NovelToon NovelToon
Because Of Love

Because Of Love

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Aldifa Sasya

Zahra Putri Pratama harus menerima kenyataan bahwa sang kekasih yang ia cintai telah menikah dengan sahabat nya sendiri, sehingga ia memutuskan untuk pergi ke kota kecil dan di sana ia bertemu dengan sosok seorang anak kecil yang menarik perhatian nya. dan ternyata anak kecil itu adalah anak dari seorang pengusaha muda Luffy Ferdinand Sinaga. karena anaknya yang bernama Lucky Alvino Sinaga begitu senang dengan Zahra Luffy pun berniat untuk mengajak nya menikah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aldifa Sasya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perhatian Luffy

Bagas berjalan dengan santai menuju UGD tempat Zahra di periksa, ia menatap lurus ke depan. Semua orang menatap ke arah nya. Yang berjalan bersama dengan seorang pria dan istri nya.

Melihat kedatangan kedua orang tua nya, Zhafran pun beranjak dari duduknya, sambil mengendong Lucky.

"bagaimana keadaan Zahra ?" tanya Bagas setelah mendekat pada Zhafran.

"lagi di periksa dokter pa" sahut Zhafran sambil menyerahkan Lucky pada mama nya

"lama sekali periksa" ujar Bagas menatap pada ruangan yang masih tertutup.

"Zahra hanya demam biasa pa, tidak perlu khawatir" ucap Zhafran yang melihat wajah tegang papa nya.

"iya, papa berharap begitu, sekarang ke kantor lah kalau kamu mau" kata Bagas mendudukkan dirinya di kursi tunggu.

"iya pa, kebetulan ada meeting siang ini" sahut Zhafran pada papa nya.

Setelah kepergian Zhafran, Bagas menatap pada Luffy yang dari tadi hanya diam saja, dan tidak banyak bicara.

"Luffy, kamu tidak suka bicara ya?" tanya Bagas melihat menantunya hanya fokus pada ponsel nya.

"tidak pa, aku ada sedikit kerjaan" sahut Luffy mendengar pertanyaan mertuanya.

"aku kira kamu tidak suka bicara, ya sudah lanjutkan perkerjaan mu" ujar Bagas kemudian.

"aku cuma lagi cari orang yang bisa pegang perusahaan di Surabaya pa, rencananya aku tidak akan pulang lagi ke sana, paling hanya satu bulan sekali aku akan ke sana" kata Luffy yang memang ingin menuruti perintah dari Nita mertuanya.

Luffy memang seorang yang mudah sekali menurut jika itu nyaman bagi nya, namun dia akan tegas menolak jika tidak sesuai dengan apa yang ia mau.

"apa kamu tidak keberatan, kamu boleh bawa Zahra kembali ke sana jika kamu mau" ujar Bagas sambil menatap pada istrinya.

"silakan saja, kalau mau pergi ke sana lagi" kata Nita membuat Luffy menatap pada Bagas.

"tapi, jangan bawa Lucky" lanjut Nita.

"tidak bisa lah ma, yang ada dia akan mencari orang tua nya" kata Bagas pada istrinya.

"ya, kalau tidak mau ya tetap di sini" ucap Nita pada suami nya.

"aku akan tetap di sini ma, tidak akan kembali ke sana" ujar Luffy karena ia tidak mungkin meninggal kan Lucky di jakarta sendiri bersama oma dan opa nya.

saat mereka lagi asik berbincang, dokter pun keluar dari ruang UGD.

"bagaimana ke adaan putri saya, apa dia memilih untuk tidur panjang?" tanya Bagas menatap dokter yang bertugas.

"tidak pak, dia sudah sadar" sahut dokter dengan senyum karena Zahra selalu saja begitu jika sakit.

"tumben sekali dia tidak tidur panjang" ujar Bagas membuat dokter itu senyum sekalian bingung.

"mungkin ada hal yang membuat ia tidak mau tidur panjang pak" sahut dokter itu kembali.

"apa lah papa, anak sadar sekarang di suruh lama sadar nya " kata Nita kesal.

"ya lagian kan aneh juga" kata Bagas pada istrinya.

"udah aku mau masuk" kata nota pada dokter itu.

"tunggu di pindahkan dulu Bu ke ruang rawat ya, bapak boleh ikut saya keruang dokter, ada yang ingin saya sampaikan" ucap dokter pada Bagas.

