Di usianya yang masih muda dia dinyatakan tidak bisa berkultivasi, semua orang menyebutnya sebagai sampah, pecundang. Tapi siapa yang mengira, setelah menjalani hidup di bawah bayang bayang hinaan dan makian selama bertahun-tahun dia akan mendapatkan sebuah berkah.
Menemukan sebuah peninggalan yang mengubah seluruh jalan hidupnya, peninggalan dari sesosok yang kemudian ia anggap sebagai guru.
Selalu berusaha menjadi lebih kuat, demi mempertahankan yang namanya keluarga. Melindungi orang tua dan juga orang terkasihnya.
Ini adalah perjalanan pemuda Klan Zhou, bernama Zhou Fan. Dengan pedang pusaka di punggungnya yang ia temukan di makam kuno, dia mengarungi dunia kultivator. Mulai mengukir namanya sebagai Legenda Petarung.
Pantengin terus kisah perjalanan Zhou Fan menuju puncak, jadilah saksi sebuah legenda tercipta...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayap perak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20. Wei Guanlin
Diwaktu yang sama dengan waktu Zhou Fan meninggalkan gua.....
Di sekitar lapisan terluar hutan mati, terdapat seorang perempuan muda yang terlihat berusia 19 tahun.
Dengan pakaian putih serta cadar berwarna merah, perempuan muda itu berlari membelah pepohonan yang ada di kedalaman hutan mati dengan ilmu meringankan tubuhnya.
Perempuan muda itu terus berlari, sampai langkah kakinya terhenti karena melihat kumpulan beast tingkat 2, setelah melihat lebih jelas, ada juga beberapa beast tingkat 3.
Perempuan muda itu bernama Wei Guanlin, ia pergi ke hutan mati karena tempat ini sangat cocok untuk mencari pengalaman dengan bertarung melawan beast.
Wei Guanlin merasa dengan kultivasinya yang telah mencapai tingkatan petarung master bintang 9, tidak akan mendapatkan masalah yang berarti di lapisan terluar hutan mati.
Tapi setelah memasuki hutan mati, Wei Guanlin malah dihadapkan dengan sekelompok beast serigala perak.
Jika semua serigala perak tersebut merupakan beast tingkat 2 itu mungkin akan mudah di hadapi oleh Wei Guanlin, tapi dari belasan serigala perak terdapat 3 ekor yang termasuk beast tingkat 3.
Serigala perak termasuk beast yang suka berkelompok saat mencari mangsa, biasanya beast ini terdiri dari belasan serigala perak, dan juga biasanya terdapat satu pemimpin kawanan beast itu.
"12 beast serigala perak tingkat 2 dan 3 beast serigala perak tingkat 3, aku tidak bisa mengalahkan mereka semua sekaligus." Wei Guanlin berkata pelan.
Merasa tidak bisa mengalahkan sekelompok beast serigala perak dihadapannya, Wei Guanlin pun berusaha menjauh dari sana supaya tidak diketahui oleh para beast serigala perak.
Tapi saat Wei Guanlin berjalan mundur kakinya tanpa sengaja menginjak ranting kering.
"Krakk..."
"Sial!" Wei Guanlin mengumpat kesal sambil melihat ranting kering di bawah kakinya.
"Eh.... udah ketahuan." Wei Guanlin berkata dengan canggung.
"Sepertinya tidak ada pilihan lain selain bertarung." Wei Guanlin membatin sambil melihat kawanan beast serigala perak yang sedang mengelilinginya.
Wei Guanlin mengeluarkan sebuah pedang dari dalam cincin penyimpanannya.
"Ayo, aku sudah siap." Wei Guanlin berteriak ke arah kawanan beast serigala perak.
Seperti mengerti apa yang di katakan Wei Guanlin, sekitar belasan beast serigala perak tingkat 2 menyerang Wei Guanlin secara bersamaan.
Wei Guanlin yang melihat beast tingkat 2 saja yang maju pun bernafas lega.
"Masih beruntung beast serigala perak itu tidak ikut menyerang." Wei Guanlin membatin sambil melirik ketiga beast serigala perak yang termasuk beast tingkat 3.
Wei Guanlin Masih bisa memiliki peluang untuk mengalahkan mereka yang termasuk beast tingkat 2, tapi ia tidak yakin bisa mengalahkan ketiga beast tingkat 3 jika beast tingkat 3 itu menyerangnya secara bersamaan.
Wei Guanlin terus menyabetkan pedangnya kearah serigala perak itu, setiap gerakan yang dikeluarkan Wei Guanlin sangat halus namun juga sangat mematikan.
Menghadapi beberapa beast serigala perak tingkat 2 bukan masalah besar untuk seorang kultivator tingkat petarung master bintang 9.
Dengan teknik pedangnya, Wei Guanlin sudah memenggal dua kepala beast serigala perak dengan teknik pedangnya.
