NovelToon NovelToon
Terikat Syarat Jailangkung

Terikat Syarat Jailangkung

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Cinta Beda Dunia / Mata Batin / Kumpulan Cerita Horror / hantu / Roh Supernatural
Popularitas:39.3k
Nilai: 5
Nama Author: Arias Binerkah

Fatima seorang gadis yang sering main jailangkung. Suatu saat yang datang di permainan jailangkung nya adalah roh Dewantara mahasiswa di kampusnya yang hilang saat naik gunung, sudah hampir satu tahun lalu dan tidak ditemukan jasadnya. Ada perkiraan jasad Dewantara dimakan binatang buas, namun juga ada yang mengira Dewantara tersesat di kerajaan jin.

Roh Dewantara terus meneror Fatima namun perjalanan waktu dua makluk beda alam itu justru saling menaruh rasa kasih dan lama kelamaan rasa cinta.

Berkat rasa cintanya pula Fatima pergi ke gunung yang berada di luar jawa itu untuk memenuhi permintaan roh Dewantara . Di sebersit hati Fatima ada harapan jasad Dewantara ditemukan bahkan ada harapan lebih dari pada itu.

Fatima :
“Hmmm ada yang bilang jika tersesat di kerajaan jin bisa kembali pulang roh dan raganya...”

Benarkah yang masuk di jailangkung roh Dewantara? Dan apa yang sebenarnya telah terjadi pada Dewantara, satu tahun lalu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arias Binerkah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 31.

Fatima mengurai pelukannya, dan segera bangkit berdiri lalu melangkah menuju ke tempat pesawat telepon yang berada di atas meja nakas.

“Hallo.” Ucap Fatima setelah mengangkat ganggang telepon.

“Selamat malam Nona, makan malam di ruang makan di lantai yang sama dengan lantai kamar Nona.” Suara seorang laki laki di balik ganggang telepon yang Fatima pegang.

“Selamat malam, maaf jika saya tidak makan apa boleh?” ucap Fatima dengan jujur, sebab dia merasa sangat enggan untuk keluar dari kamar.

“Boleh saja Nona, jika mau makan malam di antar ke kamar juga bisa. Kami akan mengantar makan malam ke kamar tamu pada tamu yang menghendaki makan malam di kamar saja.” Suara laki laki di balik ganggang telepon itu dengan santun.

“Ooo boleh diantar saja ya.. maaf daan terimakasih. “ ucap Fatima.

“Baik Nona, tunggu.” Suara di balik ganggang telepon itu. Lalu sambungan telepon pun sudah berakhir. Di saat Fatima membalikkan tubuhnya untuk melihat ke tempat tidur. Dia sudah tidak lagi melihat sosok Dewa. Ada rasa kecewa di hati Fatima.

Dengan lesu dia melangkah menuju ke tempat tidur dan duduk lagi di tepi tempat tidur, berharap sosok itu kembali lagi muncul, akan tetapi hingga terdengar suara pintu kamar diketuk ketuk tanda pelayan hotel sudah datang menghantar makan malam. Sosok Dewa tidak lagi muncul.

“Makanlah dan setelah itu beristirahatlah, besok kamu akan melakukan perjalanan lagi, agar kamu tidak sakit.....” suara bariton itu terdengar di telinga Fatima begitu lembut dan penuh perhatian....

Waktu pun terus berlalu hingga malam telah larut Dewa tidak lagi menampakkan sosoknya pada Fatima. Akhirnya Fatima pun memejamkan matanya, dan tertidur nyenyak.

Keesokan paginya. Fatima kini ikut sarapan di ruang makan, sebab Syahrul dan Pungki menghampiri dirinya. Syahrul dan Pungki khawatir Fatima sakit sebab malam hari tidak ikut makan malam di ruang makan.

“Kalian bertiga bisa jalan jalan di kota ini sementara aku dan Han ada meeting.” Ucap Pak Hasto setelah dia selesai makan pagi.

“Baik Pak.” Jawab Pungki bersemangat.

“Tapi ingat jangan jauh jauh, jam dua belas siang kita berangkat ke lokasi.” Ucap Pak Hasto sambil menatap Pungki, lalu Fatima dan Syahrul.

