*Ini adalah lanjutan dari Kultivasi Raja Bayangan, jadi baca dulu jilid pertama sebelum ke novel ini...
Liu Yuwen adalah seorang kultivator jenius yang pernah lahir di dunia, ia mencapai puncak beladiri sampai dijuluki sebagai kultivator tiada tanding karena hampir tidak ada yang bisa mengalahkannya.
Di puncak kekuatannya, Liu Yuwen tidak menyangka ia justru akan tewas oleh sebuah racun yang diberikan adiknya.
Racun itu membuat Liu Yuwen terbunuh, dalam kematianmya rasa marah dan dendam menguasai hatinya karena pengkhianat sang adik, Liu Yuwen berjanji akan membalas kejahatan adiknya jika diberi kesempatan.
Nyatanya kesempatan itu terwujud saat Liu Yuwen terbangun di tubuh seorang anak kecil berusia sepuluh tahun.
Liu Yuwen yang mengerti dirinya hidup kembali tidak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk berencana membalaskan dendamnya pada sang adik, meski kekuatan kembali kesemula namun selama dirinya terus berlatih, Liu Yuwen yakin bisa mencapai puncak kekuatannya seperti di kehi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon secrednaomi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps. 30 — Toko Senjata
Demi tidak mencari masalah yang tak diperlukan, Liu Yuwen menuruti aturan yang ada di Kota Avion untuk tidak menggunakan perahu saat malam hari.
Perahu yang ditumpangi Liu Yuwen dan Luna kemudian menepi di salah satu titik pemberhentian, keduanya melanjutkan dengan berjalan kaki.
"Aku baru ingat ingin membeli pusaka, apakah ada toko senjata disekitaran sini?" Tanya Liu Yuwen pada Luna.
"Ada Tuan, kebetulan aku juga mengetahui lokasinya."
Liu Yuwen mengangguk pelan, saat ini jumlah pusaka yang ia miliki usai melawan Dua Belas Taring Darah tinggal sedikit lagi. Liu Yuwen membutuhkan banyak sekali pusaka sebelum menemukan senjata tingkat tinggi yang cocok untuknya.
Dengan kekuatannya sekarang, setiap jurus pedang yang Liu Yuwen pakai akan merusak senjatanya. Hanya pusaka Alam Nirvana yang bisa bertahan, itupun tetap akan rusak jika digunakan secara terus menerus.
Mengikuti arahan yang ditunjukkan Luna, keduanya terus menyisir jalanan kota selama setengah jam.
"Aku teringat ingin menanyakan hal ini padamu sebelumnya Luna, kenapa banyak kultivator yang berdatangan kesini?"
Dalam perjalanannya, Liu Yuwen menemukan kultivator bermunculan lebih banyak ketika malam hari tiba. Mereka bahkan lebih mudah ditemui dibandingkan warga biasa.
"Bukankah alasan Tuan ke Kota Avion juga sama dengan mereka?" Luna justru tampak kebingungan dengan pertanyaan yang diajukan Liu Yuwen.
"Alasan yang sama? Aku tidak mengerti?"
"Oh, mungkinkah Tuan tidak mengetahui tentang pusaka itu?"
Liu Yuwen mengerutkan dahi, ia sama sekali tidak memahami ke arah mana maksud perkataan gadis elf tersebut.
Luna sadar Liu Yuwen tidak mengetahui apa-apa dari raut wajahnya, sambil batuk pelan, dirinya kemudian menjelaskan tentang rumor Pusaka Kaisar yang berada di Kota Avion
"Pusaka Kaisar, bukankah pusaka itu hanya legenda di kekaisaran ini?" Liu Yuwen mengerutkan dahinya.
Sejauh yang Liu Yuwen ingat, kualitas pusaka tertinggi di Kekaisaran Langit Utara adalah Pusaka Nirvana.
Pusaka Nirvana saja sudah sangat langka dan hanya dimiliki oleh kultivator-kultivator tingkat tinggi saja, Liu Yuwen pernah memilikinya sebelumnya bisa dikatakan karena kebetulan.
"Benar Tuan, aku atau yang lainnya juga beranggapan sama tetapi faktanya rumor tentang Pusaka Kaisar itu tetap beredar di dunia persilatan." Luna menambahkan bahwa pihak asosiasi sedang mencari informasi pusaka tersebut, mereka sudah mendapatkan beberapa petunjuk tetapi masih membutuhkan waktu untuk mendapatkan kepastian informasinya.
"Hampir delapan puluh persen petunjuk yang didapat kami pastikan Pusaka Kaisar itu memang benar adanya. Hanya saja, letak pusaka itu ada dimana masih menjadi misteri." Jelas Luna panjang lebar.
Asosiasi Terang Bulan memiliki kemampuan mencari informasi yang tinggi, bahkan kemampuan terbaik mereka justru di bidang tersebut.
"Hm, kurasa ini kabar buruk, akan ada banyak pertempuran yang terjadi kalau mereka semua kesini hanya untuk mencari sebuah pusaka..." Liu Yuwen menggelengkan kepala sambil menghela nafas panjang.
Liu Yuwen bisa membayangkan bagaimana antar aliran, antar sekte, atau antar kelompok, bisa saling berperang untuk memperebutkan pusaka tersebut, yang pasti akan ada banyak korban yang tidak sedikit karenanya.
