NovelToon NovelToon
Cinta Si Duda Kaya

Cinta Si Duda Kaya

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ariania

beberapa kali menjalin asmara namun tak semua tak sesuai harapan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ariania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

keluarga baru

Acara pernikahan sudah selesai, Nathan ikut membantu membereskan semua perabotan yang di harus di kembalikan kepada ketua RT, karena barang tersebut merupakan barang milik warga yang akan di gunakan jika ada acara-acara seperti pernikahan, khitanan maupun acara lainnya.

Bukan hanya Nathan, Kevin dan Arya pun ikut membantu.

Sementara para wanita memasak untuk makan para pekerja yang sedang bergotong royong membereskan barang.

Semua dekorasi sudah di turunkan dan tenda pun sudah di bongkar oleh yang lainnya.

Setelah semua selesai dan kembali pada posisi masing-masing, para pekerja pun beristirahat dan makan bersama. Kekeluargaan di antara para warga sangat terasa dan itu membuat Nathan sangat senang dan bersyukur bisa berada di antara mereka, meski termasuk orang asing namun warga tak mempermasalahkan dan menerima Nathan dan Kevin sebagai warganya, memperlakukan mereka dengan baik, tak hanya kepada Nathan dan Kevin namun juga terhadap keluarga Nathan.

Para anak-anak yang bermain di halaman, mengakrabkan diri mereka masing-maisng, meski sedikit kendala dalam berbahasa namun tak menjadi halangan bagi mereka untuk berkomunikasi.

Nenek yang melihat keakraban para anak-anak dan warga terhadap Nathan dan Kevin turut merasakan kebahagiaan.

Riani menghampiri nenek yang sedang memperhatikan anak-anak, membawa secangkir teh dan meletakkan nya di meja.

" nek ini teh nya "

" iya, terimakasih nak " . Riani duduk di sebelah nenek yang memperhatikan anak-anak.

Para keluarga pun berkumpul dan berbincang kembali.

Banyak yang mereka bicarakan.

" terimakasih sudah datang ke acara pernikahan anak saya " ujar ibu

" sudah seharusnya kami datang Bu, anak ibu juga anak kami " jawab sang paman

" saya senang mendengarnya, tapi maaf ya keadaan rumahnya seperti ini "

" tidak apa-apa Bu namanya juga lagi ada acara jadi wajar saja " tambah Aunty

" belum pernah saya melihat Nathan tertawa selepas itu, saya merasa bersyukur bisa melihat nya " sembari memperhatikan Nathan.

" maksud ibu "

" di usianya yang sangat muda dia harus melakukan kewajibannya sebagai pewaris, tidak seperti remaja lainnya dia harus menggantikan posisi ayahnya dan bertanggung jawab untuk hal itu "

" maaf Bu, saya kurang paham apa yang ibu bicarakan "

" Bu, saya titipkan Nathan sama ibu, saya berharap ibu menyayangi Nathan sebagai anak ibu "

" Nathan sudah menjadi bagian dari keluarga kami, tidak mungkin jika kami tidak menganggap dia sebagai anak kami, ibu tidak perlu khawatir "

" terimakasih Bu, mendengar hal itu saya merasa lega "

Pembicaraan yang serius ditengah keceriaan para anggota keluarga lainnya, meski begitu nenek merasa sangat bersyukur jika cucunya kesayangan nya mendapatkan keluarga yang menerima dia dan anaknya.

Sudah satu Minggu nenek dan keluarga berada di kampung Riani, mereka pun berpamitan akan kembali ke Jerman karena sang paman tidak boleh terlalu lama meninggalkan perusahaan nya disana, banyak yang harus di kerjakan.

Keluarga Rini pun ikut mengantar nenek ke bandara.

Nenek dan keluarga pun menuju Jerman.

Sementara keluarga Riani singgah di rumah Nathan untuk beristirahat beberapa hari, melihat rumah yang besar ibu dan bapak terpana melihat nya, begitu pun dengan Satya yang merasa senang melihat nya.

" ibu sama bapak istirahat dulu " mengantar ibu dan bapak ke kamar depan.

" iya, terimakasih "

" Kevin ke atas dulu ya dad, yuk Ar " ajak Kevin ke Arya

" Satya sama mamah yuk, kamar kamu ada di atas, sampingan sama aa "

" Satya mau sama nenek aja dulu mah, boleh kan "

" boleh " . Satya pun ke kamar ibu dan bapak.

