Ameera Ku Sayang

"ini alamat kampung mbok, dan ini sedikit untuk kamu pegangan selama di perjalanan." ucap mbok Sumi sambil menyerahkan amplop pada ameera.

"mbok, apa ini tidak merepotkan. Ameera tidak tahu harus membalas kebaikan mbok dengan apa." kata Ameera berkaca - kaca.

"cukup jaga dirimu baik - baik saja nak."ucap mbok Sumi dengan tulus.

"sekali lagi terima kasih banyak mbok. Ameera pergi dulu." pamit ameera kemudian.

.

Sedangkan dari balkon kamarnya Alex memperhatikan ameera meninggalkan halaman rumahnya, ada perasaan aneh dalam hatinya melihat kepergian Ameera. Namun alex tetaplah seorang yang arogan dan menepis segala rasa itu.

"ck.. ada apa dengan diriku, harusnya aku bahagia melihatnya menderita kenapa hatiku tidak rela melihatnya pergi." ucap alex memejamkan matanya.

"salah ini pasti salah, stop lex jangan pikirkan apapun lagi tentang wanita itu." ucap alex lagi mencoba menghilangkan keresahan dalam hatinya.

.

.

.

***

Ameera berjalan tanpa tujuan, dia memang membawa alamat kampung mbok sumi tapi ini sudah larut malam mana mungkin ada kendaraan malam - malam begini, karena merasa lelah berjalan ameera memutuskan untuk bermalam di depan kios sambil menunggu pagi tiba.

Besok pagi - pagi baru dia akan meninggalkan kota penuh kenangan ini.

" tidak apa - apa ya dek, kita istirahat disini dulu besok baru kita pergi ke tempat nenek sumi." ucap Ameera pada calon anaknya.

Ameera pun menggelar kardus untuk alas tidur, dan menggunakan tasnya sebagai bantalan.

.

.

.

Keesokan harinya Ameera segera pergi dari kios tersebut sebelum sang pemilik datang.

Sebelum pergi ke terminal ameera pergi mengunjungi makam sang ibu.

"maaf ya ma Ameera jarang mengunjungi mama, apa mama tahu dunia ini terlalu kejam untuk ameera hadapi sendirian ma hikss... hikss .. hiks.. Ameera rasanya tidak sanggup hiks. . kenapa dulu mama gak ajak ameera saja ma." tangis Ameera di depan makam sang ibu.

"Ameera kesini mau pamit sama mama, hari ini Ameera akan pergi dari kota ini ma. maaf kalau tidak bisa mengunujungi mama lagi karena ameera tidak tahu apa ameera akan kembali kesini lagi atau tidak ma hiks .. hiks ." ucap ameera meluapkan isi hatinya.

"Apa mama tahu sebentar lagi mama akan mempunyai cucu, Hiks ..hikss tapi sayang tidak ada yang mengetahui keberadaan nya ma hiks ..hikss. Ameera pamit ya ma." kata Ameera sebelum pergi.

.

.

.

***

Saat ini ameera sudah berada di dalam bus, memantapkan hatinya untuk membuka lembaran baru, mengikhlaskan semuanya.

" Selamat tinggal semuanya, Aku memaafkan kalian semua."

Ucap ameera sambil menatap jalanan di sekitar.

Setelah menempuh perjalanan cukup jauh, Ameera sampai di kampung mbok Sumi siang hari dia bertanya pada warga sekitar alamat rumah tersebut.

"permisi buk, rumah mbok sumi yang mana ya buk?" tanya Ameera pada ibu - ibu yang sedang berbelanja di warung.

"rumahnya yang paling ujung sana mba, ngomong - ngomong mba ini siapanya mbok Sumi?" kata ibu tersebut.

"perkenalkan buk nama saya Ameera, saya saudara jauh mbok sumi sementara saya akan tinggal di rumah beliau." kata Ameera menjawab rasa penasaran ibu - ibu itu.

"oh saudaranya mbok sumi toh." kata ibu - ibu yang lain

"oh iya terima kasih ya buk, kalau begitu saya permisi dulu. Mari." kata ameera dengan tersenyum ramah.

.

.

.

**

"kata ibu tadi rumah nya paling ujung, berarti ini kan ya sepertinya tidak ada rumah lagi di sana." gumam Ameera di depan rumah sambil melihat sekitar.

Setelah memastikannya Ameera memutuskan masuk ke dalam rumah sebelum istirahat dia membersihkan rumah tersebut.

"Sepertinya aku akan betah tinggal disini, lebih baik aku mandi dulu baru istirahat." ucap Ameera pada dirinya sendiri setelah selesai membersihkan rumah tersebut.