Anak Genius Namaku Aji

Anak Genius Namaku Aji

Ayah Jatuh Sakit

Di salah satu rumah yang tidak terlalu besar.

Lampu-lampu yang sudah dihidupkan masih tidak bisa menerangi seluruh penjuru ruangan rumah dengan sempurna.

"Dasar laki-laki tidak berguna!" Suara seorang perempuan yang sedang memaki begitu jelas terdengar.

"Kapan kamu sembuh? Dasar tua bangka!" Suara memaki masih saja terdengar di barengi dengan suara sesuatu yang pecah.

Prang!!!

Tok... Tok...Tok!

Samar, suara pintu diketuk dari luar oleh seseorang.

"Hah! Siapa juga yang datang malam-malam begini!"

Dengan malas orang yang sedang memaki-maki tadi berjalan ke arah pintu. Sebelum membuka pintu, dia mengintip dari balik tirai. Setelah mengetahui siapa yang datang, segera dengan cepat dia membuka pintu rumah.

Ceklek!

"Heh! Dasar anak tidak tahu diri. Kenapa baru pulang? Lihat, ayahmu yang tidak berguna itu semakin merepotkan saja!"

"Maaf Bu. Aku tadi ada lembur di toko. Jadi agak malam pulangnya." Suara gadis meminta maaf atas keterlambatannya.

"Ya sudah. Buruan urus itu ayahmu. Aku mau pergi sebentar!"

Selang beberapa menit, rumah menjadi sepi tanpa ada suara makian lagi.

"Cilla... Maafkan ayah nak!"

Gadis yang disebut dengan nama Cilla tersenyum kearah suara. Itu suara ayahnya. Wildan Bayu. Seorang mantan kontraktor sukses yang sudah bangkrut karena memiliki istri yang suka berjudi. Dian Anita. Perempuan yang tadi memaki-maki dirinya.

Wildan Bayu yang seorang duda kaya dan memiliki seorang anak gadis tentu menjadi sasaran empuk para perempuan yang bermimpi hidup enak. Dengan segala drama akhirnya Wildan Bayu berhasil menikahi Dian Anita. Seorang penata rambut di sebuah salon kecantikan tempat Bayu biasa memangkas rambutnya.

Dian yang masih muda dan cantik tentu banyak maunya. Apa saja yang dia inginkan harus segera terpenuhi. Lama-lama, Bayu yang seorang kontraktor kaya menjadi miskin dan sakit-sakitan. Hartanya sedikit demi sedikit habis untuk biaya pengobatan dan kemauan istrinya yang masih muda, Dian Anita.

Rumahnya yang besar dan mewah, harus dijual untuk menutupi kebutuhan hidup. Sekarang mereka harus rela menempati rumah kontrakan kecil di pinggir kota yang jauh dari keramaian.

Tentu ini membuat Dian semakin banyak tingkah. Ada saja yang bisa membuatnya marah dan terus memaki-maki. Seperti malam ini, Dian yang sudah ada janji bersama temannya, harus terlambat karena Cilla yang pulang malam.

"Ayah bagaimana keadaannya, sudah agak enakan?" Cilla mengalihkan perhatian ayahnya dengan pertanyaanya.

"Ayah tidak tahu Cilla. Tubuh ayah kenapa semakin hari semakin lemah. Seperti tidak ada tenaga."

Ayah menjawab pertanyaan anaknya, dengan suara yang lemah. Cilla menjadi sedih dan ingin menangis, melihat keadaan ayahnya yang tidak ada perubahan sama sekali.

"Ayah yang sabar ya! Nanti kalau Cilla gajian, kita berobat ke rumah sakit. Biar ayah ditangani dokter spesialis."

Cilla menghibur ayahnya agar tidak merasa bersalah terus menerus, dengan keadaan keluarganya sekarang ini.

"Andai Ayah tidak menikah dengan ibumu, kita masih bisa hidup seperti dulu ya."

Ayah berkata dengan suara bergetar. Matanya juga berkaca-kaca mengingat kembali kehidupan yang dulu sebelum ada Dian Anita. Istrinya yang masih muda dan ternyata seorang penjudi.