Luna tersenyum tipis, ia tidak menyangkal pernyataan Liu Yuwen karena memang benar adanya. Pertumpahan darah bisa terjadi kapan saja di dunia persilatan jika menyangkut sumberdaya dan senjata.
Percakapan keduanya terhenti saat Luna berhenti di sebuah gedung empat lantai, Luna menjelaskan bahwa bangunan inilah yang menjual senjata di Kota Avion.
"Hm, tokonya cukup besar, pasti senjata yang ada di dalamnya sangat lengkap." Liu Yuwen mengelus dagunya sambil memperhatikan toko senjata itu.
"Bisa dikatakan toko senjata ini adalah yang paling unggul dibandingkan toko senjata yang lain, semua orang yang Tuan tanyakan kemungkinan akan merekomendasikan tempat ini."
Liu Yuwen memangut-mangutkan kepalanya sambil mendengarkan, setelah diam sejenak , ia kemudian memasuki toko tersebut disusul Luna di sesudahnya.
Seorang pelayan yang menyambut dengan ramah adalah pemandangan pertama saat Liu Yuwen menginjakan kaki di toko tersebut. Liu Yuwen berdecak kagum melihat lantai pertama toko itu saja sudah dipenuhi senjata dari berbagai jenis.
Liu Yuwen melihat-lihat senjata itu terutama jenis pedang, namun tidak ada dari mereka yang merupakan pusaka.
"Tidak ada pusaka? Apa hanya segini pedang yang kalian miliki?" Tanya Liu Yuwen pada pelayan toko.
"Pusaka berada di lantai dua Tuan Muda, jika tertarik anda bisa naik ke atas tapi ada biaya tambahannya." Jelas pelayan toko itu.
Liu Yuwen mengangguk mengerti, sebelum ke lantai dua, ia membeli semua senjata jenis pedang di lantai pertama hingga tidak tersisa, yang tentu kejadian tersebut mengejutkan sang pelayan.
Liu Yuwen dan Luna naik ke lantai kedua sesudahnya, sepuluh perak harus di bayar jika ingin ke lantai tersebut. Seperti yang dikatakan pelayan tadi, ada banyak pusaka di lantai kedua ini.
"Lantai kedua berisi Pusaka tingkatan Spirit, lantai ketiga Pusaka Jiwa, dan Pusaka Raga berada di lantai empat." Jelas pelayan toko agar Liu Yuwen bisa lebih memahami.
Liu Yuwen mengamati pusaka-pusaka itu beberapa saat lalu membeli mereka semua, setiap pusaka spirit memiliki harga yang berbeda namun yang paling mahal disekitaran seribu keping emas.
"Tuan Muda becanda bukan? Total semuanya bisa puluhan ribu keping emas. Apa Tuan Muda bisa membayarnya?" Pelayan toko itu tampak tidak percaya.
"Apa aku sedang becanda disini?" Liu Yuwen menaikan alisnya lalu mengeluarkan beberapa kantong kulit yang besar di lantai. "Aku yakin, koin emas di kantong ini sudah cukup membayar semuanya."
Pelayan itu menarik nafas dingin meyaksikan Liu Yuwen mengeluarkan uang-uangnya. Pelayan toko itu batuk pelan, merasa dirinya telah salah bicara sebelumnya.
Pelayan itu undur diri sejenak, melihat transaksi yang dilakukan Liu Yuwen cukup besar dirinya harus melaporkan hal ini pada atasannya.
Tidak lama kemudian ada pria sepuh mendatangi Liu Yuwen, ia adalah pemilik toko senjata ini. Pria sepuh itu cukup terkejut ketika mendengar dari pekerjanya kalau ada seseorang yang memborong semua pedang ditokonya.
"Kudengar Tuan Muda membeli banyak pedang di tokoku, apakah itu benar?" Tanya pria sepuh itu sambil tersenyum dengan sopan pada Liu Yuwen.
"Benar Kek, apakah itu tidak diperbolehkan?" Liu Yuwen menaikan alisnya.
"Tidak-tidak, aku kesini hanya ingin memastikannya." Pria sepuh itu menggaruk pipinya sambil tersenyum canggung.
Sebelumnya tidak ada pembeli yang memborong senjatanya sebanyak ini sehingga pria sepuh itu meragukan informasi yang diberikan pelayannya.
Pria sepuh itu kemudian memanggil beberapa pelayan untuk menghitung jumlah harga yang harus dibayar Liu Yuwen, meski Liu Yuwen mengatakan untuk mengambil semua kantong kulit itu yang kemungkinan memiliki jumlah yang lebih dari barang yang dibelinya namun pria sepuh itu menolak karena lebih memilih bersikap profesional dalam bisnisnya.
Setelah menunggu cukup lama, akhirnya para pelayan itu berhasil menghitung total semua belanjaan Liu Yuwen. Masalahnya para pelayan itu berpikir semuanya sudah selesai, ketika Liu Yuwen naik ke lantai tiga, pemuda tersebut nyatanya melakukan hal serupa, membeli seluruh Pusaka Jiwa di lantai tersebut tanpa memandang harganya.
6 kali lagi dpt payung cantik dari sponsor/Smile//Smile/