NovelToon NovelToon
Gadis Kesayangan Tuan Agra

Gadis Kesayangan Tuan Agra

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:620.4k
Nilai: 4.8
Nama Author: Nurmay

Bagaimana rasanya di tinggalkan untuk selamanya di hari pernikahan. Hari yang harusnya membuat bahagia, namun itu membuat luka.

Dan gadis cantik itu pun harus menerima cacian dan makian, juga di cap sebagai gadis pembawa sial.

Lalu tiba-tiba, ada seorang laki-laki yang bersedia menikahinya agar membuang kesialan itu. Laki-laki yang tidak dia kenal sama sekali, tiba-tiba menjadi suaminya.

Siapakah Laki-laki itu? Dan bagaimanakah kehidupan rumah tangga mereka? Apakah cinta akan tumbuh di hati mereka?

Simak yuk, hanya di Novel ini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurmay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengelabui yang Menggemaskan

Kiran sudah rapi dan sudah siap untuk berangkat, tapi dia merasa tidak enak kalau untuk membangunkan Agra yang terlihat sangat lelah. Dan jika dia tidak berpamitan ia juga takut Agra marah.

Dengan terpaksa Kiran pun membangunkan Agra yang masih memeluk gulingnya. Menepuk lengan Agra dengan pelan tapi tidak ada gerakan ataupun sahutan dari Agra.

Kiran semakin memberanikan dirinya, duduk di samping Agra dan menepuk pipi Agra dengan lembut. ''Mas, Mas benar tidak kekantor?''

''Emmm…''

''Mas tidak mandi?''

''Emmm…''

Kiran mendengus kesal karena Agra hanya menjawabnya dengan gumamannya saja.

''Kalau begitu aku pamit ya, aku juga sudah meminta kak Mala untuk memasak sarapan untuk Mas.'' Tidak, Agra tidak menyahut.

''Mas?'' Kiran menepuk lengan Agra lagi tapi tetap saja pria itu masih setia dibawah selimut tebalnya.

Kiran tersenyum, diapun mengeluarkan ponselnya dan berselancar pada aplikasi musik, yang kemudian mematikannya kembali, lalu menempelkan Ponselnya ke telinganya sambil matanya melirik ke arah Agra yang masih terlelap.

''Halo, sang Robby?'' seru Kiran dengan sengaja mengeraskan suaranya dan ternyata membuat pergerakan pada Agra yang mengerjap sebentar.

''Benarkah? Sang Robby akan menjemput ku?" serunya lagi masih dengan suara yang sengaja ia keraskan.

Seketika Agra membuka matanya, telinganya terasa sakit didalam mimpinya dan ternyata saat ia terbangun, dia melihat Kiran yang sedang bertelpon ria dengan seseorang yang Kiran menyebutkan nama seorang pria yang sangat membuatnya muak.

"Boleh, sang Robby. Aku akan mengirimkan alamatnya." Kiran masih melirik Agra yang sudah membuka matanya dan diapun semakin mengeraskan suaranya.

Mendengar itu, Agra seketika bangun dari tidurnya dan duduk dengan wajah bantalnya. Raut wajahnya yang kesal membuat Kiran diam-diam tertawa.

"Apa-apaan kamu! buat apa meminta dia untuk menjemput mu, hah!" Agra merebut ponsel Kiran dan segera menghapus nama Robby pada kontak ponsel Kiran, bahkan bukan saja di hapus, Agra pun menekan kata blokir pada pilihan disana.

Kiran tidak bisa lagi menahan tawanya, wajahnya sudah memerah, air mata pun sudah lolos dari ujung matanya. Melihat wajah panik bercampur kesal Agra benar-benar membuat dia hampir pingsan karena masih menahan tawanya itu.

Agra melirik Kiran yang hanya diam, lalu beralih lagi ke ponsel Kiran yang masih ia periksa, tapi tunggu! Agra kembali menatap Kiran, tepat pada matanya yang sudah mengeluarkan air mata diujung matanya.

