Reyhan Giovano, seorang mafia tampan, pria yang berusia 29 tahun itu memiliki dendam yang sangat besar kepada seseorang yang sudah memfitnahnya menjadi tersangka pembunuhan.
Di hari yang bahagia untuknya, saat dia akan melamar kekasihnya, dia malah mendapati calon mertuanya mati mengenaskan, membuat hidupnya malah berakhir tragis harus mendekam di balik jeruji besi selama 7 tahun, sehingga kekasihnya begitu sangat membenci Reyhan. Dan dia juga harus kehilangan adik yang sangat dia sayangi.
Karena itu Reyhan tidak akan tinggal diam, setelah dia keluar dari penjara dia akan membuat perhitungan kepada orang-orang yang terlibat pembunuhan terhadap calon mertuanya, dengan memanfaatkan seorang putri dari salah satu musuhnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hadiah Untuk Mertua
Andreas merasa frustasi karna dia belum juga menemukan keberadaan Jenny , padahal dia sudah mengerahkan anak buahnya dalam jumlah yang banyak untuk mencari keberadaan anaknya itu. Dia takut Reyhan akan menyakiti Jenny atau bahkan membunuhnya.
Walaupun dia tegas dan galak pada Jenny, tapi tetap saja dia memiliki naluri sebagai seorang ayah kepada Jenny. Dia tidak akan membiarkan satu orangpun menyakiti anaknya itu, apalagi kalau sampai menghilangkan nyawanya, pasti akan membuatnya gila.
Prengg... !
"Brengsek!"
Andreas melempar gelas yang bersisi wine yang baru saja dia minum, dia begitu emosi karena anak buahnya tidak menemukan Jenny juga. Sampai dia melupakan tugasnya dari Leon untuk mencari keberadaan Roni.
"Kenapa belum menemukan keberadaan bedebah itu juga? Kalian memang tidak becus! Tidak berguna!"
"Maaf bos, saya sudah mencari kemana-mana , tapi susah sekali untuk menemukan keberadaan mereka. " ucap anak buahnya.
Kring... Kring... Kring...
Ponsel Andreas berdering membuat Andreas berhenti bicara, dia terperangah saat melihat ada tulisan bernama Roni di layar ponselnya, kebetulan dia ditugaskan untuk membunuh Roni oleh Leon karena saat ini Roni sudah dinyatakan sebagai buronan, dia tidak mau kalau sampai Roni menyebutkan nama Leon di ruang introgasi itu nanti.
"Hallo, Roni kamu sedang berada dimana sekarang?" tanya Andreas begitu dia mengangkat panggilan telepon dari Roni.
Namun tidak terdengar jawab dari Roni, yang ada hanyalah suara pria asing yang sedang mentertawakannya.
Andreas terkejut saat dia mendengar suara tawa pria itu, suara itu begitu asing buatnya. "Siapa kau? Kenapa ponsel Roni ada padamu?"
Rupanya yang menelpon Andreas saat ini adalah Reyhan, "Sangat disayangkan bagaimana bisa seorang mertua tidak mengenali suara menantunya sendiri? Sangat aneh bukan?"
Tangan Andreas bergetar saat mengetahui siapa yang menelponnya, "Reyhan?" Andreas segera menyuruh anak buahnya untuk melacak keberadaan Reyhan melalui ponsel Roni.
Namun... malah invalid, anak buah Andreas terus melacak lagi lokasi Reyhan saat ini, lagi-lagi invalid karena disana ada seseorang hacker yang handal yaitu Sandi , Sandi sukses menyembunyikan keberadaan mereka hingga tidak bisa dilacak.
"Dimana Jenny? Cepat lepaskan anakku!" bentak Andreas. Dia sangat frustasi karena melihat anak buahnya tidak bisa juga melacak keberadaan Reyhan.
"Kami baru saja menikah, sangat tidak asik jika harus dilepaskan begitu saja." Jawab Reyhan dengan tenang.
"Jangan sampai kau menyakiti anakku. Akan ku bunuh kau keparat. " ancam Andreas dengan nafas berat menahan amarah.
Reyhan sangat puas saat mendengar suara Andreas yang begitu sangat ketakutan jika Reyhan menyakiti anaknya "Sayang sekali aku sudah menyiksanya!"
Andreas sangat gelagapan mendengarnya sampai dia melempar sebuah guci yang menjadi penghias meja karjanya
Breng...
"Dimana kau bedebah? Akan ku bunuh kau!" Andreas tersulut emosi yang begitu menggebu-gebu.
"Aku menelponmu hanya ingin memberi tahu padamu bahwa sebulan lagi aku akan memberikan hadiah kepadamu, sebuah hadiah yang sangat istimewa dari seorang menantu kepada mertuanya. Aku harap kau akan bersabar menunggu hadiah dariku, mertuaku." Reyhan memang ingin sekali membuat Andreas hidupnya tidak tenang.
Andreas merasa tidak enak hati mendengarnya, dia takut Reyhan nekad menyakiti Jenny atau bahkan membunuhnya, "Cepat kau lepaskan anakku brengsek! Lepaskan dia!"
Namun sayang sekali Reyhan keburu mematikan sambungan teleponnya, membuat Andreas mengamuk seperti orang gila, dia melempar apa saja yang dia raih.
Andreas semakin frustasi dibuatnya "Brengsek! Brengsek! Awas saja kalau aku bertemu denganmu, akan ku bunuh kau... "
Perkataan Andreas terhenti karena ada yang membuka pintu ruang kerjanya.
Ceklek!
"Tuan , ada tamu!" kata pelayan disana.
"Siapa?" bentak Andreas.
"Dia bilang namanya nona Klara, "
****************
"Bos ada satu anak yang menangis terus dan gak bisa dibujuk dari tadi kata Jefri." lapor Sandi.
Reyhan segera pergi ke ruangan belakang di Markas Satu, dia melihat ada seorang anak perempuan sedang menangis.
"Mama... Nindi ingin pulang." anak berusia 4 tahun itu sedang menangis.
Sementara satu anak perempuan berusia 5 tahun dan satu anak lelaki berusia 4 tahun itu sedang diajak bermain oleh Jefri, Jefri merelakan punggungnya menjadi kuda untuk mereka.
Reyhan segera mengecek suhu badan anak itu dengan menempelkan punggung tangannya pada keningnya. ternyata panas sekali. Dia kebingungan karena tidak tau harus melakukan apa sekarang, sementara dokter bon masih di Amerika. Reyhan jadi teringat dekat Jenny yang baru lulus kuliah di bidang kedokteran.
Reyhan menyuruh Sandi untuk mejemput Jenny, "Cepat bawa anak Andreas kesini! "
"Siap bos." ucap Sandi sambil menganggukan kepala.
...****************...
Bang Reyhan mau tebar pesona...
Terimakasih buat readers yang sudah rekomendasi visualnya, maklum author jarang nonton film🙏🙏
...****************...
...Jangan lupa like, komen, vote dan beri hadiah yah kawan 🙏 😁...
...Dan terimakasih banyak buat yang sudah memberi itu semua, semakin membuat saya semangat!...
...Mohon maaf belum bisa balas komen satu persatu, tapi saya selalu baca komen dari kalinya....
...Jangan lupa simak terus ke bab-bab berikutnya!...