NovelToon NovelToon
Terjerat Pesona Ayah Sahabatku

Terjerat Pesona Ayah Sahabatku

Status: tamat
Genre:Tamat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia
Popularitas:672k
Nilai: 4.8
Nama Author: Irma Kirana

Niat Savana memberikan kejutan untuk tunangannya, malah membuat dirinya yang dikejutkan saat mendapatkan fakta kekasihnya berselingkuh dengan wanita lain. Kecewa, patah hati, Savana melampiaskannya dengan pergi ke club malam.

Entah apa yang terjadi, keesokan harinya ia mendapati dirinya berada diatas ranjang yang sama dengan seorang pria tampan. Pria yang mampu memikatnya dengan sejuta pesona, meski berusia jauh lebih tua darinya. Lambat laun Savana jatuh cinta padanya.

Javier Sanderix namanya dan ternyata ia adalah ayah dari sahabat karibnya Elena Sanderix. Tak peduli hubungan diantara mereka, Savana bertekad akan mendapatkan Xavier dan kekonyolannya pun dimulai, perbedaan usia tak jadi masalah!

Akankah Savana berhasil menjerat si om yang sudah membuatnya terpesona? Ataukah hanya patah hati yang akan ia rasakan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irma Kirana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30. Resmi jadi kekasih

...🍁🍁🍁...

Malam itu, di apartemen Savana.

Gadis itu terlihat sedang memoles wajahnya sambil melihat ke arah cermin. Malam ini dia ada janji dengan Javier dan tentunya Savana harus terlihat cantik. Dia memberanikan diri untuk berpenampilan lebih seksi dari biasanya yang sederhana. Ia mengenakan gaun diatas paha, leher jenjang yang terbuka dan warna gaun yang kontras dengan kulit tubuhnya.

"Nah...Savana, kau sudah cantik. Cantik sekali haha." gadis itu memuji dirinya sendiri di depan cermin.

Rambutnya sengaja ia cepol untuk memperlihatkan lekuk tubuh dan leher jenjangnya. "Pasti si old man akan semakin terpesona padaku, hehe." kekeh gadis itu percaya diri.

🎶🎶

Tak lama kemudian ia mendengar suara ponselnya berdering, ada telpon masuk dari Justin. "Justin? Maafkan aku Justin..." lirih Savana yang mendiamkan telpon dari Justin. Gadis itu tidak mau memberikan harapan palsu kepada Justin, karena dia mencintai Javier.

Selama beberapa hari ini Justin gencar memberikannya perhatian, walau pria yang berstatus sebagai aktor dan model itu sedang berada di luar negeri sekalipun. Ia selalu memberikan perhatian kepada Savana, dengan mengirimkan bunga, mengirimkan pesan dan juga menghubunginya di sela-sela waktu sibuknya. Namun Savana menganggapnya teman dan tidak lebih dari itu.

Ting!

Pesan masuk ke dalam ponsel Savana, ia melihat isi pesan itu dari Javier.

...Pergi ke gedung paling atas apartemenmu....

"Huh? Pergi ke gedung paling atas? Mau apa aku kesana?"tanyanya bingung.

Kemudian ia yang sudah berdandan cantik itu, pergi keluar dari apartemennya dan mengikuti instruksi pesan dari Javier. Gadis itu pergi ke atas gedung apartemennya dengan naik lift dan saat akan sampai di atas, ia menaiki sedikit anak tangga.

Savana bingung, kenapa Javier menyuruhnya untuk ke sana. Ke tempat sepi dan gelap, lalu bukankah mereka akan pergi berkencan? Apa-apaan Javier memintanya datang kemari, Savana tak mengerti.

Akhirnya ia sampai di lantai atas gedung itu, lampu yang semula mati kini menyala bersamaan dengan kedatangannya. Savana takjub, saat mendapati dirinya juga berjalan di karpet merah.

"Om..." lirih Savana saat ia melihat siluet seorang pria yang tengah berdiri tak jauh darinya. Savana terus melangkah maju mendekati siluet pria itu dengan hati-hati.

Di setiap langkahnya, kelopak bunga mawar berjatuhan pada Savana. Hal ini seperti ada dalam drama. Savana kagum dan takjub, matanya tak berkedip. Apalagi saat sosok pahatan mahakarya Tuhan yang sempurna telah menunjukkan eksistensinya didepan sana.