Agra melemparkan gawai Kiran ke belakang, mendekatkan wajahnya ke wajah Kiran, karena ingin melihat jelas yang ia lihat benar air mata atau hanya keringat.

"Sayang, kamu menangis? apa aku terlalu keras bicara padamu hmm?" Agra menangkup wajah Kiran yang semakin memerah dan air matanya pun semakin deras keluarnya.

"Kiran, maafkan Mas ya, sungguh, Mas hanya spontan, Mas tidak sengaja."

Bukan mendengar isakan tangis, Agra malah mendengar Kiran yang tertawa cekikikan dengan alisnya yang mengerut.

"Mas?" Kiran menahan tawanya yang memaksa untuk dilepaskan.

Agra masih belum mengerti kenapa Kiran malah tertawa, karena yang ia tahu istrinya itu tengah menangis karena ia bentak.

"Aku hanya pura-pura, sang Robby tidak menelepon ku, dan memang tidak pernah menghubungi ku," ucap Kiran di sela-sela tawanya.

"Maksud mu?"

Kiran menyeka air matanya dengan jari telunjuknya lalu berkata lagi,

"Habis! Mas susah sekali dibangunkan nya, aku mau berangkat sendiri takut Mas salah paham lalu marah padaku.'' Kini wajah Agra seperti orang bodoh, dia tidak menyangka kalau Kiran berhasil mengelabuinya. Ya dari ribuan orang yang berniat untuk menipunya hanya Kiran yang berhasil.

Agra tertawa kecil, yang lebih tepatnya ia mentertawakan dirinya sendiri. Tapi dia juga merasa gemas dengan Kiran setelah mendengar alasan kenapa mengelabuinya.

"Baik, baik. Mas yang salah, Kalau begitu berikan mas lima menit, aah… tidak, sepuluh menit ya! untuk mandi."

"Tidak bisa Mas, aku sudah sangat terlambat. Kalau begitu aku berangkat sendiri ya."

"No! baiklah Mas hanya perlu mencuci wajah setelah itu biar mas yang antar," keukeuh Agra.

*

*

*

Di dalam perjalanan, berulang kali Agra menguap karena benar-benar masih merasa ngantuk, tapi demi istri kesayangannya itu, dia sama sekali tidak merasa keberatan.

Seperti biasa, Agra mengantarkan Kiran sampai didepan gedung universitas langsung. Kiran keluar dari mobil lalu di susul dengan Agra yang juga ikut keluar.

Agra menghampiri Kiran yang memasang wajah manisnya, mengusap kepala Kiran dan melirik sekilas ke arah para mahasiswa yang sedang berkumpul dan melihat kearah mereka berdua.

"Sayang."

"Iya?"

"Teman kuliah mu, semuanya norak!" Kiran menoleh kearah Agra melirik dan tertawa kecil karena ucapan Agra, lalu memukul dadanya ringan.

"Mas, kamu, ahh..."

Entah kenapa orang-orang penghuni kampus selalu menunggu pemandangan indah pagi mereka, sesuatu yang mereka maksud pemandangan indah itu tak lain adalah wajah juga penampilan Agra yang tampan dan rapih nan berkarisma.

Tapi kali ini mereka semakin terkesima karena melihat penampilan Agra yang sangat berbeda dari biasanya, yaitu dengan kaus yang ketat pada lengan yang berototnya, juga celana Chino pendek sehingga menampilkan betis berbulu Agra yang terlihat seksi.

Raut wajah menggambarkan baru saja bangun tidur itu tidak membuat dia terlihat buruk, melainkan semakin membuat hati para kaum hawa meleleh dibuatnya.

"Astaga! hari ini penampilannya sangat berbeda!"

"Iya kau benar, wajahnya juga seperti baru bangun tidur."

"Tunggu!?"

