NovelToon NovelToon
Menjadi Selingkuhan Suamiku

Menjadi Selingkuhan Suamiku

Status: tamat
Genre:Romantis / Fantasi / Petualangan / Tamat
Popularitas:11.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Andreane

18+
Ikatan yang terjalin karena sebuah fitnah, membuat Karenina terpenjara oleh cintanya, hingga ia memutuskan untuk menjadi selingkuhan suaminya sendiri.

Penyamaran yang begitu apik, dan sempurna, sehingga sang suami tidak menyadari kalau ternyata, wanita lain dalam rumah tangganya adalah istri sahnya.


"Kau yang mengurus segala keperluanku, dan saat kau memutuskan untuk pergi, ada ketidak relaan dalam hatiku, namun aku tak bisa mencegahmu.
Hidupku kacau tanpamu, rapuh porak poranda" DANU ABRAHAM BUANA


"Anna Uhibbuka Fillah Lillah..., itu sebabnya aku menjadi orang bodoh, bertahan hampir dua tahun untuk mengabdikan diriku pada suami yang tidak pernah membalas cintaku" KARENINA LARASATI ARIFIN

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Andreane, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 30

Kilau jingga tampak di langit cerah pagi ini, semburat merahnya menusuk pandangan mata, namun sinarnya yang alami, begitu menenangkan jiwa penghuni bumi. Dengan semangat Nina memulai aktivitas kesehariannya.

Di saat sebagian besar orang-orang menikmati akhir pekan bersama keluarga, tidak dengan Nina, dia tetap bekerja di hari minggu, itu sudah menjadi tuntutannya sebagai karyawan.

"Ir, jangan lupa nanti sore ke butik Shevano, aku tunggu jam tiga" ucapnya saat sedang menikmati sarapan bersama.

"Iya, aku akan datang sebelum kamu keluar dari butik"

"Ya sudah aku berangkat dulu, hari ini aku akan sangat sibuk" Nina meneguk segelas air lalu beranjak dari duduknya.

"Hati-hati Nin"

"He'em" Nina hanya berdehem seraya memakai alas kakinya lalu mengucapkan salam dan pergi meninggalkan rumah.

*********

Setelah menempuh perjalanan selama lima belas menit dengan menggunakan taxi, tampak beberapa karyawan termasuk Wulan, sedang membuka butik milik Bu Agata.

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumsalam, selamat pagi mba Nina"

"Selamat pagi" sahut Nina melangkahkan kaki menaiki tangga menuju ruangannya.

Wanita cantik dengan gamis dan hijabnya yang menjuntai panjang, mulai berkutat dengan rancangan gaun pesta milik pelanggan yang akan di pakai minggu depan.

Setelah semua potongan kain di jahit dan di satukan, Nina meminta bantuan pada Wulan untuk mencoba gaun tersebut. lalu dia memindai penyesuaian dengan menggunakan jarum pentol, sesekali Nina memegang pinggang dan mengelus perutnya karena ada gerakan-gerakan kecil yang di timbulkan oleh sang bayi.

Waktu berjalan begitu cepat, dengan kesibukannya menggarap sebuah gaun, jam sedah menunjukan pukul tiga.

"Sudah waktunya pulang ternyata"

Nina segera membereskan peralatan jahitnya, lalu berpamitan pada Sinta setelahnya.

Saat keluar dari butik, sudah ada Irma yang sedang menunggu di sebuah bangku depan toko sambari memainkan ponsel pintarnya. Terdengar juga suara adzan Ashar berkumandang.

"Ir, maaf lama"

"Tidak apa-apa kok, aku baru saja duduk"

"Ya sudah kita langsung ke masjid yuk, setelah ibadah, kita langsung cek lokasi"

Nina dan Irma berjalan berdampingan menuju masjid untuk menjalankan kewajibannya sebagai umat muslim, lalu akan pergi melihat rumah yang akan di beli. Dia memilih membeli rumah dekat dengan tempat kerja, agar tidak perlu menempuh perjalanan dengan menaiki kendaraanm Selain itu, dengan kondisinya yang sedang hamil, akan memudahkan aktivitasnya, baik sekarang maupun setelah melahirkan nanti.

🌺

🌺

🌺

Lelah juga di rasakan oleh Danu, setelah seharian berkutat dengan pekerjaannya di kantor. Sebelum kembali ke rumah, Danu membuka gawainya memastikan tak ada pesan yang masuk ke ponselnya. Dengan langkah gontai Danu meninggalkan ruang kebesarannya.

Mobil mewah memasuki rumahnya setelah satpam membuka pintu gerbang.

Bibirnya mengulas senyum kecil saat mendapati kamarnya telah berganti sprei. Tempat yang sangat cocok untuk melepas penat sepulang kantor. Tentu saja teh Wati yang sudah membereskannya.

Danu bergegas masuk dan merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur. Tangannya meraih sebuah foto pandangannya fokus menatap wajah Nesa dalam foto itu. Persekian detik kemudian, dia teringat dengan cincin yang ia temukan beberapa bulan lalu.

