Cerita Novel Penjaga Kuil Naga.
Selamat Datang kepada Para Pembaca.. Kali ini saya menulis Cerita tentang seorang anak yang sangat Miskin, Kuliah disalah satu Universitas ternama dikota Gowe, Namun dia selalu diremehkan dan tidak dianggap oleh Mahasiswa lain anak-anak orang kaya. Pemuda Miskin dan kurus yang diperankan oleh Pemeran utama adalah Lemon. Ada banyak Wanita yang mengagumi Lemon keprinadiannya, karna dia memiliki kemampuan yang luar biasa.
Dewi merupakan salah satu pengagum Lemon, bahkan bukan hanya Dewi. Tiwi Song dan beberapa gadis cantik yang lain, mengagumi keprinadian Lemon.
Penasaran dengan Alur Ceritanya...??
Silahkan ikuti terus Ceritanya...!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jeprism4n Laia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28. Mengobati Lili
"Istri Anda sudah diikat oleh Roh-Roh Jahat, Roh jahat yang sudah berumur ratusan tahun, sehingga dia tidak bisa menggerakkan seluruh tubuhnya, dan mengakibatkan otak kecilnya terganggu, sehingga istri tuan kesulitan untuk berbicara" Lemon menjelaskan dengan santai.
Wajah Restu Chandra terlihat sangat serius mendengarkan penjelasan Lemon tentang Istrinya.
Restu Chandra hanya mengangguk-anggukan kepalanya tanpa berkata-kata.
"Tuan saya mohon, kiranya Tuan menolong istri saya, saya akan memberikan apapun yang Tuan minta! Asalkan istri saya ini bisa sembuh!".
Tanpa memperdulikan kata-kata Restu Chandra, Lemon berjalan kearah Lili dengan tatapan tajam yang dipenuhi dengan Energi Spiritual.
Lemon mengangkat tangannya dan berkata:
"Mohon maaf nyonya, saya sedikit tidak sopan".
Selesai berkata, Lemon meletakkan tanganya diatas kepala Lili, kemudian menampar Lili dengan keras "Plok Plok" 2 Tamparan mendarat di pipi Lili.
Restu Chandra yang duduk disamping Lili, terkejut mendengar suara tamparan yang telah dilayangkan Lemon kepipi Istrinya.
Namun dia tidak berkata apa-apa, dia hanya merasa kasihan dengan keadaan Istrinya saat ini.
Restu Chandra teringat beberapa Tahun yang lalu, ketika Istrinya masih belum sakit.
Dirinya Dewi dan Lili liburan dipantai Jerman Bali, perjalanan mereka dipenuhi tawa dan kebahagiaan yang tidak bisa dilupakan.
Setelah ditampar 2 Kali, Lemon mengusap kening Lili dengan menyuntikan Energi Spiritual.
Cahaya Emas masuk kedalam mulut Lili, seketika Mata Lili menjadi Hitam Gelap, kemudian dia menatap Lemon dengan Ngeri, tatapan yang sangat tajam dipenuhi dengan niat membunuh.
Kenji yang melihat tatapan Lili dengan Matanya yang Hitam gelap, seketika merasa ketakutan bulukuduknya merinding, kakinya gemetaran Hebat dan punggungnya dipenuhi keringat dingin.
Restu Chandra yang baru sadar dari Lamunanya, menatap Lili dengan dipenuhi ketakutan
"Tuan, Tuan ada apa ini? Kenapa Matanya berubah dan sangat menakutkan!" Restu bertanya sambil merinding.
"Itulah Roh Jahatnya" Lemon berkata sambil menjetikkan Jarinya, dan dari jari-jarinya muncul Kabut Putih yang menyerupai Asap, Kabut Putih menyelimuti Lili tanpa terlihat sedikitpun.
Dari dalam Kabut Putih terlihat Gelombang Energi yang sangat kuat, Lemon hanya terus mengernyitkan keningnya menahan Keganasan Aura tersebut.
Tiba-tiba Kabut Asap terbelah, dan sosok Kabut Hitam Muncul dan menyerang Lemon.
Kabut Hitam itu menghempaskan Lemon terdorong kebelakang, Meja Marmer yang berada tepat dibelakang Lemon, Pecah berkeping-keping menjadi Abu ketika Lemon terjatuh mengena Meja tersebut.
