Bagaimana jadinya jika Mafia cantik yang terkenal akan kekejamannya jatuh cinta pada seorang Gus, putra kyai lulusan Al Azhar Kairo?
"MATI atau jadi SUAMIKU?"
(Alysa Queena Angela)
"Jika NYAWAKU mampu membuatmu puas maka LAKUKANLAH!"
(Muhammad Alzam Al Fath)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ido fawaiz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SAH
*******
Pagi pagi sekali Queena sudah di bangunkan, namun bukannya bangun justru malah semakin merapatkan selimut nya.
" Princess,, bangun dong , kamu udah kayak orang mati saja." ucap Malvin membangunkan Queena.
"Eghh,,," Queena menggeliat.
"Masih pagi Bang"
" Ini kan hari pernikahan kamu jadi kamu harus bangun buat didandani."
"Ngapain pakek di dandani kalau Ahirnya harus pakek Cadar, ditutupi juga kan gak kelihatan, lebih gk usah dandan." gerutu Queena.
Dia bangun berjalan menuju kamar mandinya dengan gontai, Malvin tersenyum, sebentar lagi princess nya akan menikah, meninggalkan dia dan Daddynya mengikuti sang Suami.Tidak terasa setetes air mata jatuh dari pelupuk matanya.
******
Selang beberapa menit setelah Queena selesai didandani masuklah Umi Maryam, Ning Syaqila dan Ning Fatimah.
"Assalamu'alaikum,," ucap Mereka.
"Waalaikum salam." jawab Queena beserta penata riasnya.
"Masyaallah,, ini Queena?" tanya Ning Syaqila.
"Bukan !" ketus Queena.
"Masyaallah,,," ucap Umi Maryam " cantiknya putri Umi." lanjutnya.
"Cantik sekali kamu dek" puji Ning Fatimah, dibalas senyuman singkat Queena.
Umi Maryam mendekat kemudian memeluk Queena" Akadnya akan di mulai sebentar lagi nak." beritahu Umi pada Queena.
"Kamu tunggu disini ya nak, nanti turun saat Alzam menjemput mu setelah sah jadi suami istri, biar ditemani Syaqila Umi turun dulu ya, Ayo nak." ajak Umi pada Ning Fatimah.
Umi sengaja mengajak Ning Fatimah meninggalkan kamar Queena, sepertinya mereka belum terlalu akur.
Memang akad Nikah Queena dan Gus Alzam dilaksanakan di Mansion Queena, itu adalah permintaan Queena sebelum resepsi nya dilakukan di ballroom hotel milik Tuan Fredy, Queena sengaja melakukan Akad di Mansion nya karena keamanannya lebih terjamin, jujur saja dia belum sepenuhnya percaya dengan perubahan Ning Fatimah, baginya terlalu cepat dan dia merasa kan ada yang janggal dengan sikap Ning Fatimah seolah tidak tulus.
Ning Syaqila memeluk Queena, dia begitu bahagia sebentar lagi Queena akan menjadi iparnya, jujur saja dia lebih menyukai Queena dari pada Ning Fatimah.
*********
Di bawah Akad sedang dilangsungkan, Tuan Fredy menikahkan sendiri putrinya,dia bergetar saat menikah kan, tandanya tanggung jawabnya menjaga Putrinya telah berpindah pada Gus Alzam yang berstatus sebagai suami putrinya.
"Ya,, Muhammad Alzam Al Fath Ankahtuka wazawwajtuka makhtubataka binti Alyssa Queena Angela Alal mahri Surah Ar Rahman hallan."
"Qabiltu nikahaha wa tazwijaha alal mahril madzkur wa radhiitu bihi, wallahu waliyu taufiq"
"Alhamdulillah,, " ucap semua orang yang hadir.
"'Baarakallahu likulii wahidimmingkumaa fii shaahibihi wa jama'a bainakumma fii khayrin"
Setetes air mata jatuh dari mata Gus Alzam, kemudian tersenyum, sekarang status nya sudah berubah dia sudah memiliki tanggung jawab terhadap keluarga kecilnya.
setelah berdo'a Abi Reyhan menyuruh Gus Alzam menjemput Queena ke kamarnya.
*******
Queena Memeluk Ning Syaqila bibirnya tersenyum, sekarang status nya sudah berubah, dia sudah menjadi istri orang.
'Tok tok,,," pintu diketuk dari luar, Queena melepaskan pelukannya dari Ning Syaqila.
"Assalamu'alaikum"
"Waalaikum salam" Jawab Ning Syaqila dan Quenna dengan pelan, setelah itu masuklah Gus Alzam.
Gus Alzam mendekat , Queena menunduk entah mengapa sekarang pipinya terasa panas, pasti sudah seperti tomat.
