Perjuangan & Sandiwara Cinta
"Tolong.. tolong.. hiks lepaskan aku.. aaarrrgghhhh!!" Teriakkan Minta tolong terdengar keras dari kamar hotel yang berada di pusat kota Jakarta.
"Aku akan bertanggung jawab!!".
Itu adalah kata-kata Khuza Gautama kepada seorang wanita yang baru saja ia tiduri, sebuah kata yang begitu muda di ucapkan untuk menghapus kesalahan yang ia ciptakan secara menyeluruh di mata masyarakat. Dengan ucapan itu dia akan di puja dan di anggap sebagai pahlawan meski dialah penjahatnya, memutar balikkan fakta dan mencuci habis dosanya sehingga mendapatkan predikat pria paling bertanggung jawab di kota ini.
Lalu bagaimana dengan wanita yang nampak menyedihkan itu, apakah dia akan mendapatkan keadilan, TIDAK!!, wanita itu masih menjadi bahan pembicaraan masyarakat dan menjadi ajang dimana semua kata-kata menjijikkan keluar dari mulut orang hanya sekedar memberinya sumpah serapa, juga menyandang wanita pendosa yang menjijikkan.
Masyarakat tetap menuduh-nya penjahat karena berhasil mendapatkan miliarder dan menuduh-nya menggunakan cara licik dan menjijikkan untuk menjadi korban agar mendapatkan Khuza Gautama, mereka mencaci maki wanita itu berdasarkan kecemburuan, tidak ada yang percaya padanya atau sekedar menaruh simpati padanya.
Mereka hanya tahu omong kosong tanpa mengetahui apa yang terjadi malam itu.
Banyak dari mereka marah terhadap wanita itu karena menganggap wanita kampung itu tidak pantas menikah dengan seorang miliarder seperti Khuza Gautama hanya karena inside pemerkosaan yang di lakukan Khuza padanya, mereka marah karena wanita kampung itu yang menikah bukan-nya mereka yang merasa lebih pantas .
Wanita itu harus menanggung semua luka-luka batin sendiri, tidak ada seorang pun yang mau melihat rasa trauma besar yang wanita itu alami, orang-orang sengaja menutup mata dan telinga mereka pada ketakutan wanita itu saat inside Khuza menyerangnya dengan brutal, bagi mereka itu hanya bualan saja.
seolah tidak ada tempat untuk orang miskin melakukan pembenaran diri, karena dunia sekarang lebih percaya ketika uang yang berbicara. Masyarakat juga mempercayai apa yang mereka ingin lihat dan dengar, apa lagi wanita itu bukan seorang model seksi seperti kekasih Khuza Gautama yang bernama Melodi wanita berparas cantik dan seksi menawan.
sedangkan wanita itu hanya gadis miskin dan berasal dari kampung, tidak memiliki kekayaan apa lagi pendidikan tinggi.
Segala macam spekulasi dan opini di lontarkan masyarakat untuk menyudutkannya, ini seperti tindakan bullying padanya, pihak yang memiliki kepentingan untuk menaikkan ketenaran namanya mulai turun tangan, tanpa perduli dengan perasaan wanita itu yang sangat hancur, mereka melakukan debat publik yang semakin membuat wanita itu menjerit sakit dalam hati. Padahal wanita itulah yang menjadi korbannya tapi semua orang menciptakan opini seolah dialah penjahatnya.
"Tuan Kuzha Gautama tidak akan pernah melakukan hal memalukan seperti itu pada Elvira, wanita kampung itu jika dia tidak menggodanya terlebih dahulu".
"Tapi bukan kejadian itu tidak di sengaja karena tuan Khuza mabok di dalam kamar hotel?".
"Bisa saja dia yang sengaja menaruh sesuatu di minuman tuan Khuza dan membuat pria itu mabok, secara diakan pelayan hotel".
"Tapi untuk apa dia melakukan tindakan tidak terpuji itu?"
"Jelas tuan Khuza adalah pria idaman seluruh wanita di kota ini, siapa yang tidak tertarik dengannya, tampan, kaya raya juga berwibawa, wanita mana pun akan melakukan segala macam cara untuk mendapatkannya, dan Elvii wanita kampung itu cukup beruntung".
