NovelToon NovelToon
CLBK Cinta Lama Belom Kelar

CLBK Cinta Lama Belom Kelar

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Keluarga / Romansa
Popularitas:1.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: moon

MOHON MAAF, MASIH BANYAK TYPO BERTEBARAN, DAN TANDA BACA YANG MASIH AMBURADUL 🙏

Dulu. demi bisa mendekati lelaki yang ia cintai, Emira nekat mengubah identitas nya, jati dirinya, bahkan penampilannya, yang sungguh jauh berbeda dengan dirinya yang asli, namun lelaki yang ia suka tiba tiba menghilang, tanpa kabar, dan tanpa jejak, seperti di telan bumi.

Mereka kembali bertemu, perdebatan tak penting mewarnai hari hari mereka sebagai dokter residen.

Tapi malam reuni itu merubah segalanya, di pagi hari mereka terbangun didalam sebuah kamar hotel, tanpa apapun selain selimut yang menutupi tubuh keduanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 26

BAB 26

"Tumben datang lebih awal dok, biasanya kalau jaga malam, datangnya di tepat di jam tujuh?" Goda suster Oya, yang melihat kedatangan Juna. 

"Iya… ada yang harus ku lakukan." Jawab Juna tanpa melirik Emira yang hatinya mulai berdendang tak karuan. 

"Jun…  mau kopi?"

"Boleh deh, americano dingin yah."

"Yeeee… aku bukan mau ke cafe beli kopi, maksudnya nih ada capucino, kamu mau gak?"

"Ooh… tumben traktiran, kamu ulang tahun?"

"Nggak, dari anak baru tuh, buat kita semua."

Arjuna melirik Emira sekilas, kemudian mengulas senyuman tipis di bibir nya.

Tiga puluh menit kemudian Kenan bergabung dengan Juna dan Emira mengisi shift malam. 

"Selamat malam semua…" Sapa dokter Kenan. 

"Dok…  pasien anak Wira, mengeluhkan luka jahitannya." Lapor suster Widi. 

Arjuna bangkit, ia mendatangi ruangan Wira seorang diri, tanpa meminta Emira mendampingi seperti hari sebelumnya. 

Dan Emira malah bersikap pura pura tak tahu, belum ingin juga mengikuti, masih terlalu sibuk menetralkan debaran hati nya sepeninggal Juna. 

Telepon di meja perawat berdering, dokter Tommy bergegas menggeser kursi nya. 

"Bedah umum, selamat malam?" Dokter Tommy yang menjawab panggilan. 

Telah terjadi tawuran massal antar pelajar, korban diperkirakan berjumlah dua puluh orang, dengan luka bervariasi, bahkan ada ibu hamil yang tanpa sengaja terjebak di tengah arena tawuran, sepuluh menit tiba di Emergency Room, dan unit Bedah diminta bantuannya segera. 

Begitulah laporan yang dokter Tommy dengar dari emergency room. 

Melihat wajah tegang dokter Tommy, mendadak perasaan Emira tak nyaman. 

"Baik kamu bersiap sekarang." Dokter Tommy memberikan instruksi menggantikan Juna yang masih di kamar pasien, "bersiap segera, kita ke Emergency Room." Dokter Tommy memberi instruksi menggantikan dokter Juna. 

Emira, dokter Gaby, dokter Tommy, dan dokter Kenan bergegas ke lantai dasar untuk bersiap. Menyambut Kedatangan pasien. 

Suasana emergency room, sudah mulai heboh, beberapa perawat mulai menyiapkan alat alat yang akan dipakai untuk melakukan pertolongan pertama, Emira dan tim bedah lain membantu sekedarnya agar persiapan cepat selesai sebelum para korban berdatangan. 

Dan beberapa saat kemudian, suara sirine terdengar mendekat dan saling bersahutan, seiring dengan datangnya mobil ambulance yang membawa para korban tawuran. 

Korban pertama masuk, petugas yang bersiaga di ambulance, menjabarkan dengan detail kondisi korban yang ia bawa, luka luka di sekujur tubuhnya, kepalanya berdarah, bibir dan wajahnya lebam kebiruan, kondisi tangan tangan dan kaki nya pun serupa, dengan sigap Emira dan Kenan menolong pasien pertama tersebut. 

