Setelah kematian nya Anaya terlahir kembali untuk membalas kan dendam atas kehidupan masa lalu nya dan kematian nya
tapi di kehidupan barunya dia bertemu dengan Tuan Muda yang menginginkan nya, bagaimana ini akan berakhir!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yuniar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 30
Anaya membulat kan matanya terkejut tak di sangka dia bisa bertemu dengannya di sini
"Jangan sok jadi pahlawan!! pergi dari sini jangan ikut campur urusan kami! " Ucap pemimpin kelompok
"Cieh!! yang berhak memutuskan ikut campur atau tidak tentu aku sendiri!!! " Ucap laki-laki itu sembari menendang tepat di perut sang pemimpin kelompok
"Terimak.. " Ucap anaya tertenti
"Terimakasih nya nanti saja! cepat kita habisi mereka! jangan buat malu pelatihan ku!!!" Ucap laki-laki itu
"Siap kapten" Ucap anaya refleks
"Bagus" Ucap kapten Neraka ya laki-laki itu adalah kapten neraka
Anaya segera melawan dua orang yang menusuk rage sedangkan kapten melawan pemimpin dan anak buahnya
anak buah pemimpin itu dengan cepat kapten bereskan hanya dengan beberapa pukulan saja sudah tidak bernafas
pemimpin kelompok itu tidak Terima dengan tendangan dari kapten, dia langsung berlari dan ingin memberikan pukulannya namun kapten dengan cepat menghindar mengeluarkan pisau nya dan mulai menyayat dengan cepat tubuh sang Pemimpi kelompok
Sreet sreet sreet terus menggerakkan pisau miliknya
dan terakhir menjatuhkan tubuh pemimpin kelompok itu
Kapten menarik tubuh sang pemimpin yang sudah lemah itu mengunci kedua tangan nya kaki kapten menginjak tubuh sang pemimpin yang tengkurap itu
"Katakan siapa yang menyuruhmu? " Ucap kapten
"jangan harap!!! "
"Katakan!!! " Ucap sang kapten
"Tidak akan!! aku tau setelah aku mengatakan nya kau pasti akan membunuh ku!! jadi aku tidak akan mengatakan nya!! " Ucap nya kekeh
"Baiklah kalau begitu jangan salahkan aku jika aku membunuh anak dan istrimu yang sedang menunggu mu di rumah! " Ancam sang kapten
"Jangan sentuh keluarga ku!! aku akan mengatakan nya yang menyuruhku Nona Stella" Ucap pemimpin itu
"Seorang wanita? benar-benar wanita sekarang sangatlah kejam" Ucap sang kapten langsung menusuk punggung pemimpin itu tembus mengenai jantung benar-benar kekuatan yang luar biasa
di sisi anaya
Anaya juga sudah selesai dengan dua orang yang menusuk rage
Anaya sekarang sedang menyobek gaunnya dia mengikat luka tusuk di perut rage berharap pendarahan nya segera berhenti
"Rage bertahanlah tetaplah terjaga, aku mohon! " Udah anaya yang merasa sangat sedih melihat rage tergeletak mulai melemah
Rage hanya tersenyum
"Jangan tersenyum, ini bukan waktunya tersenyum bukan, aku akan segera membawamu ke rumah sakit, tetap buka matamu!! " Ucap anaya lagi dia segera ingin merapat rage namun dia sendiri tubuhnya sudah lemah
Kapten pun membantu anaya membawa rage masuk ke dalam mobilnya
"Kau duduk di belakang! jaga dia aku akan mengantar kalian ke rumah sakit" Ucap Kapten
Anaya hanya mengangguk, kali ini anaya tidak banyak bicara saat bertemu dengan kapten, melihat sisi anaya yang diam ini kapten tidak menyukainya
entah mengapa kapten ingin anaya dan dirinya berdebat tentang suatu hal
Kapten dengan cepat mengemudikan mobilnya ke rumah sakit
dengan cepat mereka sudah sampai di rumah sakit
Kapten segera membawa rage ke ruang UGD
saat ini rage sedang di tangani
Anaya hanya bisa menunggu
"Terimakasih telah menolongku kapten" Ucap anaya lirih dia menggenggam genggam tangan nya
