NovelToon NovelToon
JERAT CINTA MAFIA KEJAM

JERAT CINTA MAFIA KEJAM

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia
Popularitas:1.2M
Nilai: 4.6
Nama Author: Apri Ana

Cerita ini adalah spin off dari Jerat Cinta Alka.

Bercerita tentang kehidupan Sarah setelah tidak lagi bersama dengan Alka.
Sarah memutuskan untuk pulang kampung setelah ditipu oleh managernya.
Ia pulang tanpa membawa sepeser uangpun.

Masalah Sarah bertambah saat Ia tahu jika Ayahnya terlilit hutang, Ia dipaksa menikah dengan pria yang belum pernah Ia kenal sebelumnya.

Dan disinilah kisah Sarah dimulai...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Apri Ana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22

Vandam berdiri disamping ranjang, menatap Nilam yang terbaring lemah dengan mata terpejam.

Setelah diperiksa di UGD, Dokter mengatakan jika Nilam terkena tifus, Nilam dibawa keruang perawatan, Ia harus istirahat total saat ini.

"Kelelahan dan stres yang membuat keadaan semakin memburuk, pasien harus istirahat total." kata Dokter yang memeriksa Nilam saat di UGD tadi.

Vandam masih diam menatap Nilam, ada banyak hal yang Ia pikirkan juga yang Ia sesali.

Vandam akhirnya duduk disamping ranjang, menunggu Nilam sadar.

Sementara itu, Arga baru saja selesai melakukan operasi kecil. Ia segera dipindah keruang perawatan.

"Istirahat lah selama beberapa hari disini." kata Dokter yang menangani Arga.

"Kau gila? Aku tidak mau!" sentak Arga.

"Nona, tolong katakan pada pria ini agar tidak keras kepala jika ingin cepat sembuh." adu Dokter itu pada Sarah.

"Dokter benar, seharusnya kau menurut saja agar lekas membaik!" omel Sarah.

"Baiklah baiklah, tapi kau harus menemaniku disini!" pinta Arga.

Dokter itu langsung saja tertawa mendengar Arga yang terdengar pasrah dan langsung menurut dengan Sarah.

"The magic girl." ejek Dokter itu lalu keluar dari ruang rawat Arga, membiarkan Arga berdua bersama Sarah.

Kini tinggalah Sarah dan Arga, berdua diruangan itu.

"Nilam sakit apa?" tanya Arga yang membuat Sarah langsung menepuk jidatnya.

"Aku hampir melupakan Nilam, aku akan kesana untuk melihat." kata Sarah berniat untuk keluar namun suara Arga mencegahnya.

"Apa kau akan meninggalkan ku sendiri disini?"

Sarah berbalik kembali mendekati Arga, "Hanya sebentar saja, aku hanya ingin tahu keadaan Nilam."

"Tidak boleh! Kau sudah berjanji untuk menjagaku, kau tidak boleh kemanapun!"

Nilam melotot tak percaya, "Ayolah, kau sangat kekanakan sekali, aku hanya sebentar saja!"

"Tidak boleh, duduklah disini lagi!" pinta Arga menunjuk ke arah kursi yang ada disamping ranjangnya.

Sarah memutar bola matanya malas, Ia akhirnya kembali duduk.

Sebenarnya Ia sudah tidak terlalu mengkhawatirkan Nilam karena sudah ada Vandam yang menjaganya namun tetap saja Ia ingin tahu keadaan Nilam.

"Rasanya masih nyeri." keluh Arga yang saat ini berbaring miring karena ada perban dilengan kirinya, Ia tidak bisa berbaring dengan bebas dan nyaman.

"Bukankah kau sering tertembak, kenapa mengeluh?" ejek Sarah.

"Aku tidak mengeluh, aku hanya sedang mencari perhatian mu."

Sarah berdecak, Ia sudah berada disini dan Arga masih menganggapnya kurang perhatian, benar benar pria tidak tahu bersyukur batin Sarah.

"Dimana ponselmu?" tanya Sarah.

"Untuk apa?"

"Jika aku tidak boleh kesana, aku ingin menghubungi Vandam dan menanyakan keadaan Nilam." jelas Sarah.

Arga menghela nafas panjang, "Ponsel ku dibawa oleh Vandam, jika kau ingin tahu keadaan Nilam pergilah kesana tapi ingat jangan lama lama!"

Sarah tersenyum mengembang, "Baiklah, aku akan berlari agar tidak membuang waktu dan cepat kembali kesini lagi." kata Sarah bergegas pergi meninggalkan ruang rawat Arga.

Arga tersenyum melihat tingkah Sarah yang mengemaskan seperti anak kecil.

Setelah Sarah tidak ada, Arga memanggil salah satu anak buahnya yang berjaga didepan ruangan.

"Simpankan ponselku, setelah Sarah kembali, berikan ponsel ini pada Vandam." pinta Arga mengulurkan benda tipis itu pada salah satu anak buahnya.

"Baiklah Tuan."

Anak buah Arga segera keluar dari ruangan, kini Arga bisa bernafas lega.

Arga terpaksa berbohong pada Sarah mengenai ponselnya karena ada banyak rahasia di ponsel Arga, Ia tidak ingin Sarah tahu.

Kini Sarah sudah berada diruang rawat Nilam namun ternyata Nilam sudah terlelap karena dokter memberikan obat tidur pada Nilam agar bisa segera istirahat.

"Dokter mengatakan Nilam terkena tifus Nona." kata Vandam sebelum Nila bertanya.

