NovelToon NovelToon
Anak Genius Namaku Aji

Anak Genius Namaku Aji

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Badboy / Anak Genius
Popularitas:2.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: tompealla kriweall

Seoson 1.

Cilla Andini harus berjuang seorang diri membesarkan anaknya, Aji Putra. Tapi siapa yang sangka jika Aji kecil ternyata adalah seorang anak yang genius. Berkat kegeniusannya, Aji sering membantu mamanya terbebas dari suatu masalah.

Suatu hari, takdir mempertemukannya dengan seseorang yang ternyata dia adalah ayah biologis Aji.

Bagaimana sikap Aji pada orang tersebut?
Apakah Aji bahagia atau amarah dan dendam lebih menguasai hatinya?

Seosen 2.

Aji hilang ingatan saat pesawat terbang yang dia tumpangi meledak karena dibajak para mafia. Luka diwajahnya yang terlalu parah, mengharuskannya untuk operasi plastik.

Saat datang ke Indonesia, samar-samar ingatannya kembali lagi tapi belum sempurna. Dia merasa pusing dan kesehatannya menurun, sehingga harus di rawat di rumah sakit.

Akankah ingatan Aji kembali?
Bagaimana nasib keluarga Aji di Indonesia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tompealla kriweall, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perasaan Lily

Perjalanan menuju ke arah rumah sakit terasa lebih ringan dan santai dengan adanya Aji yang berceloteh riang. Dia begitu senangnya karena bisa melihat jalan-jalan kota yang ramai dan tidak hanya lewat layar kaca lebar yang ada di dalam apartemen milik papanya, Gilang. Aji juga banyak bertanya tentang apa saja yang dia lihat dan ingin dia ketahui. Mungkin rasa penasaran yang tinggi membuatnya menjadi anak yang kritis.

"Lihat Ma! Itu kan truk, sama juga dengan mobil yang kita naik ini. Digerakkan dengan mesin dan bahan bakar. Kenapa lebih mahal mobil papa sedangkan muatannya lebih banyak truk itu?"

Tiba-tiba Aji mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan kendaraan. Cilla bingung dan tidak tahu harus menjawab apa. Jika dijawab asal, Aji pasti tidak akan puas dan terus bertanya. Tapi jika menjawab perbedaan keduanya, Cilla juga tidak tahu, apakah jawabannya memang sudah benar atau tidak.

Gilang yang memahami situasi sulit Cilla dengan cepat memberikan penjelasan pada Aji, anaknya itu.

"Sayang, Aji. Truk dengan mobil penumpang itu berbeda. Dari bentuk kerangka, jumlah roda dan juga kapasitas mesin yang digunakan untuk kendaraan." Gilang mulai memberikan penjelasan dan masih dalam keadaan berkonsentrasi dengan setirnya juga.

"Kendaraan truk biasanya dirancang berdasarkan kerangka berjenjang dan tidak menawarkan kenyaman bagi penumpang atau orang. Truk biasanya jauh lebih tinggi dari mobil biasa supaya bisa melihat lebih jauh dan dirancang agar untuk dapat bertahan jika terjadi tabrakan. Tapi dalam situasi yang kritis, truk lebih tidak stabil dibanding mobil biasa. dan memiliki pusat gravitasi yang jauh lebih rendah." Gilang menghentikan penjelasannya sebentar sambil melirik ke arah Aji yang serius mendengarkan semua perkataannya.

"Mobil biasa atau mobil penumpang biasanya lebih nyaman dengan suspensi yang lebih baik, jarak tempuh yang lebih baik, fitur keamanan yang lebih baik, (ada kantung udara, dan lain-lain untuk keamanan penumpang) dan tempat duduknya juga lebih nyaman. Mobil penumpang dirancang sebagai alat transporasi bagi orang, bukan barang. Mobil memiliki putaran yang lebih stabil, jarak tempuh yang lebih jauh dan dibuat untuk mengantarkan orang. Jadi tentu akan lebih baik jika bepergian naik kendaraan mobil penumpang, seperti mobil Papa, dibandingkan dengan kendaran truk." Gilang melanjutkan penjelasannya.

