⚠️Dimohon bijak dalam membaca , jangan lompat bab dan jangan boom like , tolong hargai author dengan membaca yang benar 😊 ⚠️
Seina Reizuna , gadis cantik yang sangat hobi membaca novel , namun suatu hari disaat dia selesai membaca sebuah novel yang sedang ramai di perbincangankan.
Seina tiba tiba masuk kedalam novel tersebut , dan sayangnya bukanya menjadi peran protagonis , Seina malah memerankan kekasih Antagonis yang memiliki hidup yang singkat dan berakhir mati di tangan tunangannya sendiri.
Karena tidak ingin mati konyol di usia muda , Seina sebisa mungkin menjauhi Areksa si tokoh antagonis , hingga membuatnya terlibat dengan seorang pemuda misterius yang begitu baik padanya.
Lalu akankah Siena akan bisa menjadi Keyvara si kekasih antagonis? , atau dia memilih untuk tidak terlibat dengan hidup Areksa dan mencari jalan hidupnya sendiri?.
Dan juga , bisakah dia kembali ke dunia nyata di saat dia sudah mulai menyukai seseorang?
Temukan kisahnya di sini 🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @adiramanis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
AREKSA ( 21 )
££££££££££
**Apartemen Keyvara**.
![](contribute/fiction/8661472/markdown/47582453/1719161155288.jpeg)
"Wah .. gila itu cewek"ucap tak percaya Keyvara saat menyaksikan sebuah video panas Jesselyn bersama dengan beberapa pria asing yang entah siapa itu.
"Ck .. lihatnya enggak usah sampai segitunya juga sayang .."kesal Areksa saat melihat Keyvara yang begitu fokus melihat video itu di laptop milik Agra , yang saat ini sedang memperlihatkan sebuah rekaman yang di dapatkan oleh Gavin tadi.
Dan tak hanya video itu yang di dapatkan oleh Gavin , ada lagi sebuah berkas yang isinya beberapa surat penting , termasuk surat perjanjian antara Jesselyn dan mafia Italy.
"Apa apaan sih Arsa .."ucap tak suka Keyvara saat tangan Areksa menutup mata Keyvara yang tadinya masih fokus menyaksikan video Jesselyn.
"Enggak , kamu enggak boleh nonton lagi"yang kemudian menutup laptop milik Agra dan memberikannya pada Agra yang sedang memeriksa temuan dari Gavin tadi.
"Ish .. Arsa nyebelin"rajuk Keyvara.
"Enggak boleh lagi lihat video itu , enggak bagus buat otak kamu sayang .."
"Terus kalau kamu yang lihat , bagusnya untuk otak kamu aja begitu? dasar cowok .. lihat barang bening matanya langsung enggak bisa kedip , apalagi lihat video yang begituan , di panggil pun paling juga enggak bakal nyahut"gerutu Keyvara yang kemudian beranjak pergi menuju ke kamarnya.
Meninggalkan Areksa dan kedua sahabatnya yang masih bengong mendengar omelan Keyvara barusan , dan baru sesaat Keyvara menutup pintu dengan keras , mereka terlihat terlonjak kaget sambil mengelus dada mereka saat menyaksikan sikap Keyvara yang baru mereka lihat.
**Blam**
"Tunangan lo kalau lagi merajuk nyeremin juga ya .."ucap Gavin yang hanya bisa mengelengkan kepalanya melihat sikap Keyvara yang membanting pintu.
"Kayaknya mulai besok lo jangan sampai buat dia marah deh .."sahut Agra yang juga membenarkan apa yang dikatakan oleh Gavin.
Sedangkan Areksa terlihat menghela nafas panjang saat menyaksikan kekasihnya merajuk lagi , dan kali ini dia bingung harus bagaimana untuk membujuk sang kekasih yang sedang merajuk.
**€€££¥¥££€€¥¥**
**Di kediaman Dirgantara**.
Jesselyn terlihat mengacak ngacak seluruh isi kamarnya , sebab dia sedang mencari sebuah benda penting yang dia simpan di laci meja riasnya.
"Kemana flashdisk itu , kenapa tidak ada di sini? , apa Areksa benar benar menyuruh sahabatnya untuk masuk ke kamar ini , tapi tadi kamar ini aku kunci dari luar , dan jendela balkon juga di kunci , lalu siapa yang bisa masuk kamarku?"gumam Jesselyn yang berdiri diantara barang barang yang berserakan di lantai.
Dan setelahnya dia keluar kamar untuk menemui Mila yang bertugas sebagai penanggung jawab membersihkan rumah , tanpa perduli dengan kamarnya yang masih berantakan dengan banyaknya barang yang tergeletak di lantai.
"Mila .. "panggil Jesselyn.
Namun tidak ada sahutan dari yang bersangkutan hingga membuat Jesselyn harus berjalan memeriksa ke dapur , tetapi nyatanya Mila juga tidak ada di dapur , bahkan para pekerja yang lainpun tidak terlihat membersihkan rumah.
