NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Asri

Mengejar Cinta Asri

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Poligami
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Arya wijaya

Mengambil sebuah keputusan membuat cinta terpisah antara Sam dan Asri, adalah suatu kesalahan besar yang di lakukan Sam, saat sudah tak ada beban dalam hidupnya kini Sam berusaha mengejar cinta sejatinya, begitu banyak rintangan yang di lalui tak lupa juga saingan besar untuk memperoleh kembali cinta Asri yang sempat hilang 6 bulan lamanya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arya wijaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

INGIN BUNUH DIRI

"Maaf.. apa dia Tini, ibu memanggilnya Tini tadi"

Bu Heni heran mengapa ada seseorang disini, dan bertanya tentang anaknya.

"Iya dia anak saya Tini"

"Tini istri Sam maksud Tante"

Ucap Fahmi dengan rasa penasaran.

Tini pun kaget mendengar seseorang menyebut namanya dengan Sam, Tini kini membalikkan badannya lalu memandangi pria itu.

Sedangkan Bu Heni semakin heran mengapa Ia tahu identitas Tini.

"Siapa Kamu?"

Tanya Bu Heni dengan penasaran.

"Aku Fahmi Tante"

Tini sungguh terkejut sekian lama Ia tak pernah melihat sosok Fahmi lagi, kini Fahmi ada di hadapannya.

"Kamu, sedang apa Kamu disini, dasar bajingan"

Bu Heni pun ikut terkejut pertama kalinya Ia melihat sosok Fahmi orang yang telah memperkosa Putrinya.

Tanpa bicara lagi Bu Heni mendekati Fahmi dan kemudian menampar wajah Fahmi dengan kuat.

Fahmi terkejut mendapat tamparan dari Bu Heni untuk pertama kalinya, Fahmi hanya terdiam tak dapat menjawab Ia hanya memegangi pipinya yang memerah.

"Jadi Kamu yang bernama Fahmi, yang sudah menghancurkan Anak saya, dan membuat rumah tangga anak saya rusak"

Fahmi merasa tak terima jika dirinya di sebut merusak rumah tangga Tini.

"Aku tidak merusak rumah tangga Tini Tante"

"Lalu apa bedanya dengan kamu memperkosa anak saya, itu juga sudah merusak"

Bu Heni berbicara dengan nada emosi.

"Iya.. Aku memang memperkosa Tini, itu adalah sebuah kesalahan, Aku minta maaf Tante"

Lalu Fahmi menatap wajah Tini, dan mendekati Tini, namun Tini berontak mengatakan,

"Jangan dekati Aku.. Jauh-jauh kamu dari hidupku, Aku membenci mu, Aku jijik Aku muak, Aku sudah kehilangan Suami Ku, karena anak ini"

Tini lagi-lagi memukuli perutnya dengan sekuat tenaga sambil menangis, melihat hal itu kini rasa penyesalan dalam hati Fahmi muncul, Ia seperti kasihan dengan keadaan Tini, yang frustasi karena ditinggal Sam.

Dengan segera Fahmi mendekat Tini lalu ia berkata,

"Aku minta maaf Tini, Aku memang salah, Aku menyesali perbuatan Ku, tolong jangan Kamu pukuli lagi anak Kita"

Tini mengehentikan pukulan itu ketika mendengar Fahmi berkata bawa ini anaknya.

"Diam Kamu, ini bukan anak Kita, ini aib yang harus segera di musnahkan"

Tini berbicara dengan suara berteriak.

Bu Heni semakin takut mendengar Tini berkata seperti itu, Bu Heni gelisah Ia ingin sekali suaminya datang kesini mendampinginya, namun sayang suaminya tak dapat izin dari kepolisian.

"Tini kamu jangan gila Nak.. apa yang mau Kamu lakukan, turun sayang... Kita bisa bicarakan ini baik-baik"

Tini menangis sejadi-jadinya, Dia sudah merasa putus asa, Tini pun mencoba melangkah ingin terjun dari atas gedung, namun tiba-tiba Fahmi mendekap Tini dengan cepat.