Aji menganggukkan kepalanya mengerti apa yang dijelaskan oleh papanya itu. Cilla tersenyum mendengar penjelasan Gilang uang mudah dipahami oleh anaknya, Aji.

Kini Aji beralih melihat gedung-gedung tinggi dan juga taman-taman yang berseliweran terlihat dari kaca jendela mobil.

"Bagaimana cara membangun gedung-gedung tinggi dan seperti menembus langit Pa? Sekarang Aji juga tinggal di gedung tinggi yang Aji belum pernah menghitung jumlah lantainya secara pasti." Kini pertanyaan Aji langsung ditujukan untuk papanya, Gilang.

Cilla tersenyum samar. Mungkin mentertawakan kesulitan Gilang untuk menjawab semua pertanyaan demi pertanyaan dari anaknya itu. Cilla sudah sering mengalami hal tersebut selama ini.

Tapi sepertinya Gilang beruntung hari ini. Dia tidak perlu menjawabnya karena mereka sudah sampai di pelataran parkir rumah sakit tempat Aji dirawat dan diperiksa kesehatan matanya.

"Eh, itu Oma Rossa!" Tunjuk Gilang pada mobil yang terparkir tidak jauh dari tempatnya menghentikan mobil.

Aji segera melihat ke arah yang ditunjuk oleh papanya. Di sana tampak mami Rossa baru saja keluar dari pintu penumpang. Berarti, dia datang bersama dengan supirnya.

"Mi!" Panggil Gilang begitu dia keluar dari dalam mobil.

"Eh, baru datang juga ya? Mami pikir tadi mami terlambat," sahut mami Rossa sambil memeluk anaknya itu.

Mami Rossa berganti memeluk Cilla dan mencium Aji yang ada di gendongan Cilla, dikedua pipi dan juga keningnya.

"Hem... cucu Oma. Makin ganteng saja deh... Papa Gilang bisa lewat nih!" Gurau mami Rossa meledek anaknya sendiri.

"Lah, gantengnya nurun dari siapa Mi?" Gilang tidak mau terabaikan begitu saja.

Mami Rossa tidak menyahut perkataan anaknya, tapi dia hanya mencibirnya dengan senyuman sinis. Mami Rossa beralih lagi pada cucunya untuk diambil alih ke dalam gendongan.

"Uluh-uluh cucu Oma... Semoga matanya sehat dan tidak ada penyakit lainnya juga ya." Mami Rossa mengucapkan harapannya untuk kesehatan mata Aji, cucunya itu.

"Aamiin... Iya Oma," jawab Cilla mengamini perkataan mami Rossa untuk anaknya, Aji.

"Aamiin." Gilang juga mengamininya.

"Ya sudah, yuk kita masuk!" ajak mami Rossa pada Cilla dan juga Gilang.

"Oh ya. Sepulang kita dari rumah sakit nanti, jalan-jalan yuk Sayang! Kita muter-muter mall cari baju atau mainan buat Aji. Biar gak bosen di dalam apartemen."

Mami Rossa memberi usulan sekaligus ajakan pada Aji. Dia ingin mengajak Aji untuk memilih mainan anak-anak yang dia suka.

"Aji tidak suka mainan Oma. Mainan Aji kelereng merah yang ada di rumah lama. Belum diambilin sama papa." Aji seakan menagih janji papanya, yang kemarin mengatakan jika barang-barang mereka yang ada di rumah akan segera diurus oleh orang suruhannya. "Kapan Pa?" tanya Aji mendesak papanya, Gilang.

"Rencana hari ini. Tapi karena kita tidak ada di apartemen, dan barang-barang tersebut tidak akan bisa masuk tanpa adanya kita, jadi di undur besok lagi. Tapi semuanya sudah di packing rapi kok," jawab Gilang menjelaskan pada Aji, anaknya itu agar tidak terus bertanya-tanya lagi.

