NovelToon NovelToon
Dinikahi Dosen Galak

Dinikahi Dosen Galak

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Paksa
Popularitas:16.3k
Nilai: 5
Nama Author: Rini Handayani

Menikah dengan dosen sendiri?
Cinta Aida tidak pernah menyangka lelaki yang dijodohkan kedua orang tuanya adalah lelaki yang selamat setahun lebih dia benci. Bagaimana tidak, setiap kali dia melakukan kesalahan di kampus, hukuman yang diterima sangat tidak masuk akal. Namun ternyata pak dosen yang dia benci adalah calon suaminya sendiri.
Bagaimana kisah mereka selanjutnya, akankah cinta tumbuh di hati keduanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rini Handayani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

Kedatangan Aida dan rakyatnya disambut hangat oleh Faisal dan Mila. Kedua orang tua sang dosen juga sudah menyiapkan makan malam spesial untuk anak dan menantunya.

Selesai makan malam bersama.... seperti yang dibahas sebelumnya oleh Faisal, bahwa dia menginginkan anak menantunya untuk melakukan program kehamilan.

"Papa ingin secepatnya mendapatkan cucu dari kalian,"ucap Faisal dengan tegas saat mereka sudah berkumpul di ruang keluarga.

Raditya dan Aida duduk di sofa panjang, tepat di seberang Faisal dan Mila.

Mendengar itu Aida hanya diam sambil menundukkan kepala.

"Bagaimana? Raditya?"Faisal menatap anaknya dengan lekat.

Raditya meliri Aida lalu meraih jemari tangan lentik itu. "mungkin Aida belum siap,Pa. Dia harus menyelesaikan kuliahnya dulu,"jawabnya sambil menggenggam erat jemari Aida.

"Sebenarnya meskipun Aida hamil dia masih bisa melanjutkan kuliah sampai usia kandungannya tidak terlalu besar, lalu Aida istirahat untuk melahirkan. Setelah anak kalian lahir biarkan Papa dan Mama yang urus. Aida bisa kembali melanjutkan kuliah,"ujar Mila.

Faisal mengangguk. "Benar kata Mama. Aida bisa melanjutkan kuliah tanpa terbebani soal anak."

Raditya kembali melirik istrinya, satu tangannya masih menggenggam erat jemari lentik sang istri, meskipun Aida tidak membalas genggaman tangan itu.

Raditya menghela nafas panjang. "Biarkan Aida menyelesaikan kuliahnya dulu, Ma,Pa."

Raditya mengernyit. "Kok dari tadi kamu yang bicara? Papa nggak denger suara Aida.

Aida yang sudah dari tadi hanya menundukkan kepala menatap lantai, langsung mendongak membalas tatapan mata mertuanya. Karena panik, dia menggenggam erat jemari tangan suaminya.

Deg! Deg! Deg!

Raditya berdebar-debar, seutas senyuman kecil terlukis di wajah dosen tampan yang tak pernah melepas kacamata itu.

"bagaimana Aida, kamu mau kan mengandung anak Raditya? setelah itu kamu bisa melanjutkan kuliah,"ucap Mila. "Papa dan Mama ingin sekali secepatnya mendapatkan cucu dan Mama yakin kedua orang tuamu juga menginginkan itu."

Menyadari istrinya panik, Raditya berbisik pelan,"katakan kalau kamu belum siap."

"Tapi saya takut orang tua Bapak marah,"balas Aida berbisik juga.

"Mereka tidak akan marah, karena yang menjalani rumah tangga kita, bukan mereka. Kalau kamu belum siap, saya juga tidak bisa memaksamu untuk melakukan itu."

Aida menatap suaminya dengan kedua manik mata berkaca-kaca. "Saya tidak akan pernah siap, seharusnya Bapak mencari wanita lain untuk dijadikan istri."

"Bagaimana Aida? Kamu mau kan menjalani program kehamilan. Kamu bisa menitipkan anak kalian di rumah ini,"ucap Mila.

"Maaf,Pa,Ma. Tapi aku belum siap. Aku ingin melanjutkan kuliah dulu, dan aku tidak ingin menunda kuliah apalagi karena hamil,"jawab Aida tegas.

Mila menatap suaminya terlihat kecewa berat.

"Papa harap kamu bisa berubah pikiran,"ucap Faisal dengan nada ketus.

"Pa,"tegur Raditya menyadari kekecewaan ayahnya.

Faisal membuang nafas kasar. "Papa kecewa, wajar kan kalau Papa kecewa dengan jawaban istrimu!"

Mila memegang lengan suaminya. "Pa."

Raditya menatap Aida yang langsung menundukkan kepala. "Raditya itu sudah berumur, dia sudah tidak mudah lagi dan Papa juga sudah tua. Papa hanya memiliki satu anak, wajar kalau Papa ingin secepatnya menggendong cucu dari kalian."

"Diam kamu ,Dit!"Raditya ingin menjawab,namun langsung di cegah oleh Papanya.

Faisal mendengus kesal. "Susah sekali menuruti keinginan orang tua, gimana kalau Papa dan Papimu tidak memiliki umur panjang. Kamu pasti akan menyesal."

Aida semakin merasa tertekan. menyadari itu, Raditya langsung merangkul istrinya.

Ia menatap Faisal. "Kalau Papa tidak mau menunggu, ya sudah, tapi jangan memarahi istriku. Lagi pula usia Aida kan masih muda."

