Bagaimana jadinya jika seseorang kembali ke masa lalu..
Michelina seorang istri yang mencintai Kaisar Jasper dengan sejuta warna. Selama di kehidupannya ia tampil glanmour, seakan dirinya akan membuat Kaisar Jasper terpesona. Namun apa yang ia dapatkan hanyalah sebuah penghinaan. Kaisar Jasper tidak pernah menginginkannya atau lebih tepatnya tidak mencintainya.
Suatu hari Kaisar Jasper membawa seorang gadis dari kalangan biasa,menjadikannya istrinya. Kaisar Jasper sangat mencintai gadis itu. Hingga membuatnya buta dalam kecemburuan. Dia pun mencelakai gadis itu, lalu membuat Kaisar Jasper marah dan menjatuhi hukuman mati padanya.
"Ayah, Ibu maafkan aku. Aku yang bodoh mencintainya. Seharusnya aku tidak mencintainya."
ig:@riiez.kha.37
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sayonk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hanya Takhta bukan Cinta
Mengabaikan, berpura-pura tidak tau. Itu lah yang di lakukannya saat ini. Hingga panggilan kedua membuatnya menoleh dan langsung memberikan penghormatan.
"Baginda,"
Kaisar Jasper tersenyum kikuk, ia merasa serba salah. Seharusnya ia tidak datang di waktu yang salah. "Maaf apa aku mengganggu mu?" tanya Kaisar Jasper.
"Tidak !" mata itu pun beralih pada wanita di belakang Kaisar Jasper. "Lucilla siapkan teh dan camilan untuk Baginda."
"Duduklah Baginda, sebenarnya ada angin apa Baginda datang ke kamar saya?" tanya Michelia formal. Ya, perkataannya seakan memberi batas bagi Kaisar Jasper.
"Em, itu aku hanya ingin bertanya kabar Permaisuri." Kaisar Jasper melirik kanan kiri, detakan jantungnya berirama lebih cepat. Ia sungguh gugup, ini baru pertama kalinya merasakan perasaan aneh. Baru pertama kalinya, ia menatap bola matanya.
Ada apa dengannya, seperti orang ketangkap basah selingkuh saja batin Michelia.
"Permaisuri, bagaimana kabarnya Permaisuri?" tanya Kaisar Jasper.
"Saya baik Baginda, hanya saja "
"Apa Permaisuri sudah periksa?" sambar Kaisar Jasper dengan cepat.
Hais, apa dia takut pendukungnya berkurang.
"Sudah, emm Baginda. Apa Baginda sudah memikirkan tentang rumor itu? kapan Baginda akan menikahinya?"
"Apa maksud mu?" tanya Kaisar Jasper tak terima. Kedatangannya bukan membahas masalah rumor tentang dirinya. Tetapi, wanita di depannya malah mengukit rumor itu. Ada alasannya, dimana ia tidak ingin membahasnya.
Sebelum menjawab pertanyaan Kaisar Jasper, ia menyeruput teh hitamnya. "Rumor telah tersebar Baginda. Mau tidak mau, Baginda harus menikah dengan Zoya. Lagi pula, Baginda butuh penerus." Ujar Michelia.
Kaisar Jasper tak bisa lagi diam. Permaisurinya benar-benar keterlaluan. Tidak seharusnya dia membahas masalah keturunannya dengan wanita lain, bahkan di bawah posisi Permaisuri. Penerus keturunannya harus berasal dari seorang Permaisuri.
"Apa maksud mu mengatakan hal seperti itu Permaisuri?" Jelas-jelas wanita di depannya malah mendorong ke dalam lubang yang lebih dalam.
"Baginda," ujar Michelina selembut kain sutera. "Baginda kan tidak mencintai saya, jadi alangkah baiknya Baginda menikah dengan orang yang mencintai Baginda."
"Apa maksud mu? dulu kamu mengatakan cinta dan sekarang."
"Itu dulu Baginda, ya itu dulu sebelum aku menjadi Permaisuri."
Pikiran Kaisar Jasper mulai tidak enak, tatapan Michelina menyelinap masuk ke relung hatinya. Bukan cinta, melainkan tatapan kebencian. "Apa kamu hanya ingin posisi Permaisuri."
Michelina tersenyum manis, "Aku bukan orang pembohong Baginda. Bisa di katakan iya, aku tidak menginginkan pernikahan ini dan aku hanya menginginkan posisi Permaisuri. Hidup mewah dan suka mengatur."
"Apa di hati mu tidak ada cinta dan hanya ada takhta?"
Michelina merubah wajahnya menjadi datar. Dulu dia mencintai pria di depannya dengan sejuta cinta. Namun cintanya di balas oleh darah kematian dirinya dan kematian orang paling penting dalam hidupnya. "Aku tidak percaya dengan cinta. Aku tidak percaya, bahagia atas nama cinta. Bagi ku, cinta hanya bayangan. Aku tidak pernah menaruh harapan pada cinta." Jelas Michelina datar.
Raut kekecewaan sangat jelas di mata Kaisar Jasper. Mana ada seorang istri melemparkan suaminya pada orang lain. Seorang istri seharusnya mencintai suaminya. Tetapi wanita di depannya justru mendukungnya menikah dengan orang lain. Apa karena sebuah harta membuatnya berubah? apa hanya karena takhta dia begitu baik padanya?
"Jadi selama ini kamu membohongi ku?"
"Benar, pernikahan kita hanya jelas karena posisi yang saling menguntungkan. Pengangkatan mu butuh pendukung seperti ayah. Dan aku butuh pendukung seperti mu. Baginda tentu tau aku seorang putri dan bukan seorang pelayan. Bagi ku, hidup mewah adalah ke inginan ku."
"Permaisuri." Teriak Kaisar Jasper seraya berdiri. "Aku tidak menyangka kamu memiliki pemikiran seperti itu. Aku salah menilai mu," Ujar Kaisar Jasper dengan tubuh bergetar menahan letusan amarahnya.
"Aku tidak pernah meminta di nilai oleh siapa pun Baginda. Dan untuk pernikahan Baginda, aku bisa memberikan jabatan untuk Zoya. Dia tidak mungkin menjadi istri Baginda dengan status seorang pelayan." Ujar Michelina. Dia ingin melampiaskan semuanya, dia ingin melihat Kaisar Jasper dan Zoya merasakan apa yang ia rasakan sebelumnya. Cinta itu telah membawa dendam di dalam tubuhnya.
"Aku tidak meminta mu memilihkan istri, aku bisa memutuskan dengan siapa aku menikah." Ujar Kaisar Jasper melangkah pergi. Sejak tadi dadanya tak kuat menahan hantaman dari Michelina. Lebih baik ia memilih pergi untuk merendam rumor itu sebelum Michelina bertindak lebih jauh.