NovelToon NovelToon
Jadi Ayahku Ya Om!

Jadi Ayahku Ya Om!

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Single Mom / Anak Genius / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Trauma masa lalu
Popularitas:271.6k
Nilai: 5
Nama Author: IAS

" Om om, mau jadi ayah Aga ndak. Aga ndak punya ayah. Ibu Aga tantik lho Om."
" Hahaha, anak ini lucu bener."
Seorang bocah kecil tiba-tiba bicara seperti itu kepada pria asing. Wajah polosnya tersebut tidak bisa membuat si pria marah meskipun dia dipinang dadakan oleh bocah itu.
Tapi siapa sangka anak kecil itu datang bersama dengan seseorang yang ia kenal.
" Kamu, ini anakmu?"
" Maaf, kami permisi."
Wanita itu langsung pergi membuat si pria penasaran.
Siapa sebenarnya mereka dan apa yang terjadi? Dan mengapa Aga mengatakan bahwa tidak punya ayah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

JAYO 14: Jangan Ganggu Calon Istri Saya

Keesokan harinya, ini adalah hari Minggu dimana semua orang tidak melakukan pekerjaan sama sekali. Termasuk Kaivan, sedari pagi dia sudah berada di kediaman Dara dan bermain dengan Aga. Bocah itu terlihat bersemangat dan juga senang. Sepertinya Aga sudah benar-benar sembuh karena dia tidak lagi merasa lemas. Kaivan turut merasa senang atas kesembuhan anak dari Dara itu.

" Om, tatanya Om temen Ibu ya dulu? Apa Om dan Ibu dulu detat?"

Panggilan Ayah yang sebelumnya Aga lontarkan kini kembali lagi menjadi Om membuat Kaivan sedikit kecewa. Tapi tentu saja dia tidak bisa protes kepada seorang anak kecil. Untuk masuk ke kehidupan Dara dan Aga tidak semudah mengatakan ' say hello!' akan banyak waktu dan proses di dalamnya.

" Iya boy, dulu kami sangat dekat. Ibu temen sekolah Om sampai kuliah, ya kami udah temenan lama sekali."

Kaivan menerawang ke masa lalu, dimana mereka dulu pernah gila-gilaan bersama saat menjalani peran pacar sewaan. Menyenangkan karena banyak momen saat mereka bersama. Namun setelah selesai dengan pacar sewaan, mereka tetap masih sering bersama karena Dara diperintahkan magang di perusahaan Kai. Mereka sangat dekat. Bahkan Dara juga dekat dengan keluarga Kaivan, maka dari itu Kaivan bingung mengapa Dara tiba-tiba pergi meninggalkannya dan mengatakan untuk tidak perlu mencari.

" Apa ada sesuatu yang salah, apa ada hal yang aku nggak tahu? Nanti coba kutanya," monolog Kaivan dalam hatinya. Ia kemudian, kembali lagi mengajak Aga untuk bermain. Anak itu sungguh sangat antusias setiap Kaivan merakit kan mainan yang ia bawakan tadi.

Setelah beberapa saat, Aga asik degan mainannya yang sudah jadi. Kaivan pun bangkit dan menelisik rumah tersebut mencari Dara. Ia melihat Dara pergi keluar tapi belum juga kunjung kembali.

" Pak, Dara kemana kok belum balik-balik?" Kaivan bertanya kepada Pram yang tengah sibuk di dalam dapur. Melihat Pram yang sibuk berada di dapur mengingatkan Kaivan ketika dulu dia sering membantu Pram jika ada orderan catering. " Bapak masih terima pesanan?"

" Iya masih Van. Itu kesibukan Bapak, karena nggak banyak yang Bapak bisa lakuin kan? Kamu tahu betul itu hehehe. Oh iya kamu nyari Dara kan, dia tadi katanya mau ke depan buat beli sayur."