"Lalu bagaimana dengan Tuan Nona?" tanya Vandam.

"Baru saja Dokter melakukan operasi kecil jadi sekarang Mas Arga harus istirahat total."

Vandam terlihat lega mendengarnya, "Jaga Nilam dengan baik dan aku akan menjaga Mas Arga." kata Sarah ingat pesan Arga jika Ia tidak boleh terlalu lama meninggalkan Arga.

"Baiklah Nona."

Sarah kembali keruangan Arga dimana Arga sudah menunggunya.

"Kenapa lama sekali?" omel Arga.

"Hanya 15 menit dan kau mengomel lama? Seharusnya aku berada disana 30 menit saja tadi!" Sarah ikut mengomel membuat Arga langsung tertawa.

"Kenapa sekarang kau galak sekali? Apa kau sudah tidak takut padaku?"

"Tidak, sejak awal aku tidak pernah takut padamu!" sombong Sarah lalu duduk di kursinya.

"Baiklah, aku senang jika kau tidak takut karena aku tidak ingin ditakuti oleh gadis yang-" Arga sadar hampir keceplosan dan Ia tidak melanjutkan ucapannya.

"Gadis apa?" tanya Sarah penasaran.

"Bagaimana keadaan Nilam?" Arga mengalihkan pembicaraan dan untungnya Sarah tidak memaksa ingin tahu.

"Tadinya aku pikir Nilam hamil tapi ternyata Nilam terkena tifus."

Arga tertawa, "Nilam dan Vandam sering melakukan itu jadi mungkin Nilam bisa hamil."

Arga terdiam mendengar penjelasan Sarah, "Kita juga sering melakukannya." kata Arga akhirnya.

"Ya ditambah lagi kau selalu membiarkan masuk ke dalam, sudah pasti aku juga akan segera hamil." kata Sarah dengan raut wajah senang.

"Kau ingin punya anak?" tanya Arga.

"Tentu saja aku ingin, apa kau tidak ingin?" heran Sarah.

Arga diam tidak menjawab,

"Sudah pasti kau juga ingin karena kau meminta setiap hari bahkan tanpa pengaman." tebak Sarah dan lagi lagi Arga hanya diam.

"Kenapa kau malah diam? Apa kau tidak ingin punya anak?" tanya Sarah melihat setelah melihat respon Arga yang hanya diam.

"Tidak, aku juga ingin."

Sarah tersenyum lega, "Aku ingin memiliki bayi laki laki lebih dulu setelah itu baru perempuan."

Arga mengerutkan keningnya, "Kenapa begitu?"

"Karena aku ingin kakak laki laki bisa menjaga adik perempuannya," ungkap Sarah sambil tersenyum.

"Tapi tidak semua kakak laki laki bisa menjaga adiknya." kata Arga.

"Tentu saja harus bisa, aku akan memberikan banyak kasih sayang untuk malaikat kecil kita nanti agar kelak saat dewasa hidup mereka selalu dipenuhi rasa sayang."

Tanpa disadari, Arga tersenyum mendengar keinginan Sarah. Ia merasa sudah memilih wanita yang tepat.

"Kenapa kau hanya tersenyum, katakan apa yang kau inginkan untuk anak anak kita nanti."

"Aku? Aku hanya ingin..." belum sempat Arga menyelesaikan ucapannya, Pintu ruangan terbuka membuat Arga dan Sarah menoleh bersamaan, melihat siapa yang datang.

"Aku mendengar kau tertembak jadi aku buru buru kesini, apa kau baik baik saja putraku?" tanya Ami yang baru saja datang dan masih mengenakan baju tidur.

Mendengar Ami mengatakan putraku, Sarah semakin yakin jika Ami itu Ibu Arga.

Sarah segera berdiri dan memberi salam untuk ibu mertuanya itu.

"Kau lagi, apa kau yang membuat Arga seperti ini!" tuduh Ami membuat Sarah terkejut dan menuduk takut.

"Hentikan! Jangan berkata kasar pada istriku!" sentak Arga tak terima.

Dan suasana menjadi semakin panas.

Bersambung...

Jangan lupa like vote dan komenn

1
𝐙⃝🦜🌳🎄𒈒⃟ʟʙᴄ
wah ayah sarah jgan2 diporootin cewek matre
Adriana Wiriadinata
👍👍👍👍
Adriana Wiriadinata
semangat dan sabar sarah 👍👍💪💪💪
Adriana Wiriadinata
seru juga 👍
Telly Taroreh
Luar biasa
Mamath Kay
terimakasih ya thor
Mamath Kay
waduuuh kuota habiisss!!!
Mamath Kay
semoga kak vandam mau berusaha lagi
Mamath Kay
akhirnya ketahuan juga kamu nilam..
sepandai pandai tupai melompat akhirnya jatuh juga
Mamath Kay
kenapa tidak bergabung saja nilam... jangan buat kesalahan fatal nilam
Mamath Kay
hati hati Arga ibu tirimu akan balas dendam ke pada istri mu
Mamath Kay
tidak terbanyang kan oleh ku thor
Mamath Kay
semoga sarah bahagia
Mamath Kay
aku mampir thor
Tamima
bagaimana dgn vandam dan Nilam
Fhatiimah
sdah ku duga rista tdak baik
Tamima
mantap cerita Nya 👍👍👍
Adriana Wiriadinata
seru nih
Indah Martin
Luar biasa
Anonymous
ok
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!