Mohon bijak untuk menanggapai sebuah karya
jangan lakukan boomlike ya jika tidak dibaca🙏🏼😁
Bantu dukung dengan cara Like, Komen, Hadiah dan Vote ya Readers
Kisah Cinta Brondong yang menyukai wanita yang sudah memiliki suami dan anak.
Cinta yang hadir entah pada siapa dan dimana, Pria itu bernama Rendra Gilbert seorang dokter muda. Dia menyukai seorang wanita yang jauh lebih tua dari dirinya.
Rendra selalu menitipkan nama wanita tersebut dalam doa-doanya tiap waktu.
Akankah cinta Rendra terbalas atau hanya menjadi pengagum rahasia saja?
Yuk baca kisah-kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pitriyani Calam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rendra Sadar !!
Fatimah dilarang untuk menjaga Rendra malam hari oleh papih Ammar, walau Fatimah sering menolah ucapan papih Ammar tapi dia selalu patuh, apalagi papih Ammar selalu bilang ini demi kebaiakn calon anak yang dikandung.
Pagi ini Fatimah kembali lagi kerumah sakit diantar Diman supir yang disediakan oleh Rendra, Fatimah melihat Nabila dan Haikal yang sedang tertidur di bangku tunggu di depan ruangan tersebut, lalu Fatimah membangunkan mereka untuk istirahat dirumah dan bergantian jaga.
Nabila dan Haikal pamit pulang pada Fatimah dan akan kembali lagi siang hari, Fatimah hanya tersenyum tanpa menjawab.
Fatimah izin masuk ke ruangan tersebut untuk menemui suaminya, Fatimah duduk di samping tempat tidur suaminya dan memegang tangan suaminya.
"Mas Rendra, hari ini aku datang lagi untuk bertemu dengan mas Rendra, aku selalu berharap disaat aku datang mas Rendra sudah sadar, ini sudah hari ke 15 tapi kenapa mas Rendra belum juga sadar? apa mas Rendra tidak ingin melihat tumbuh kembang calon anak kita" ucap Fatimah menangis mengelus tangan Rendra
"Aku mohon mas Rendra bangun, semakin lama mas Rendra tidak sadar membuat aku semakin bersalah dengan mas Rendra" ucap Fatimah kembali dengan air mata yang mulai mengalir di pipinya
"Maafin aku ya mas, selama aku menjadi istri mas Rendra, aku melakukan banyak kesalahan dan kekurangan, aku bukanlah istrinya yang sempurna untuk mas Rendra" ucap Fatimah mulai terisak
Mata Rendra ikut mengekuarkan air, tanda bahwa dia merespon apa yang diucapkan istrinya, Fatimah terkejut dan segera memanggil dokter, dia takut terjadi sesuatu pada suaminya.
Dokter segera memeriksa Rendra, ternyata kondisi Rendra sedikit ada peningkatan, dari detak jantung dan denyut nadinya.
"Dokter apa yang terjadi sama suami saya?" tanya Fatimah dengan suara serak
"Pak Rendra baik, itu hanya respon yang dia berikan disaat ibu bercerita, berikan terus motivasi untuk pasien agar bisa melewati masa kritisnya, silahkan ibu jika ingin menemuinya kembali, saya permisi dulu" jawab Dokter ramah tersenyum meninggalkan Fatimah
"Mas Rendra, apa mas Rendra mendengar yang aku katakan? mas tolong berikan respon yang lain lain jika mas Rendra bisa mendengar dan memahami apa yang aku katakan" ucap Fatimah semangat dan memperhatikan seluruh tubuh suaminya, dan respon Rendra menggerakan alisnyanya dengan pelan
"Alhamdulillah apa itu pertanda ya Allah jika suami hamba akan sadar kembali" doa Fatimah senang melihat respon yang diberikan suaminya
Perlahan Rendra membuka matanya dan melihat ke arah Fatimah yang terlihat tidak jelas dan buram. Fatimah kaget melihat suaminya membuka mata, dia segera memanggil dokter kembali. Dokter terus memeriksa Rendra bahkan dokter melihat sepertinya ingin bicara tapi tertahan, dokter menyarankan pada suster untuk melakukan pengecekan ulang diseluruh tubuh Rendra.
"Maaf bu, Pak Rendra sudah sadarkan diri, tapi kami harus memeriksa keseluruhan kembali pada tubuh pak Rendra, karena dia tidak merespon apapun saat kami tes" ucap Dokter tersebut
"Sebenarna apa yang terjadi?" tanya Fatimah
"Ini masih dugaan saja, sepertinya pak Rendra mengalami kelumpuhan pada seluruh tubuhnya, bahkan untuk bicara saja pak Rendra tidak mampu, kami berharap ini hanya lumpuh sementara, tidak permanen, mungkin dukungan dan doa dari pihak keluarga bisa membantu kesembuhan pasien, pasien akan di pindahkan keruang rawat inap dan ibu bisa bertemu disana, suster akan mengarahkan pada ibu, saya permisi " ucap dokter meninggalkan Fatimah
Fatimah diantar suster langsung keruang rawat inap Rendra, tidak lupa juga Fatimah memberikan kabar pada seluruh keluarganya termasuk papih Ammar dan Mama Alisha.