Kabut Hitam yang menyerang Lemon berlari keluar menuju Halaman Rumah yang dipenuhi Patung-patung Kuno.
Kabut Hitam menyelimuti patung yang bergambar Manusia, kemudian terserap kedalam patung tersebut lalu menghilang.
Lemon hanya terus memperhatikan pergerakan Kabut Hitam itu, dengan menggunakan kesadaran ilahinya, Lemon mengetahui bahwa Patung-Patung tersebut, Jelmaan dari Roh Jiwa Raja yang hidup ratusan tahun yang lalu, beserta dengan prajurit dan pengawalnya.
Kabut Putih yang menyelimuti tubuh Lili perlahan menghilang, sosok Lili sudah mulai kelihatan.
Sepersekian detik Kabut Putih membentuk Pusaran bagaikan Mahkota diatas kepala Lili, kemudian Kabut Putih tersebut tersedot masuk kedalam Mulut Lili.
Lili menghisap seluruh Kabut putih, sehingga membuatnya batuk-batuk "Uhuk Uhuk Uhuk"..
Mata Lili yang tadi dipenuhi Warna Hitam sekarang sudah normal seperti biasanya.
Lili menggerakan Lehernya dan dalam sekejab dia mengibaskan tangannya.
Orang-orang yang melihat Lili menggerakan kepalanya, seakan tidak percaya dengan apa yang mereka lihat.
Restu Chandra, Kenji dan beberapa tetua keluarga chandra, termangap membuka mulut mereka, bisa dimasukan sebutir telur buaya.
Melihat mata semua orang tidak berkedib, Lili berteriak kepada Suaminya
"Ayah!... Kenapa kamu menatap saya seperti itu...?"
Restu Chandra yang mendengar Istrinya berteriak, dia berjalan tanpa sadar disamping Istrinya.
"Benar... Ibu Tadi yang berteriak?" Tanya Restu Chandra kepada Istrinya.
"Iya betul. saya yang berertiak? Kenapa kamu seperti orang dungu melihat saya!" Lili bertanya kepada suaminya.
Restu Chandra tidak berkata apa-apa, dia hanya bisa menghela nafas panjang dan berkata.
"Ceritanya panjang, sekarang ibu coba gerakan kaki dan bangkit berdiri".
Lili yang tidak mengerti apa-apa, dia hanya menurut dengan apa yang dikatakan suaminya.
Lili menggerakan kakinya dan langsung bangkit berdiri, kemudian dia berjalan duduk disofa yang ada didepannya.
Sedangkan Kenji dan beberapa Tetua keluarga Chandra, hanya menggelengkan kepala, dan menatap Lemon dengan dipenuhi perasaan terkejut, dengan apa yang mereka saksikan.
Restu Chandra bergegas duduk disamping Istrinya, dan menjelaskan sebenarnya yang terjadi, Mulai dari Istrinya sakit dan duduk diatas Kursi Roda selama berapa Tahun.
Restu Chandra memperkenalkan Lemon kepada Lili sebagai Tabib pengobatan, yang telah menyembuhkan Dirinya dan Lili.
Lili yang mendengar Cerita Restu, seketika menetaskan Air matanya.
Kemudian Lili memegang tangan Restu dan menariknya, Lili menarik Restu Chandra mereka berdua berjalan kehadapan Lemon.
Lili dan Restu Berlutut dihadapan Lemon yang sedang berdiri, mereka berdua bersujud menyembah dihadapan Lemon.
Lemon yang melihat Suami Istri itu bersujud menyembah dihadapannya, seketika dia menarik keduanya untuk kembali berdiri.
"Terimakasih Tuan... Atas bantuan anda kepada saya dan suami saya, keluarga Chandra siap memberikan apapun, jika ada yang tuan inginkan!" Lili berkata dengan rasa berterimakasih.
Lemon tidak berkata apa-apa, kemudian dia tersenyum sambil merangkul Lili dan Restu Chandra untuk duduk disofa.
tp yg gratis.. dijakarta g ada susah nyarinya?
ko kalo naek ke langit terus kalo d tempat terbuka boleh lah kalo naek ke atas langit 😂😂😂
tanpa mengotori tanGAN mc
kadang2 author ini