Menikah hal yang tidak pernah terbesit dalam benak Elvira Nararya, seorang CEO bernama Khuza Gautama mengambilnya sebagai teman hidup karena inside pemerkosaan, alasan yang mendasar Khuza ingin menikahi Elvira adalah untuk menutupi aib perusahaan.
Namun seiring berjalannya waktu, Elvira akhirnya tahu bahwa semuanya hanyalah sandiwara, Khuza memperkosanya karena ingin mendapatkan keturunan, sebab kekasihnya yang berstatus model terkenal itu tidak ingin mengandung dan merusak penampilannya.
Elvira yang sudah tahu kebenarannya diam-diam mengikuti sandiwara mereka dan berpura-pura tidak tahu apa-apa tentang hidupnya yang hanya di jadikan taming, lebih tepatnya alat untuk mendapatkan keturunan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hildayanti intan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
menyesal...
"Auuu.. kak ada apa, tangan Elvi sakit kak". Elvi meringis karena cengkraman Khuza di pergelangan tangan-nya begitu kuat.
"Kau bersenang-senang dengan pelayanan di mansion!, Kau sadar kau tidak sederajat dengan mereka!". Bentak Khuza, alasan yang sebenarnya tidak masuk akal.
"Kami hanya.."
"Diam!, Kau selalu menjawab ketika aku sedang marah!, Apa karena sekarang aku sering memanjakan mu sehingga kau berbuat seenaknya di mansion ku!!". Elvi tertunduk sembari menahan air matanya, dia sadar Khuza tidak sedang marah hanya karena acara kecil itu, namun Elvi tahu itu semua ada hubungan-nya dengan Melodi.
"A..aku tidak ak.akan mengulanginya lagi k.."
"Diam Elvira!, Apa kau tidak bisa diam saat aku sedang marah". Tangan Khuza menarik dagu Elvi dan mencengkeramnya dengan kuat, Elvi meringis dan menitikkan air matanya, ini perlakuan yang sangat kasar untuknya.
"Kau tahu hari ini aku begitu lelah dan kau hanya bersenang-senang di mansion dengan pelayan!!, Dan lagi kau sedang hamil tapi kau membiarkan dirimu berlama-lama di luar, apa kau ingin aku kerepotan mengurus mu jika kau sakit hah!!". Air mata Elvi Sudah tak terbendung lagi mendengar Khuza yang amat sangat marah.
"Dan Oyah tadi kau ke rumah sakit cek kandungan, apa kau sengaja memperlihatkan cincin baru mu di depan media begitu!, Kau ingin menyombongkan diri dengan cincin itu hah!!". Elvi menggelengkan kepalanya dengan kuat, dia tidak bisa berkata-kata atau membela diri, saat seperti ini Khuza tidak akan mau menerima alasan apapun..
"Ini membuat ku muak!!". Khuza melepaskan cengkeraman-nya lalu berlalu ke kamar mandi untuk meredam emosi-nya dengan mandi air dingin, tak lupa dia juga membanting pintu kamar mandi sebagai pelapisan amarahnya.
"Hiks.. Mengapa harus aku yang menjadi pelampiasan mu.. apa salah ku". Elvi terus menangis, dia tidak tahu harus berbuat apa, hari yang seharusnya menjadi hari bahagianya kini lenyap begitu saja oleh amukan Khuza.
Elvi beranjak ke atas ranjang menarik selimut hingga menutupi seluruh kepala-nya, di sana dia hanya bisa menangis sesegukan "apa aku harus berhenti, aku juga capek, aku juga manusia yang punya perasaan hiks.. ak..aku ingin semua ini selesai.. Mengapa kau tega menyakiti ku begitu dalam Khuza, kau menghancurkan seluruh hidup ku". Elvi terus bergumam dalam hati, pedih itu yang ia rasakan.
"Drrrtt..."
"Drrrttt..."
"Drrttt.. ."
Ponsel Elvi sedari tadi terus berdering namun ia enggan untuk mengangkatnya, menangis hanya itu yang bisa menemaninya sekarang.
"Hiks.. nenek Bagaimana kabar mu sekarang?, Aku merindukan pelukan mu Nek". Batin Elvi teringat kembali masa-masa dimana neneknya selalu memeluknya saat ia sedang sedih dan terluka.
Oyah Bagaimana kabar neneknya saat ini, semenjak kepergian Elvi tidak pernah menghubungi neneknya karena beliau tidak memiliki ponsel, terakhir dua bulan yang lalu Elvi mendapat kabar dari tetangganya bahwa neneknya sekarang sudah tidak bekerja keras lagi karena banyak sumbangan dari pemerintah yang ia dapatkan sebagai seorang janda yang hidup sendirian di kampung.
Bukan tidak mau Elvi menghubungin neneknya hanya saja dia masih terlalu takut dengan keadaan-nya sekarang, hamil di perantauan itu benar-benar aib bagi orang-orang di kampung, terutama Elvi tidak ingin neneknya selalu kepikiran dengan masalanya sehingga Elvi hanya mengirimkan uang juga pesan singkat untuk tetangganya agar menjaga neneknya dengan baik, Elvi beralasan bahwa majikannya tidak mengisinkan seorang malakukan panggilan bila sedang bekerja dan untung saja orang di kampung dapat mengerti akan hal itu.