Entah mengapa Kaivan ingin menyusul Dara. Maka dari itu dia memberikan Aga kepada Pram karena ingin menyusul Dara. Sambil menikmati suasana pagi di kampung itu, Kaivan tersenyum lebar saat menemukan Dara tengah berada di tukang sayur. Ia pun berjalan mendekat, namun ketika hampir sampai di sana, Kaivan mendengarkan ucapan-ucapan dari beberapa orang yang membuat telinganya tidak nyaman.

Kaivan mempercepat langkahnya, sehingga ia bisa mendengar pembicaraan orang-orang itu lebih jelas.

" Huh, dasar janda keganjenan. Dari kemarin aku lihat banyak banget pria yang ke rumah mu."

" Heh, jangan buat kampung ini rusak ya karena ulahmu itu."

" Ho oh, kamu tuh cantik mending cari suami lagi biar nggak buat pria-pria di sini nglirik kamu."

Dara hanya diam, bukan tidak bisa membalas omongan mereka, tapi ia enggan untuk keributan di pagi hari. Dara lebih fokus mengambil sayuran lalu membayarnya kepada tukang sayur. Ia sampai tidak sadar bahwa Kiavan berdiri di belakangnya dan semua ocehan para ibu-ibu itu berhenti.

Greb

Dara baru sadar saat bahunya dirangkul oleh Kaivan. Matanya membulat karena Kaivan sudah berada di sampingnya dengan senyum yang mengembang sempurna. Dan mata pria itu mengerling, jika sudah seperti itu maka ia tahu bahwa Kaivan pasti akan melakukan sesuatu. Dara menggeleng tanda ia melarang Kaivan melakukan apa yang ada dalam kepala, tapi tampaknya Kaivan tidak akan mengurungkan niatnya tersebut.

" Sayang, kamu beli apa? Ohh salam kenal ibu-ibu. Saya adalah calon suami Dara, jadi saya harap ibu-ibu tidak membicarakan calon istri saya dengan buruk. Dan satu lagi, jangan sampai saya mendengar ibu-ibu semua menjelekkan istri saya dan keluarganya. Nanti bisa-bisa saya khilaf dan kalau sudah khilaf saya bisa saja mem-blacklist pemuda lulusan dari daerah ini di perusahaan yang saya pimpin."

Duaaaar

Semua yang ada ditempat itu seketika terdiam membeku. Tatapan mereka langsung tertuju kepada Kiavan. Tubuh tinggi, wajah tampan, dan mata yang sedikit lain dari mereka. Ya, warna mata Kaivan tidaklah hitam atau coklat, tapi sedikit ada kebiruannya. Meskipun hanya mengenakan pakaian yang santai, Kaivan terlihat menawan dan aroma uang begitu tercium dari tubuhnya itu. Setidaknya itulah yang par ibu-ibu lihat dari tampilan Kaivan sekarang.

Dan senyuman yang yang ditunjukan oleh Kaivan kepada para ibu-ibu itu bukanlah sebuah senyum keramahan melainkan sebuah senyum peringatan, dan itu tidak main-main. Setelah puas membuat semua orang kebingungan, Kaivan langung membawa Dara pergi dari tempat itu. Ia juga mengambil plastik kantong belanjaan yang berada di tangan Dara untuk dia bawa. Semua yang menatap peristiwa itu menjadi semakin penasaran dengan pria yang mengaku sebagai calon suami Dara.

" Apa dia beneran pemilik perusahaan? Namanya siapa ya dan perusahaan apa?"

Jadilah para ibu-ibu tadi heboh membicarakan Kiavan. Seandainya memang benar bahwa pria yang bersama Dara adalah seorang pemilik perusahaan, maka mereka tidak boleh berbuat macam-macam dengan Dara.

" Ibu-ibu, kita harus beneran hati-hati ini. Bisa bahaya kalau sampai bener tuh orang kaya pemilik perusahaan. Nanti anak-anak kita beneran bisa susah diterima kerja."