"kamu yang kesana, kamu suaminya" ujar Bagas pada Luffy, yang membuat dokter melongo dengan apa yang ia dengar.

"putri bapak udah menikah?" tanya dokter itu pada Bagas.

"jangan banyak tanya, udah jelas kamu dengarkan" kata Bagas ketus.

Dokter pun hanya diam tidak berani untuk bertanya lagi. Ia pun mengalihkan pandangan nya pada Luffy.

"boleh ikut saya mas" kata dokter itu pada Luffy.

"iya dok" sahut Luffy.

"ma, titip Lucky dulu ya" ucap Luffy pada Nita.

"iya, sama lah, lihat dia tidak rewel sama sekali" ucap Nita melihat Lucky yang sedang memakan cokelat.

Zahra pun telah di pindahkan ke ruang rawat, Bagas dan Nita pun telah masuk ke ruangan dimana putri mereka berada.

"kenapa bisa sakit?" tanya Bagas pada Zahra yang menatap Lucky yang duduk di sofa.

"namanya juga manusia pa, pasti bisa sakit" sahut Zahra dengan suara lirih.

"iya, papa tau, tapi tetap jaga kesehatan" ucap Bagas mengusap rambut panjang Zahra.

"iya pa, Zahra tidak apa-apa, hanya demam saja" ujar Zahra yang memang tau jika papa nya menghawatirkan nya.

"iya, kamu hanya demam biasa, cantik nya papa satu satunya" kata Bagas dengan senyum.

"iya pa, mas Luffy mana?" tanya Zahra pada tidak melihat Luffy.

"aku di sini" sahut Luffy yang baru saja masuk.

"oh, aku kira mas tidak di sini" ujar Zahra melihat Luffy mendekat pada nya.

"aku habis dari ruangan dokter tadi, kamu mau apa" kata Luffy pada Zahra dan ia tidak lupa bertanya apa yang mau dimakan oleh Zahra.

"tidak ada mas" sahut Zahra mengalihkan pandangan nya pad Lucky.

"mas beli kan bubur ya, kamu harus makan, kata dokter perut nya kosong" ujar Luffy pada Zahra, dan Zahra pun hanya mengangguk saja.

"eh tunggu dulu, apa kata dokter ?" tanya Bagas pada Luffy.

"kena, demam berdarah pa, namun tidak apa apa kata dokter" kata Luffy pada mertuanya.

Bagas pun hanya mengangguk ia berjalan ke arah sofa dan duduk di samping Lucky yang memang tidak memperdulikan mereka karena ia asik dengan ponsel yang tidak tau dari mana dapat nya.

"siapa yang memberikan mu ponsel ini?" tanya Bagas sambil mengusap rambut tebal Lucky.

"om yang belikan, dengan syarat tidak boleh nangis" sahut Lucky dengan wajah polosnya.

mendengar apa yang di katakan oleh cucunya, Bagas pun berfikir jika tadi Lucky menangis dan Zhafran membujuk nya dengan ponsel baru.

"boleh main ponsel nya, tapi ingat belajar, dan ada waktu untuk bermain ponsel" ucapa Bagas pada cucunya.

"iya opa" sahut Lucky.

Tidak lama Luffy pun datang dengan makanan yang ia beli di depan rumah sakit, ia berjalan menuju nakas dan memindahkan makanan itu ke dalam mangkok.

"ini makan dulu, biar aku suapkan" kata Luffy sambil membantu Zahra duduk.

"aku bisa sendiri" sahut Zahra tidak mau di suapi oleh Luffy.

"tidak apa" kata Luffy menyodorkan bubur pada Zahra. Zahra pun menerima suapan dari Luffy. Ia tidak membatah sama sekali, hingga makan itu pun habis.

Melihat Luffy yang memperlakukan anaknya seperti itu Bagas pun tersenyum, iya tidak menyangka, jika pria itu menjadi suami dari kedua putri nya itu.

Dan dapat di lihat jika Luffy adalah pria yang baik, ia belum mencintai Zahra tapi ia bisa merawat dan menjaga Zahra, dan ia juga bisa menerima kenyataan jika ia menikah dengan adik ipar nya sendiri, dan bahkan kedua nya adalah saudara kembar, yang memang tidak sama wajah nya, namun ada kemiripan.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!