Antrian pemeriksaan mata Aji berlangsung selama dua puluh menitan. Dokter juga sudah bisa menyimpulkan jika ini murni akibat virus, tapi efeknya untuk kedepannya Aji memerlukan kacamata khusus untuk melindungi kornea matanya. Untuk yang lain semuanya masih dalam taraf wajar dan normal.

Cilla tersenyum dan bernafas lega setelah mendengar penjelasan dari dokter tersebut. Gilang juga sama seperti Cilla. Tanpa sadar dia mengenggam tangan Cilla erat dan meremasnya dengan lembut. Menyalurkan kekuatan dan kenyamanan untuk Cilla. Cilla yang sadar berusaha untuk menarik tangannya, tapi Gilang yang belum juga memahami apa yang sedang dirasakan oleh Cilla, malah semakin mempererat pegangan tangannya. Aji juga tidak terganggu dengan semua yang orang tuanya lakukan. Dia masih diam saja di pangkuan mamanya, Cilla.

Mami Rossa menuggu dengan cemas di luar ruang periksa. Dia sedari tadi *******-***** tangannya sendiri.

Drettt... drettt... drettt

Handphone di dalam tas milik mami Rossa bergetar. Dengan cepat, mami Rossa membuka tas dan mengambil handphone yang terus bergetar menandakan jika seseorang yang sedang menghubunginya memerlukannya dengan segera.

"Lily?" Mami Rossa mengeja nama penelpon yang sedang menghubunginya. Akhirnya, mami Rossa menekan tombol hijau untuk segera terhubung dengan Lily.

..."Hallo Sayang!" sapa mami Rossa begitu telpon terhubung....

..."Hello Mi, ada dimana?" tanya Lily tanpa basa-basi terlebih dahulu....

Mungkin kebiasaan hidupnya di Jepang membuatnya serba praktis dan juga tidak suka dengan banyaknya basa-basi, meski pada orang yang lebih tua usianya.

..."Mami ada di rumah sakit Sayang," jawab mami Rossa tanpa menaruh curiga apapun itu....

..."Di rumah sakit? Siapa yang sakit Mi?" tanya Lily dengan cepat. ...

Mungkin Lily merasa jika, kesehatan keluarga mami Rossa adalah tanggung jawab papanya. Sedangkan papanya sendiri tidak ada bercerita jika ada salah satu dari keluarga mami Rossa yang sedang di rawat di rumah sakit.

..."Cucu Mami Sayang, anaknya Abang kamu, Gilang," jawab mami Rossa menjelaskan....

..."Cucu, anak? Lily gak paham Mi," kata Lily dengan bingung. Lalu perasaannya selama ini bagaimana?...

..."Iya, kapan-kapan kalau ketemu Mami cerita ya!" jawab mami Rossa, kemudian memutus hubungan teleponnya dengan Lily....

Diseberang sana, Lily terus bertanya-tanya sendiri didalam hatinya. "Cucu, anak, apalagi ini? Lalu apakah yang selama ini aku rasakan hanya sebuah fatamorgana belaka?"