Khuza kembali dari kamar mandi lalu mengenakan pakaian piyama-nya di walk in closed, dia hanya melirik sebentar keranjang untuk memastikan Elvi masih di sana, Khuza tahu Elvi saat ini sedang menangis karena amarahnya yang meledak tadi, seharusnya dia tidak melakukan itu hanya karena masalah sepele.
Khuza hanya menarik nafasnya dengan berat, ingin minta maaf namun gengsi juga, hingga akhirnya Khuza memutuskan untuk makan malam sendiri hari ini.
Tiba di meja makan Khuza tercengang melihat menu makan malam yang begitu banyak, serta terdapat satu kue ulang tahun berukuran sedang di sana " siapa yang ulang tahun". Batin Nya.
"Hey kamu kemari". Panggil Khuza pada seorang pelayan yang berada di belakangnya, pelayan yang bertugas menaruh makanan di piring Khuza.
"Iya Tuan muda". Segera pelayan tersebut mendekat.
"Mengapa ada kue ulang tahun disana, siapa yang menaruh itu semua hah!!". Tanya Nya dengan dingin terdengar tegas.
"Itu kue ulang tahun nyonya tuan, tadi Nyonya mengajak kami semua di halaman belakang untuk mengadakan pesta kecil-kecilan, karena kata Nyonya dia tidak memiliki teman, dan kue ini sengaja di buat karena Nyonya tadi menunggu kedatangan anda tuan, nyonya bilang dia ingin makan malam romantis dengan anda".
Deg
Seketika raut wajah Khuza berubah menjadi merah dan takut, apa yang dia lakukan pada Istrinya, ternyata Elvi mengadakan pesta ulang tahun kecil-kecilan untuk dirinya sendiri, bahkan dia tidak mengatakan hal itu karena wanita itu tahu Khuza sedang sibuk-sibuknya.
"Dosa apa lagi yang aku lakukan padanya, bahkan hari ulang tahunnya pun aku membuatnya terluka, brengsek kau Khuza!! l". Khuza geram pada dirinya sendiri, lalu bangkit berdiri dan melangkah dengan cepat menuju kamar, dia ingin meminta maaf pada Istri-nya.
"Ceklekkk". Pintu terbuka dengan begitu kasar.
Khuza mencari-cari dimana keberadaan Elvi, tadi wanita itu masih berada di atas ranjang namun sekarang Elvi sudah tidak ada lagi disana, kemana dia pergi.
"Elvi..?".
"Kau ada dimana sayang?". Khuza melihat ke arah balkom, sama sekali tidak ada orang di sana, di kamar mandi juga tidak ada lalu walk in Closed.. ya ternyata Elvi ada di sana mengenakan mantel besar dan sepertinya dia sedang bersiap untuk pergi, Sangat kentara dengan baju yang dia peaking ke dalam koper kecilnya.
Khuza melihat itu lalu memejamkan matanya, dia juga terluka melihat Elvi akan pergi, sesungguhnya dia tidak pernah ingin itu terjadi.
"El apa yang kau lakukan sayang". Khuza mendekati Elvi lalu memeluknya juga mencium kepalanya.
"Hiks.. Elvi akan pergi kak.. Elvi Sudah tidak tahan lagi.. Elvi.." belum sempat menyelesaikan ucapan-nya Khuza lebih dulu membungkam bibirnya dengan ciumannya.
Memberontak?
Tentu saja Elvi memberontak, malam ini Elvi benar-benar bertekad untuk menyudahi ini semua, sampai kapan pun mungkin mimpinya tidak akan teruwujud untuk hidup bahagia bersama Khuza, sejak awal pernikahan tanpa cinta memang hanya lah omong kosong.
"Le.. pas..kak.. " Elvi mendorong tubuh Khuza menjauh namun Khuza tetap memaksakan kehendaknya, mencium dan memaksa Elvi membuka bibirnya.
bersambung...
author bisa tidak membedakan mana salah, mana benar, author tau tidak apa itu kesalahan selingkuh
*seorang wanita masih berstatus istri tapi berhubungan dengan pria lain
*seorang lelaki mendekati dan berhubungan dengan wanita bersuami
*seorang wanita masih berstatus istri tapi malah merencanakan pernikahan dengan pri lain
*seorang wanita berstatus istri tapi bermesraan dan kontak fisik dengan lelaki lain
*seorang istri yang melaknat suaminya tapi dia lebih menjijikan, munafik
bahkan pelacur sekalipun saat sudah menikah dia menghormati ikatan pernikahannya dan statusnya sebagai istri
maka kesimpulan nya pemeran utama wanita lebih hina dari pada pelacur
dan yang membuat novel ini egois semua kelakuan novel ini membenarkan semua kelakuan istri dan PEBINOR
sekian Terima kasih
💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