"Assalamu'alaikum zaujati,," ucap Gus Alzam setelah sampai dihadapan Queena.
Queena makin menuduk,Gus Alzam memberikan tangannya untuk Queena cium.
"Jawab dulu salam ku Humaira,,"
Dengan sedikit gugup Queena menjawab salam dari Gus Alzam "Wa,,alaikum salam" jawabnya dengan pelan.
Gus Alzam tetsenyum kemudian memegang ubun ubun Queena membacakan do'a
"الهماني اسىالك خيرهاوخيرماجبلتهاعليه واعوذبك من شرهاوشرماجبلتهاعليه"
kemudian mencium kening Queena yang sudah sah menjadi istrinya.
Gus Alzam mengambil sesuatu dari saku gamisnya.
"Humaira sesuai permintaan ku, aku ingin kamu memakai cadar dihari pernikahan kita, maukah kamu memakainya?" tanya Gus Alzam.
"kenapa harus pakai cadar sih,?" tanya balik Queena dengan merengek.
Gus Alzam tersenyum menarik hidung bangir Queena, dia begitu gemas dengan istri kecilnya ini.
"Humaira,, aku hanya tidak ingin kecantikan mu di nikmati pria lain, pasti akan banyak pria yang hadir dari teman teman kita, teman teman orang tua kita juga para relasi bisnis kita, jadi aku tidak mau mereka menatapmu dengan dengan tatapan kagum " jelas Gus Alzam.
Pipi Queena makin memerah, Gus Alzam tersenyum melihat pipi istrinya ingin sekali dia menggigit nya.
"Jadi bolehkan aku memakai kannya?" izin Gus Alzam dibalas anggukan kecil Queena.
Gus Alzam memakaikan cadar pada Queena, dia begitu terpesona dengan istrinya cantik ber kali lipat saat menggunakan cadar.
"Masyaallah,,, cantiknya istriku." puji Gus Alzam, Quenna jadi salting sendiri.
Mereka berjalan bergandengan menuruni tangga, semua orang menatap kagum pada kedua mempelai.
Tuan Fredy dan Malvin tersenyum, mereka telah menyerahkan Queena pada lelaki yang tepat, lelaki yang mampu membimbing princess nya ke jalan yang benar.
Arvin yang hadir dibuat melongo benarkah gadis yang bersama dengan sahabatnya itu adalah Queena, bocah gila yang sering membuatnya darah tinngi, awalnya dia begitu terkejut saat mendengar kabar kalau Gus Alzam akan menikah dan yang lebih terkejut saat mendengar kalau dinikahi itu di bocah gila.
Queena memeluk Tuan Fredy erat, entah mengapa tangisannya tidak bisa ia bendung, Daddy adalah pria terhebat di dunia, dia adalah cinta pertama nya, membesar kan dirinya seorang diri tanpa bantuan istri, mencintai menyayangi dirinya dengan sepenuh hati, memperlakukan dirinya bagaikan seorang putri raja.
"Hei,,, Princess nya Daddy kenapa nangis hm,," ucap Tuan Fredy berusaha tegar, walau matanya sudah memerah.
"Maafkan Queena selama ini selalu menyusahkan Daddy, dan melarang Daddy menikah lagi." ucapan Queena membuat tuan Fredy tersenyum.
"Princess tidak pernah membuat Daddy susah, Princess adalah Anugerah terindah buat Daddy, Daddy tidak menikah lagi bukan karena dilarang Kamu sayang, tapi,, memang Daddy tidak mau, bagi Daddy cukup Mommy dan princess perempuan dihidup Daddy."
Queena makin menangis mendengar ucapan Daddy nya, beralih menatapnya Malvin , langsung disambut pelukan hangat Malvin.
"Abang,, Maafkan Queena."
"Hei,, kenapa meminta maaf princess, kamu itu tidak pernah berbuat salah pada Abang." ujar Malvin.
"Hiks,,, aku tahu selama ini Abang tidak menikah karena Queena kan, abang tidak ingin membagi kasih sayang abang dengan gadis lain karena takut Queena kekurangan kasih sayang." tangis Queena.
" Udah dong nangisnya princess gak malu apa dilihatin orang." bujuk Malvin.
"Biarin,," balas Queena.
Gus Alzam tersenyum melihat interaksi Queena dengan keluarganya, dia begitu dimanja dan dijaga layaknya putri raja.
semua orang menatap haru keluarga Tuan Fredy, Abi Reyhan dan Umi Maryam menatap kagum pada sosok Tuan Fredy,menduda sembilan belas tahun dan membesarkan putrinya tanpa bantuan Babysiter.
_
_
_
TBC
. Jangan lupa tinggalkan jejak 😘😘😘😘