Cilla mengeleng lemah. Sesungguhnya, dia juga merasa sedih dan juga bersalah. Ayahnya menikahi Dian, karena permintaan darinya. Dulu, Dian terlihat penyayang dan juga perhatian. Cilla menjadi jatuh hati pada calon ibu tirinya tersebut. Apalagi Dian pandai mengambil hati Cilla, yang memang merindukan sosok seorang ibu. Cilla di tinggal ibunya sedari dia umur tujuh tahun. Sekarang ini, Cilla baru berumur delapan belas tahun.

"Sudah yah... tidak usah menyalahkan diri sendiri. Ini juga salah Cilla yang memaksa ayah dulu."

Cilla memeluk ayahnya, yang semakin terlihat lemah. Ayahnya tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasa, sama seperti dulu, sewaktu masih sehat. Itulah sebabnya, ibu tirinya sering marah-marah. Apa lagi sejak tabungan yang ada, habis terpakai untuk kebutuhan sehari-hari dan juga berobat ayahnya. Cilla juga harus putus sekolah demi menghemat pengeluaran dan biaya. Dan kini Cilla harus bekerja di sebuah toko baju, demi bisa memenuhi kebutuhan keluarga mereka.

"Andai ayah sehat. Kamu tidak perlu bekerja dan bisa melanjutkan sekolah kamu Cilla. Uhuk... uhuk..." Ayah terbatuk-batuk sambil memegang dadanya yang terasa nyeri.

"Sudah yah. Sudah. Jangan menyalahkan diri ayah terus. Semua sudah terjadi. Apapun itu, kita harus kuat untuk melewati semua ini. Semoga ibu juga akan segera sadar."

Cilla memeluk ayahnya dengan air mata yang dia tahan. Dia tidak mau terlihat lemah dan cengeng di depan ayahnya.

*****

Malam yang larut semakin tampak sepi di perkampungan padat penduduk ini. Perkampungan yang ada di daerah pinggiran kota ini memang banyak sekali jenisnya. Ada berbagai macam profesi.

Dor... Dor... Dor!

Dor... Dor... Dor!

Pintu rumah yang sudah tua itu di gedor-gedor dengan keras dari luar. Cilla yang baru saja mau tertidur harus segera bangun dan membuka pintu jika tidak ingin pintunya roboh.

"Iya Bu. Sebentar!" Cilla melangkah dengan cepat agar segera sampai ke pintu.

Dor... Dor... Dor!

"Cepat buka atau pintu akan rusak ini!"

Ibu Cilla berteriak dari luar. Dia tidak mendengar jika Cilla sudah bangun.

"Heh. Budek ya!" Teriak ibu tiri Cilla memaki.

Cilla yang membuka pintu terlihat pucat pasi karena kemarahan ibu tirinya. Cilla segera berlari ke arah dapur untuk mengambil air minum.

"Minum dulu Bu!" Cilla menyodorkan satu gelas air putih untuk ibunya.

Prang... Plak!

Gelas pecah berserakan karena di buang ibunya. Bahkan satu tamparan mendarat sempurna di pipi Cilla sebelah kiri.

"Dasar anak tidak berguna! Sama saja kayak ayahnya yang seperti mayat!"

Dian Anita adalah wanita muda yang terbiasa hidup enak tanpa banyak bekerja. Dulu dia bekerja di salon kecantikan juga banyak yang memberi tips. Tidak lama, dia dilamar oleh Wildan Bayu. Meskipun Wildan Bayu seorang duda beranak satu, tapi dia masih terlihat muda, dan yang terpenting adalah kaya.

Wildan Bayu yang seorang duda, adalah seorang pengusaha kontraktor yang sukses. Istrinya meninggal saat anaknya berumur tujuh tahun, dan tidak mau menikah jika anaknya itu tidak menyukai calon ibunya, alias calon istri Wildan Bayu.

Secara kebetulan, Dian Anita pandai berakting. Dia bisa dengan mudah memikat hati Cilla Andini, anak Wildan Bayu, yang baru berumur kurang dari sepuluh tahun. Dengan segala drama seperti sinetron-sinetron di televisi, akhirnya Dian berhasil juga menikah dengan Wildan Bayu. Mimpinya terwujud, menjadi nyonya muda yang kaya raya tanpa harus pusing bekerja keras.

Tahun-tahun awal pernikahan, semua baik-baik saja. Kasih sayang yang Dian berikan masih begitu tampak dengan jelas. Wildan dan Cilla tentu sangat senang dan bersyukur mendapatkan ibu pengganti yang baik dan tidak seperti kebanyakan cerita-cerita yang biasanya ada di novel ataupun layar kaca televisi.

