Siang itu teringat jelas dalam benakku, dia sangat mempesona di mataku. pemuda itu sangat menarik selain tampan dia
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ana Al Qassam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hari pertama bekerja
Pagi ini dapur nampak harum dan hidup. Nyonya izdi sedang memasak, dia nampak cantik dengan balutan gaun nuansa hijau. Wajahnya yang natural tanpa make up yang tebal membuat wajahnya sangat cantik dan bersih. Izdi dari kejauhan menatapi istrinya dengan senyuman mengembang.
" Maaf den ... Nyonya mau memasak sendiri," ucap bibi
" Tidak apa- apa bi, biarkan saja," jawab wardah.
Izdipu melangkah memasuki dapur. Dia sengaja memeluk istrinya dari belakang. Wardah yang kaget berteriak. Namun izdi malah menciumnya dari arah samping.
" Jangan berteriak ada bibi!" seru Wardah.
" Mas jangan begini biar cepat selesai, mas baru saja masuk jadi jangan melewatkan keterlambatan atau apapun. Tunggulah di meja makan mas, aku siapkan bekal makan siang untuk mas dan teman- teman sebagai ucapan terima kasihku pada mereka yang belum kukenal," ucap Wardah.
" Cantiknya istri mas, sholehah pula. Perbuatan baik apa yang dilakukan izdi sehingga mendapatkan istri seperti dia," ujar Izdi sedikit merayu.
" Karena mas taat pada umi, sudah ya jangan pakai kalimat gombal lagi sudah siang. Selamat makan tuan izdi. Permisi!"
" Sayang makanlah di sini!" serunya sambil menepuk kursi di sampingnya. Wardah hanya menggeleng dia memasukkan semua keperluan izdi ke mobil termasuk perlengkapan kerjanya. Wardah jika di lihat seperti seseorang yang sudah siap untuk menikah. Tetapi jika dilihat dari usianya masih sangatlah belia. Izdi merasa sangat bahagia akhir- akhir ini.
" Sayang mas berangkat dulu, jika selama mas pergi kerja wardah bosan bisa kasih masukan sama mas jika mau melakukan sesuatu."
"siap mas ... Hati- hati di jalan berdoa dalam keadaan apapun," wardah mencium telapak tangan iz dengan takdzim dan izdi membalas dengan kecupan kening.
" Baiklah sayang sampai nanti Assalamualaikum,"
Izdipun melajukan kendaraannya menuju rumah sakit. Wardah hanya memandangi suaminya dari kejauhan. Diapun kembali beraktifitas melanjutkan karyanya.
" Waalaikumsalam."
Di rumah sakit..
Keramaian jadi seantero rumah sakit izdi yang baru datang merasa heran. Dengan menoleh ke kanan kiri dia mencoba mengamati.
Satu.
Dua.
Tiga.
Izdi melihat fatimah sedang menjadi trending diantara teman-teman. Aku yang melewati mereka begitu saja, tiba-tiba fatimah menarik tanganku.
" Tidakkah kamu ingin mengucapkan selamat padaku mas Iz?" tanya fatimah dengan tersenyum sangat cantik. Izdi hanya menghela nafas panjang.
" Selamat untuk apa dr. Fatimah?" tanya izdi dengan menatap enggan terhadap mantan kekasihnya. Semua teman- teman bersorak ria ketika izdi bersuara.
" Teman- teman jelaskan dong sama mas izdi!" seru fatimah. Akhirnya salah satu dari mereka menjawab pertanyaan izdi.
" Dia naik jabatan jadi wakil direktur iz, keren kan iz tidak butuh waktu lama!" seru dr. Zahra, izdi tersenyum.
" Alhamdulilah selamat dr. Fatimah cita-citanya sudah tercapai. Permisi saya mau ke ruang devisi anak," ucap izdi membuat semua orang di tempat itu tercengang melihat sikap izdi. Izdi berlalu bagitu saja tanpa mengucapkan apa-apa. Dia yang biasanya romantis meskipun tanpa menyentuh fatimah tetaplah menjadi pemuda favorite. Romantis tetapi terjaga. Kedataran sikap iz pagi ini membuat teman-teman fatimah bertanya-tanya.
"Fatimah .... Why with iz?" tanya salah satu dari mereka
" Kena syndrom malam pertama dengan adikku. Pasti adikku begitu menarik di mata izdi. Aku hanyalah masa lalunya, bertahun- tahun bukanlah apa-apa bagi pemuda itu. Habis manis sepah dibuang," ucap fatimah yang begitu pedas. Izdi yang belum jauh masih bisa mendengar dengan jelas. Izdi hanya menggelengkan kepala tanpa menjawab apapun. 2 kata yang dia ucapkan tanpa berbalik
" Tidak dewasa !"
.
.
.
.
"Katakanlah hal baik tentang izdi, pemuda itu begitu menghormatimu fatimah. Jika dia mau pasti kata-katamu tadi dia klarifikasi," ucap dr. Rahman hakim sambil berlalu begitu saja.
" Fatimah ... Apa yang terjadi?" tanya zahra
" Lupakan ! Aku akan ke ruangan sekarang." jawab fatimah. Semua teman-temannya dibuat bingung dengan ucapan dr. Rahman pemuda baik dan jujur seantero rumah sakit.
" dr. Rahman pasti tahu sesuatu diantara mereka," ucap teman - teman fatimah. Namun fatimah tak menggubrisnya dan pergi ke ruangannya.
Rumah sakit yang tadinya adem ayem menjadi tidak kondusif semenjak cuti dr. Izdi selesai dan tugas fatimah selesai.
melelehhh akunya
terhuraaaa
gampang banget Gus iz bilang iloveyou