Ya seperti itulah sifat manusia, berubah cepat hanya karena sebuah kedudukan. Bukan takut karena sudah menyinggung hati manusia yang lain, tapi mereka takut jika itu merugikan mereka sendiri kedepannya. Egois bukan?

" Van, kamu nggak perlu bilang gitu cuma buat bantu aku." Dara berusaha menepis tangan Kaivan yang masih bertengger di bahunya, tapi Kaivan tidak mau. Tangannya bahkan semakin erat merengkuh bahu Dara.

" Nggak, harus. Aku harus bilang begitu, soalnya yang aku katakan itu bener."

Sudah beberapa kali semenjak mereka bertemu, Kaivan selalu mengatakan hal sejenis, jadi sekarang Dara sudah tidak lagi terkejut. Ia masih menganggap bahwa apa yang diucapkan Kaivan itu hanya sebatas candaan dan ingin menenangkan hatinya saja. Entah Dara denial atau memang dia tidak peka dengan kesungguhan Kiavan, tapi saat ini hatinya belum selesai dengan luka masa lalunya. Ia masih takut untuk menjalin hubungan dengan pria semenjak pengkhianatan yang dilakukan oleh Davka. Jika memang itu yang dirasakan Dara, maka bukan hal yang mudah bagi Kaivan untuk bisa mendapatkan hati Dara.

" Dar, sebenarnya ada satu hal yang ngeganjel dan aku butuh jawaban dari kamu. Sebenernya, kenapa sih kamu tiba-tiba menghilang. Kamu tahu aku bisa dapetin info kamu lebih cepet, tapi kamu pinter karena waktu itu minta aku janji buat nggak nyari kamu. Sebenernya kenapa, kenapa kamu pergi gitu aja tanpa alasan yang jelas?"

" Itu ... "

TBC

1
Sugiharti Rusli
pasti dipertemukan sama si Finna yah
Sugiharti Rusli
kwalitas ayah macam apa kamu Davka yang baru mau mendekati putranya karena mengejar sesuatu,,,
Sugiharti Rusli
cocoklah memang si Erika jadi pasangan si Davka tuh,,,
Sugiharti Rusli
ko karyawan modelan si Finna bisa lolos yah dari pengawasan, apa dia bermain sangat rapi jadi ga bisa terendus sampai sekarang gegara Dara,,,
Sugiharti Rusli
semoga Dara paham yah nanti akan kekhawatiran dia dengan mantannya
Sugiharti Rusli
betul kata Kaivan, hadapi dengan elegan Dar,,,
Sugiharti Rusli
dan apa motif tuh cewe yah, apa dia sekedar iri sama Dara,,,
Sugiharti Rusli
ah Kaivan memang sebijak itu dia,,,
Sugiharti Rusli
beuh langsung kena mental deh tuh si Davka, sok menilai orang buruk tapi ga ngaca ke dirinya sendiri
Sugiharti Rusli
memang harus croschek dulu yah bu guru, apalagi muridnya jadi tanggung jawab ibu selama di sekolah
Sugiharti Rusli
memang best friend yang bisa dipercaya dan diandalkan tuh mahal yah didapatnya Van,,,
Sugiharti Rusli
kalo bosnya murah hati mah enak yah,,,
Sugiharti Rusli
siapa yah yang jadi provokator yang bikin Dara dulu memutuskan pergi dari perusahaan ayah Kaivan
Sugiharti Rusli
kalo otaknya cuma berisi nafsu doank yah gini nih,,,
Titin Maryati
ya sudah habis ceritanya ko GK ada kelanjutannya Thor padahal Bagus sungguh thor mohon maaf ini memang benar bahwa ceritanya bagus 🙏🙏🙏
74 Jameela
Luar biasa
74 Jameela
panggilannya berasa kurg nyaman yaa..Dar...Dar..ma'af kaaak🙏🙏
Mira Rista
Alhamdulilah akhirnya clbk..sampai akhirr...Thur
Safa Almira
lucunya
Safa Almira
suka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!