Tapi, satu yang tidak mereka berdua sadari secara langsung adalah, kebiasaan Dian yang seorang penjudi dan tentunya kebiasaan judi dibarengi dengan minum-minuman keras yang beralkohol.

Dian juga menolak saat di minta hamil oleh suaminya, Wildan. Dia beralasan jika mempunyai anak nantinya akan membuat Cilla cemburu karena kasih sayangnya yang terbagi dengan adiknya.

Wildan hanya bisa mengiyakan saja alasan istrinya itu tanpa mencari kebenarannya terlebih dahulu. Dia memang tidak mau jika Cilla terabaikan padahal bukan itu yang sebenarnya menjadi alasan Dian Anita, istrinya.

"Cilla... Cilla..."

Suara pelan itu kembali terdengar. Cilla dengan segera datang ke kamar ayahnya.

"Iya yah. Ayah perlu apa?" tanya Cilla pelan. Dia tidak mau jika suaranya mengganggu ibu tirinya yang baru saja datang dan mabuk. Mungkin sekarang baru saja tertidur.

"Ibumu baru pulang? Mabuk lagi?" tanya ayah Cilla.

Cilla mengangguk pelan. Dia tidak mau bersuara agar ayahnya juga mengerti maksud diamnya.

"Kenapa kita jadi seperti ini Cilla. Ayah tidak tahu apa salah ayah dahulu, sehingga kita ada dalam garis takdir yang sekarang ini."

Wildan Bayu seakan protes pada jalan takdir yang dia lalui saat ini. Air matanya jatuh menetes seperti biasanya jika dia dalam keadaan seperti sekarang ini. Merasa tidak berguna dan tidak berdaya.

Cilla memeluk ayahnya dengan berlinang air mata juga. Dia bukan menangis karena kata-kata ayahnya, tapi dia menangisi kelemahan dan juga ketidakberdayaannya dirinya menjaga serta mengurus ayahnya, karena terpaksa harus bekerja jika masih ingin bisa bertahan hidup..

Terpopuler

Comments

Capricorn 🦄

Capricorn 🦄

p

2024-06-29

0

Inru

Inru

Aku lagi belajar penulisannya, thor.

2022-09-01

1

Inru

Inru

Ayahmu itu kecil ya berarti penulisan awal hurufnya?