"Yang Papa bahas di sini usiamu, Raditya!"tegas Faisal.

Raditya semakin emosi, melihat ayahnya tak bisa berkata lembut pada Aida.

"Kita pulang saja, Hem." Ia mengecup kening Aida.

Aida mengangguk pelan.

"Sebaiknya kalian pikirkan lagi soal permintaan Papa ini,"tegas Faisal.

Raditya berdiri lalu membawa istrinya berjalan keluar dari rumah.

"Dit, maafin Papamu, ya?"ucap Mila yang mengekor anaknya dari belakang.

"Tapi tidak seharusnya Papa berkata seperti itu pada Aida, Ma,"balas Raditya meluapkan kekecewaan besar pada sang ayah.

"Kamu harus mengerti kalau Papamu itu sangat menginginkan cucu."Mila mengusap pundak Aida yang masih memeluk Raditya. "Jangan ambil hati ucapan Papa ya, Sayang."

"Iya,Ma. Maafin aku karena aku belum siap memiliki anak," isak Aida yang menangis tersedu-sedu diperlukan Raditya.

"Iya, Mama mengerti. Semoga Papamu juga mengerti, karena akhir-akhir ini Papa memang sering memikirkan kematian, jadi dia agak parno dan ingin secepatnya melihat cucu dari Raditya," ucap Mila.

"Kami pulang dulu,Ma," ucap Raditya. "Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Raditya membuka pintu mobil. "Kita ke rumah sakit,"ucapnya pada Aida.

Setelah menutup pintu Raditya berlari memutari mobil tersebut lalu naik.

Raditya memberikan tisu pada istrinya. "Hapus air matamu,"ucapnya lembut.

Mobil melaju meninggalkan rumah orang tua sang dosen.

"Kenapa Pak Radit tidak meminta Papa untuk mencarikan istri baru saja?"tanya Aida tiba-tiba.

Raditya tertawa kecil. "Pernikahan itu tidak boleh dipermainkan."

"Tapi saya tidak akan bisa memberikan Bapak anak, karena saya....."Aida menggantung ucapannya.

Gadis itu menatap Raditya. "Boleh saya bertanya sesuatu?"

"Tanya apa?"Raditya menatap sesaat lalu kembali fokus menyetir.

"Pak Radit udah memiliki perasaan lebih sama saya?" selidik Aida.

Raditya tersenyum lebar.

"Oh iya , kita belum beli makanan untuk kedua orang tuamu. Kita beli dulu ya."Sang dosen mengalihkan pembicaraan.

"Pak, Saya serius. Pak Radit sudah memiliki perasaan yang sama saya?"ulang Aida.

Bukannya menjawab, Raditya justru hanya tersenyum lebar.

"Pak Radit nyebelin! Udah galak, nyebelin, ngeselin," cecar Aida.

"Saya serius, Pak. Jawab dong pertanyaan saya. Pak Radit udah suka ya sama saya?" tanya Aida.

"Ah, akhirnya sampai,"ucapnya setelah memarkirkan mobil dengan sempurna.

Aida memajukan bibirnya, kecewa berat karena tak mendapatkan jawaban yang diharapkan.

Raditya menatap sang istri yang kesulitan membuka sabuk pengaman. "Sini saya bantu, begini saja tidak bisa."

"Saya bisa kok, cuma tadi nyang...."ucapan Aida terhenti saat Raditya mengecup bibirnya lembut.

Perlahan kecupan itu semakin memanas saat Aida membiarkan suaminya melumat bibir manis itu.

Aida memejamkan kedua mata, entah mengapa dia sama sekali tidak menolak kecupan yang semakin memanas. Hingga akhirnya Aida membuka kedua mata lebar saat satu tangan Raditya meremas payudaranya,dan tangan lain meraba bagian bawah perut.

"Pak!" protes Aida mendorong dada bidang Raditya.

"Maaf," ucap lelaki tampan itu sambil menghela nafas panjang.

Aida bergegas keluar dari mobil, berjalan cepat memasuki rumah sakit. 'Dia megang punya gue anjir,' gumam Aida.

Aida bergidik ngeri,tak menyangka dosen yang selama ini dia kenal cuek, dingin dan galak, ternyata agresif,liar dan nafsuan.

Raditya mengusap wajahnya lalu menyusul sang istri. "Aida!"

"Pasti dia mikir macem-macem,"Raditya berdecak, menyesali diri.

1
Elen Gunarti
kok lama up-nya
Raisa Nafisa
kapan up nya kakak
Raisa Nafisa
sangat nagus
Elen Gunarti
double up thor 👍,aidanya dibuat bucin dong ma pak dosen
Reni Anjarwani
doubel up thor
Elen Gunarti
certnya lebih seru klu double up thor 👍
Pichaacha
aaaahhhh..... sesak thor huhuhu
Pichaacha
pen ngakak tpi kasian 😭, semangat pak! wkwkwk
Reni Anjarwani
doubel up thor
Reni Anjarwani
doubel up
Reni Anjarwani
doubel up thor
Isti Nasa
Luar biasa
Isti Nasa
astaga.... seru sekali 😆😆❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Syafrudin Manggapa
ceritanya ngegantung bikin penasaran
Nina Herlina
lanjutkan thor
Rita Riau
dosen galak bertemu siswi tengil,, cocok dah 🤭😬
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!