Dengan gerak cepat, Danu mengangkat tubuhnya lalu membuka laci tempat ia menyimpan benda itu. Karena aktivitas pekerjaannya yang padat, dia sampai lupa dengan temuannya hingga berbulan-bulan.

Saat laci terbuka, mata Danu mendapati cincinya masih teronggok di sana. Segera ia raih dan menatapnya dalam-dalam seraya membolak-balikan cincin berlian itu.

"Iya ini cincin yang sama dengan cincin yang pernah ku berikan pada Nesa, ada lambang Huruf D di lapisan dalam Cincin"

"Kenapa ada pada Nina, apa dia mengambilnya dari Nesa? tapi bagaimana bisa" gumam Danu, dia berusaha keras memikirkannya. Kembali pandangannya ia alihkan pada foto yang masih ia pegang di tangan kirinya.

"Rio bilang foto ini sekilas mirip Nina, apa Nesa itu Nina?, apakah Nina yang sudah menjadi wanita lain dalam rumah tanggaku?

arghh" Danu menyugar rambutnya kasar.

Ia merogoh saku celana meraih benda tipis untuk menghubungi Rio.

"Ri, kamu ke rumahku sekarang, penting" Desak Danu ketika panggilan tersambung dengan asisten sekaligus temannya. Danu memutuskan panggilan, tanpa menunggu jawaban Rio.

Dia beranjak dari kamar membawa dua benda di tangannya.

"Teh, kalau Rio sudah datang, suruh dia langsung menemuiku di ruang kerja" katanya saat sampai di lantai bawah.

Teh Wati yang sedang konsentrasi memasak untuk makan malam, tampak kaget dengan perintah majikannya yang secara tiba-tiba "Baik pak" jawabnya menunduk.

Ia duduk di sebuah kursi ruang kerja, menunggu kedatangan Rio dengan perasaan gelisah. Beberapa saat kemudian, tiba-tiba sebuah ketukan pintu membuyarkan lamunannya.

Pintu terbuka menampilkan sosok pria seusinya.

"Ada apa si? menyuruhku kesini, aku baru saja sampai rumah tadi, dan langsung putar balik menuju ke sini" Ia berjalan menuju kursi tepat di depan meja kerja milik Danu.

Alih-alih menjawab, Danu justru meletakan sebuah cincin, dan selembar foto di atas meja, membuat Rio memicingkan mata lalu menatap dua benda itu secara bergantian.

Dia masih diam ambigu menunggu Danu menjelaskannya. Mungkin ada tugas baru yang akan di berikan oleh bosnya.

"Bagaimana pencarianmu?"

Beberapa waktu lalu, Danu menyuruh Rio membayar orang untuk mencari keberadaan Nesa.

Rio paham dengan pertanyaan sahabatnya "Belum ada hasil" jawabnya seraya menggelengkan kepala "Tapi apa maksud cincin dan foto Nesa itu?" Rio bertanya dengan dagu menunjuk benda di depannya.

Danu merubah posisi duduknya menjadi lebih tegak. "Cincin ini milik Nesa, aku menemukannya di kamar Nina"

Mata Rio membulat seketika mendengar ucapan Danu "Cincin Nesa? kamu yakin itu miliknya?"

"Sangat yakin, aku memesannya dan menambahkan lambang huruf D di cincin ini"

Rio mengulurkan tangannya merebut cincin yang berada di tangan Danu. Setelah meneliti dengan cermat, benar saja ada huruf D tertulis di sana. "Bagaimana bisa ini ada di kamar Nina, jika benda ini milik Nesa?" tanya Rio penasaran.

"Itulah yang aku pikirkan saat ini, coba kamu lihat foto Nesa, waktu itu kamu sempat mengatakan, sekilas dia mirip Nina"

"Seharusnya kamu yang lebih paham, kenapa bertanya padaku" Sanggah Rio.

"Kamu tahu kan, selama ini aku tidak pernah menatap wajahnya, kalaupun menatap juga hanya sekilas, dia juga selalu mengenakan hijab saat di rumah. Sedangkan Nesa, dia tampil dengan make up dan memamerkan rambutnya, mana aku paham"

Rio mendesah, merasa heran dengan sahabatnya yang mungkin kelewat bodoh.

"Lalu apa yang harus kita lakukan?" Rio bertanya dengan menyenderkan punggungnya pada senderan kursi dan satu tangan menopang dagu.

"Carikan bukti lain kalau Nesa itu Nina"

"Seharusnya kamu bisa mencari sendiri tanpa bantuanku, apalagi kamu sudah melihat sisi dalamnya Nesa"

"Maksudmu?"

"Memang saat kamu bertempur di ranjang kamu sama sekali tidak menyadarinya?"

"Tidak" jawab Danu dengan penuh penekanan di sertai sorotan mata tajam.

Rio menggelengkan kepala lalu meraih ponsel di saku celananya. Sikap Rio membuat Alis Danu menukik.

"Apa yang akan kamu lakukan?" tanya Danu penuh selidik.