Rupanya pasien berikutnya pun mengalami kondisi yang kurang lebih sama dengan pasien pertama. 

Para petugas medis saling bahu membahu bersinergi dalam memberikan pertolongan, semua mereka lakukan agar tugas yang berat terasa ringan, para dokter bedah serta dokter yang bersiaga di emergency room bertugas menangani luka yang terbuka, dan para perawat membantu menyiapkan peralatan, serta menjadi tim siaga agar kerja dokter semakin cepat. 

"Tolong, ibu hamil mendadak mengalami kontraksi dan pendarahan." Seorang petugas ambulance berteriak, Arjuna yang baru saja tiba di emergency room menyambut pasien ibu hamil tersebut, di sebelah ibu hamil tersebut tampak seseorang yang begitu Juna kenal. 

"Bisma…"

"Mas… tolong ibu hamil ini?"

"Bisma apa yang kamu lakukan di sini, jangan bilang kalau kamu juga terlibat tawuran. 

Bisma menggelng kuat, "Tidak mas." Jawabnya. 

"Bohong… kalau tidak, kenapa kamu ikut rombongan orang orang ini?"

"Tolong percaya mas, aku gak terlibat, mereka memang teman teman sekolahku, aku mencoba melarang, tapi aku terjebak di tengah arena tawuran bersama ibu hamil ini."

Arjuna menunduk, dia bisa bernafas lega ketika mendengar jawaban Bisma, tanpa menunggu lama, Juna segera membawa ibu hamil tersebut ke ruang tindakan. 

Suasana malam itu cukup kisruh, dan lagi lagi Emira dan Juna di buat terkejut, pasalnya anak remaja yang semalam terlihat perkelahian dengan mereka, kini ada diantara para remaja yang terlibat tawuran serta dalam kondisi luka luka seperti yang lainnya. 

Emira dan Arjuna cukup terkejut, karena semalam melihat dengan mata kepala mereka sendiri, para remaja itu di amankan oleh pihak berwajib, tapi yang terjadi kali ini, membuat mereka sungguh tak mengerti dengan apa yang sebenarnya terjadi. 

"Kita ketemu lagi, kakak dokter cantik yang jago berkelahi," Goda Ed yang kebetulan sedang diobati luka luka nya oleh Emira. 

"Diam atau aku jahit mulutmu." Desis Emira kesal, di tengah kepanikan begini, sempat sempatnya ada anak ingusan menggodanya. 

"Iya kak, ampun … piss." Ujar Ed dengan seringai. 

Emira memeriksa luka sobek di lengan kanan Ed, "dokter Juna…" Panggil Emira ketika Juna melintas usai mengantar ibu Hamil, ke poli kandungan. 

"Iya…" Arjuna mendekat. 

"Ooohh … hai dokter Juna," Seringai Ed. 

Tapi Arjuna hanya menanggapinya dengan dingin, Juna melepas sarung tangannya, dan menggantinya dengan yang baru. Juna memeriksa lengan Ed, "sepertinya perlu dijahit, kamu bisa kan?" Juna menawarkan kesempatan pada Emira. 

Emira menggeleng, terus terang ia belum mahir melakukannya, Arjuna tersenyum, "baiklah aku akan menunjukkannya padamu." Ujar Juna. 

Wajah Emira berbinar, "baiklah, aku siapkan peralatannya."

"Dokter menyukai dokter cantik itu?" Tanya Ed ketika Emira berbalik mengambil beberapa peralatan serta obat bius untuk Ed. 

"Tahu apa kamu soal cinta," Sembur Juna. 

"Dok… aku berpengalaman, dan pacarku pun banyak,"

"Pasti gadis itu bernasib sial, karena memiliki pacar sepertimu." Balas Juna. 

"Heiii mana ada begitu, mereka seneng kok, mereka tahu pacarku lebih dari satu tapi enjoy aja tuh." Ujarnya bangga. "Aaaa…" Ed memekik keras, karena Arjuna sengaja menekan bagian dari lengannya yang terluka. 

"Dok jangan main kasar gitu dong, sakit nih," Keluh Ed. 

"Tahu sakit makanya jangan suka cari masalah, apa masih kurang kami menghajarmu kemarin malam?" 

"Ampun dok, piss." Lagi lagi Ed menyeringai.

Emira datang dengan nampan berisi peralatan dan obat di tangannya. 