"Hmm ini semakin mencurigakan, tidakkah kalian berpikir tuan Khuza memiliki kekasih super model seksi dan cantik, tapi mengapa dia mau tidur dengan Elvira wanita tidak berkelas itu, ini membingungkan".
"Sudah ku bilang pasti Elvira menjebak tuan Khuza dengan kelicikan-nya sehingga tuan Khuza bisa menyerangnya".
"Ah benar, itu sangat masuk akal".
Tudingan dan segala gosip miring terus menjadi perbincangan hangat di publik, Elvira sudah berusaha menutup telinga dan matanya untuk menghadapi kenyataan hidup yang terasa begitu sangat pahit, namun semuanya semakin parah .
"Hikss.. itu semua tidak benar". Menangis hanya itu yang bisa ia lakukan, mengekspresikan segala bentuk kekecewaan dan rasa bersalah dalam dirinya.
"Apa mereka mengira keperawatan bukan lah sesuatu hal yang berharga hiks.. apa salah ku sehingga mereka membuat ku terlihat sangat menyedihkan seperti ini, kehilangan keperawanan itu sama saja dengan hilangnya seluruh harta dan harga diri yang ku miliki, sekalipun aku gadis kampung tapi aku masih memiliki harga diri hiks..."
...(.....)...
Semua kejadian bermula saat pesta bina akrab untuk menyambut karyawan baru telah selesai, saat itu beberapa karyawan sudah mulai pulang satu persatu ke rumah mereka masing-masing, sementara Khuza memilih untuk menginap di Hotel, Elvira yang saat itu datang menghampiri kamar hotel Khuza setelah mendapat perintah dari manajer hotel berniat untuk membersihkan bekas botol Wiski di kamar Khuza hingga akhirnya sesuatu yang paling berharga di hidup-nya di regut oleh pria dingin dan arogan seperti Khuza.
Dan yang paling mengejutkan ialah tamu yang menyerang Elvira di kamar hotel itu ialah atasan-nya, karena Khuza juga pemilik hotel tersebut.
Mendapatkan serangan yang tiba-tiba dari Khuza membuat Elvira hanya bisa memekik, menjerit dan terus memberontak, namun sayang kekuatannya tak bisa di bandingkan dengan kekuatan yang dimiliki Khuza, pria yang memiliki tubuh nyaris sempurna dengan pahatan otot yang kuat dan wajah kaku serta tampan itu menyerang Elvira secara brutal tanpa perduli seberapa besar penolakan Elvira terhadap-nya.
Teriakkan yang begitu lantang dan keras minta tolong dari Elvira membuat beberapa penghuni Kamar hotel yang berada di sebelah berdatangan juga manajer dan beberapa pegawai hotel untuk membuka dengan paksa kamar tersebut, sayang-nya sayap yang dimiliki Elvira telah patah oleh sentuhan kebrutalan Khuza, sesuatu yang begitu berharga telah di regut begitu saja oleh pria dingin itu.
Setelah kejadian itu Elvira yang terpukul dengan kenyataan yang menimpanya kehilangan kesadaran, sementara Khuza segera di amankan oleh pegawai hotel, sayang-nya pria itu dengan muda lepas karena dia adalah pemilik hotel tersebut, kekuasaan-nya juga bisa membeli hukum, lantas tidak ada yang bisa menjeratnya oleh apapun dan siapapun di dunia ini.
Sementara Elvira setelah ia sadar di antara oleh supir pegawai hotel ke kosannya itu pun saat sudah pagi menjelang, Elvira sedikit tercengang saat baru masuk ke dalam kamar dan berniat untuk menutup pintu namun Khuza sudah berdiri di sana.
Seketika Elvira menciut dengan tatapan mengintimidasi dari Khuza, tubuhnya bergetar dan pucat melanda dirinya, tatapan Khuza seolah menyalahkan Elvi bahwa semua yang terjadi semalam itu karena kesalahan-nya, Khuza mungkin lupa jika Elvi juga terkenal dampaknya, dia di benci oleh semua orang juga karyawan hotel dan seluruh masyarakat.
Murahan, itu lah yang terus di dengar Elvira ketika pertama kali membuka matanya.
bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
cesper nyinyir
🥰🥰🥰🥰🥰👌👌👌👌
2021-10-27
1
Mbok Wami
nyimak dulu
2021-10-22
3
Anisatul Azizah
absen thor
2021-10-22
1