"Mencari informasilah, apa lagi?" sahutnya tanpa melihat Danu. "Nama panjang Nina siapa?"

"Karenina Larasati Arifin, kenapa?"

"Pinjam laptopmu"

"Buat apa?"

"Jangan banyak tanya, cepat mana laptopnya?"

Danu menarik laci besar pada sisi meja, dimana laptop tersimpan di sana.

"Nih"

Hampir sepuluh menit Rio menatap monitor laptop yang menampilkan beberapa foto Nina yang terpasang di laman Facebook.

Akun bernama Karenina Larasati Buana, di pastikan adalah akun facebook milik Nina, selain menyematkan nama suaminya di belakang namanya, juga jelas sekali di foto profil menampilkan gambar dua wanita cantik memakai hijab, yang salah satu dari wanita itu adalah Nina.

"Cantik juga teman Nina" batin Rio. Dia adalah Irma sahabat Nina.

"Ketemu"

Danu terperanjat kaget "apa yang kamu temukan?"

Rio tidak menjawab pertanyaan Danu, dia sibuk menyamakan foto Nesa di tangan kirinya, dengan foto Nina yang ia temukan di akun facebook.

Seketika tawa Rio pecah memekakan telinga Danu "Hahaha benar, Nesa itu Nina, ternyata selama ini kamu selingkuh dengan istri sendiri. Coba lihat foto ini, dan samakan dengan foto Nesa" Rio menggeser laptop menghadap Danu, dan sedikit melempar selembar foto ke atas meja.

Mata danu membesar sempurna dada pun bergetar hebat kala mendapati betapa miripnya Nesa dengan istrinya.

"Iya, kau benar mirip sekali" gumamnya seakan tak percaya.

"Bukan cuma mirip, itu memang satu orang bodoh" Rio mengumpat bosnya begitu frontal.

"Pantas saja Nina tidak pernah mau jika ku ajak keluar, ternyata dia tidak bisa pergi dengan mengenakan pakaian seksinya"

"Memangnya dimana kalian bertemu" tanya Rio penasaran.

"Di vilanya"

"Hahaha syukurlah, setidaknya kamu gagal berdosa, karena yang kamu tiduri itu Nina. Baru denger ada wanita yang rela merubah penampilannya demi menjadi selingkuhan suaminya sendiri, dan bodohnya si suami tidak menyadari kalau wanita itu istrinya"

Danu mengusap wajahnya gusar "Jadi selama ini berzina dengam Nina?. Oh yaa Rabb, Nina maafkan aku, seandainya aku menerimamu dari awal, hal ini pasti tidak akan terjadi"

Rio mendapati wajah Danu yang seketika memerah "Kamu kenapa?" menyesal?"

"Aku harus mencari Nina, dia harus menjelaskan semuanya?"

"Danu danu, buat apa kamu meminta penjelasan darinya, sudah jelas, dia melakukannya pasti karena tidak ingin kamu berselingkuh dengan wanita lain, atau bisa jadi dia ingin mendapat cinta dari suaminya, yang tidak pernah dia dapatkan"

Danu membenarkan ucapan Rio "Iya kau benar, untuk apa aku meminta penjelasannya, toh aku ingin memperbaiki hubungan ini"

"Iya itu karena kamu sudah mencintainya, dan terlambat menyadarinya"

Danu segera menyembunyikan foto Nina dengan pakaian seksinya. Andai dia tahu dari awal jika Nesa adalah Nina, dia tidak akan memperlihatkan foto itu pada Rio.

BERSAMBUNG

1
shanum
Luar biasa
bibuk duo nan
dua bocil ini kan nti berjodoh kennan dan Zahra ada cuplikan di novel menikahi sersan mayor
bibuk duo nan
hahaha gak akan menang melawan ras terkuat di bumi Danu
bibuk duo nan
😭😭😭😭😭😭😭
bibuk duo nan
adeknya itu yg nti bakal jd istrinya Ken yaitu Zahra 😁😁
bibuk duo nan
ini kan nti ortunya Bimasena Anggara di novel menikahi sersan mayor kan Thor,
bibuk duo nan: makin seru Thor semangat 💪 abaikan yg komen bikin down
Anne: betul
total 2 replies
Euis Resmawati
Luar biasa
Yus Warkop
apa kenan gak ada kemirifan dengan danu?
Yus Warkop
nina umimu sakit hati dengan perlakuanmu 😭 abi arifin udah tahu itu cucunya 😥
Yus Warkop
su nina bikin pusing sendiri
abdul adul
Luar biasa
Yus Warkop
knapa si irma bodoh yah harusnya terus terang malah menyembunyikan kebenaran kesannya turut campur tuh urusan rmh tangga dngan memperkeruh suasana
Yus Warkop
dah gak sabar nih lanjut
Yus Warkop
cepat kasih tahu keluarga nina
Yus Warkop
lanjut
Yus Warkop
cincin nesa
Yus Warkop
gimna kabar danu
Yus Warkop
harusnya cepet bilang sama keluarga
Yus Warkop
lanjut
Yus Warkop
kayanya nina hamil deh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!