"Lepaskan Aku.. aku ingin mati saja, lepaskan Fahmi"

"Tidak... Aku tidak akan lepaskan"

Lalu Fahmi mencoba mengangkat Tini agar Ia bisa berdiri di tempat yang aman, kemudian Fahmi mencoba berbicara pada Tini.

"Kamu sudah gila ya, Kamu ingin bunuh diri"

Bu Heni tercengang, jantungnya hampir copot ketika Tini hendak melangkah terjun dari atas lantai, Bu Heni mendekati Tini lalu memeluk Tini dengan erat.

"Ya ampun sayang, Kamu membuat mamah khawatir, tolong jangan lakukan ini lagi, Mamah ga bisa kehilangan Kamu nak"

Bu Heni berbicara sambil menangis, lalu Bu Heni berterimakasih pada Fahmi telah menggagalkan aksi bunuh diri Tini.

"Aku hanya ingin menebus kesalahanku Tante"

Bu Heni terdiam tak mengerti dengan apa yang ucapkan Fahmi.

"Apa Maksud Kamu"

Lalu Fahmi mengatakan jika dirinya ingin bertanggungjawab atas perbuatannya waktu itu, Tini kini ikut menyahuti ucapan Fahmi.

"Kamu memang seharusnya di penjara, bajingan Kamu"

Fahmi terdiam merasa bersalah lalu Ia mengatakan,

"Iya...Aku siap di penjara"

Bu Heni sungguh terkejut dengan pernyataan yang Fahmi ucapkan, Bu Heni tak percaya akan semua itu.

"Apa yang membuat Kamu menyesal telah melakukan itu pada Anak saya hingga akhirnya Kamu rela di penjara?"

Tanya Bu Heni dengan wajah yang serius.

"Aku sudah membuat hidup Papah hancur, perusahaan, saham, semua Ia jual karena kesalahan Aku, dan sekarang papah Ku keluar masuk rumah sakit terus, itu pun karena Aku, dan Tini sekarang ingin bunuh diri itu juga karena Aku, jadi Aku ingin menebus semua kesalahan ku"

Bu Heni terenyuh mendengar ungkapan hati Fahmi, Bu Heni melihat ketulusan dari mata Fahmi.

"Mah laporkan Dia sekarang, Aku gak sudi hamil anaknya, Aku jijik Mah"

Tini masih menangis tak berhenti, lalu Bu Heni menjelaskan, jika soal menuntut Bu Heni serahkan semua keputusannya kepada suaminya herman.

Fahmi tak mengerti mengapa harus pak Herman yang menuntut dirinya, lalu Bu Heni menjelaskan.

"Karena saat ini suami Saya tersandung kasus sabotase kebakaran gudang milik perusahaan ayah Kamu"

Kini Fahmi baru ingat jika Sam sudah melaporkan kasus ini pada polisi, Fahmi hanya bisa diam tak tahu harus menjawab apa.

"Terimakasih untuk bantuannya, sekarang Saya ingin bawa anak Saya ke ruang rawatnya"

Bu Heni pun berjalan berdampingan dengan Tini yang menyender di bahu Bu Heni. Dan Fahmi hanya bisa memandangi Mereka dari belakang.

Makan malam pun selesai, Farhan mengajak Asri untuk segera pulang.

"Kok cepat sekali sih kak"

Asri berbicara dengan suara yang manja.

"Ini sudah jm setengah 9 malam, mamah Anita pasti sudah menunggu Kamu rumah"

Asri pun memandang wajah Sam, Ia merasa belum puas bertemu dengan pujaan hatinya.

"Aku masih rindu Kamu Sam"

Asri kini mulai ngambek, Sam segera memberi pengertian pada kekasihnya itu.

"Sayang.. Kamu harus nurut sama Kak Farhan, Tante Anita akan lebih membenci Aku kalau Aku membawa Kamu keluar tanpa seizinnya"

Mau tak mau, Asri menuruti perkataan Sam.

"Iya ya ya.. oke Aku pulang, Sam tapi besok Kita bisa bertemu lagi gak?"

Sam tersenyum melihat Asri sangat antusias ingin bertemu dengannya lagi.

"Aku sih maunya begitu, tapi Aku kan harus bekerja sayang"

Asri mulai menunjukkan wajah kecewa, namun Sam menyemangatinya lagi.