2022-09-01

1

lihat semua
Episodes
1 Ayah Jatuh Sakit
2 Petaka Di Club Malam
3 Aji Putra
4 Hadiah Handphone
5 Email Tidak Dikenal
6 Sistem Kacau
7 Tuduhan Pelakor
8 Pindah Rumah
9 Persaingan Di Tempat Kerja
10 Bertemu Setelah Sekian Lama
11 Kenangan Tentangmu
12 Ingin Tahu Lebih
13 Rahasia Besar
14 Kemarahan Aji
15 Upaya Balas Dendam
16 Panik Dalam Penyesalan
17 Masuk Rumah Sakit
18 Melamar Atau Perintah
19 Gilang Yang Dulu
20 Terima Atau Tidak
21 Ada Rasa Yang Berbeda
22 Rintangan 1
23 Rintangan 2
24 Rintangan 3
25 Mami Rossa
26 Dia Anakku
27 Bukan Salahnya
28 Jangan Rindu
29 Gagal Maning
30 Perasaan Lily
31 Penculikan
32 Rencana
33 Ancaman
34 Strategi
35 Usaha Untuk Kabur
36 Jemput Kami
37 Salah Paham
38 Salah Sasaran
39 Masa Kritis
40 Ternyata Dia
41 Maafkan Aku
42 Dokter Hendrawan
43 Penasaran
44 Mbak Diyah
45 Bukan Orang Lain
46 Kamu Anak Sahabatku
47 Tuan Adi
48 Gilang Tidak Tahu
49 Jangan Kepedean
50 Rencana Aji
51 Cilla Serba Salah
52 Panik
53 Tidak Bertemu
54 Biar Diproses Sesuai Hukum
55 Makan Siang Yang Tertunda
56 Rencana Yang Lain
57 Pembalut Wanita 1
58 Pembalut Wanita 2
59 Pembalut Wanita 3
60 Pemeriksaan Mata Aji
61 Hasil DNA
62 Gagal Bertemu Lagi
63 Ternyata Tuan Adi Adalah
64 Harus Bagaimana
65 Cemburu
66 Bukan Hal Aneh
67 Panti Asuhan
68 Panggil Apa?
69 Belajar Sayang 1
70 Belajar Sayang 2
71 Makan Malam Perdana Di Rumah
72 Ikannya Masih Mau
73 Malam Yang Manis
74 Titip Rindu
75 Konsultasi
76 Permintaan Maaf
77 Miss You
78 Tidak Disangka
79 Menemukan Foto
80 Penyelidikan Akun Siemoy
81 Terkuak Terlebih Dahulu
82 Rahasia Sekar Mayangsari
83 Hancker Misterius
84 Gagal Perijinan
85 PT Sekar Jagad
86 Desainer Emas
87 Harus Bisa
88 Yakin Jika Kamu Bisa
89 Senyum Kebaikan
90 Sidang Perdana
91 Para Pencari Berita
92 Adek Bayi Atau Bayi Besar?
93 Akun Miranti
94 Merencanakan Sesuatu
95 Rencana Kejutan Untuk Cilla
96 Lamaran Gilang
97 Dokter Dimas
98 Keberuntungan Gilang
99 Video Call
100 Sayang Mama
101 Persiapan Pesta
102 Penampilan Yang Berbeda
103 Kami Akan Menikah
104 Berjalan Lancar
105 Pesta Selesai
106 Kado Buat Aji
107 Tiket Ke Jerman
108 Semakin Kompak
109 Akhir Sidang
110 Sahabat Atau Musuh
111 Janji Laki-laki
112 Banyak Hal Yang Tak Terduga
113 Kecelakaan
114 Siapa Dalangnya
115 Luka Aji
116 Keanehan Aji
117 Kecurigaan Aji
118 Semuanya Aman
119 Prewedding
120 Ternyata Memang Ada
121 Bukan Orang Jauh
122 Bukan Akhir
123 Semua Ada Waktunya
124 Kisah Aji ( Bukan Ending )
125 Pengumuman Aji Seosen 2
126 Namaku Aji seosen 2
127 Ijin Pada Papa
128 Kabar Buruk
129 Tidak Ada Kabar
130 Keseharian Jeny
131 Mr Vijay 1
132 Mr Vijay 2
133 Mr Vijay 3
134 Kecurigaan Jeny
135 Kebiasaan Aneh Mr Vijay
136 Usaha Jeny
137 Kesepakatan Hati
138 Sangkoer Singh
139 Belum Semua Terbuka
140 Waktu Itu
141 Paman Ranveer
142 Bagaimana Caranya
143 Tidak Percaya Lagi
144 Aku Di Mana
145 Dia Siapa
146 Aji Tidak Ingat
147 Elisa Dan Rio
148 Gaduh Di Rumah Sakit
149 Jeny Kembali Kecil
150 Aku Bagaimana ( Elisa )
151 Aji Pulang Ke Rumah
