Suamiku Tuan Cacat

Suamiku Tuan Cacat

Bab 1 Diusir

Pagi hari nampak mentari enggan untuk bersinar. Awan mendung seolah sengaja menghalangi sinar mentari karena beban yang masih terasa atas duka yang terjadi.

Ya.. Duka mendalam dirasakan oleh Celine Violetta Atmadja. Gadis berusia 20 tahun yang baru saja kehilangan ayah tercintanya. Celine menangis dalam diam meratapi tanah merah pemakaman ayahnya, Marcello Atmadja.

Sebelumnya ia sudah kehilangan ibu kandungnya saat ia berusia 10 tahun. Dan sekarang dia harus kembali merasakan kehilangan orang yang dia cintai.

Celine tampak bersimpuh memegang kayu nisan sang ayah. Air matanya perlahan menetes dan jatuh di tanah merah itu. "Daddy!!" lirihnya

Satu persatu pelayat meninggalkan lokasi pemakaman dan membiarkan Celine tenggelam dalam kesedihannya. Mereka ingin memberi ruang untuk Celine mengucapkan kata perpisahan kepada ayahnya.

"Kenapa Daddy pergi begitu cepat? Aku masih membutuhkan Daddy, hiks ...hiks.." Celine menghapus air matanya dan kembali berkata, "Daddy pernah bilang, walaupun Daddy menikah lagi tapi di hati Daddy hanya ada mommy. Dan pasti sekarang Daddy pasti senang bisa bersama mommy, kan?" Celine tersenyum dengan mata yang berembun menatap batu nisan disebelah makam ayahnya.

"Aku bahagia untuk kalian. Aku berjanji akan menjalani hidupku lebih baik walau tanpa kalian di sampingku. Tapi aku percaya, kalian akan mengawasi ku dari atas sana. I love you, dad, mom." Celine mengusap pelan nisan Ayahnya dan beranjak meninggalkan area pemakaman.

Dia harus pulang karena masih banyak tamu di rumahnya. Apalagi ibu dan saudara tirinya pasti mengkhawatirkan dirinya.

Tapi sesampainya di rumah, Celine justru disambut dengan tatapan tajam penuh kebencian oleh ibu dan saudara tirinya. "Mo-mom. maaf aku baru pulang. Tadi aku...." ucapan Celine terhenti saat Soraya mengangkat telapak tangannya. Wanita berusia hampir setengah abad itu memberi kode pada putrinya untuk kedalam mengambil sesuatu.

"Mom!!"

Indira, gadis berusia dua tahun lebih tua dari Celine, datang membawa koper Celine dan melemparkannya dengan kasar hingga koper tersebut terbuka dan baju Celine menyembul keluar.

"Mom, apa maksudnya semua ini?" pekik Celine

"Mulai hari ini kau tidak boleh tinggal di rumah ini. Karena apa? karena rumah dan semua aset kekayaan keluarga Atmadja sudah menjadi milikku. Jadi, sekarang kau boleh angkat kaki dari rumah ini." Sentak Soraya

Deg

Bagai tersambar petir di siang hari. Baru saja dia selesai memakamkan ayahnya, dan sekarang dia harus mengalami hal tragis dengan diusir dari rumahnya sendiri.

"Ti-tidak mungkin. Mommy pasti bercanda, kan?"

"Hei Celine, Kami sudah mengalihkan semua harta keluarga Atmadja menjadi milik kami. Jadi kau bukan siapa-siapa sekarang." teriak Indira

Celine hanya bisa menangis. Kepalanya terasa pusing. Dia tidak bisa berfikir apa-apa. Bahkan saat Soraya menyeretnya keluar, dia hanya diam saja. Sampai terdengar suara pintu yang tertutup keras membuatnya tersadar.

"Mom!!! Kau tidak bisa melakukan hal ini padaku. Mom!!" Celine terus menggedor keras pintu rumahnya. Tapi tidak ada satupun orang yang membukanya. Dia hanya bisa menangis dan pergi dari sana.

"Kenapa semua ini terjadi padaku, Tuhan? Kau mengambil orang yang aku cintai dan sekarang aku kehilangan segalanya." Celine menengadahkan menatap langit yang tertutup awan hitam. Dia menghapus air matanya dan teringat dengan pengacara keluarganya.

"Aku harus menghubungi pak Riko. Mungkin dia tahu sesuatu." Celine mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Pak Riko. Tapi beberapa kali panggilan, pak Riko mematikan ponselnya. Tapi Celine tidak putus asa. Dia kembali menghubungi Pak Riko, tapi Ponselnya sudah tidak aktif.

Celine hanya bisa menangis. Dia yakin pria itu terlibat dalam permainan ibu tirinya. Hah.. Harusnya dia menentang ayahnya saat ingin menikah dengan mantan sekretarisnya itu. Tapi karena kesepian, Celine menyetujuinya dengan harapan mempunyai teman cerita karena ibu tirinya itu mempunyai seorang putri.

Awalnya mereka sangat baik dan menyayanginya. Tapi ternyata semua itu hanya topeng belaka. Bahkan mereka tega menusuknya dari belakang.