Saat jam makan malam, Riani sudah mempersiapkan nya, para anggota berkumpul di meja makan dan mulai makan malam.

Selesai makan malam, mereka berbincang-bincang di rumah tengah, sementara anak-anak berada di kamar mereka.

" rumahnya besar sekali nak " ujar ibu

" Alhamdulillah Bu, ibu sama bapak bisa tinggal disini kita tinggal bersama "

" terimakasih tawarannya, tapi maaf bapak tidak bisa, bapak harus kerja dan tidak bisa ninggalin rumah di kampung "

" bapak masih kerja, saran saya bapak di rumah saja tidak perlu bekerja, biar saya yang bekerja "

" bapak tidak mau merepotkan kalian nak, selama bapak masih sehat bapak tidak mau merepotkan kalian "

" iya sudah jika itu keinginan bapak "

" maaf ya nak Nathan "

" ibu tidak perlu minta maaf, saya hanya menyarankan saja, justru saya yang seharusnya minta maaf tidak sepantasnya saya bicara seperti itu "

" tidak perlu di bahas lagi, nanti kalau bapak mau berhenti bekerja bapak kan bilang sama kalian "

" iya pak "

" iya sudah, ini sudah malam bapak mau istirahat dulu "

" iya pak Bu, selamat beristirahat " . Bapak dan ibu pun menuju kamar.

Riani pun menuju kamar biasa dia tempati namun tangannya di tahan oleh Nathan.

" kamu mau kemana "

" ke kamar "

" kamar kamu bukan disana lagi "

" tapi kan barang-barang nya masih disana "

" besok di beresin, mulai sekarang kamar kamu di sana " menunjuk ke arah kamar Nathan, Riani pun hanya tersenyum dan mengikuti Nathan yang masuk ke kamar.

Nathan memeluk Riani, merasa bahagia dengan apa yang dia dapatkan, seorang istri yang dia cintai, tak sia-sia menunggu lama untuk menikahi Riani.

Sama halnya dengan Nathan, Riani juga merasa bahagia bisa menjadi istri Nathan, dan berharap akan selalu bahagia bersama orang yang dia cintai. Meski masih tidak percaya jika dirinya telah menjadi istri dari laki-laki yang dia cintai, meski sempat ragu dengan hati nya namun keraguan itu hilang dengan terbalas nya perasaan Riani terhadap Nathan, begitupun sebaliknya.

Di atas ranjang mereka berpelukan dan sesekali bercanda, dengan tatapan penuh cinta mereka pun " bermain " . Tak terlewatkan sedikit pun oleh keduanya, larut dalam kehangatan dan kebahagiaan berdua, bercumbu dan memadu kasih.

Riani bangun di pagi hari, berada di dapur untuk menyiapkan sarapan di bantu ibu Riani pun membuat sarapan.

Sarapan sudah siap, anak-anak pun di panggil dan mereka menghampiri dan menuju meja makan.

Nathan yang sudah mulai bekerja pun berangkat setelah selesai sarapan, berpamitan kepada bapak dan ibu dan meminta doa agar selalu di lancarkan segala usahanya.

Bapak merasa jenuh berada di rumah yang besar, karena bapa terbiasa di kampung jika tidak bekerja beliau pergi ke kebun. Yang di lakukan bapak duduk dan menonton televisi begitu pun dengan ibu, Arya yang mulai bekerja pun pamit untuk bekerja dengan di antar oleh Kevin yang kebetulan dia belum berangkat ke Jepang karena masih ambil cuti dan belajar online.

" Satya mau tinggal sama mamah disini ya "

" mau mah, tapi Satya di kampung dulu sama nenek dan kakek samapi kelas 6 nanti gimana "

" kalo itu mau kamu ya mamah gak apa-apa, nanti SMP nya kamu disini sama mamah dan Dady "

" mah, Satya manggilnya Dady "

" iya, kan aa juga manggil nya Dady "

Satya hanya tersenyum.

" oh iya , bapak sama ibu juga gak bisa lama-lama kan Satya harus sekolah, lusa kita pulang yah "

" lusa, iya sudah nanti aku bilang ke Koko ".

Riani dan kedua orang tuanya pun berbincang banyak perihal dirinya dan Nathan.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!