"Kau takut? " Ucap kapten itu yang melihat sikap anaya
"Tidak" Ucap anaya singkat
Kapten itu meraih tangan anaya, dan merasakan tangan anaya dingin
kapten memasukan satu tangan anaya ke saku jaketnya
"Ini akan mengurangi rasa takutmu! apa kau takut dia akan meninggalkan dunia ini, tapi bukan nya kau tidak takut mati" Ucap kapten yang entah mengapa seperti ada nada tidak senang dalam kalimat nya
"Aku tidak takut mati tapi aku takut melihat orang yang aku sayangi mati" Ucap anaya yang tiba-tiba meneteskan air matanya, sekuat apapun anaya anaya tetap lah seorang wanita yang memiliki perasaan
"Dia akan baik-baik saja! " Ucap kapten dengan nada sedikit kesal, entah mengapa setelah mendengar ucapan anaya kapten terlihat sangat tidak senang
Tak lama dokter keluar dari ruangan anaya menarik tangannya yang sedari tadi masih di dalam jaket kapten
Anaya langsung berdiri
"Bagaimana keadaannya dokter? " Tanya anaya
"Untung saja lukanya tidak terlalu dalam, dia hanya mendapatkan beberapa jahitan di perutnya dan sekarang masih dalam pengaruh obat bius beberapa jam lagi dia akan sadar" Ucap Dokter
"Terimakasih dokter" Ucap anaya anaya bersyukur ada kelegaan di hatinya
"Kalau begitu saya permisi" ucap dokter tadi
"Silahkan dokter" Ucap anaya sopan
setelah kepergian dokter itu seorang suster menghampiri mereka
"Nona silahkan lakukan pendaftaran dulu" Ucap suster itu
Kapten menatap tidak suka
"Kau obati lukanya dulu sebelum menyuruh nya melakukan registrasi!! apa kau benar seorang suster!! " Ucap kapten itu menatap tajam suster itu membuat suster itu merasakan hawa dingin dan merinding
Kapten menarik tangan anaya
"Kau mau membawaku kemana?!! lepaskan" Ucap anaya
Kapten tidak merespon dia hanya diam, kini kapten dan anaya sudah berada di depan apotek rumah sakit
kapten Mendudukan anaya lalu dirinya membeli sesuatu di apotek
kapten kembali dengan satu kantung plastik
"Ap.. apa yang kau lakukan membeli begitu banyak obat? " Ucap Anaya
"Kau wanita penuh musuh, aku yakin kejadian seperti ini akan terulang kembali! bawa ini untuk Jaga-jaga" Ucap kapten menyerahkan obat itu
"Ah baiklah terimakasih, kalau begitu kapten aku pergi dul.. " Ucap anaya terhenti saat tangan nya di tahan oleh kapten
"Siapa yang menyuruhmu pergi wanita" Ucap kapten yang mulai mengolesi tangan anaya yang sedikit mendapat luka memar dengan obat
Anaya menatap tak percaya kapten yang kejam bisa menolong nya dan mengoleskan obat dengan lembut
"aauuu" ucap anaya sedikit kesakitan saat lukanya sedikit terlalu tertekan oleh kapten
"Sebentar huh huh huh, ini akan baik-baik saja" Ucap kapten
"Terimakasih" Ucap anaya
"Ingat kembalikan pisau lipat ku!!! " Ucap kapten itu tiba-tiba berubah
"Hah! it... itu aku benar-benar tidak bisa menemukan nya?! bagaimana jika aku menggantinya dengan milik ku, ini pisau yang beberapa hari lalu aku pesan" Ucap anaya mengeluarkan pisau miliknya
"Tidak ingin!! aku mau pisau ku kembali!!" Ucap kapten itu mengambil pisau anaya dan berdiri ingin pergi
"Tidak mau? tapi mengambilnya?" Ucap anaya menggerutu
"Ini pisau pertama yang kau buat khusus aku akan menyita nya sebagai gantinya" Ucap kapten berlalu pergi
"Dasar kapten neraka menyebalkan!!! " Ucap anaya kesal bagaimana pun pisau lipat yang dia pesan hampir menghabiskan seluruh gajinya
"Anaya kau bodoh harusnya tidak memberikan pisau itu, hah menyebalkan" Ucap anaya menggerutu pada dirinya sendiri