"Lihat dan pelajari, jika tidak bisa juga, aku akan membuatmu menjahit di atas balon lagi seperti kemarin."

Membayangkan nya saja sudah membuat Emira bergidik, hingga tak ingin lagi mengulanginya. 

Arjuna memulai aksinya, ia menyuntikkan obat bius di sekitar lengan Ed yang terluka, kemudian dengan cekatan jari jemarinya menjahit luka tersebut, begitu lincah, epik, dan rapi, membuat Emira mendecak kagum.

Kehebohan di emergency room pun berakhir, semua pasien ditangani dengan baik, syukurlah tak ada korban meninggal, bahkan yang luka ringan, langsung dibawa pulang oleh keluarga masing masing. 

Juna menghampiri Bisma yang masih menunggunya di kursi ruang tunggu lobi utama. 

"Ini minum dulu, sudah makan belum?" Tanya Juna pada adik kesayangannya tersebut. 

Bisma menggeleng.

"Kenapa tak beli makanan? Ayo mas belikan makanan." 

Bisma menurut, ia hanya mengikuti langkah Juna, bahkan ketika enggan makan, dengan telaten Juna menyuapi adiknya tersebut. 

"Mas… gak marah kan?" Tanya Bisma. 

"Nggak kenapa harus marah?"

"Tadi aku takut banget mas, aku seperti kembali ke masa lalu, ketika lari ke arena tawuran."

"Maaf yah, mas tadi takut banget, takut kalau kamu mengikuti jejak hitam mas juna dulu." Juna memeluk adik satu satunya tersebut.

"Bagaimana bisa mas Juna berpikir gitu, sekarang saja aku masih trauma, tadi aku terpaksa lari ke tengah Arena tawuran, demi menyelamatkan ibu hamil itu, kasihan, dia kebingungan di sana, ketakutan sambil memegangi perut nya, mana tega aku membiarkannya sendirian di sana."

"Iya iya… mas minta maaf sudah berprasangka buruk." Juna menepuk pundak Bisma. 

"Mas aku ingin lihat bayi itu, apa dia sudah lahir?"

Arjuna melongok jam tangannya, "seharusnya sudah, ayo mas antar ke ruang bayi."

Setibanya di ruang bayi, Arjuna melihat pemandangan yang cukup mengganggu penglihatan dan hati nya, Emira sedang berduaan dengan dokter Kevin di ruang neonatus, sorot mata Juna menatap Dokter Kevin tengan memeluk Emira dari belakang, sementara gadis itu, tampak menikmati pelukan dokter Kevin tanpa canggung, bahkan sesekali tergelak, dan merebahkan kepalanya di dada dokter Kevin. 

Jreng

Jreng

Cemburu memang gak kenal tempat dan situasi. 

Juna… kamu di ketawain mak readers 😂😂😂

💛💛💛

1
Tuti irfan
Luar biasa
Andri
reza
Rin Riyanti
ceritanya bagus makasih thor
Santi
Luar biasa
Rezky Cookies
I Love it...Thanks 🥰😍👍
Rusmini Rusmini
cepetan ndang KB...soalnya Emira di senggol dikit Juna cpt hamilnya ... ini anak subur banget ya.... /Grin//Grin/
Rusmini Rusmini
ingat Kb Kb.....
Rusmini Rusmini
/Toasted//Toasted//Toasted/
Rusmini Rusmini
betul kt Egi menjauh sejenak entar kan nyariin ☺️☺️
Rusmini Rusmini
aq suka episode ini... ngiler ngiler dah kalian 🤣🤣🤣
Rusmini Rusmini
Oon banget sih si voni makanya cantik jgn muka doang otak jg /Smug//Smug/
Maria Lay
akibat SERAKAH
Maria Lay
percuma juga milih kalo pada akhirnya author yang menentukan
Sabaku No Gaara
tgu mu pendaftaran mu gun ...hahaha
Sabaku No Gaara
geraldy lagi yg bantuin tuh
Sabaku No Gaara
geraldy lagi yg bantuin tuh
Sabaku No Gaara
mam to the pus
Sabaku No Gaara
Luar biasa
Khanza Via
cemburu slh alamat jun/Facepalm/
Naniek Sri
ya thor, biar gak ganggu juna n mira
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!