Lalu sesaat kemudian Jesselyn berpikiran jika sesuatu yang buruk akan terjadi dengannya , dan setelahnya dia bergegas kembali ke kamar miliknya , mengambil paspor yang dia simpan di dalam tas yang dia letakkan di dalam lemari , dia juga memasukan beberapa perhiasan miliknya kedalam tas.
Dan setelah semuanya beres , dia bergegas untuk keluar dari kamarnya dan pergi meninggalkan kediaman Dirgantara , namun saat dia membuka pintu depan mension , Jesselyn di kejutkan oleh empat orang yang berdiri di depan pintu sambil menatap tajam kearahnya.
"Nona Jesselyn , tolong ikut kami sekarang juga"ucap salah satu pria bertubuh besar yang sedang berdiri di hadapannya.
"Siapa kalian?"takut Jesselyn saat melihat postur tubuh dan wajah mereka yang sangat menyeramkan di mata Jesselyn.
"Tidak perlu tahu siapa kami , lebih baik kau ikut dengan kami sekarang juga , karena bos kami memintamu untuk bertanggung jawab atas apa yang kamu lakukan"ucapnya menatap garang Jesselyn.
"Apa maksud kalian? aku tidak mengerti , lagipula siapa bos kalian?"tanya Jesselyn penasaran.
"Banyak omong , dasar bicth .. "yang kemudian menarik paksa tangan Jesselyn.
Namun Jesselyn masih terlihat melawan dengan mengigit tangan pria yang memegang tangannya , dia juga menendang kaki pria tersebut yang sebenarnya tidak akan ada efeksnya.
Hingga dengan terpaksa salah satu dari mereka memukul tengkuk Jesselyn , dan setelahnya Jesselyn pingsan , hingga akhirnya mereka bisa membawa Jesselyn dengan mudah menjauhi kediaman Dirgantara.
**£££♡♡£££**
**Kembali ke apartemen Keyvara**.
Areksa merasa bingung saat sejak tadi dia di abaikan oleh Keyvara , sedangkan Agra dan Gavin sudah meninggalkan apartemen Keyvara hingga membuat Areksa merasa bingung bagaimana membujuk Keyvara yang sedang merajuk padanya.
"Sayang .."panggil Areksa yang sekarang sedang duduk di sofa , dimana Keyvara yang duduk sambil memakan kukis buatan Bunda Areksa dan sambil memperhatikan televisi yang sedang menayangkan kartun anak beruang dan anak kecil bertudung merah muda.
Tak ada jawaban dari Keyvara , bahkan dia masih asik dengan aktifitasnya dan mengabaikan Areksa yang duduk di sampingnya.
"Kumohon jangan abaikan aku seperti ini , jika aku salah aku minta maaf , tapi jangan abaikan aku seperti ini"ucap memelas Areksa yang sejak tadi tidak mendapatkan tanggapan dari Keyvara.
"Mau apa hem .. "ucapnya lagi.
Dan sepertinya perkataan Areksa barusan berhasil menarik perhatian Keyvara , buktinya sekarang Keyvara menoleh pada Areksa dan malah menengadahkan tangannya di hadapan Areksa.
Areksa yang merasa bingung dengan maksud dari Keyvara malah mengeluarkan semua yang ada di saku celananya , dan meletakkan semuanya di hadapan Keyvara.
Dan setelahnya Keyvara mengambil dompet milik Areksa , dan tersenyum senang saat benda yang dia inginkan ada di dalam dompet Areksa.
Hingga setelahnya dia bergegas beranjak dari duduknya lalu berlari kecil pergi kedalam kamar untuk mengambil hodie dan setelahnya kembali keluar , tetapi di luar dia malah mendapati Areksa yang masih bengong dengan maksud dari Keyvara barusan.
"Buruan , mau nganterin atau aku berangkat sendiri?"sambil menghentakkan kakinya sebal kearah Areksa.
Dan saat mengerti apa maksud dari Keyvara tadi , Areksa hanya terkekeh lalu kemudian mengambil dompet , ponsel dan kunci mobil yang masih tergeletak di sofa , lalu dia beranjak dari duduknya dan menghampiri Keyvara yang terlihat mengemaskan saat memakai hodie hitam yang sedikit kebesaran di tubuhnya juga topi yang senada dengan hodie yang dia kenakan.
![](contribute/fiction/8661472/markdown/47582453/1719161155411.jpeg)
"Mau kemana hem ..?"sambil sedikit mencubit pipi chuby Keyvara.
"Mau kepasar"ketus Keyvara
"Ya ke Mall lah .. masa iya ngehabisin black card mu ini di pasar , yang ada mereka semua pada bingung aku bayar pakai ini"sewot Keyvara sambil memperlihatkan kartu hitam yang ada di tangannya.
"Jangan marah lagi dong sayang .. kan aku cuman tanya"ucap Areksa yang merasa serba salah.
"Yaudah ayo buruan , keburu malem"yang memilih berjalan keluar duluan , meninggalkan Areksa yang hanya bisa bersabar saat menghadapi Keyvara yang sedang merajuk padanya.
Lalu setelahnya , diapun menyusul Keyvara dan berharap setelah ini Keyvara tidak mendiamkan dirinya lagi.
**££££££££**