“Baik Pak.” Jawab mereka bertiga secara bersamaan. Fatima akhirnya ikut juga jalan jalan di kota kecil itu karena bujukan dari Pungki yang mengatakan sayang jika ada kesempatan dilewatkan. Karena mobil hotel pun sudah siap mengantar mereka bertiga jalan jalan. Seperti kemarin, Pungki duduk di jok depan di samping Pak Sopir.

“Orang kaya itu ternyata memang sangat menghargai waktu ya Mas, Pak Hasto tetap bekerja di sini.” gumam lirih Fatima pada Syahrul yang duduk di sampingnya, karena melihat Pak Hasto dalam perjalanan jauh pun tetap masih bekerja.

“Iya Fat, menghargai waktu, kesempatan dan peluang.. Aku juga tidak mengira Pak Hasto masih bisa meeting di sini. Kolega nya banyak Fat dia meeting dengan relasi yang tinggal di Bali, dan relasinya di Bali katanya mengajak temannya yang tinggal di kota ini di acara meeting nanti. Ada kemungkinan Pak Hasto akan mengembangkan usaha di sini.” Ucap Syahrul yang kemarin malam berbincang bincang dengan Pak Hasto.

“Istilahnya memperluas jaringan Mas..” saut Pungki sambil pandangan matanya melihat ke arah luar mobil.

“Hebat.” Gumam Fatima dan sebersit hatinya semakin teriris bila mengingat orang tuanya yang hanya petani. Semakin Fatima menenggelamkan mimpi nya untuk mencintai Dewa seutuhnya.

“Masih terus bisa berteman saja bersyukur.” Gumam Fatima di dalam hati dan berusaha agar tidak lagi menetes air matanya.

Mobil terus berjalan mengantar tiga tamu hotel keliling kota kecil itu. Mereka bertiga pun berfoto foto ria untuk kenang kenangan.

Detik berganti detik, menit berganti menit, jam berganti jam. Hingga siang hari pun tiba. Mobil pun kembali ke hotel, mereka bertiga minta pak sopir mengantar lebih awal agar Pak Hasto tidak menunggu mereka. Saat sampai di hotel, mereka bertiga diberi tahu oleh resepsionis agar segera bersiap untuk perjalanannya ke danau yang dituju. Di saat mereka melangkah dari tempat resepsionis, tampak Pak Hasto sudah berjalan ke arah mereka, dengan penampilan yang sudah berbeda dengan penampilannya tadi pagi. Kini Pak Hasto sudah memakai baju casual, sepatu yang dikenakan pun sudah sepatu sneaker tidak lupa kaca mata hitam menghiasi wajahnya. Tas yang dibawa pun tas ransel. Hmmm benar benar terlihat lebih muda dari usianya, maka Angela pun semangat untuk menggodanya.

“Ooo syukur kalian sudah datang, cepat siap siap aku tunggu di lobby hotel. Bawa barang secukupnya saja, kamar kalian masih kami sewa, kita tidak usah cek out.” Ucap Pak Hasto pada mereka bertiga.

“Mas Han di mana Pak?” tanya Pungki yang tidak melihat sosok Han yang tadi pagi selalu mendampingi Pak Hasto.

“Hmm dia tidak ikut.” Jawab Pak Hasto lalu dia melangkah menuju ke lobby hotel. Sementara tiga pemuda berjalan menuju ke kamar mereka.

Beberapa menit kemudian tiga pemuda itu sudah kembali datang dan siap berangkat ke danau yang dituju. Hananta pun juga melangkah menuju ke lobby hotel.

“Ooo kalian sudah siap, ayo kita sekarang berangkat ,makan siang di dalam perjalanan saja, agar kita tidak terlambat waktu di danau nanti.” Ucap Pak Hasto sambil bangkit berdiri.

“Selamat jalan Pak, saya tunggu di sini dan saya melanjutkan pekerjaan. “ ucap Hananta sambil mengulurkan tangannya pada Pak Hasto.

