing.
Ponsel kenneth berdering..
"Tuan muda, kami tidak dapat menemukan apapun." Pria yang di seberang telpon berbicara.
"Kalian benar benar tidak berguna." Geram kennteh.
"Maaf kan kami tuan muda" Pria itu berkata dengan suara yang dalam.
"Kalian semua, kembalilah dulu." Kennteh berbicara dengan dingin.
"Baik tuan muda."
Setelah kenneth menutup telpon, dia langsung pergi.
Kenneth sangat ingin tahu siapa yang membawa pergi cecil, namun dia tidak dapat mengetahui identitasnya, hal ini membuatnya sedikit pusing.
...****************...
Di sisi lain
Celine sudah sadar dari pingsan.
"Cecil sialan, beraninya dia menghancurkan pesta pertunangan ku." Celine berteriak dengan emosi.
"Sayang, tenangkan diri mu, kamu sedang hamil sekarang." Bernita berusaha menenangkan celine.
"Mom, mengapa cecil begitu beruntung mendapatkan pria kaya?"
"Cecil tidak seberuntung itu. Bukan kah kamu melihat pria yang bersama cecil memakai topeng?. Dia pasti pria yang jelek." Bernita berbicara dengan dingin.
"Mom, bagaimana kalau dia bukan pria yang jelek?"
"Sayang, kamu harus memikirkannya baik baik. kalau dia tidak jelek, kenapa dia harus memakai topeng?"
Ketika celine mendengar itu, suasana hatinya sedikit membaik.
"Cecil, bahkan jika kamu menemukan pria yang dapat membatu mu, terus kenapa? Di masa depan, aku masih punya banyak kesempatan. Aku pasti akan memberi mu pelajaran!" Celine berkata sambil tertawa.
"Siapa yang ingin kamu beri pelajaran?" Tiba tiba suara terdengar di telinga mereka.
Celine dan bernita terkejut...
"Ethan, Kenapa kamu ada di sini?" Celine berkata dengan gugup.
"Orang tuaku memintaku untuk datang menemui mu." Ucap ethan.
"Orang tua mu sangat perhatian" Bernita berkata dengan senyum yang canggung.
"Kamu baru saja mengatakan ingin memberi pelajaran pada seseorang?" Ethan bertanya dengan rasa ingin tahu.
"Aku hanya ingin memberikan pelajaran kepada orang orang yang bekerja sama melawan perusahaan kami, setelah aku menemukan mereka, aku pasti tidak akan membiarkan mereka hidup dengan nyaman." Celine berkata dengan tegas.
"Iya, betul." Bernita dengan cepat menjawab.
"Benarkah?" Ethan sedikit ragu dengan apa yang di katakan celine.
"Ya" Ucap celine.
"Baiklah. Tante sebaiknya tante kembali dan beristirahat lah, aku yang akan menemani celine di sini." Ucap ethan.
"Apa, tidak apa-apa meninggalkan kalian berdua?" Ucap bernita.
"Tidak apa apa tante, celine sudah menjadi tunangan ku. Meskipun pesta pertunangan kami hancur. Namun kami sudah resmi menjadi pasangan." Kata ethan.
"Baiklah, kalau begitu, kalian bisa bicara terlebih dalu." ucap bernita.
"Mom, berhati-hatilah dalam perjalanan pulang." Kata celine.
"Ya, kamu juga sayang." Bernita mengusap kepala celine, lalu dia keluar dan menutup pintu dengan pelan.
Setelah bernita pergi, ethan berbalik dan melihat ke arah celine.
Ethan berjalan ke kursi samping, tempat tidur caline dan duduk di sana. Dia membuka sup ayam yang ada di tangannya.
"Makan lah." Ethan berkata dengan lembut.
"Ya" Celine Mengangguk.
"Jangan pedulikan apa yang di lakukan cecil di pesta pertunangan kita." Ethan berkata dengan suara yang dalam.
Celine berhenti memegang sendok saat mendengar itu.
"Aku tidak peduli apa yang terjadi padanya di masa lalu. Tapi dalam hal ini, dia telah bertindak terlalu jauh. Sekarang, dia telah menemukan pria kaya yang dapat mendukung nya." Celine berkata dengan sinis.
Ketika ethan mendengar itu, ekspresi wajahnya berubah.
"Bagaimana kamu bisa mengatakan itu tentang adik mu? Bagaimana bisa cecil bertemu orang seperti itu?" Ethan berkata dengan suara yang dalam.
Celine meletakkan sup ayam di tangannya, dan menatap ethan.
"Ethan, apa kamu masih belum bisa melupakan cecil? Aku sekarang sedang hamil anak mu!" Ucap celine.
Ethan menatap celine dan mencubit celah di antara kedua alisnya dengan lelah.
"Celine, jangan terlalu banyak berpikir" Ucap ethan dengan suara yang berat.
Ethan sangat sibuk beberapa hari ini, sedang terjadi sesuatu pada perusahaan nya.