Setelah memenggal kepala beast serigala perak Wei Guanlin melirik kearah tiga beast serigala perak tingkat 3, tapi sepertinya mereka belum mau ikut campur dalam pertarungan itu.
"Aku tidak akan sanggup, jika beast tingkat 3 itu mulai bergerak saat masih tersisa banyak beast tingkat 2." Wei Guanlin berkata di dalam hati, ia bernafas lega saat melihat ketiga beast tingkat 3 itu belum bertindak.
Wei Guanlin menatap tajam salah satu beast serigala perak tingkat 2, tiba tiba Wei Guanlin sudah berada tepat di samping beast itu.
"Srett...," Bunyi tebasan pedang Wei Guanlin saat mengenai leher salah satu beast tingkat 2.
"Tinggal 10 beast tingkat 2 lagi, semoga mereka tidak maju dulu." Wei Guanlin berkata sambil melirik beast tingkat 3.
Sekarang tinggal tersisa sekitar 5 beast serigala perak tingkat 2, tetapi beast serigala perak tingkat 3 masih belum bertindak juga.
"Kenapa beast tingkat 3 itu belum menyerang juga, apa mereka menunggu beast tingkat 2 mati semua baru mereka mau menyerang."
Wei Guanlin bingung, mengapa beast tingkat 3 belum menyerang juga, padahal kawanannya yang termasuk beast tingkat 2 sudah tinggal sedikit.
"Baguslah, kalau mereka tidak menyerangku." Wei Guanlin membatin senang, ia tidak akan menang bila ketiga beast tingkat 3 itu turun tangan.
Wei Guanlin tersenyum saat kepala beast serigala perak tingkat 2 yang terakhir sudah terjatuh ke tanah.
Belum kering senyum yang terukir di bibir Wei Guanlin, sekarang digantikan dengan rasa takut, sebab ketiga beast tingkat 3 mulai mendekatinya.
Wei Guanlin merasa tidak sanggup lagi bertarung karena ia sudah kehabisan tenaga dalam saat mengalahkan 12 beast serigala perak tingkat 2.
Wei Guanlin mulai cemas dan gusar, karena ia sudah tidak kuat lagi jika harus bertarung.
"Tolong!"
Hanya satu kata itulah yang mungkin menjadi harapannya.
Meskipun sangat kecil kemungkinan seseorang mendengarnya, tapi Wei Guanlin tetap berteriak meminta pertolongan, karena ini adalah hutan mati, tempat yang paling dihindari oleh sebagian kultivator.
"Aku hanya punya satu kesempatan untuk lolos dari sini." Wei Guanlin bergumam pelan.
Wei Guanlin mengeluarkan sebuah gelang dari dalam cincin penyimpanannya, itu bukanlah gelang biasa, gelang itu merupakan sebuah senjata perlindungan tingkat epic.
Gelang tersebut dapat membuat seseorang terkena ilusi tingkat tinggi, bahkan kultivator tingkat petarung grand master akan terpengaruh ilusi yang diberikan oleh gelang tersebut.
Tapi gelang ini hanya bisa digunakan sekali saja.
Dengan menggunakan gelang tersebut Wei Guanlin berhasil menjebak ketiga beast tingkat 3 itu kedalam sebuah ilusi.
Wei Guanlin tidak menyerang ketiga beast itu, karena khawatir efek ilusinya akan hilang jika terdengar ada suara.
Wei Guanlin bergegas meninggalkan tempat tersebut, ia tidak lagi memikirkan kristal beast pada beast serigala perak tingkat 2 yang sudah mati, yang ia pikirkan hanya bagaimana supaya ia dapat meninggalkan tempatnya berdiri sekarang.
Wei Guanlin berjalan dengan darah menetes dari luka pertarungannya dengan beast tingkat 2.
Setelah berjalan beberapa saat, ia melihat sebuah gua dan ia langsung saja masuk gua tersebut tanpa memeriksanya.
Wei Guanlin langsung jatuh tak sadarkan diri setelah sampai di dalam gua.
****
Disisi lain, Zhou Fan saat ini sedang mengikuti jejak darah yang ia yakini merupakan darah dari seseorang yang telah bertarung dengan beast tingkat 2 yang telah ia ambil mayatnya.
Setelah berjalan beberapa lama, Zhou Fan melihat jejak darah yang ia ikuti berakhir di pintu masuk ke sebuah gua.
Tanpa basa basi Zhou Fan pun memutuskan untuk masuk memeriksa gua tersebut.
"Eh..." Zhou Fan terkejut saat mendapati seseorang di dalam gua tersebut, meskipun sebenarnya Zhou Fan telah menebak ada seseorang di dalam gua itu, namun ia tidak pernah menyangka bahwa itu adalah seorang perempuan.
****