“Iya kamu tindak lanjuti hasil meeting tadi, Pak Ridwan sangat berminat kerja sama dengan kita.” Ucap Pak Hasto sambil menerima jabat tangan dari Hananta. Pak Hasto pun segera melangkah menuju ke mobil yang sudah menunggu, ketiga pemuda itu pun mengikuti dari belakang.

Hananta menatap punggung empat orang itu sambil tersenyum miring...

“Hmmm orang orang gila, melakukan perjalanan yang tidak masuk akal dan sia sia. Ha... ha... Ha.. ha...” ucap Hananta di dalam hati, dan tertawanya pun juga di dalam hati.

Sedangkan empat orang itu segera masuk ke dalam mobil. Seperti biasa Pungki duduk di jok depan di samping Pak Sopir. Syahrul dan Pak Hasto duduk di jok belakang kemudi. Sedangkan Fatima duduk di jok paling belakang. Fatima menoleh ke arah samping, tampak di jok samping Fatima ada kotak kotak makan dan minuman untuk mereka...

“Makanlah jika kamu sudah lapar...” suara bariton terdengar di telinga Fatima. Fatima pun tersenyum dia senang sebab roh Dewa masih di sampingnya.

Dan sesaat kemudian...

“Pak, Kak.. makan siang ada di belakang.” Suara Pak Sopir sambil terus melajukan mobilnya.

1
Tuxepos Jasmine
emakkkk.....sumpahh keren bgt ihhhh😁😁😁😁😁😁
Andini Andana
baru Mbah dukun ya Mak, Mbah Gugel aja kasi jawaban ngeyel abis di semprot sama emak /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Ai Emy Ningrum: diluaran boleh jd preman,di dlm rumh tetep anak emak tersayang 😍😍
Andini Andana: macem2 langsung sikaaattt /Curse//Curse//Curse/
total 3 replies
Ai Emy Ningrum
Emak tipikal keluarga Cemara sekali yaa 😍😍
🎵 Harta yg paling berharga adalah keluarga...Istana yg paling berharga adalah keluarga.. Puisi yg paling berharga adalah keluarga..
selamat pagi emak,selamat pagi abah 🎵
Ai Emy Ningrum: sreeeek /Cleaver//Cleaver//Cleaver//Cleaver//Cleaver//Cleaver/
sekali tebas ...🙀🙀🙀
moooo... ngiiiiiiiiiik#nyawasapilepasdrbodinya 🐮🐮🐮
Andini Andana: iiihhh ngeriii 🙀🙀 ini orang bukan sapiiii pak mantri 🙈🙈🙈
total 14 replies
Mata Peña_✒️
masuk sini gk ngajak2 ya..
@Andini Andana
@Ai Emy Ningrum
Arias Binerkah: terima kasih kak sudah mampir, monggo monggo di mari 🙏🙏🙏🙏🙏🤗🤗🤗🤗🤗
Ai Emy Ningrum: /Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Coffee//Coffee//Coffee/
bunga dan kopi untukmu ..
biyar tambah semangad menjalani hari /Determined//Determined/
total 8 replies
naynay
wah udah polllll
naynay
bpk bpk 🤦‍♀️
ren rene
dukun cabul
Nit_Nit
nikah masal 🤭🤭🤭🤭😂😂😂😂
Reni
hadehhhh tetangga nya kok gitu ya takutnya ini dukun abal2 plus cabul apa mungkin ini justru Sarkawi
naynay
fat ngga usah pusing² ...
naynay
wAdduhduhhhh
naynay
ngakakk dibab ini
😅😅
terimakasih thor
Arias Binerkah: 🙈🙈🙈🙈😂

sama² kak terima kasih 🙏🙏🙏🤗🤗🤗🤗🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
naynay
ngga takut dia ya...
naynay
siapa lg yg muncullll😨
naynay
aku blm nyampe loh ditinggal...
naynay
hayuh kaget knp tuh...
andien bkn tuh
naynay
ikut author aja
author tahu yg terbaik 😁👍
naynay
inalillahi dewantara... 😢
naynay
oh kembar....
dr awal cm saudara² doang... kirain kk adik biasa...
mantul thor
naynay
ndaru kali...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!