152 Elisa Di Rumah Jeny
153 Kecurigaan Aji
154 Aku Elisa
155 Harus Menahan Diri
156 Ada Rasa Yang Berbeda
157 Kesal
158 Mencari Tahu
159 Aji Sudah Ingat Lagi
160 Jeny Salah Paham
161 Elisa Serba Salah 1
162 Elisa Serba Salah 2
163 Elisa Serba Salah 3
164 Tidak Berkabar
165 Belum Ada Kabar
166 Merasa Kehilangan
167 Keberadaan Elisa
168 Titik Temu
169 Penelusuran
170 Ternyata Benar
171 Mencari Informasi
172 Jangan Ikut
173 First Kiss
174 Jangan Mengelak Lagi
175 Kejutan Tengah Malam
176 Mama Cilla Salah Paham
177 Gagal Kabur
178 Bukan Mahasiswa Biasa
179 Menyakinkan Diri
180 Diantara Para Mafia
181 Tidak Tahu
182 Ingatan Aji Pulih
183 Tentang Elisa
184 Tentang Elisa Lagi
185 Banyak Rencana
186 Aji Menyimpan Rasa
187 Mengamati
188 Menikahlah Denganku
189 Jawaban Elisa Dan Aji
190 Aji Ke Kantor GAS
191 Wajah Yang Berbeda
192 Elisa Dan Rio Menghilang
193 Kabar Dari Ponsel Rio
194 Baru Sadar
195 Melapor
196 Kedatangan Elisa dan Rio
197 Tidak Jago
198 Kenapa Merah
199 Tak Disangka
200 Masih Bersih
201 Tidak Biasa
202 Gagal Romantis
203 Undangan Jeny
204 Melamar Elisa
205 Menuju Ke Kampung Elisa
206 Pernikahan Aji Dan Elisa
207 Membawa Cinta Dalam Hati
208 Bukan Honeymoon
209 Suasana Hati Yang Berbeda
210 Kepergian Oma Rossa
211 Ijin Pindah Ke Apartemen
212 Kepindahan Aji
213 Pernikahan Yang Bahagia
214 Keberadaan Rio
215 Over Protektif
216 Tentang Rasa
217 Kejutan?
218 Berita Dari Jeny
219 Memulai Hari
220 Ngidam
221 Bingung
222 Perhatian Atau Over Protektif?
223 Obat Paling Manjur
224 Sakit Perut
225 Panggil Apa?
226 Planning
227 Berdebat Dengan Vero
228 Tidak Normal
229 Hasil Audit
230 Permasalahan Yang Ada
231 Mau Yang Ini
232 Penuh Dengan Cinta
233 Rahasia Yang Tersimpan
234 Menjenguk Bapak
235 Nasehat Dan Pesan Bapak
236 Martabak Telur
237 Rencana Ke India
238 Tiba-tiba Sakit
239 Masih Pengen
240 Ijin Sudah Didapat
241 Banyak Keinginan Aneh
242 Di Rumah Jeny
243 Pamit Tapi Gagal
244 Kabar Mendadak
245 Berangkat Ke India
246 Rumah Istana
247 Berbeda Keadaan
248 Melakukan Test
249 Jangan Minta Bulan
250 Kabar Gembira
251 Mau Hadiah Apa?
252 Morning Sickness Aji
253 Bukan Sakit Biasa
254 Lebih Baik
255 Ajakan Tanpa Paksaan
256 Merasakan Muntah Juga
257 Berita Tentang Vijay Singh
258 Kabar Duka
259 Bukan Robot
260 Tendangan Bayi
261 Keinginan Bumil Tua
262 Mie Jawa
263 Braxton Hicks
264 Masih Besok
265 Sudah Waktunya
266 Nama Yang Cocok
267 Aji Saka Singh
268 Masalah Biyan
269 Rencana Pulang Ke Indonesia
270 Tiba Di Indonesia
271 Biyan Sakit
272 Bicara Dengan Vero
273 Setahun Lagi
274 Kehidupan Berumah Tangga
275 Lihat Secara Positif
276 Anak-anak Dimata Orang Tua
277 Surat Pengantar Pengeledahan
278 Tidak Menemukan Apa-apa
279 Kasus Selesai
280 Empat Laki-laki
281 Kepergian Papa Gilang
282 Ketegangan Elisa
283 Banyak Kejutan Tak Terduga
284 Kangen Bersama
285 Impian Setiap Keluarga
286 Tidak Semua Sama
287 Kabar Tentang Rio
288 Me Time
289 Kembali Beraktivitas
290 Kebingungan Aji
291 Penuh Dengan Cinta
292 Pemberitahuan Novel Baru
Episodes