"Aku tidak akan membiarkan mereka hidup tenang. Aku akan mengambil hak ku dan membalas mereka satu persatu. Itu janjiku." Tatapan Celine berubah tajam. Dia menghapus air matanya dan berdiri. Dia harus bertahan hidup untuk membalas orang-orang yang sudah membuatnya seperti ini. Apapun akan dia lakukan demi membalas ibu tirinya.

Dan sekarang yang harus dia lakukan adalah mencari tempat tinggal. Untungnya dia masih mempunyai sedikit uang di atm-nya. Dia harus segera mengambil semua uangnya sebelum ibu tirinya memblokir Atm-nya.

Celine pergi ke ATM terdekat dan menarik semua uang yang ada di sana. Dia tersenyum karena ibu tirinya belum memblokir kartu atm-nya.

"Aku harus mencari kontrakan." Baru beberapa langkah Celine berjalan, tiba-tiba ada mobil mewah berhenti tepat didepannya. Dan seorang wanita yang duduk di jok belakang terlihat menurunkan kaca jendela mobil.

Celine tampak tidak asing dengan wanita itu. Tapi tidak ada salahnya untuk waspada, bukan? Dia takut ada orang yang memanfaatkannya karena kelemahannya saat ini. Tapi diluar dugaan, wanita itu justru mengatakan hal yang membuat Celine tercengang.

"Masuklah!! Aku ingin berbicara denganmu. Aku bisa membantumu untuk membalas mereka." seru wanita itu

Celine terdiam. Dia terlalu takut untuk percaya dengan wanita itu. Dengan orang yang sudah lama ia kenal saja, dia bisa tertipu, apalagi dengan orang baru. Pikirnya.

"Tenang saja, aku bukan orang jahat. Aku rekan bisnis ayahmu." ucap wanita itu lagi seolah tahu apa yang Celine pikirkan.

Celine tersenyum kaku. Dia masuk kedalam mobil saat sopir membukakan pintu untuknya. Dia duduk disebelah wanita paruh baya yang terlihat masih cantik. Dia melirik sekilas dan terlihat jika wanita itu menggunakan baju serba hitam. Apa dia baru saja menghadiri acara pemakaman? Tapi dia mengaku sebagai rekan bisnis ayahnya. Jadi mungkin wanita itu datang ke pemakaman ayahnya. Hah.. Dia terlalu tenggelam dalam kesedihan sampai-sampai dia tidak tahu siapa saja rekan bisnis ayahnya yang hadir.

Celine menatap keluar jendela mobil. Entah mereka akan kemana, tapi jika benar wanita itu bisa membantunya membalas ibu tirinya, maka dia akan melakukannya.

Mobil yang ia tumpangi berhenti tepat di depan restoran mewah. Wanita itu menuntun Celine keruang VIP dan memesan beberapa makanan mahal.

"Ma-maaf Tante. Jadi, apa maksud Tante tadi?" tanya Celine membuka pembicaraan. Dia sudah tidak sabar ingin tahu maksud dari wanita itu.

"Sebelumnya aku akan memperkenalkan diri, namaku Andara Masayu, istri dari Hendra Ario Dirgantara. Kau pasti tahu siapa dia, kan?"

Deg

Celine melebarkan kedua matanya. Dirgantara? Siapa yang tidak tahu keluarga itu? Keluarga kaya nomor satu di asia. Tapi kenapa nyonya Dirgantara mau membantunya? Apa beliau tahu sesuatu? Tapi tidak mungkin keluarga besar seperti Dirgantara mengulurkan tangannya begitu saja tanpa imbalan apapun. Apalagi pada gadis seperti dirinya.

"Melihat ekspresimu, aku yakin kau tahu siapa aku. Jadi langsung saja. Aku ingin memberi penawaran untukmu. Aku akan membantumu mendapatkan kembali hakmu dan membalas orang-orang yang sudah menyakitimu. Tapi dengan satu syarat."

"A-apa Tante?" tanya Celine terbata.

"Menikahlah dengan putraku."

Deg

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

ok

2024-12-11

0

wiskers

wiskers

nice!