Ya, pria itu kini berdiri dan berjalan ke arahnya sambil membawa bunga mawar merah pertanda cinta dan lambang dari sebuah hubungan asmara. Sungguh, keduanya sangat serasi walau perbedaan usia yang cukup jauh. Sebab baju mereka pun sama-sama berwarna merah, padahal mereka tidak janjian memakai baju senada.

Apakah ini yang namanya jodoh?

"Aku sudah menunggu untuk hari ini dan saat ini, aku bahkan tidak bisa tidur dan makan dengan tenang, sebelum aku mendapatkan jawabannya. I love you my little girl, apakah kau mau menjadi kekasihku?"

Javier memang bukan orang yang mudah berkata-kata, dia juga bukan tipe orang yang romantis. Tapi percayalah, bahwa dalam menjalin hubungan Javier tidak pernah main-main. Dia mencintai Savana, dan dia tidak pernah berniat untuk menjadikan Savana sebagai kekasihnya saja. Namun ia mau hubungan mereka menuju ke jenjang yang lebih serius. Tapi sepertinya untuk saat ini lebih baik mereka menjalani hubungan kekasih terlebih dahulu untuk sampai ke tahap itu.

Bukankah semuanya perlu waktu? Biarlah semua hubungan ini berproses terlebih dahulu.

Berdebar.

Bahagia.

Itulah yang dirasakan oleh Savana saat ini, ketika dia baru saja mendengar kalimat yang terlontar dari mulut Javier, pria yang dia cintai. Ayah dari sahabat baiknya sendiri. Sementara disisi lain, Javier tengah menunggu jawaban dari Savana dengan hati gelisah.

"Aku tidak punya jawaban lain. I said yes, and i love you my old man." jawab Savana tanpa keraguan sedikitpun di wajahnya. Gadis itu tidak dapat menahan perasaannya kepada Javier, bahwa ia memang sudah tertarik kepada pria itu sejak pertemuan pertama mereka dan tak peduli dengan perbedaan usia, maupun status Javier yang adalah ayah sahabatnya.

Senyuman manis dan indah kini mengembang di bibir Javier. Menunjukkan satu lesung pipinya. Ia menyerahkan bunga mawar itu pada Savana, Savana menerimanya.

Keduanya terlihat sama-sama bahagia karena hari ini mereka resmi menjadi pasangan kekasih. "Terimakasih, kau sudah percaya padaku. Aku janji, aku akan berusaha menjadi kekasih yang baik untukmu." ucap Javier dengan satu tangan yang membelai pipi Savana.

"Aku percaya." jawab gadis itu seraya tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"Kita resmi menjadi kekasih sekarang, so now... kita harus menjalin komunikasi dan komitmen yang baik untuk ke depannya Savana."

"Iya om."

"Om?" Javier mengurutkan kening ketika dia mendengar sebutan om dari Savana. Sudah jelas bahwa ia tidak nyaman dengan panggilan om itu. "Kita sudah jadi kekasih dan kau masih memanggilku dengan sebutan Om? Are you really?"

"Lalu aku harus memanggilmu apa?" tanya gadis itu polos.

"Bi-biasanya ada panggilan sayang kan?"

"Honey, sayang, hubby! Aku akan memanggilmu hubby saja. Bagaimana? Bagus kan? Atau kau mau panggilan yang lain?" tawar Savana dengan mata berbinar-binar.

Javier mendekat kemudian mengecup singkat bibir berwarna merah itu dengan lembut. "Hubby, bagus. Aku suka itu baby girl."

"Baby girl? Tapi aku bukan baby!"

Cup!

Entah kenapa dan tidak tahu sejak kapan, bibir Savana telah menjadi candu untuk pria itu. Dia mengecup lagi bibir Savana dan membuat gadis itu terperangah.

"Hubby...kau..."

"Kau baby girl, aku hubby, itu panggilan kita untuk sekarang. Setidaknya, saat kita berdua... kita harus romantis dan intim bukan?" Javier mendekat dan menyatukan kening mereka berdua.

Astaga, Tuhan! Aku tidak percaya bahwa aku telah tergila-gila pada sahabat putriku sendiri. Batin Javier.

Savana tersipu malu dengan sikap lembut Javier yang sebelumnya tidak pernah dia rasakan. Dia tidak percaya bahwasanya pria itu akan menjadi kekasihnya dan akan bersikap lembut seperti ini. Meski kesannya kurang romantis, tapi Savana menyukainya. Ia suka asalkan Javier yang melakukannya.