Updated 292 Episodes

1
Ayah Jatuh Sakit
2
Petaka Di Club Malam
3
Aji Putra
4
Hadiah Handphone
5
Email Tidak Dikenal
6
Sistem Kacau
7
Tuduhan Pelakor
8
Pindah Rumah
9
Persaingan Di Tempat Kerja
10
Bertemu Setelah Sekian Lama
11
Kenangan Tentangmu
12
Ingin Tahu Lebih
13
Rahasia Besar
14
Kemarahan Aji
15
Upaya Balas Dendam
16
Panik Dalam Penyesalan
17
Masuk Rumah Sakit
18
Melamar Atau Perintah
19
Gilang Yang Dulu
20
Terima Atau Tidak
21
Ada Rasa Yang Berbeda
22
Rintangan 1
23
Rintangan 2
24
Rintangan 3
25
Mami Rossa
26
Dia Anakku
27
Bukan Salahnya
28
Jangan Rindu
29
Gagal Maning
30
Perasaan Lily
31
Penculikan
32
Rencana
33
Ancaman
34
Strategi
35
Usaha Untuk Kabur
36
Jemput Kami
37
Salah Paham
38
Salah Sasaran
39
Masa Kritis
40
Ternyata Dia
41
Maafkan Aku
42
Dokter Hendrawan
43
Penasaran
44
Mbak Diyah
45
Bukan Orang Lain
46
Kamu Anak Sahabatku
47
Tuan Adi
48
Gilang Tidak Tahu
49
Jangan Kepedean
50
Rencana Aji
51
Cilla Serba Salah
52
Panik
53
Tidak Bertemu
54
Biar Diproses Sesuai Hukum
55
Makan Siang Yang Tertunda
56
Rencana Yang Lain
57
Pembalut Wanita 1
58
Pembalut Wanita 2
59
Pembalut Wanita 3
60
Pemeriksaan Mata Aji
61
Hasil DNA
62
Gagal Bertemu Lagi
63
Ternyata Tuan Adi Adalah
64
Harus Bagaimana
65
Cemburu
66
Bukan Hal Aneh
67
Panti Asuhan
68
Panggil Apa?
69
Belajar Sayang 1
70
Belajar Sayang 2
71
Makan Malam Perdana Di Rumah
72
Ikannya Masih Mau
73
Malam Yang Manis
74
Titip Rindu
75
Konsultasi
76
Permintaan Maaf
77
Miss You
78
Tidak Disangka
79
Menemukan Foto
80
Penyelidikan Akun Siemoy
81
Terkuak Terlebih Dahulu
82
Rahasia Sekar Mayangsari
83
Hancker Misterius
84
Gagal Perijinan
85
PT Sekar Jagad
86
Desainer Emas
87
Harus Bisa
88
Yakin Jika Kamu Bisa
89
Senyum Kebaikan
90
Sidang Perdana
91
Para Pencari Berita
92
Adek Bayi Atau Bayi Besar?
93
Akun Miranti
94
Merencanakan Sesuatu
95
Rencana Kejutan Untuk Cilla
96
Lamaran Gilang
97
Dokter Dimas
98
Keberuntungan Gilang
99
Video Call
100
Sayang Mama
101
Persiapan Pesta
102
Penampilan Yang Berbeda
103
Kami Akan Menikah
104
Berjalan Lancar
105
Pesta Selesai
106
Kado Buat Aji
107
Tiket Ke Jerman
108
Semakin Kompak
109
Akhir Sidang
110
Sahabat Atau Musuh
111
Janji Laki-laki
112
Banyak Hal Yang Tak Terduga
113
Kecelakaan
114
Siapa Dalangnya
115
Luka Aji
116
Keanehan Aji
117
Kecurigaan Aji
118
Semuanya Aman
119
Prewedding
120
Ternyata Memang Ada
121
Bukan Orang Jauh
122
Bukan Akhir
123
Semua Ada Waktunya
124
Kisah Aji ( Bukan Ending )
125
Pengumuman Aji Seosen 2
126
Namaku Aji seosen 2
127
Ijin Pada Papa
128
Kabar Buruk
129
Tidak Ada Kabar
130
Keseharian Jeny
131
Mr Vijay 1
132
Mr Vijay 2
133
Mr Vijay 3
134
Kecurigaan Jeny
135
Kebiasaan Aneh Mr Vijay
136
Usaha Jeny
137
Kesepakatan Hati
138
Sangkoer Singh
139
Belum Semua Terbuka
140
Waktu Itu
141
Paman Ranveer
142
Bagaimana Caranya
143
Tidak Percaya Lagi
144
Aku Di Mana
145
Dia Siapa
146
Aji Tidak Ingat
147
Elisa Dan Rio
148
Gaduh Di Rumah Sakit
149
Jeny Kembali Kecil
150
Aku Bagaimana ( Elisa )
151
Aji Pulang Ke Rumah
152
Elisa Di Rumah Jeny
153