"Aku akan sering kesini di saat hari libur, dan di waktu senggang, Aku janji"

Sam menunjukkan jari kelingkingnya di hadapan wajah Asri, membuat Asri tersenyum hangat.

"Janji ya, Aku percaya Kamu, dari dulu Aku selalu percaya Kamu, Aku tahu Kamu Sam, Kamu juga gak mungkin bisa melupakan Aku, dan sekarang mungkin Allah sudah mengizinkan kita untuk bersatu"

Sam terharu mendengar ucapan Asri, dan inilah yang akan selalu menjadi penyemangatnya dalam bekerja, lalu Sam kembali memeluk Asri dengan hangat di hadapan Farhan.

Farhan hanya bisa tersenyum melihat kemesraan adiknya dengan kekasihnya, kini Farhan kembali merindukan kekasihnya yang sudah tiada 6 tahun lalu, akibat kecelakaan mobil.

Namanya Vania ramadhani gadis cantik dari kalangan keluarga sederhana, yang punya cita-cita besar ingin menjadi seorang dokter yang hebat, selama kuliah dan magang Mereka selalu bersama-sama, menjalani tugas dengan baik dari dosen dan para mentor juga dokter-dokter senior.

Hingga Akhirnya Mereka pun telah menjadi dokter sungguhan setelah melewati banyak proses. Dan suatu hari, Vania mendapati tugas kesehatan di daerah terpencil, antusias Vania sungguh besar, di manapun tempat penugasannya Ia selalu terima dengan senang hati.

Di saat perjalanan mobil yang di tumpangi Vania melewati jalanan berliku hingga naik turun gunung menuju desa terpencil itu. karena kondisi alam sedang mengalami musim hujan, jadi banyak jalanan licin dan curam, dari situlah kecelakaan bermula, mobil yang Vania tumpangi mengalami ketidakstabilan di jalan, akhirnya mobil tergelincir masuk ke jurang, sekitar 6 orang luka-luka dan 3 orang tewas termasuk Vania, namun sampai saat ini jasad Vania masih belum ditemukan oleh pihak penyelamatan dan kepolisian.

Pencarian masih terus di lakukan hingga akhirnya masuk 6 bulan jasad Vania masih juga belum di temukan, para tim penyelamat mulai pesimis, ada yang mengatakan hanyut di sungai ada juga yang mengatakan di makan binatang buas, banyak sekali asumsi-asumsi publik tentang hilangnya Vania.

Setelah mengenang masa lalunya Farhan kembali mengingatkan waktu kepada dua sejoli yang tengah jatuh cinta.

"Asri ayo Kita pulang, masa booking nya sudah mau habis"

Mengingat soal booking Sam kini berterimakasih pada Farhan, karena telah mencoba menyatukan kembali dirinya dengan Asri.

"Kak Farhan sekali lagi Aku sangat berterimakasih atas semua ini"

Farhan menepuk pundak Sam lalu menjawab,

"Aku tunggu itikad baik Mu melamar Adik Ku"

Merasa di beri harapan oleh calon ipar, Sam kini berjanji apapun rintangannya nanti Ia tidak akan pernah lagi meninggalkan Asri.

"Sayang, Kamu pulang ya, Aku akan menghubungi Kamu saat di rumah nanti"

Setelah selesai berbincang Asri dan Sam kini harus terpisahkan lagi oleh waktu.

Asri melambaikan tangannya ketika mobil melaju pergi, lalu Sam kembali ke mess Arif untuk berpamitan kembali ke Cirebon.

"Kakak pulang dulu ya, kakak masih harus kerja"

"Bagaimana pertemuannya kak?"

Arif merasa penasaran dengan pertemuan sang kakak dengan kekasihnya itu.

"Berjalan baik, Kakak sudah tahu semuanya, kamu kenapa gak pernah cerita sama kakak soal kehamilan Asri"

Arif pun menjelaskan bahwa dirinya lupa waktu itu, dan Ia berniat ingin mengabari kembali kakaknya namun dokter Farhan membuat rencana pertemuan ini.

1
Nur Yawati
lnjut
Arya wijaya: Thank you Kaka atas like nya di setiap episode.. terimakasih banyak sudah mampir terus.. 😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!