1
Capricorn 🦄
p
AyahRum
kenapa ketemu ayah nya lebih baik sendiri mandiri penuh perjuangan begitu baru asik mantap
🍁 TK ❣️💋🅺ℹ️Ⓜ️🅹🅻🅴🅴👻ᴸᴷ: wahh, terima kasih sudah mampir 🖐️
total 1 replies
Sugiarti
Luar biasa
🍁 TK ❣️💋🅺ℹ️Ⓜ️🅹🅻🅴🅴👻ᴸᴷ: terima kasih, kak 🙏😍
total 1 replies
Wati Mega
ceritanya sngat Bagus ceritanya sngat Memuaskan jln alurnya juga mudah dipahami
🍁 TK ❣️💋🅺ℹ️Ⓜ️🅹🅻🅴🅴👻ᴸᴷ: terima kasih kak 😍
bisa klik PP ya untuk baca novel TK lainnya. rekomendasi jika ada dua novel yang ada campuran bahasa Jawa dan menarik adalah Mis Yeti Bukan PSK Biasa, dan Lelaki Berkacamata.
Novel Lelaki Berkacamata adalah novel pertama TK, maaf jika banyak belepotan dan bab yang diulang. sengaja tidak diedit karena sebagai cermin supaya TK tidak pernah sombong karena perjuangan hingga ada di titik yang sekarang ini.
terima kasih banyak dan tetao jaga kesehatan kak 🙏
total 1 replies
etna winartha
mas Gas nya kecepatan ngakunya
🍁 TK ❣️💋🅺ℹ️Ⓜ️🅹🅻🅴🅴👻ᴸᴷ: eh piye2? 😁😁✌️
total 1 replies
etna winartha
mulut ibu2
🍁 TK ❣️💋🅺ℹ️Ⓜ️🅹🅻🅴🅴👻ᴸᴷ: huhhh 🥺🥺🥺
total 1 replies
etna winartha
rejeki anak pinter
🍁 TK ❣️💋🅺ℹ️Ⓜ️🅹🅻🅴🅴👻ᴸᴷ: terima kasih kak 😍
total 1 replies
Memey Naifa
coba punya anak yg jenius tpi semua hnya tkdir
🍁 TK ❣️💋🅺ℹ️Ⓜ️🅹🅻🅴🅴👻ᴸᴷ: tiap anak punya kelebihan masing-masing kak 🙏
total 1 replies
Aku
keren 👍
Nadja 🎀
Gilang sudah meninggal?
Dyah Oktina
waduh... apa iya anak balita sdh bisa berfikir jauh bgt...
Dyah Oktina
lanjut... 👍
🍁 TK ❣️💋🅺ℹ️Ⓜ️🅹🅻🅴🅴👻ᴸᴷ: wahhh ok 👍😍
total 1 replies
🍁 TK ❣️💋🅺ℹ️Ⓜ️🅹🅻🅴🅴👻ᴸᴷ
Aji
Pencinta Sejati
Luar biasa
🍁 TK ❣️💋🅺ℹ️Ⓜ️🅹🅻🅴🅴👻ᴸᴷ: luar biasa bintang 5 kak 😂😂🙏
total 1 replies
Inru
Aku lagi belajar penulisannya, thor.
🍁 TK ❣️💋🅺ℹ️Ⓜ️🅹🅻🅴🅴👻ᴸᴷ: ok kak
total 1 replies
Inru
Ayahmu itu kecil ya berarti penulisan awal hurufnya?
🍁 TK ❣️💋🅺ℹ️Ⓜ️🅹🅻🅴🅴👻ᴸᴷ: sama2 kak 🙏
Inru: Terima kasih ilmunya 😊
total 3 replies
👉🏾ADELIA😍🤝
Biasany sih ccu bsa lbih klop dgn lma ' Dripada ankny hhh
Kar Genjreng
wis koyo ketemu mami ne dewe yo🤣🤣
🍁 TK ❣️💋🅺ℹ️Ⓜ️🅹🅻🅴🅴👻ᴸᴷ: haiiis
total 1 replies
Kar Genjreng
jenenge witing tresno.. jalaran soko kulino.... piye neng ge Aji loro jogo bareng... Gilang loro... malahan loro bareng... piye ga selot suwe tambah seneng... Galang ae seneng to... hi😁😁😁😁
Kar Genjreng: 🤣🤣🤣🌹🌹🌹🍎🍎🍎🍓🍓semangat go sing nulis... ceritane... 🤗🤗🤗🤗
🍁 TK ❣️💋🅺ℹ️Ⓜ️🅹🅻🅴🅴👻ᴸᴷ: iya dong
total 2 replies
Wirda Lubis
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!