"Alhamdulillah mas Rendra sudah sadar, mas Rendra butuh sesuatu?" tanya Fatimah pelan lembut penuh kedamaian
Rendra hanya mengedipkan matanya dengan pelan.
"Mas Rendra mau minum?" tanya Fatimah perhatian, Rendra kembali mengedipkan matanya tanda iya, Fatimah langsung mengambil air yang sudah di sediakan oleh rumah sakit dan memberikan pada Rendra menggunakan sedotan kecil .
Setelah minum Rendra masih saja menatap Fatimah seketika dia mengeluarkan airmatanya.
"Mas Rendra kenapa nangis, apa ada yang sakit?" tanya Fatimah menghapus airmata suaminya dengan lembut, Rendra menggeleng lemah
"Jangan nangis lagi ya, mas Rendra harus segera sembuh dan kita kumpul bersama lagi" ucap Fatimah lembut
Tok ...tok..tok
"Assalamu'alaikum" ucap Dito membuka kamar tersebut, ya Dito saat keruangan Rendra ternyata tidak ada dia bertanya langsung pada suster, dan dia arahkan oleh suster ruangan baru ayahnya
"Wa'alaikumsalam" jawab Fatimah melihat ke sumber suara
"Ayah sudah dipindahkan?" tanya Dito tanpa menyadari ayahnya sudah sadar
"Iya nak, ayah mu sudah sadar makanya di pindahkan ke sini disuruh kake Ammar ke ruangan ini" jawab Fatimah senang
Dito langsung melihat ke tempat tidur ayahnya, dan jalan menghampiri ayahnya, Rendra yang melihat Dito datang senang bahkan dia menangis kembali hanya itu yang bisa dia ekspresikan saat ini.
"Alhamdulillah, ayah sudah sadar, ayah bagaimana keadaannya? apa ada yang sakit atau dirasa?" tanya Dito perhatian
"Nak ayah tidak bisa merespon tubuhnya sementara" jawab Fatimah tenang
"Maaf bu" ucap Dito melihat ibunya lalu kembali melihat ayahnya "Maafin Dito ya ayah, sudah membuat ayah seperti ini" jawab Dito menunduk, Rendra hanya menangis, sesekali memejamkan matanya tanda tidak suka jika Dito sedih
"Dito, jangan buat ayah sedih ya, kasihan ayah, biarkan ayah memulihkan dulu tenaganya, saat ini ayah baru sadarkan diri" ucap Fatimah pelan mengelus punggung anaknya
"Iya ibu Dito mengerti" jawab Dito senyum pada Rendra
"Ayah jangan nangis lagi ya, Dito ingin lihat ayah sembuh dan kita kumpul lagi bersama, ayah masih mau kan kumpul bareng Dito" ucap Dito pada Rendra, Rendra pun langsung mengedipkan matanya.
"Oke bagus, ibu apa ayah belum boleh makan?" tanya Dito
"Masih menunggu nak, nanti jika sudah diperbolehkan, suster akan mengantarkannya langsung kesini" jawab Fatimah senyum
Apa semua ini hukuman buat ku, atas semua perbuatan jelekku pada anak istri yang tidak bersalah. Batin Rendra menangis
"Kenapa ayah masih menangis? apa ada yang di rasa? ayah merasakan sakit?" tanya Dito panik, Rendra menggelengkan kepalanya, Fatimah mendekati suaminya dan berbisik ditelinganya
"Berusaha untuk sembuh, karena Dito sudah mau menerima mas Rendra lagi, jadi Mas Rendra jangan menangis, harus kuat, jika mas Rendra menangis Dito akan semakin merasa bersalah, selama mas Rendra koma Dito menyalahkan dirinya sendiri" bisik Fatimah di telinga suaminya, Rendra langsung melirik Fatimah dan mengedipkan matanya.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Hai semua dukung terus ya karya Author, tinggalkan jejak-jejak kalian setelah membaca, jangan lupa juga untuk selalu memberikan Like, Hadiah, Komen dan Vote, tandai juga sebagai Favorit ya. Terima kasih🙏🏼
untuk km gk bs ngomong y Rendra jd gk ngecewain Nabila krn masakan yg sering dia masak keasinan jd semua gk penasaran dengan masakan Nabila😅
untuk gk pada hipertensi gara2 masakan Nabila 😅
Ayu benar2 jago masak, masakan Nabila jd gk terbuang dengan ide masakan Ayu, sehingga Diton tetap dot menikmati olahn masakan daging kesukaan y
Nabila kan lg belajar masak,persiapan jd calon istri 🤭🤣