hai...hai...hai...perkenalkan karyaku yang kedua "Wanita Pilihan Untuk Ayah"
Yang pertama berjudul "Dia yang Tak Dapat Kuhindari".
Vita Damayanti adalah seorang dokter diusia yang masih muda 23 tahun. Dengan kecerdasan diatas rata-rata dan rasa penasaran dengan dunia bisnis maka saat ini diapun sedang menempuh pendidikan difakultas ekonomi jurusan akuntansi keuangan semester akhir.
Namun apa yang terjadi jika sahabat dari ponakannya ikut memanggil bunda padanya???
Karya ini diterbitkan atas izin MangaToon, isi dan kontennya hanyalah pandangan pribadi author dan tidak mewakili MangaToon.
Semua yang terjadi dalam cerita hanyalah karangan penulis saja....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roslaniar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 14. Usaha Sisil (1)
Adam berlalu dari hadapan Vita untuk menyelesaikan administrasi rumah sakit dan kemudian menemui anaknya untuk diajak pulang.
"Hai,,,,gadis kecil ayah,,,,gimana lukanya?" tanya Adam dengan lembut
"Masih sakit, yah,,,meskipun sudah diobati dokter cantik ".jawab Sisil menekan kata dokter cantik.
"Pulang yuk,,,bisa jalan kan??? atau digendong sama ayah?? "kata Adam
"Sisil dirawat disini aja, yah,,,"kata Sisil merajuk.
"Tapi kata dokter lukanya nggak apa-apa, sayang..."kata Adam lagi
"Gimana kalo perbannya mau diganti, kan bikin repot ayah, ngantar Sisil ke rumah sakit lagi ". katanya tak mau kalah
maaf yah, Sisil hanya ingin hanya dekat dengan bunda. Sisil gak tega liat kesendirian ayah selama 5 tahun ini. Sisil sayang ayah. batin Sisil terus memandangi ayahnya.
"Tapi sayang, siapa yang akan jagain kamu disini, hmm?? opa kan belum bisa ditinggal." kata Adam memakai papanya karena Sisil yang tak akan pernah menolak jika menyangkut opa dan omanya
" Yaaa,,,baiklah "kata Sisil pasrah.
Kemudian Adam menggendong Sisil keluar ruangan dan bertepatan dengan Vita yang sedang membawa kursi roda kearah Sisil
"Lho,,,,kok digendong putrinya, pak,,,baru juga saya bawakan kursi rodanya ". kata Vita tersenyum
"Tau nih, bun,,,,ayah tiba-tiba aja gendong Sisil.". jawab Sisil sambil melihat ayahnya.
Adam tiba-tiba membeku mendengar Sisil memanggil Vita dengan bun,,,lalu memandangi anaknya seolah meminta penjelasan.
Sisil yang tak mengerti tatapan ayahnya segera meminta turun untuk duduk dikursi roda dan meminta Vita yang mendorongnya keluar.
"Bun,,,aku akan pulang tapi bisakah bunda mendorongku sampai depan pintu masuk???" kata Sisil dengan puppy eyes andalannya.
Vita yang tak tega melihat Sisil dan entah sejak kapan ada rasa sayang timbul dari dalam hatinya segera mengiyakan dan menepis rasa sungkannya pada Adam. Melihat Vita tersenyum sambil menganggukkan kepalanya membuat Sisil berteriak kegirangan yang mengundang pengunjung rumah sakit menoleh kearah mereka sambil tersenyum.
Kemudian mereka bertiga melangkah keluar dengan baju snelli kebanggaannya dan stetoskop yang tergantung dilehernya, Vita mendorong kursi roda Sisil sementara Adam berjalan disebelah Vita dan sesekali melirik ke arah Vita yang terlihat sangat cantik dan bersahaja dengan baju dokternya.
Siapa saja yang melihat mereka saat ini akan mengira bahwa mereka adalah sebuah keluarga yang bahagia. Istrinya seorang dokter cantik dan suaminya seorang pria tampan yang jika dilihat dari jas yang dipakainya bukan dari kalangan biasa sementara anaknya yang duduk dikursi roda juga cantik dan memiliki wajah yang dominan diwarisi dari ayahnya.
Adam terpesona dengan aura yang dipancarkan Vita membuat jantungnya berdetak lebih kencang dari biasanya. Baru kali ini Adam melihat Vita dengan penampilan seperti saat ini.
tiba dirumah, Sisil harus memberikan penjelasan atas semua ini. darimana mereka kenal hingga terlihat begitu akrab. batin Adam penasaran
Selama menjadi mahasiswanya Vita memang selalu tampil cantik dan modis akan tetapi Adam tak pernah menyangka kalo Vita ternyata juga seorang dokter.
Diam-diam Adam semakin kagum dengan Vita yang mampu menyelesaikan pendidikannya pada dua fakultas yang berbeda bahkan tidak saling berhubungan.
Lamunan Adam terhenti ketika terdengar suara Sisil berpamitan pada Vita.
"Sampai sini aja, bun,,,biar ayah ambil mobil dulu ".kata Sisil
Segera Adam bergegas mengambil mobilnya yang diparkir tak jauh dari tempat mereka berdiri.
Vita lalu membantu Sisil masuk kedalam mobil dan melambaikan tangannya. Kemudian Vita kembali masuk dengan mendorong kursi roda yang dipakai Sisil.
☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️
alhamdulillah,,,,up-nya selesai lagi. serasa utang author lunas sedikit demi sedikit😀😀😀
untuk hadiahnya buat author, jangan lupa vote, like dan komennya, ya😘😘😘