"Bangun tidur? apa mereka sudah tinggal satu rumah?itu berarti Kiran yang kita kenal bukan wanita-"

Gosip itu seperti wabah, sangat cepat menyebar, yang berbeda penyampaian juga berbeda pula tanggapannya. Kiran berjalan di koridor yang memang sudah banyak mahasiswa yang sekedar duduk-duduk disana.

Sepanjang langkahnya, Kiran mendengar desisan semua orang yang mengarah kepadanya, dan begitu ia melirik ke arah mereka yang tengah berbisik pada teman-teman lainnya, Kiran sudah menebak kalau mereka tengah membicarakannya, tapi Kiran tidak peduli ia tetap melangkah dengan percaya dirinya menuju kelasnya.

Karena bagi Kiran, semua orang akan bergunjing karena melihat dan mendengar secara sepihak, dan sekeras apapun kita untuk berkelakuan baik, tetap! orang yang membenci kita akan tetap menjadi pembenci. Kita tidak bisa memaksa semua orang untuk menyukai kita, bukan?.

Lisa yang baru saja datang dan berjalan melalui jalan yang Kiran tadi lalui, telinganya melebar dengan sendirinya. Ia seperti mendengar nama sahabatnya tengah menjadi bahan ghibahan pagi ini. "Ada apa ini?" batin Lisa yang masih berjalan dengan lamban karena sengaja ia ingin mendengar dengan jelas.

"Shin! kemarilah!" Lisa melambaikan tangannya pada seorang mahasiswi.

"Mereka sedang membicarakan apa? sepertinya seru sekali?" tanya Lisa penasaran.

"Emmm… itu Lis."

"Apa?"

"Mereka sedang membicarakan Kiran yang ternyata sudah satu rumah dengan seorang pria," jelas wanita bernam Shiny.

"Hah?" wanita itu mengangguk sebagai tanda jawabannya lagi.

"Ya pasti satu rumah lah, mereka kan sudah menikah!" Lisa berlalu setelah mengetahui apa yang membuat seisi kampus berdengung seperti kumbang di obong itu.

1
Ila Lee
buat anak lh apa lgi
Ila Lee
cepar2 Arga buat cicik untuk kakek kembar Thor biar ramai
Sabaku No Gaara
Luar biasa
Ila Lee
malang ya nasib Lisa jgn marah dulu mungkin jodoh kamu Lisa🤣🤣🤣🤣
Ila Lee
bagus mala jgn takut Olivia bukan nyonya kamu kamu harus jaga nyonya besar Kiran
Ila Lee
jahat ya Reza sakit mental
Ila Lee
Arga kh yg bunuh Reza jgn Thor kasian kiran
Ila Lee
bapak tak betul jgi anak perangai ekot bapak gila2 harta
Ila Lee
mulut MCM mulut puaka om si Arga ini
Ila Lee
ya Thor ayah Arga dan ayah Olivia kn adik beradik kandung mana boleh nikan
Ila Lee
bagus Arga kasian Kiran dikira wanita simpanan kamu ternyata isteri tuan Arga ya mampus mereka yg sering meburuk2 Kiran
Ila Lee
sepupu tak punya sopan santun ketuk pintu dulu lh kn bilik tidur privasi
Ila Lee
akhirnya belah duren semangat thir
Ila Lee
siapa org itu ya pemasaran apa Arga yg penyebab kemati Reza
Ila Lee
hahaha Thor sakit perut aku lucu masa tersepit burungnya Arga🤣🤣🤣🤣
Ila Lee
sama Thor aku dari Malaysia tak faham gigi taring mungkin
Nazriah Selamat: Gigi taring yg bertindih.... Ada org sebut gigi sentil
total 1 replies
Ila Lee
alhamdulillah akhirnya Arga ckp juga mencintai kiran
Ila Lee
kiran org degil juga
Ila Lee
nampak PON tak apa kn sudah sah suami isteri
Ila Lee
Kiran ckp lh dia suamiku kak edo
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!