Kecurigaan Aji
154
Aku Elisa
155
Harus Menahan Diri
156
Ada Rasa Yang Berbeda
157
Kesal
158
Mencari Tahu
159
Aji Sudah Ingat Lagi
160
Jeny Salah Paham
161
Elisa Serba Salah 1
162
Elisa Serba Salah 2
163
Elisa Serba Salah 3
164
Tidak Berkabar
165
Belum Ada Kabar
166
Merasa Kehilangan
167
Keberadaan Elisa
168
Titik Temu
169
Penelusuran
170
Ternyata Benar
171
Mencari Informasi
172
Jangan Ikut
173
First Kiss
174
Jangan Mengelak Lagi
175
Kejutan Tengah Malam
176
Mama Cilla Salah Paham
177
Gagal Kabur
178
Bukan Mahasiswa Biasa
179
Menyakinkan Diri
180
Diantara Para Mafia
181
Tidak Tahu
182
Ingatan Aji Pulih
183
Tentang Elisa
184
Tentang Elisa Lagi
185
Banyak Rencana
186
Aji Menyimpan Rasa
187
Mengamati
188
Menikahlah Denganku
189
Jawaban Elisa Dan Aji
190
Aji Ke Kantor GAS
191
Wajah Yang Berbeda
192
Elisa Dan Rio Menghilang
193
Kabar Dari Ponsel Rio
194
Baru Sadar
195
Melapor
196
Kedatangan Elisa dan Rio
197
Tidak Jago
198
Kenapa Merah
199
Tak Disangka
200
Masih Bersih
201
Tidak Biasa
202
Gagal Romantis
203
Undangan Jeny
204
Melamar Elisa
205
Menuju Ke Kampung Elisa
206
Pernikahan Aji Dan Elisa
207
Membawa Cinta Dalam Hati
208
Bukan Honeymoon
209
Suasana Hati Yang Berbeda
210
Kepergian Oma Rossa
211
Ijin Pindah Ke Apartemen
212
Kepindahan Aji
213
Pernikahan Yang Bahagia
214
Keberadaan Rio
215
Over Protektif
216
Tentang Rasa
217
Kejutan?
218
Berita Dari Jeny
219
Memulai Hari
220
Ngidam
221
Bingung
222
Perhatian Atau Over Protektif?
223
Obat Paling Manjur
224
Sakit Perut
225
Panggil Apa?
226
Planning
227
Berdebat Dengan Vero
228
Tidak Normal
229
Hasil Audit
230
Permasalahan Yang Ada
231
Mau Yang Ini
232
Penuh Dengan Cinta
233
Rahasia Yang Tersimpan
234
Menjenguk Bapak
235
Nasehat Dan Pesan Bapak
236
Martabak Telur
237
Rencana Ke India
238
Tiba-tiba Sakit
239
Masih Pengen
240
Ijin Sudah Didapat
241
Banyak Keinginan Aneh
242
Di Rumah Jeny
243
Pamit Tapi Gagal
244
Kabar Mendadak
245
Berangkat Ke India
246
Rumah Istana
247
Berbeda Keadaan
248
Melakukan Test
249
Jangan Minta Bulan
250
Kabar Gembira
251
Mau Hadiah Apa?
252
Morning Sickness Aji
253
Bukan Sakit Biasa
254
Lebih Baik
255
Ajakan Tanpa Paksaan
256
Merasakan Muntah Juga
257
Berita Tentang Vijay Singh
258
Kabar Duka
259
Bukan Robot
260
Tendangan Bayi
261
Keinginan Bumil Tua
262
Mie Jawa
263
Braxton Hicks
264
Masih Besok
265
Sudah Waktunya
266
Nama Yang Cocok
267
Aji Saka Singh
268
Masalah Biyan
269
Rencana Pulang Ke Indonesia
270
Tiba Di Indonesia
271
Biyan Sakit
272
Bicara Dengan Vero
273
Setahun Lagi
274
Kehidupan Berumah Tangga
275
Lihat Secara Positif
276
Anak-anak Dimata Orang Tua
277
Surat Pengantar Pengeledahan
278
Tidak Menemukan Apa-apa
279
Kasus Selesai
280
Empat Laki-laki
281
Kepergian Papa Gilang
282
Ketegangan Elisa
283
Banyak Kejutan Tak Terduga
284
Kangen Bersama
285
Impian Setiap Keluarga
286
Tidak Semua Sama
287
Kabar Tentang Rio
288
Me Time
289
Kembali Beraktivitas
290
Kebingungan Aji
291
Penuh Dengan Cinta
292
Pemberitahuan Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!