Hei!!! Gadis Berkacamata

Setelah puas melihat wajah itu, dan pertanyaan nya terjawab sudah, Adnan segera pergi dan menutup pintu itu agar Eisha tak sadar besok akan kelakuan nya.

"Aku akan segera menyelesaikan semuanya, setelah itu kita, kau dan aku..." Adnan tidak melanjutkan ucapannya ia hanya tersenyum dan segera pergi mengambil ponselnya mengetik sesuatu.

"Aku harap ia tidak memperpanjang nya!" Adnan menatap ponselnya menunggu balasan.

Keesokan paginya, terlihat Eisha baru saja terbangun dan melihat ada sebuah bingkisan yang terletak di depan pintu kamar nya.

Sambil mengucek matanya, memastikan penglihatan nya ia segera mengambil nya dan terlihat ada catatan kecil disana.

"Ini pakaian untuk mu, segeralah mandi dan pakailah ini, aku ada urusan sebentar jangan tinggalkan apartemen ku mengerti!"

"Dasar Tuan pemaksa!" Eisha segera mengambil pakaian itu dan membersihkannya dirinya.

Setelah menyegarkan diri nya, ia bercermin melihat pakaian yang pria itu berikan sangat nyaman dan Eisha sangat menyukai nya. Sepertinya pria itu tau seleranya, Eisha tersenyum akan hal itu.

Badannya terasa segar, tapi perutnya terasa lapar minta diisi, dengan segera Eisha pergi ke dapur dan memasak apa yang bisa dimasak.

Eisha pastikan pria itu pergi pagi buta, karena sudah kebiasaan pria itu menghilang entah kemana dan pulang tak menentu.

Sungguh Eisha sangat penasaran akan pria itu, ia tidaklah bodoh percaya ucapan Adnan mengenai apartemen ini, sudah terlihat semuanya mewah dan bahkan dari kendaraan pria itu bisa dipastikan semua nya mahal.

Hanya saja ia masalah penampilan nya yang amburadul dan terkesan jauh dari keluarga terpandang, Eisha yakin pria itu penuh rahasia dan misterius seperti pandangan Eisha saat mereka bertemu. Tapi Eisha yakin Adnan tidak bekerja atau masuk dalam kubangan kotor.

"Siapa kau sebenarnya??" gumamnya.

Lamunan Eisha terhenti saat ponselnya berbunyi karena ada panggilan video dari Naura, dengan cepat ia segera mengangkat nya.

"Akhirnya, aku melihat mu juga, kupikir kau sudah lupa padaku!" ucap Naura sambil berbaring.

"Kenapa kau berpikir begitu??" tanya Eisha.

"Habisnya kau tidak mengabari ku" Naura berucap Deng cemberut.

"Maaf ya, aku lupa karena aku pikir aku pulang kemarin tapi ternyata tidak" Eisha menjelaskan

"Jadi sekarang kau dimana, dan mana pria itu??" Naura bangun dan melirik ke arah Eisha.

"Sekarang aku berada di apartemen Adnan, dan dia..."

"Astaga!!!!, jangan bilang kalian.." gadis itu menyusup mulutnya yang membuat Eisha segera menjelaskan.

"Itu tidak benar!!!, buang pikiran mu itu, tidak ada terjadi hal seperti itu!" yang membuat Naura terkekeh.

"Jadi apa yang benar??" Naura kembali bertanya.

"Karena sudah malam, Adnan tidak mengantarkan ku dan aku menginap disini, saat aku bangun ia sudah menghilang seperti biasa" ucap Eisha.

"Aku rasa ia sengaja meminta mu menginap disana, dan tunggu dulu!, itu terlihat seperti apartemen mewah bagaimana ia??" Naura kembali berkicau.

"Ini hasil kerja keras nya, dan aku percaya itu" Eisha berucap begitu tapi pikiran nya sama dengan Naura.

"Ya, aku bilang apa jika seseorang sudah dimabuk cinta!" goda Naura.

"Sudahlah, jangan menggodaku terus" ucap Eisha.

"Kau beli baju baru ya?, oh aku tau itu pasti dari nya, pilihan yang bagus!" gadis itu bicara seperti kereta api.

"Kau sangat cerewet!" ucap Eisha

"Sekarang kau seperti pria itu, menyebalkan!, sebaiknya segera pulang atau aku akan kesana!" setelah itu ia mematikan panggilan nya dan Eisha terkekeh melihat wajah temannya itu.

"Aku merasa seperti mengenali nya, tapi dimana??" Naura merasa ada sesuatu dari Adnan dan sepertinya pria itu sama seperti dirinya.

Bersambung....

Jangan lupa like komen dan vote ya biar author makin semangat ❤️❤️❤️