Bahkan ciuman barusan yang singkat itu pun masih terasa panas.

Tidak mau membiarkan Savana kelaparan, akhirnya Javier pun meminta Savana untuk makan malam bersama. Di atas gedung itu sudah disediakan makan malam yang romantis, bahkan ada pemain biola juga yang sudah disiapkan oleh Leo sebelumnya.

Mereka berdua memainkan biola dengan lagu romantis. Sementara pasangan yang baru saja jadian itu, asyik makan di meja mereka.

"Kau suka makanannya?"

"Iya om...ah maksudku hubby. Ini semua makanan kesukaanku, darimana hubby tau?"

"Elena, aku bertanya padanya." jawab Javier.

Menyinggung nama Elena, tiba-tiba saja dan menghentikan aktivitas makannya. "Why baby?" tanya Javier heran.

"Soal Elena, bagaimana jika dia tahu hubungan kita?" gelisah Savana.

"Biarkan saja."

"Tapi, apa dia tidak akan marah hubby?" tanya Savana.

"No, bukankah dia menyukaimu baby? Dia dekat denganmu, jadi tidak akan sulit baginya untuk menerimamu sebagai kekasihku dan calon ibu sambungnya." kata Javier santai.

"I-ibu sambung?" Savana gugup dan terkejut. Ibu sambung? Dia bahkan bingung tentang hubungannya dan Elena nanti.

"Ya, kau pikir aku hanya akan menjadikanmu kekasih saja? Aku serius, aku ingin menikahimu. Tapi kau ingin semuanya berproses terlebih dahulu. Jadi jangan pikirkan apapun itu ke depannya dan kita jalani dulu saja hubungan ini." jelas Javier yang akhirnya membuat Savana Jadi bungkam. Antara senang bahwa Javier tidak main-main kepadanya dan gelisah karena Elena yang ternyata memiliki niat untuk mempersatukan kembali Javier dan Elisa.

Tapi Savana tidak membicarakan soal niat Elena pada Javier. Ia memilih diam. Jujur, Savana tidak masalah bila hubungan ini terbongkar. Akan tetapi, bagaimana perasaan Elena nantinya.

Usai makan malam, Javier mengajak Savana nonton film di apartemen kekasihnya itu. Mereka menikmati momen berdua semalaman, namun melainkan nonton film berdua sampai ketiduran.

****

Keesokan harinya, pagi itu.

Di sebuah cafe dipinggiran kota, Elisa terlihat sedang duduk berdua bersama seorang pria. Pria itu menyerahkan amplop berwarna coklat pada Elisa.

"Ini hasilnya."

Elisa tidak bicara apa-apa dan langsung membuka isi amplop tersebut. Matanya terbelalak, bibirnya meninggikan senyuman tipis yang hampir tak terlihat. "FUCKK! Bocah ingusan itu dan Javier ternyata...KURANG AJAR!"

...****...

1
Nivia Olive
Alur di luar negeri tapi makan nasi, hehehehe
Tita Avrillian Wulandari
Buruk
Tita Avrillian Wulandari
Kecewa
Erlina Ibrik
Javier menyebalkan !😤
Erlina Ibrik
Savanah terlalu polos ,mudah luluh😶
Erlina Ibrik
Luar biasa
Fajar Ayu Kurniawati
.
nuraeinieni
ceritanya bagus
Siti Nur Janah
apa itu ayahnya
Siti Nur Janah
Alhamdulillah. apa yg mendonorkan mata itu neneknya sendiri Karena udah sakit sakitan
Siti Nur Janah
Savana buta
Siti Nur Janah
tuh kan bener cuma bohong
Siti Nur Janah
ya maklum karena reunian dgn mantan jd lupa janji
Siti Nur Janah
wah mantan kembali
Siti Nur Janah
ooh apa itu elena? oo kamu ketahuan , ciuman lagi
Siti Nur Janah
bilang bos kalo memang ada rasa sebelum terlambat
Siti Nur Janah
kapok. kalau anakmu tau pasti akan marah padamu javier
Siti Nur Janah
kau mau bunuh bpkmu?
Tinik Kristi
Buruk
RossyNara
hey ada yang terbakar tapi bukan wajan eh ternyata hati om duda yang terbakar,,,,, sookor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!