Megan yang belum lama putus dari kekasihnya, dipecat dari tempat kerjanya karena dituduh sebagai selingkuhan atasannya. Sialnya lagi, di tempat kerjanya yang baru Megan mendapat bos yang lebih gila dari sebelumnya, menyebalkan, mesum dan suka gonta-ganti pasangan. Tidak hanya itu, Megan juga bertemu dengan anak kembar yang menginginkannya menjadi ibu mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gelsomino, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30: Kado
"Kami juga punya koleksi terbaru nona, apa nona ingin melihatnya?" ucap penjaga toko. Megan menolaknya, iya yakin koleksi terbaru mereka pasti yang lebih mahal lagi.
Megan kembali menyusuri toko tersebut dan melihat koleksi dasi pria yang berjajar rapi.
"Apa aku beli dasi saja ya, biar lebih murah," batinnya, bingung ingin membeli kado seperti apa.
Megan mengambil satu dasi berbahan sutra dengan warna biru dongker, persis seperti dasi Dexter, ia melihat harganya mencapai $ 8.000 USD
"Astaga.. mahal sekali. Aku tidak tau jika dasi yang ia pakai semahal ini," gumam Megan terkejut melihat harga dasi tersebut.
"Nona kami juga punya koleksi terbaru dari Stefano Ricci, terbuat dari sutra dan lapisan berlian. Harganya hampir $ 35.000 USD," ucap penjaga toko membuat Megan terbelalak.
"OMG mahal sekali, saya tidak punya uang sebanyak itu. Bisakah kamu menunjukkan yang lebih murah," pinta Megan dengan senyuman kikuknya.
"Tentu saja nona," ujar penjaga toko mengambil dasi berwarna maroon dengan motif bergaris.
"Ini harganya mecapai $ 1.050 USD," ucap penjaga toko.
"Baiklah saya ambil yang ini saja," ucap Megan.
Tangan Megan terulur untuk mengambil dasi berwarna hitam dengan motif polkadot.
"Kalau ini $ 157 USD," timpal penjaga toko.
"Saya juga ambil ini, tolong dibungkus dengan rapi ya," ucap Megan. Penjaga toko itu kemudian mengangguk.
Setelah membeli kado untuk Dexter, Megan pergi ke super market untuk membeli bahan-bahan dapurnya. Tadi pagi ia mengecek kulkasnya dan ternyata banyak bahan-bahan dapur yang sudah habis.
Setengah jam kemudian Megan keluar dari supermarket dengan menenteng belanjaannya.
"Sepertinya sebentar lagi akan hujan," batin Megan melihat langit yang sudah menggelap. Sebuah mobil mewah berhenti tepat di depannya. Kaca mobil itu lalu terbuka menampilkan sosok pria.
"Se.. selamat sore Pak," ucap Megan terbata karena terkejut melihat siapa pria yang ada di dalam mobil itu.
"Kamu darimana?" tanya Dexter.
"Saya baru saja membeli bahan-bahan dapur saya yang sudah habis Pak," ujar Megan.
"Masuk.. saya akan antar kamu pulang," perintah Dexter.
"Terima kasih Pak, tapi saya naik taxi saja," ucap Megan.
"Ini perintah, ayo cepat masuk. Jangan buat saya mengulang kata yang sama untuk kedua kalinya," ucap Dexter, Megan lalu masuk.
Suasana di dalam mobil hening, tidak ada yang memulai pembicaraan. Dexter tampak fokus menyetir mobilnya. Megan juga tidak tau apa yang harus dibicarakan dengan bosnya itu. Ia hanya menatap jalanan. Akhir musim semi ini rasanya masih dingin, angin berhembus begitu lembut menyapa dedaunan, ranting pohon dan bunga yang masih bersemi. Hingga tak terasa mereka sudah tiba di depan gedung apartemen Megan.
"Terima kasih Pak," ucap Megan.
"Terima kasih untuk makan siang kemarin," ucap Dexter.
"Sama-sama Pak," ujar Megan meskipun sebenarnya ia tidak memberikan makanan itu, Dexter yang mengambilnya sendiri. Seperti biasa dengan embel-embel kalimat perintahnya itu.
"Apa kamu yang membuatnya?" tanya Dexter. Megan mengangguk.
"Bisakah kamu membuatnya lagi, rasanya sangat enak," ucap Dexter.
"Memangnya Bapak mau bayar saya berapa untuk membuat Jambalaya nya," pungkas Megan bercanda. Jambalaya adalah dibuat menggunakan daging, sayuran (seledri, paprika, bawang), dan beras. Hidangan ini juga diberi udang dan sosis untuk menambah kenikmatannya.
"Kamu tenang saja, aku akan memberi imbalannya nanti," pungkas Dexter.
"Eh..jangan anggap serius Pak, saya hanya bercanda kok Pak," timpal Megan.
"Kalau begitu saya akan membawanya besok pagi ke kantor."
"Bagaimana kalau sekarang saja, kebetulan aku sedang lapar," pungkas Dexter dengan tatapan yang tertuju pada bibir Megan. Entahlah, ia selalu tidak tahan jika melihat bibir itu.
"Tapi Pak__"
"Sebagai balasan sudah mengantar kamu," intrupsi Dexter menarik salah satu sudut bibirnya.
mengalir pokoknya
kukirim vote nya ya kak....
selamat berkarya lagi...