2024-11-25

0

Anonymous

Anonymous

keren

2024-11-15

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Diusir
2 Bab 2 Pertemuan Nicholas Dan Celine
3 Bab 3 Menikah
4 Bab 4 Nicholas
5 Bab 5 Wanita Mesum
6 Bab 6 Kemarahan Celine
7 Bab 7 Mulai Perduli
8 Bab 8 Jenny Dan Rian
9 Bab 9 Penghinaan Sang Mantan
10 Bab 10 Ciuman
11 Bab 11 Penasaran
12 Bab 12 Yang Terjadi
13 Bab 13 Bertemu Indira
14 Bab 14 Permintaan Celine
15 Bab 15 Ciuman Kedua
16 Bab 16 Hanya Main-main Saja
17 Bab 17 Tujuan
18 Bab 18 Tidak Bisa Tidur
19 Bab 19 Perjanjian ?
20 Bab 20 Terobsesi
21 Bab 21 Setuju
22 Bab 22 Jalan-jalan
23 Bab 23 Rencana Nicholas Dan Rian
24 Bab 24 Di Usir 2
25 Bab 25 Kerjasama
26 Bab 26 Melanjutkan Pengobatan
27 Bab 27 Curiga
28 Bab 28 Berselingkuh
29 Bab 29 Jenny Menemui Dokter Irfan
30 Bab 30 Butik Untuk Celine
31 Bab 31 Saling Memanfaatkan
32 Bab 32 Belajar Bersama-sama
33 Bab 33 Malu
34 Bab 34 Salah Paham
35 Bab 35 Perasaan Aneh
36 Bab 36 Hari Pertama Bekerja
37 Bab 37 Baikan
38 Bab 38 Rencana Jenny
39 Bab 39 Jenny Berulah
40 Bab 40 Nasehat Andara
41 Bab 41 Memanfaatkan
42 Bab 42 Aku Akan Kembali Bekerja
43 Bab 43 Berangkat Bekerja
44 Bab 44 Kembali Memimpin Perusahaan
45 Bab 45 Di Usir 3
46 Bab 46 Rencana Licik
47 Bab 47 Pilihan
48 Bab 48 Celine Dalam Bahaya?
49 Bab 49 Kedatangan Rekan Bisnis
50 Bab 50 Melawan
51 Bab 51 Aku Orang Yang Menepati Janji
52 Bab 52 Kecelakaan?
53 Bab 53 Bisa Berjalan Lagi
54 Bab 54 Pesta Kecil-kecilan
55 Bab 55 Celine, Istri Nicholas
56 Bab 56 Bersantai
57 Bab 57 Amarah Nicholas
58 Bab 58 Bukti
59 Bab 59 Kerjasama Rian Dan Jenny
60 Bab 60 Mengunjungi Soraya
61 Bab 61 Kejutan
62 Bab 62 Di Culik
63 Bab 63 Kehilangan
64 Bab 64 Nicholas Murka
65 Bab 65 Kebahagiaan Yang Sesaat
66 Bab 66 Nasehat Mommy
67 Bab 67 Akhir Yang Bahagia
68 S2
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Bab 1 Diusir
2
Bab 2 Pertemuan Nicholas Dan Celine
3
Bab 3 Menikah
4
Bab 4 Nicholas
5
Bab 5 Wanita Mesum
6
Bab 6 Kemarahan Celine
7
Bab 7 Mulai Perduli
8
Bab 8 Jenny Dan Rian
9
Bab 9 Penghinaan Sang Mantan
10
Bab 10 Ciuman
11
Bab 11 Penasaran
12
Bab 12 Yang Terjadi
13
Bab 13 Bertemu Indira
14
Bab 14 Permintaan Celine
15
Bab 15 Ciuman Kedua
16
Bab 16 Hanya Main-main Saja
17
Bab 17 Tujuan
18
Bab 18 Tidak Bisa Tidur
19
Bab 19 Perjanjian ?
20
Bab 20 Terobsesi
21
Bab 21 Setuju
22
Bab 22 Jalan-jalan
23
Bab 23 Rencana Nicholas Dan Rian
24
Bab 24 Di Usir 2
25
Bab 25 Kerjasama
26
Bab 26 Melanjutkan Pengobatan
27
Bab 27 Curiga
28
Bab 28 Berselingkuh
29
Bab 29 Jenny Menemui Dokter Irfan
30
Bab 30 Butik Untuk Celine
31
Bab 31 Saling Memanfaatkan
32
Bab 32 Belajar Bersama-sama
33
Bab 33 Malu
34
Bab 34 Salah Paham
35
Bab 35 Perasaan Aneh
36
Bab 36 Hari Pertama Bekerja
37
Bab 37 Baikan
38
Bab 38 Rencana Jenny
39
Bab 39 Jenny Berulah
40
Bab 40 Nasehat Andara
41
Bab 41 Memanfaatkan
42
Bab 42 Aku Akan Kembali Bekerja
43
Bab 43 Berangkat Bekerja
44
Bab 44 Kembali Memimpin Perusahaan
45
Bab 45 Di Usir 3
46
Bab 46 Rencana Licik
47
Bab 47 Pilihan
48
Bab 48 Celine Dalam Bahaya?
49
Bab 49 Kedatangan Rekan Bisnis
50
Bab 50 Melawan
51
Bab 51 Aku Orang Yang Menepati Janji
52
Bab 52 Kecelakaan?
53
Bab 53 Bisa Berjalan Lagi
54
Bab 54 Pesta Kecil-kecilan
55
Bab 55 Celine, Istri Nicholas
56
Bab 56 Bersantai
57
Bab 57 Amarah Nicholas
58
Bab 58 Bukti
59
Bab 59 Kerjasama Rian Dan Jenny
60
Bab 60 Mengunjungi Soraya
61
Bab 61 Kejutan
62
Bab 62 Di Culik
63
Bab 63 Kehilangan
64
Bab 64 Nicholas Murka
65
Bab 65 Kebahagiaan Yang Sesaat
66
Bab 66 Nasehat Mommy
67
Bab 67 Akhir Yang Bahagia
68
S2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!